Ketahui, Apakah Nexus Akan Menggantikan QRIS? Masa Depan Pembayaran Digital
Senin, 2 Juni 2025 oleh journal
Akankah Nexus Menggantikan QRIS? Evolusi Sistem Pembayaran Digital di Indonesia
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, terus menunjukkan pertumbuhan pengguna yang signifikan. Popularitasnya sebagai metode pembayaran digital semakin tak terbendung di kalangan masyarakat Indonesia.
Data terbaru menunjukkan betapa masifnya penggunaan QRIS. Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat 38,1 juta merchant telah menggunakan QRIS sebagai sarana penerimaan pembayaran. Dari sisi konsumen, angka pengguna mencapai 56,28 juta orang. Lonjakan ini juga tercermin pada volume transaksi, dengan total 2,6 miliar transaksi yang terjadi (naik 169,1% dibandingkan kuartal pertama 2024) dan nilai nominal transaksi sebesar Rp 262,1 triliun (meningkat 148,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya). Target pengguna QRIS pada tahun 2025 sendiri adalah 58 juta orang.
Keuntungan Menggunakan QRIS
Mengapa QRIS begitu digemari? Tentu saja karena berbagai keuntungan yang ditawarkannya, baik bagi konsumen maupun pedagang.
Bagi Konsumen:
- Efisien dan Murah: Tidak perlu repot membawa uang tunai, menghindari risiko kehilangan, uang palsu, atau kerusakan.
- Praktis: Tidak perlu pusing mencari uang kembalian, pembayaran selalu pas.
- Cepat: Proses transaksi berlangsung dengan sangat cepat.
Bagi Penjual (Merchant):
- Aman: Terhindar dari risiko menerima uang palsu, uang rusak, kehilangan, atau perampokan.
- Praktis: Tidak perlu repot menyediakan uang kembalian.
- Efisien: Proses transaksi cepat dan efisien.
QRIS Lintas Negara (Cross Border): Ekspansi ke Kancah Internasional
Bank Indonesia tidak berhenti berinovasi. Mereka juga telah mengembangkan QRIS lintas negara (Cross Border) melalui kerja sama dengan beberapa negara. Ini memungkinkan pengguna QRIS di Indonesia untuk melakukan pembayaran di negara-negara mitra, dan sebaliknya.
Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Beberapa negara lain seperti India, Korea Selatan, dan Arab Saudi juga sedang dalam tahap penjajakan untuk bergabung dalam jaringan QRIS Cross Border ini.
Namun, implementasi QRIS Cross Border masih memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah waktu pemrosesan transfer dana dari merchant Indonesia ke merchant mitra di luar negeri yang membutuhkan waktu 1-3 hari, meskipun transaksi pembayaran dari konsumen dapat diselesaikan secara instan.
Proyek Nexus: Solusi untuk Transaksi Lintas Negara yang Lebih Cepat
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Bank For International Settlements Innovation Hub (BISIH) menggagas proyek Nexus, yang pertama kali diumumkan pada tahun 2021. Setelah melalui tahap uji coba pada tahun 2022-2023, Nexus kini memasuki tahap implementasi awal.
Nexus adalah jaringan kerja sama yang menyatukan sistem pembayaran antarnegara. Keunggulan utama Nexus dibandingkan QRIS adalah penyelesaian transaksi antar-merchant dapat dilakukan secara bersamaan dengan pembayaran yang dilakukan oleh pengguna. Ini berarti tidak ada lagi jeda waktu 1-3 hari yang menjadi kendala pada QRIS Cross Border saat ini.
Proyek Nexus direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2026. Lima negara telah menyatakan komitmennya untuk bergabung dalam peluncuran perdana, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan India.
Saat ini, Bank Indonesia masih berperan sebagai pengamat (observer) dalam proyek Nexus. Namun, BI berencana untuk bergabung dalam proyek ini di masa mendatang, menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung integrasi sistem pembayaran regional.
Negara-negara yang bergabung dalam Nexus umumnya telah memiliki sistem pembayaran instan yang serupa dengan QRIS. Contohnya, Thailand memiliki PromptPay, Malaysia dengan DuitNow, dan Singapura dengan PayNow.
Dengan adanya Nexus, integrasi sistem pembayaran di kawasan ASEAN menjadi lebih efisien. Jika 10 negara ASEAN mengadakan perjanjian kerja sama bilateral untuk sistem pembayaran bersama, dibutuhkan 45 koneksi terpisah. Namun, dengan Nexus, hanya dibutuhkan satu koneksi untuk menyatukan sistem pembayaran seluruh negara tersebut.
Apakah QRIS Akan Tergantikan oleh Nexus?
Jawabannya adalah tidak. QRIS justru akan berkolaborasi dengan Nexus. QRIS akan tetap dapat digunakan, bahkan jangkauannya akan semakin luas karena dapat digunakan untuk membayar transaksi di berbagai negara yang terhubung dengan jaringan Nexus.
Pihak penyelenggara atau merchant juga akan diuntungkan karena pembayaran antar-merchant dapat diselesaikan secara bersamaan dengan pembayaran oleh pengguna.
Tentu saja, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam proyek Nexus, antara lain harmonisasi aturan perlindungan data pengguna, sistem keamanan siber, aturan tentang pencucian uang dan penggunaan uang untuk perdagangan narkotika serta terorisme lintas negara, serta kesiapan teknologi dan sumber daya manusia di tiap negara.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN, memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam integrasi keuangan di kawasan ini jika siap bergabung dalam proyek Nexus.
QRIS dan Nexus adalah inovasi yang sangat bermanfaat. Agar kita bisa memanfaatkannya secara maksimal, yuk simak beberapa tips berikut:
1. Aktifkan QRIS di Aplikasi Pembayaran Anda - Pastikan aplikasi pembayaran digital yang Anda gunakan (seperti GoPay, OVO, Dana, atau LinkAja) sudah mengaktifkan fitur QRIS. Dengan begitu, Anda bisa langsung menggunakan QRIS untuk bertransaksi di berbagai merchant yang menerima pembayaran QRIS.
Contohnya, saat Anda berbelanja di warung atau toko yang memiliki stiker QRIS, cukup buka aplikasi pembayaran Anda, pilih fitur QRIS, lalu pindai kode QR yang tersedia. Transaksi pun selesai dalam hitungan detik!
2. Manfaatkan Promo dan Diskon QRIS - Banyak merchant dan penyedia layanan pembayaran digital menawarkan promo dan diskon khusus untuk pembayaran menggunakan QRIS. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan harga yang lebih murah saat berbelanja atau menggunakan layanan tertentu.
Misalnya, Anda bisa mendapatkan cashback atau potongan harga saat membayar tagihan listrik atau internet menggunakan QRIS di aplikasi pembayaran Anda.
3. Jaga Keamanan Akun Pembayaran Digital Anda - Pastikan Anda menggunakan password yang kuat dan unik untuk akun pembayaran digital Anda. Aktifkan juga fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua faktor (two-factor authentication) untuk melindungi akun Anda dari akses yang tidak sah.
Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau kode OTP (One-Time Password) kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai petugas dari penyedia layanan pembayaran digital.
4. Ikuti Perkembangan Proyek Nexus - Dengan bergabungnya Indonesia dalam proyek Nexus di masa mendatang, sistem pembayaran lintas negara akan menjadi semakin mudah dan efisien. Pantau terus informasi terbaru mengenai proyek Nexus dan bagaimana dampaknya terhadap penggunaan QRIS di Indonesia.
Anda bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai proyek Nexus melalui situs web resmi Bank Indonesia atau media massa terpercaya.
Apakah QRIS akan benar-benar hilang setelah Nexus diluncurkan, menurut pendapat Ibu Ani?
Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, QRIS tidak akan hilang. Justru sebaliknya, QRIS akan semakin berkembang dan terintegrasi dengan sistem pembayaran global melalui Nexus. Ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk bertransaksi di luar negeri.
Apa saja manfaat utama Nexus bagi para pelaku UMKM di Indonesia, Pak Budi?
Menurut Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nexus akan membuka peluang baru bagi UMKM Indonesia untuk memperluas pasar mereka ke luar negeri. Dengan biaya transaksi yang lebih rendah dan proses pembayaran yang lebih cepat, UMKM akan lebih mudah bersaing di pasar global.
Bagaimana keamanan data pengguna akan dijamin dalam sistem Nexus, menurut pandangan Mbak Citra?
Menurut Ibu Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, keamanan data pengguna adalah prioritas utama dalam pengembangan Nexus. Bank Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk memastikan bahwa standar keamanan data yang tinggi diterapkan dalam seluruh sistem Nexus.
Kapan kira-kira Indonesia akan resmi bergabung dalam proyek Nexus, menurut perkiraan Mas Dika?
Menurut Bapak Faisal Basri, Ekonom Senior, Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan matang sebelum bergabung dalam proyek Nexus. Persiapan ini meliputi peningkatan infrastruktur teknologi, harmonisasi regulasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Diharapkan Indonesia dapat bergabung dalam Nexus dalam waktu dekat, setelah semua persiapan terpenuhi.
Apa yang perlu dilakukan masyarakat agar siap menyambut era Nexus, menurut pendapat Dik Rina?
Menurut Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital dan memahami manfaat serta risiko dari sistem pembayaran digital. Dengan begitu, masyarakat dapat memanfaatkan Nexus secara optimal dan terhindar dari potensi penipuan atau kejahatan siber.