Inilah Daftar Lengkap Penyakit yang Menyebabkan Urine Berdarah, Kenali Gejalanya Lebih Dini, Jangan Abaikan!

Senin, 19 Mei 2025 oleh journal

Urine Berdarah: Daftar Penyakit yang Mungkin Jadi Penyebabnya

Pernahkah Anda mendapati urine Anda berwarna kemerahan? Jangan panik dulu, tapi kondisi ini, yang disebut hematuria, memang perlu diperhatikan. Hematuria adalah istilah medis untuk kondisi di mana terdapat darah dalam urine. Menurut NIH (National Institutes of Health), adanya darah dalam urine ini tidak normal dan bisa menjadi indikasi masalah kesehatan.

Hematuria sendiri terbagi menjadi dua jenis utama: hematuria bruto dan hematuria mikroskopis. Hematuria bruto adalah kondisi ketika darah dalam urine terlihat jelas dengan mata telanjang. Anda mungkin melihat urine berwarna merah muda, merah, atau bahkan seperti warna teh. Sebaliknya, hematuria mikroskopis terjadi ketika darah dalam urine tidak terlihat secara kasat mata dan hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium, seperti urinalisis.

Inilah Daftar Lengkap Penyakit yang Menyebabkan Urine Berdarah, Kenali Gejalanya Lebih Dini, Jangan Abaikan!

Lalu, apa saja penyakit yang bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine? Sebenarnya, penyebabnya bisa beragam, mulai dari kondisi yang tidak berbahaya hingga penyakit serius. Menurut Hopkins Medicine, adanya darah dalam urine menandakan adanya sel darah merah (RBC) di dalamnya. Kadang, urine tampak normal, tapi saat diperiksa di bawah mikroskop, ternyata mengandung banyak sel darah merah.

Beberapa penyebab hematuria tidak perlu dikhawatirkan. Misalnya, aktivitas fisik yang berat bisa memicu munculnya darah dalam urine. Namun, biasanya kondisi ini akan hilang dalam waktu 24 jam. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, hematuria bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius, seperti infeksi saluran kemih (ISK), gangguan prostat, infeksi ginjal, batu ginjal, penyakit sel sabit, kanker ginjal atau kandung kemih, endometriosis, atau bahkan efek samping dari obat-obatan tertentu.

Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa menyebabkan urine berdarah, berdasarkan informasi dari Health.com:

Penyebab Umum Urine Berdarah:

  • Infeksi Saluran Kemih (ISK): Bakteri yang masuk ke saluran kemih (kandung kemih melalui uretra) dapat menyebabkan infeksi. ISK lebih sering terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan darah dalam urine, nyeri saat buang air kecil, dorongan untuk buang air kecil yang mendesak, dan kesulitan memulai buang air kecil.
  • Olahraga Berat: Aktivitas fisik yang intens dapat merusak jaringan dan menyebabkan cedera internal, yang pada akhirnya memicu munculnya sel darah merah dalam urine.
  • Gangguan Prostat: Masalah pada prostat, seperti prostatitis, hiperplasia prostat jinak (BPH), atau kanker prostat, dapat menyebabkan adanya sel darah merah dalam urine.
  • Infeksi Ginjal (Pielonefritis): Infeksi yang dimulai di kandung kemih dan menyebar ke ginjal dapat menyebabkan peradangan dan munculnya darah dalam urine.
  • Batu Ginjal: Batu ginjal dapat menyebabkan infeksi dan menghalangi aliran urine, sehingga memicu munculnya sel darah merah dalam urine.
  • Trauma: Cedera pada ginjal atau kandung kemih akibat kecelakaan parah dapat menyebabkan pendarahan dan munculnya sel darah merah dalam urine.
  • Penyakit Sel Sabit (SCD): Kelainan genetik pada sel darah merah ini menyebabkan sel darah merah berbentuk abnormal dan mudah rusak, yang dapat menyebabkan darah muncul dalam urine.
  • Kanker Ginjal atau Kandung Kemih: Pertumbuhan sel abnormal di ginjal atau kandung kemih dapat menyebabkan pendarahan dan munculnya darah dalam urine.
  • Endometriosis: Kondisi di mana jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan hematuria.
  • Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti pengencer darah, dapat meningkatkan risiko pendarahan dan munculnya darah dalam urine.

Penting untuk diingat bahwa beberapa makanan, seperti bit atau rhubarb, dapat mengubah warna urine menjadi merah atau merah muda tanpa adanya darah. Jika Anda melihat perubahan warna pada urine Anda, coba ingat-ingat makanan apa yang baru saja Anda konsumsi. Jika perubahan warna urine sering terjadi atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Urine berdarah memang bisa membuat khawatir, tapi jangan panik dulu! Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Perhatikan Warna dan Frekuensi Urine - Amati warna urine Anda setiap kali buang air kecil. Catat jika ada perubahan warna yang mencurigakan, terutama jika menjadi merah muda, merah, atau seperti teh. Perhatikan juga frekuensi buang air kecil Anda. Jika Anda merasa lebih sering buang air kecil dari biasanya atau merasakan nyeri saat buang air kecil, segera konsultasikan dengan dokter.

Misalnya, jika Anda biasanya buang air kecil 5-6 kali sehari dan tiba-tiba menjadi 10 kali sehari dengan sensasi terbakar, ini bisa menjadi tanda ISK.

2. Jaga Hidrasi Tubuh - Minum air putih yang cukup setiap hari sangat penting untuk kesehatan ginjal dan saluran kemih. Air membantu membersihkan ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal. Usahakan minum minimal 8 gelas air putih sehari, atau lebih jika Anda aktif berolahraga.

Membawa botol air minum ke mana pun Anda pergi bisa menjadi cara yang baik untuk memastikan Anda selalu terhidrasi.

3. Hindari Menahan Buang Air Kecil - Jangan menunda-nunda buang air kecil jika Anda merasa ingin buang air kecil. Menahan buang air kecil terlalu lama dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Cobalah untuk buang air kecil secara teratur, terutama sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.

4. Periksakan Diri ke Dokter Jika Ada Gejala - Jika Anda mengalami urine berdarah, nyeri saat buang air kecil, demam, atau gejala lain yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.

Jangan tunda pemeriksaan, karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dok, urine saya merah setelah makan buah naga, apakah ini berbahaya? (Pertanyaan dari Budi)

Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, perubahan warna urine setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti buah naga atau bit umumnya tidak berbahaya. Hal ini disebabkan oleh pigmen alami dalam makanan tersebut. Namun, jika Anda khawatir atau perubahan warna urine terjadi tanpa alasan yang jelas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Apakah olahraga berat benar-benar bisa menyebabkan urine berdarah? (Pertanyaan dari Ani)

Menurut Jansen Ongko, MSc, RD, seorang ahli gizi dan olahraga, olahraga berat memang dapat menyebabkan urine berdarah dalam beberapa kasus. Hal ini bisa terjadi karena kerusakan otot atau ginjal akibat tekanan fisik yang berlebihan. Jika Anda mengalami urine berdarah setelah berolahraga, istirahatlah yang cukup dan pastikan Anda terhidrasi dengan baik. Jika kondisi ini berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter.

Apakah infeksi saluran kemih (ISK) selalu menyebabkan urine berdarah? (Pertanyaan dari Chandra)

Menurut dr. Karin Wiradarma, seorang dokter umum, tidak semua infeksi saluran kemih (ISK) menyebabkan urine berdarah. Namun, adanya darah dalam urine merupakan salah satu gejala umum ISK, terutama jika disertai dengan nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan rasa tidak tuntas setelah buang air kecil. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Apakah batu ginjal selalu menyebabkan rasa sakit? (Pertanyaan dari Dita)

Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, seorang seksolog dan dokter umum, tidak semua batu ginjal menyebabkan rasa sakit. Batu ginjal yang kecil mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, batu ginjal yang lebih besar dan bergerak di saluran kemih dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat, yang dikenal sebagai kolik ginjal. Jika Anda mengalami nyeri pinggang yang tiba-tiba dan hebat, segera periksakan diri ke dokter.

Obat pengencer darah apa saja yang bisa menyebabkan urine berdarah? (Pertanyaan dari Eko)

Menurut Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, seorang ahli penyakit dalam dan hematologi-onkologi, beberapa obat pengencer darah seperti warfarin, heparin, dan aspirin dapat meningkatkan risiko pendarahan, termasuk pendarahan di saluran kemih yang dapat menyebabkan urine berdarah. Jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah dan mengalami urine berdarah, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Apakah kanker ginjal selalu menimbulkan gejala di awal? (Pertanyaan dari Fani)

Menurut dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik, kanker ginjal seringkali tidak menimbulkan gejala di tahap awal. Gejala seperti urine berdarah, nyeri pinggang, atau benjolan di perut biasanya baru muncul ketika kanker sudah stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker ginjal.