Temukan Peringatan Dini, Gempa Besar Ancam Jepang, Potensi 300.000 Korban Jiwa, Antisipasi Lebih Awal!

Minggu, 18 Mei 2025 oleh journal

Waspada! Jepang Berpotensi Dilanda Gempa Besar, Ratusan Ribu Jiwa Terancam

Foto: Seorang pria berjalan di sepanjang Jalan Asaichi-dori yang terbakar akibat gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China baru-baru ini mengeluarkan imbauan kepada warganya yang berada di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan terkait potensi gempa bumi besar.

Seperti dilansir dari Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang pada Senin (12/5/2025) lalu menyampaikan pemberitahuan tersebut. Hal ini menyusul laporan pemerintah Jepang pada 31 Maret yang menyebutkan bahwa gempa di Palung Nankai berpotensi menyebabkan hingga 298.000 korban jiwa.

Temukan Peringatan Dini, Gempa Besar Ancam Jepang, Potensi 300.000 Korban Jiwa, Antisipasi Lebih Awal!

"Jepang merupakan negara yang rawan gempa. Pada Agustus tahun lalu, gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter mengguncang Prefektur Miyazaki, yang terletak di ujung barat Palung Nankai. Hal ini mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan dini," ungkap pihak kedutaan seperti dikutip pada Rabu (16/4/2025).

Lebih lanjut, kedutaan menambahkan, "Menurut laporan media Jepang, pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru terkait gempa besar di Palung Nankai pada 31 Maret. Penilaian tersebut meningkatkan perkiraan kemungkinan terjadinya gempa dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%."

Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa gempa berpotensi berdampak luas, mulai dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur. Dampak terburuknya, gempa ini dapat menelan hingga 298.000 korban jiwa dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai US$1,8 triliun.

Selain memberikan peringatan kepada warganya, Kedutaan Besar China juga memberikan sejumlah tips praktis untuk meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk memantau informasi terkait gempa secara seksama, merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan mempertimbangkan faktor risiko, serta mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat dan mengikuti instruksi evakuasi dari pemerintah setempat tanpa menunda.

Sementara itu, seperti yang dilaporkan oleh Newsweek, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Jepang terkait peringatan ini.

Namun, perlu dicatat bahwa gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun. Gempa terakhir tercatat pada tahun 1946. Pemerintah Jepang memperkirakan ada kemungkinan 70-80% gempa besar akan terjadi dalam 30 tahun ke depan.

Jepang: Negara yang Rentan Terhadap Gempa

Gempa dahsyat berkekuatan 9,0 magnitudo mengguncang pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011. Gempa tersebut menjadi yang terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut, memicu tsunami yang menghancurkan dan menyebabkan kecelakaan nuklir yang mengerikan. Tragedi tersebut menewaskan 19.729 orang, dan hingga kini 2.559 orang masih dinyatakan hilang.

Di sisi lain, Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa terjadi total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam kurun waktu 24 jam hingga pukul 6 sore pada hari Selasa waktu setempat. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang mengguncang lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

Jepang terletak di "Cincin Api", sabuk seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik. Wilayah ini berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang terus bergerak, dan sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di zona ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS).

Gempa bumi adalah ancaman nyata di Jepang. Mari kita persiapkan diri dengan baik! Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa kamu lakukan:

1. Pelajari Rute Evakuasi - Cari tahu di mana lokasi evakuasi terdekat dari rumah, kantor, atau tempat kamu sering berada. Pastikan kamu tahu bagaimana cara menuju ke sana dari berbagai titik. Misalnya, jika kamu tinggal di apartemen, pastikan kamu tahu rute evakuasi dari setiap lantai.

Latihan evakuasi secara berkala juga sangat penting. Dengan begitu, kamu akan lebih tenang dan sigap saat gempa benar-benar terjadi.

2. Siapkan Tas Siaga Bencana - Tas ini berisi perlengkapan penting yang akan membantu kamu bertahan hidup selama beberapa hari setelah gempa. Isi tas dengan air minum, makanan ringan yang tahan lama (seperti biskuit atau makanan kaleng), obat-obatan pribadi, kotak P3K, senter, peluit, radio bertenaga baterai, uang tunai, dan dokumen penting.

Simpan tas ini di tempat yang mudah dijangkau, seperti di dekat pintu keluar.

3. Amankan Perabotan di Rumah - Pastikan lemari, rak buku, dan perabotan besar lainnya terpasang dengan kuat ke dinding. Ini akan mencegahnya roboh dan menimpa kamu saat gempa terjadi.

Gunakan tali atau braket khusus untuk mengamankan benda-benda yang berpotensi jatuh.

4. Manfaatkan Aplikasi dan Sumber Informasi - Unduh aplikasi peringatan gempa bumi di ponsel kamu. Aplikasi ini akan memberikan peringatan dini jika gempa akan terjadi.

Selain itu, ikuti akun media sosial resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan informasi terbaru dan akurat.

Apakah gempa di Palung Nankai pasti akan terjadi, menurut Bapak Budi?

Menurut Dr. Irwan Meilano, pakar gempa bumi dari ITB, meskipun pemerintah Jepang memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa besar di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan mencapai 80%, ini bukanlah kepastian. Ini adalah perkiraan berdasarkan data historis dan analisis ilmiah. Namun, kewaspadaan tetap penting.

Seberapa besar dampak ekonomi yang mungkin terjadi jika gempa Palung Nankai benar-benar terjadi, kata Ibu Ani?

Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, potensi kerugian ekonomi akibat gempa di Palung Nankai bisa mencapai US$1,8 triliun. Angka ini sangat signifikan dan dapat mempengaruhi perekonomian regional dan global. Kerugian ini mencakup kerusakan infrastruktur, gangguan produksi, dan dampak lainnya.

Apa yang harus dilakukan jika saya sedang berada di Jepang saat gempa terjadi, menurut Mas Joko?

Menurut Sutopo Purwo Nugroho (Alm.), mantan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, jika Anda berada di dalam ruangan saat gempa terjadi, berlindunglah di bawah meja atau di dekat dinding yang kuat. Jauhi jendela dan benda-benda yang bisa jatuh. Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan, tiang listrik, dan benda berbahaya lainnya. Ikuti instruksi dari petugas berwenang.

Apakah peringatan dari Kedutaan Besar China ini perlu ditanggapi serius, menurut Mbak Rina?

Menurut Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, peringatan dari Kedutaan Besar China ini sebaiknya ditanggapi dengan serius. Meskipun belum ada kepastian kapan gempa akan terjadi, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah langkah yang bijak. Informasi ini seharusnya menjadi pendorong untuk lebih mempersiapkan diri dan melindungi diri sendiri dan keluarga.