Ketahui Pelajaran Berharga dari Habibie, Bagaimana Dolar Anjlok dari Rp16.800 ke Rp6.550, Inspirasi Ekonomi yang Patut Diteladani
Minggu, 18 Mei 2025 oleh journal
Belajar dari Habibie: Jurus Jitu Menjinakkan Dolar dari Rp16.800 ke Rp6.550
Di tengah optimisme pasar terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed dan data ekonomi Amerika Serikat yang kurang menggembirakan, nilai tukar rupiah menunjukkan tren positif terhadap dolar AS. Hal ini mengingatkan kita pada masa krisis moneter 1998, ketika nilai dolar melonjak hingga Rp16.800. Situasi saat itu diperburuk oleh krisis politik yang mengguncang Indonesia, yang akhirnya berujung pada tumbangnya rezim Orde Baru.
Banyak pihak meragukan kemampuan B.J. Habibie, yang menggantikan Soeharto, untuk mengatasi krisis ekonomi. Sebagai seorang teknokrat yang dikenal dengan proyek pesawat terbangnya, Habibie dianggap kurang berpengalaman dalam bidang ekonomi. Bahkan, tokoh sekaliber Lee Kuan Yew pesimis terhadap prospek rupiah di bawah kepemimpinan Habibie.
Namun, Habibie membuktikan bahwa keraguan tersebut tidak berdasar. Dengan serangkaian kebijakan yang berani dan inovatif, ia berhasil menjinakkan dolar dan memulihkan kepercayaan pasar. Bagaimana caranya? Mari kita telaah tiga langkah kunci yang diambil oleh Habibie:
1. Restrukturisasi Sektor Perbankan
Salah satu akar masalah krisis 1998 adalah lemahnya sektor perbankan. Kebijakan Paket Oktober 1988 yang mempermudah pendirian bank, tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat. Akibatnya, banyak bank yang kolaps saat krisis melanda, memicu penarikan dana besar-besaran oleh nasabah.
Habibie menjadikan restrukturisasi perbankan sebagai prioritas utama. Ia mencabut aturan yang mempermudah pendirian bank dan menggabungkan empat bank pemerintah menjadi satu entitas yang lebih kuat, yaitu Bank Mandiri. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan bank yang lebih solid dan terpercaya.
2. Independensi Bank Indonesia
Habibie menyadari pentingnya independensi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas moneter. Melalui UU No. 23 Tahun 1999, ia memisahkan BI dari intervensi pemerintah. Dalam otobiografinya, Habibie menegaskan bahwa kebijakan ini adalah langkah terbaik untuk memperkuat rupiah. BI harus independen, objektif, dan bebas dari tekanan politik.
Kebijakan moneter Habibie juga mencakup penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan bunga tinggi. Tujuannya adalah untuk menarik kembali kepercayaan masyarakat terhadap bank. Dengan suku bunga yang menarik, diharapkan masyarakat akan kembali menabung, sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan menekan inflasi.
3. Pengendalian Harga Bahan Pokok
Habibie memahami bahwa kebutuhan bahan pokok adalah hal yang vital bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mempertahankan harga listrik dan BBM bersubsidi agar tidak naik, sehingga harga bahan pokok tetap terjangkau di tengah krisis. Meskipun kebijakan ini menuai kontroversi, Habibie berupaya sekuat tenaga untuk meringankan beban masyarakat.
Di tengah kesulitan ekonomi, Habibie juga mengajak masyarakat untuk berpuasa sebagai bentuk penghematan. "Ketika terjadi masa krisis saat B.J. Habibie diangkat menjadi presiden, ia menganjurkan rakyat melakukan puasa Senin-Kamis," tulis A. Makmur Makka dalam buku biografinya, Inspirasi Habibie (2020).
Berkat ketiga langkah tersebut, kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia berangsur-angsur pulih. Aliran dana investor kembali masuk, dan yang terpenting, nilai tukar dolar AS berhasil dikendalikan hingga mencapai level Rp6.550.
Hai teman-teman! Di tengah situasi ekonomi yang kadang naik turun seperti roller coaster, penting banget untuk kita punya strategi keuangan yang jitu. Nah, ini dia beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan sehari-hari:
1. Buat Anggaran Bulanan - Catat semua pemasukan dan pengeluaranmu. Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana saja uangmu pergi dan di mana kamu bisa berhemat. Misalnya, coba deh kurangi jajan kopi di luar seminggu sekali, lumayan kan buat nabung?
Buat anggaran bulanan itu kayak peta keuangan kamu. Jadi, kamu tahu persis ke mana arahnya dan nggak nyasar!
2. Prioritaskan Dana Darurat - Sisihkan sebagian kecil dari penghasilanmu setiap bulan untuk dana darurat. Idealnya, dana darurat ini cukup untuk menutupi 3-6 bulan pengeluaran bulananmu. Bayangin deh, kalau tiba-tiba ada kebutuhan mendesak, kamu nggak perlu panik pinjam sana-sini.
Dana darurat itu kayak payung di musim hujan. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, kan?
3. Diversifikasi Investasi - Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasimu ke berbagai instrumen, seperti reksadana, saham, atau properti. Dengan begitu, risiko kerugianmu bisa lebih minim.
Diversifikasi itu kayak bikin tim sepak bola. Ada penyerang, ada bek, ada kiper. Semua punya peran penting untuk mencapai tujuan!
4. Bijak dalam Berutang - Hindari utang konsumtif yang nggak perlu. Kalaupun terpaksa berutang, pastikan kamu bisa membayar cicilannya tepat waktu. Jangan sampai utang malah jadi beban yang bikin kamu stres.
Utang itu kayak pedang bermata dua. Kalau nggak hati-hati, bisa melukai diri sendiri!
5. Tingkatkan Literasi Keuangan - Baca buku, ikuti seminar, atau tonton video tentang keuangan. Semakin kamu paham tentang keuangan, semakin bijak pula kamu dalam mengelola uangmu. Banyak kok sumber belajar yang gratis dan mudah diakses!
Literasi keuangan itu kayak kompas dalam perjalanan hidup. Bikin kamu nggak gampang tersesat di hutan belantara keuangan!
Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi Pak Habibie saat menjabat sebagai presiden menurut Bapak Budi Santoso?
Menurut Bapak Budi Santoso, seorang pengamat politik, tantangan terbesar yang dihadapi Pak Habibie adalah memulihkan kepercayaan publik dan investor terhadap ekonomi Indonesia di tengah krisis politik dan ekonomi yang parah. Selain itu, Habibie juga harus menghadapi tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari luar negeri, yang meragukan kemampuannya.
Mengapa kebijakan restrukturisasi perbankan dianggap penting oleh Ibu Siti Aminah?
Ibu Siti Aminah, seorang ekonom, berpendapat bahwa restrukturisasi perbankan sangat penting karena sektor perbankan adalah tulang punggung perekonomian. Dengan memperkuat bank-bank yang lemah, pemerintah dapat mencegah terjadinya krisis yang lebih parah dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan.
Bagaimana pendapat Mas Joko Susilo tentang independensi Bank Indonesia di masa pemerintahan Habibie?
Mas Joko Susilo, seorang analis keuangan, meyakini bahwa independensi Bank Indonesia adalah langkah yang sangat tepat. Dengan independensi, BI dapat mengambil kebijakan moneter yang lebih objektif dan bebas dari intervensi politik, sehingga dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi.
Apa dampak dari kebijakan pengendalian harga bahan pokok menurut Mbak Rina Wulandari?
Mbak Rina Wulandari, seorang sosiolog, menjelaskan bahwa kebijakan pengendalian harga bahan pokok sangat membantu masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah krisis ekonomi. Namun, kebijakan ini juga memiliki dampak negatif, seperti potensi terjadinya distorsi pasar dan penyelundupan.
Menurut Pak Herman Wijaya, seberapa efektifkah anjuran puasa dari Habibie saat krisis?
Pak Herman Wijaya, seorang sejarawan, melihat anjuran puasa dari Habibie sebagai bentuk komunikasi yang unik dan dekat dengan masyarakat. Meskipun mungkin tidak berdampak signifikan secara ekonomi, anjuran ini menunjukkan kepedulian Habibie terhadap kesulitan yang dihadapi rakyatnya dan mengajak mereka untuk berhemat.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari keberhasilan Habibie dalam mengatasi krisis menurut Nona Ayu Lestari?
Nona Ayu Lestari, seorang aktivis muda, menekankan bahwa keberhasilan Habibie menunjukkan pentingnya keberanian dalam mengambil keputusan yang sulit dan inovatif. Selain itu, Habibie juga membuktikan bahwa seorang teknokrat pun bisa sukses memimpin negara jika memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk melayani rakyat.