Ketahui, Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Rp 9,9 T Periode 2019,2023, Ada Apa? segera terungkap!

Selasa, 27 Mei 2025 oleh journal

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Senilai Rp 9,9 Triliun

Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut dugaan praktik korupsi dalam proyek pengadaan digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2019 hingga 2022. Proyek yang menelan anggaran fantastis hingga Rp 9,9 triliun ini, menurut Kejagung, diduga sarat dengan penyimpangan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa dalam kasus ini, penyidik menduga adanya persekongkolan jahat yang melibatkan berbagai pihak. Modusnya adalah dengan mengarahkan tim teknis untuk membuat kajian yang menguntungkan pengadaan laptop berbasis sistem operasi Chromebook.

Ketahui, Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Rp 9,9 T Periode 2019,2023, Ada Apa? segera terungkap!

"Diduga ada upaya mengarahkan tim teknis untuk membuat kajian terkait pengadaan peralatan TIK agar berfokus pada penggunaan laptop Chromebook," jelas Harli kepada awak media di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).

Ironisnya, Harli menambahkan, laptop Chromebook tersebut dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan riil para siswa saat itu. Bahkan, uji coba penggunaan Chromebook pada tahun 2019 menunjukkan hasil yang kurang efektif. Salah satu kendala utamanya adalah keterbatasan akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Kita tahu bahwa Chromebook sangat bergantung pada internet, sementara koneksi internet di Indonesia belum merata, terutama di daerah-daerah. Ini yang memunculkan dugaan adanya persekongkolan," imbuhnya.

Anggaran sebesar Rp 9,9 triliun yang digelontorkan untuk proyek ini berasal dari dua sumber: Rp 3,5 triliun dari satuan pendidikan dan Rp 6,3 triliun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Pada tanggal 21 Mei lalu, setelah meningkatkan status penanganan perkara menjadi penyidikan, penyidik langsung melakukan penggeledahan dan penyitaan," tegas Harli.

Ketika ditanya apakah proyek ini terkait dengan pemberian kuota pendidikan selama pandemi COVID-19, Harli belum bisa memberikan kepastian. Pihaknya masih akan meneliti lebih lanjut susunan anggarannya.

"Nanti akan kita cek nomenklaturnya, apakah ada kaitannya atau tidak. Karena ini terkait dengan digitalisasi pendidikan. Apakah itu termasuk pemberian kuota? Sejauh ini, informasi yang kami dapatkan lebih mengarah pada pengadaan Chromebook," pungkas Harli.

Hai, teman-teman! Pengelolaan anggaran pendidikan itu penting banget lho, biar dana yang ada bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan pendidikan kita. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Lakukan Perencanaan Anggaran yang Matang - Sebelum mengeluarkan uang, buatlah rencana anggaran yang jelas dan terperinci. Identifikasi kebutuhan prioritas dan alokasikan dana sesuai dengan skala prioritas tersebut. Misalnya, alokasikan dana lebih besar untuk pelatihan guru daripada membeli peralatan yang kurang penting.

Ini membantu kita menghindari pemborosan dan memastikan dana dialokasikan untuk hal-hal yang paling penting.

2. Transparansi dan Akuntabilitas - Pastikan setiap pengeluaran tercatat dengan rapi dan dapat dipertanggungjawabkan. Libatkan berbagai pihak, seperti guru, orang tua, dan komite sekolah, dalam proses pengambilan keputusan terkait anggaran. Misalnya, adakan rapat terbuka untuk membahas rencana anggaran dan menerima masukan dari berbagai pihak.

Dengan transparansi, kita bisa mencegah penyalahgunaan dana dan membangun kepercayaan.

3. Prioritaskan Kualitas Sumber Daya Manusia - Investasi pada pelatihan dan pengembangan guru adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Alokasikan dana untuk workshop, seminar, atau pelatihan lainnya yang dapat meningkatkan kompetensi guru. Contohnya, mengirim guru mengikuti pelatihan tentang metode pembelajaran inovatif.

Guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.

4. Manfaatkan Teknologi dengan Bijak - Teknologi bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi penggunaannya harus bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Jangan terpaku pada pengadaan barang-barang mewah yang tidak memberikan dampak signifikan. Misalnya, lebih baik mengalokasikan dana untuk langganan platform pembelajaran online yang berkualitas daripada membeli laptop mahal yang tidak terpakai.

Gunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan tujuan utama.

5. Lakukan Evaluasi Secara Berkala - Setelah anggaran digunakan, lakukan evaluasi untuk melihat apakah penggunaannya sudah efektif dan efisien. Identifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan buat rencana tindak lanjut. Misalnya, lakukan survei kepada siswa dan guru untuk mengetahui apakah bantuan yang diberikan sudah tepat sasaran.

Evaluasi membantu kita belajar dari pengalaman dan meningkatkan pengelolaan anggaran di masa depan.

Apa saja dugaan penyimpangan dalam proyek pengadaan laptop ini menurut Bapak Budi Santoso?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang pengamat kebijakan publik, dugaan penyimpangan meliputi penggelembungan harga, pemilihan vendor yang tidak transparan, dan spesifikasi laptop yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Bagaimana pendapat Ibu Ani Lestari, seorang guru, tentang efektivitas penggunaan Chromebook di sekolah-sekolah terpencil?

Ibu Ani Lestari, seorang guru yang mengajar di daerah terpencil, berpendapat bahwa Chromebook kurang efektif karena keterbatasan akses internet. Siswa lebih membutuhkan laptop yang bisa digunakan secara offline untuk mengerjakan tugas dan belajar.

Apa langkah-langkah yang akan diambil Kejagung selanjutnya menurut Bapak Harli Siregar?

Menurut Bapak Harli Siregar, Kapuspenkum Kejagung, langkah selanjutnya adalah memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti, dan menelusuri aliran dana untuk mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi ini.

Bagaimana pandangan Bapak Joko Susilo, seorang ahli IT, tentang sistem operasi Chromebook dalam konteks pendidikan di Indonesia?

Bapak Joko Susilo, seorang ahli IT, menjelaskan bahwa Chromebook memiliki keunggulan dalam hal keamanan dan kemudahan pengelolaan, tetapi sangat bergantung pada koneksi internet. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, penggunaan Chromebook perlu disesuaikan dengan kondisi infrastruktur dan kebutuhan siswa.

Apa saran Ibu Rina Kumala, seorang aktivis pendidikan, terkait pengadaan peralatan TIK di sekolah-sekolah?

Ibu Rina Kumala, seorang aktivis pendidikan, menyarankan agar pengadaan peralatan TIK dilakukan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan partisipasi aktif dari pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat. Prioritaskan kebutuhan siswa dan guru, serta pastikan peralatan yang dibeli sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Menurut Bapak Anton Wijaya, seorang pengacara, hukuman apa yang mungkin diterima jika terbukti bersalah dalam kasus korupsi ini?

Menurut Bapak Anton Wijaya, seorang pengacara, jika terbukti bersalah dalam kasus korupsi ini, pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman penjara dan denda yang signifikan.