Inilah Terungkap! Siapa Sebenarnya Pemilik Sefas Group, Perusahaan yang Ambil Alih Seluruh SPBU Shell di Indonesia? Cari tahu selengkapnya!
Minggu, 25 Mei 2025 oleh journal
Siapa di Balik Sefas Group, Pembeli SPBU Shell di Indonesia?
Kabar mengejutkan datang dari industri energi! Shell, perusahaan energi raksasa asal Inggris, melalui anak usahanya di Indonesia, PT , telah resmi menjual seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) miliknya di Tanah Air.
Lantas, siapa yang akan mengelola jaringan SPBU Shell selanjutnya? Jawabannya adalah perusahaan patungan yang dibentuk oleh Sefas Group, bekerja sama dengan Citadel Pacific Limited, mitra mereka dari luar negeri. Akuisisi ini menjadi babak baru dalam peta persaingan bisnis SPBU di Indonesia.
Perlu dicatat, transaksi ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell di Indonesia. Sementara itu, operasional SPBU Shell akan tetap berjalan seperti biasa hingga proses transisi selesai. Targetnya, semua proses peralihan ini akan rampung pada tahun depan.
"Shell telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU kami di Indonesia. Pelanggan tidak perlu khawatir, merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap akan tersedia," jelas Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, dalam keterangan resminya.
Meskipun tidak lagi dikelola langsung oleh Shell, merek ternama ini akan tetap hadir melalui perjanjian lisensi. Model lisensi ini memastikan bahwa pihak pengelola baru tetap mengikuti standar operasional dan mutu global yang telah ditetapkan Shell.
Mengenal Lebih Dekat Sefas Group
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: sebenarnya, siapa Sefas Group ini? Berdasarkan informasi dari laman resminya, Sefas Group didirikan oleh dua pengusaha visioner, Herman Soegeng dan Ricky Roesli, pada Oktober 1997. Keduanya adalah sosok kunci di balik perkembangan pesat perusahaan ini.
Herman Soegeng, dalam profilnya, dikenal sebagai pengusaha yang memiliki naluri bisnis yang kuat. Ia merupakan lulusan Science in Business Administration dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1992.
Sementara itu, Ricky Roesli adalah motor penggerak di balik ekspansi Sefas Group ke berbagai sektor usaha. Ia juga merupakan lulusan universitas di Amerika Serikat, yaitu California University, Fresno, dan lulus pada tahun 1993.
Dalam struktur organisasi Sefas Group, Ricky Roesli menjabat sebagai direktur utama, memimpin arah strategis perusahaan. Herman Soegeng, di sisi lain, menduduki posisi komisaris atau wakil pemilik, memberikan arahan dan pengawasan.
Perjalanan Bisnis Sefas Group
Sefas Group memulai perjalanannya dari Kalimantan Timur pada tahun 1997, melalui PT Sefas Pelindotama. Seiring berjalannya waktu, bisnisnya berkembang pesat ke berbagai wilayah, termasuk Kalimantan Selatan, Banten, Jabodetabek, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Kini, Sefas Group memiliki lebih dari 20 kantor dan gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, menandakan jangkauan bisnisnya yang luas.
Kontribusi Sefas Group di Industri Energi
Salah satu pencapaian penting Sefas Group adalah pendirian PT Cahaya Samoedera Bersaudara (Samoedera) pada tahun 2013. Kini, Samoedera menjadi distributor pelumas Shell Marine terbesar di dunia, melayani lebih dari 600 pelabuhan di 40 negara dengan layanan distribusi 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Selain itu, Sefas Group juga aktif dalam distribusi produk kimia otomotif melalui PT Blue Coolant Indonesia, yang memproduksi cairan pendingin radiator. Mereka juga mengembangkan bisnis di bidang energi hijau melalui PT Energi Hijau Samoedra Bersaudara, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan.
Setelah mengetahui siapa pemilik baru SPBU Shell, mari kita bahas bagaimana memilih SPBU yang tepat agar kendaraan Anda tetap prima. Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:
1. Perhatikan Reputasi dan Kebersihan SPBU - SPBU yang terawat dan bersih biasanya menunjukkan kualitas pelayanan yang baik. Coba perhatikan apakah toilet bersih, area pengisian bahan bakar rapi, dan petugasnya ramah.
SPBU dengan reputasi baik juga cenderung memberikan takaran bahan bakar yang akurat dan jujur.
2. Pilih SPBU yang Menawarkan Fasilitas Lengkap - Selain pengisian bahan bakar, SPBU yang ideal memiliki fasilitas lain seperti minimarket, toilet yang bersih, mushola, dan tempat istirahat yang nyaman. Ini akan sangat membantu terutama saat melakukan perjalanan jauh.
Beberapa SPBU bahkan menyediakan fasilitas tambahan seperti pengisian angin ban atau pengecekan oli gratis.
3. Pertimbangkan Lokasi yang Strategis - Pilih SPBU yang lokasinya mudah dijangkau dan berada di jalur yang sering Anda lewati. Ini akan menghemat waktu dan tenaga Anda.
Selain itu, perhatikan juga akses masuk dan keluar SPBU agar tidak menimbulkan kemacetan.
4. Manfaatkan Aplikasi atau Website untuk Mencari Informasi - Saat ini, banyak aplikasi atau website yang menyediakan informasi lengkap tentang SPBU, termasuk harga bahan bakar, fasilitas yang tersedia, dan ulasan dari pengguna lain.
Manfaatkan informasi ini untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.
Apakah akuisisi SPBU Shell oleh Sefas Group akan memengaruhi harga BBM, Bapak Budi?
Menurut Bapak Faisal Basri, Ekonom Senior, "Akuisisi ini seharusnya tidak secara langsung memengaruhi harga BBM. Harga BBM lebih dipengaruhi oleh harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah. Namun, persaingan yang sehat antara SPBU dapat memberikan manfaat bagi konsumen dalam jangka panjang."
Apakah kualitas BBM di SPBU Shell akan tetap sama setelah dikelola Sefas Group, Ibu Ani?
Ibu Rini Mulyati, Pengamat Energi, menjelaskan, "Karena ada perjanjian lisensi, standar kualitas BBM Shell seharusnya tetap terjaga. Sefas Group berkewajiban untuk memenuhi standar operasional dan mutu yang telah ditetapkan oleh Shell secara global."
Apakah Sefas Group akan membuka SPBU dengan merek lain selain Shell, Mas Joko?
Bapak Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan, "Untuk saat ini, fokus Sefas Group adalah mengelola dan mengembangkan jaringan SPBU Shell yang sudah ada. Namun, tidak menutup kemungkinan di masa depan mereka akan mempertimbangkan untuk membuka SPBU dengan merek lain."
Bagaimana nasib karyawan SPBU Shell setelah akuisisi ini, Mbak Maria?
Menurut Ibu Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, "Shell dan Sefas Group memiliki tanggung jawab untuk memastikan transisi berjalan lancar dan tidak merugikan karyawan. Seharusnya, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang signifikan akibat akuisisi ini."
Apakah Sefas Group memiliki rencana untuk mengembangkan energi terbarukan di SPBU, Pak Anton?
Bapak Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan, "Pemerintah mendorong semua pelaku industri energi, termasuk Sefas Group, untuk berinvestasi di energi terbarukan. Integrasi energi terbarukan di SPBU, seperti panel surya, adalah langkah positif yang perlu didukung."