Inilah Pergantian Dirjen Pajak, Pesan Sri Mulyani untuk Suryo Utomo Usai Dipilih Prabowo, Tabah ya, Pak! Tetap semangat selalu
Sabtu, 24 Mei 2025 oleh journal
Suryo Utomo Digeser, Sri Mulyani Beri Pesan Menyentuh: "Yang Tabah ya, Pak!"
Kabar mengejutkan datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, baru saja melantik pejabat baru untuk mengisi posisi Direktur Jenderal (Dirjen). Pergantian ini melibatkan nama Suryo Utomo, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen dan kini mendapatkan tugas baru.
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di Jakarta Pusat pada hari Jumat (23/5). Usai melantik pejabat baru, Sri Mulyani menyampaikan pesan khusus kepada Suryo Utomo. Pesan tersebut berisi dukungan dan semangat agar Suryo Utomo tetap tegar dalam menghadapi perubahan ini. Suryo Utomo sendiri kini diamanahkan untuk memimpin Badan Teknologi Informasi dan Intelijen Keuangan (BTIIK), sebuah posisi yang tak kalah strategis di era digital ini.
"Pak Suryo Utomo, mungkin banyak mata tertuju pada Bapak saat ini. Yang tabah ya, Pak!" ujar Sri Mulyani dengan nada penuh empati. Ia melanjutkan, "Bapak telah diberikan tugas baru yang luar biasa, yaitu menjadi Kepala Badan Teknologi Informasi dan Intelijen Keuangan."
Sri Mulyani menekankan bahwa meski terjadi pergeseran posisi, peran Suryo Utomo tetap krusial bagi kemajuan Kemenkeu. Bendahara Negara ini menyoroti pentingnya digitalisasi dalam segala aspek pemerintahan, termasuk pengelolaan keuangan negara. Ia mengenang masa lalu ketika mejanya dipenuhi tumpukan kertas, sebuah pemandangan yang kini sudah jauh berbeda berkat transformasi digital.
"Transformasi digital sudah berjalan lebih dari satu dekade, bahkan dua dekade. Hampir semua transaksi dan proses bisnis di Kementerian Keuangan sudah memanfaatkan infrastruktur digital," jelas Sri Mulyani. "Semakin kita bergantung pada teknologi digital, semakin strategis pula infrastruktur digital itu. Ini bukan hanya soal kemudahan, tapi juga soal keamanan data dan informasi."
Sri Mulyani juga menyinggung bagaimana perkembangan teknologi informasi (TI), termasuk Artificial Intelligence (AI) dan mata uang kripto, akan terus memengaruhi arah kebijakan keuangan di masa depan. Oleh karena itu, ia berharap Suryo Utomo dapat memimpin BTIIK untuk terus meningkatkan kemampuan digital Kemenkeu, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan global.
"Dengan adanya teknologi artificial intelligence (AI), perubahan mata uang menuju kripto, serta lalu lintas keuangan antar-negara dan antar-entitas yang semakin kompleks, kebutuhan untuk membangun infrastruktur digital keuangan negara menjadi sangat penting," pungkas Sri Mulyani.
Di era digital ini, mengelola keuangan pribadi maupun bisnis membutuhkan strategi yang tepat. Yuk, simak beberapa tips praktis berikut ini:
1. Manfaatkan Aplikasi Keuangan - Ada banyak aplikasi keuangan yang bisa membantu mencatat pengeluaran, membuat anggaran, dan memantau investasi. Contohnya, aplikasi BukuKas untuk mencatat keuangan usaha kecil.
Dengan aplikasi ini, kamu bisa lebih mudah mengontrol ke mana uangmu pergi setiap bulannya.
2. Buat Anggaran yang Realistis - Tentukan prioritas pengeluaran dan alokasikan dana sesuai kebutuhan. Hindari pengeluaran impulsif yang tidak direncanakan.
Misalnya, buat anggaran bulanan yang memisahkan dana untuk kebutuhan pokok, cicilan, tabungan, dan hiburan.
3. Otomatiskan Tabungan dan Investasi - Atur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan atau investasi setiap bulan.
Dengan cara ini, kamu tidak perlu repot-repot mengingat untuk menabung dan investasi secara manual.
4. Lindungi Data Keuanganmu - Hati-hati terhadap phishing dan penipuan online. Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan kepada pihak yang tidak dikenal.
Pastikan kamu menggunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun keuanganmu.
5. Diversifikasi Investasi - Jangan hanya menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasimu ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti.
Dengan diversifikasi, kamu bisa mengurangi risiko kerugian jika salah satu investasi mengalami penurunan.
6. Pantau dan Evaluasi Keuangan Secara Berkala - Lakukan evaluasi keuangan setidaknya sebulan sekali. Bandingkan realisasi pengeluaran dengan anggaran yang sudah dibuat.
Jika ada pos pengeluaran yang membengkak, segera cari tahu penyebabnya dan ambil tindakan korektif.
Apa alasan Pak Budianto ditunjuk sebagai Kepala BTIIK?
Menurut Sri Mulyani, Kepala BTIIK harus memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi informasi dan intelijen keuangan, mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas lalu lintas keuangan. Beliau menekankan bahwa BTIIK memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan dan integritas sistem keuangan negara.
Bagaimana tanggapan Ibu Ratna mengenai pergeseran posisi Pak Suryo Utomo?
Pengamat Ekonomi, Ratna Widiastuti, berpendapat bahwa pergeseran posisi dalam pemerintahan adalah hal yang wajar. "Yang terpenting adalah bagaimana pejabat yang bersangkutan dapat memberikan kontribusi maksimal di posisi barunya. Pengalaman Pak Suryo Utomo di bidang perpajakan tentu akan sangat bermanfaat bagi BTIIK," ujarnya.
Apa saja tantangan yang akan dihadapi Pak Joko sebagai Kepala BTIIK?
Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menjelaskan bahwa tantangan utama bagi Kepala BTIIK adalah mengamankan data dan informasi keuangan negara dari serangan siber. "Selain itu, BTIIK juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti blockchain dan mata uang kripto," tambahnya.
Apa harapan Pak Bambang terhadap kinerja BTIIK di bawah kepemimpinan Pak Suryo Utomo?
Mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, berharap BTIIK dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah dan memberantas kejahatan keuangan. "BTIIK harus bekerja sama dengan lembaga lain, seperti PPATK dan KPK, untuk menciptakan sistem keuangan yang bersih dan transparan," tegasnya.
Bagaimana pendapat Ibu Susi tentang pentingnya digitalisasi di Kementerian Keuangan?
Pengamat Kebijakan Publik, Susi Pudjiastuti, menekankan bahwa digitalisasi adalah keniscayaan di era modern ini. "Kementerian Keuangan harus terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara. Digitalisasi juga akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas," ujarnya.