Ketahui Pengakuan Penyelidik, Bos KPK Lama Pernah Bilang 'Siapa Berani Tersangkakan Hasto' ungkap fakta mengejutkan ini

Sabtu, 17 Mei 2025 oleh journal

Penyelidik KPK Ungkap Tekanan: 'Siapa Berani Jadikan Hasto Tersangka?'

Sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menyeret Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkap fakta mengejutkan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami keterangan saksi, seorang penyelidik KPK bernama Arif Budi Raharjo, terkait pernyataan kontroversial dari salah satu pimpinan KPK periode sebelumnya.

Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Jumat (16/5), JPU Takdir Suhan mencecar Arif mengenai adanya pernyataan "Siapa yang berani menjadikan Hasto tersangka?" dalam forum ekspose atau gelar perkara. Pernyataan ini diduga muncul sebelum Hasto akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Ketahui Pengakuan Penyelidik, Bos KPK Lama Pernah Bilang 'Siapa Berani Tersangkakan Hasto' ungkap fakta mengejutkan ini

"Kami menanyakan kembali kepada saksi mengenai momen ekspose ini, karena banyak berita simpang siur. Kami butuh penegasan. Saat ekspose tanggal 9 Januari, saksi menyatakan siapa saja pihak yang hadir. Apakah ada statement 'Siapa yang berani Hasto tersangka?' Meskipun faktanya saat ini terdakwa sudah ada di sini, kami butuh penegasan agar ini menjadi fakta yang diketahui semua orang," ujar Jaksa Takdir kepada Arif.

Arif membenarkan adanya pernyataan tersebut. Ia menjelaskan bahwa setelah tim penyelidik membacakan kesimpulan ekspose, pimpinan KPK memberikan komentar terkait hasil penyelidikan. "Sebelum ditutup, pada saat itu karena Pak Firli Bahuri sedang berada di luar kota, Plt atau pengganti ketua pada saat itu memberikan statement seperti yang bapak sampaikan tadi, 'Siapa yang berani mentersangkakan saudara Hasto?' itu sebelum ekspose ditutup," jawab Arif.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK saat itu adalah Nawawi Pomolango. Selama masa kepemimpinannya, Hasto memang tidak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang melibatkan mantan calon legislatif PDIP, Harun Masiku. Penetapan Hasto sebagai tersangka baru terjadi pada periode kepemimpinan KPK saat ini (2024-2029) di bawah komando Setyo Budiyanto dkk.

Ekspose yang disinggung dalam persidangan tersebut dihadiri oleh pimpinan KPK era Firli Bahuri, jajaran penindakan, penuntutan, serta mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, yang kini menjadi kuasa hukum Hasto. Selain Arif, mantan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari juga dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan tersebut.

Hasto Kristiyanto didakwa melakukan perintangan penyidikan terkait penanganan perkara Harun Masiku, yang telah menjadi buron sejak tahun 2020. Ia diduga menghalangi upaya KPK untuk menangkap Harun Masiku. Selain itu, Hasto juga didakwa menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan sebesar Rp600 juta untuk mengurus PAW anggota DPR periode 2019-2024 Harun Masiku.

Hasto didakwa memberi suap bersama-sama Donny Tri Istiqomah, Saeful Bahri, dan Harun Masiku. Donny saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka tetapi belum diproses hukum, sementara Saeful Bahri telah divonis bersalah. Agustiani Tio Fridelina, mantan kader PDIP dan mantan Anggota Badan Pengawas Pemilu, juga telah selesai menjalani proses hukum dalam kasus ini.

Proses hukum di Indonesia seringkali terlihat rumit dan membingungkan. Tapi jangan khawatir! Dengan memahami beberapa tips berikut, kamu bisa lebih mudah mengikuti dan memahami jalannya sebuah kasus:

1. Cari Informasi dari Sumber Terpercaya - Hindari menyebarkan atau mempercayai berita yang belum jelas kebenarannya. Gunakan sumber berita resmi seperti media massa terpercaya atau website lembaga hukum.

Misalnya, untuk mengetahui perkembangan kasus korupsi, kunjungi website KPK atau baca berita dari media nasional yang kredibel.

2. Pahami Istilah Hukum Dasar - Beberapa istilah hukum mungkin terdengar asing. Luangkan waktu untuk mencari tahu arti dari istilah-istilah tersebut agar tidak salah paham.

Contohnya, pahami perbedaan antara "tersangka," "terdakwa," dan "terpidana." Tersangka adalah orang yang diduga melakukan tindak pidana, terdakwa adalah orang yang sedang diadili, dan terpidana adalah orang yang sudah dijatuhi hukuman.

3. Ikuti Perkembangan Kasus Secara Bertahap - Jangan mencoba memahami seluruh kasus sekaligus. Ikuti perkembangannya dari awal hingga akhir, langkah demi langkah.

Misalnya, mulai dari membaca berita tentang laporan polisi, penetapan tersangka, proses penyidikan, persidangan, hingga putusan pengadilan.

4. Perhatikan Peran Masing-Masing Pihak - Dalam sebuah kasus hukum, ada berbagai pihak yang terlibat, seperti jaksa, pengacara, hakim, dan saksi. Pahami peran masing-masing pihak agar lebih mudah memahami jalannya persidangan.

Contohnya, jaksa bertugas menuntut terdakwa, pengacara bertugas membela terdakwa, hakim bertugas memimpin persidangan dan menjatuhkan putusan, dan saksi bertugas memberikan keterangan yang benar di pengadilan.

5. Diskusikan dengan Orang yang Lebih Paham - Jika kamu merasa kesulitan memahami suatu kasus, jangan ragu untuk bertanya kepada orang yang lebih paham, seperti teman yang berprofesi sebagai pengacara atau dosen hukum.

Bertanya kepada ahli bisa membantu menjernihkan pemahamanmu tentang aspek-aspek hukum yang kompleks.

6. Hormati Proses Hukum yang Berjalan - Ingatlah bahwa setiap orang berhak mendapatkan proses hukum yang adil. Hindari menghakimi seseorang sebelum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Menghormati proses hukum adalah bagian dari menjaga supremasi hukum di negara kita.

Mengapa kasus Harun Masiku ini begitu penting, ya? - Tanya, Budi Santoso

Menurut Pak Abraham Samad, mantan Ketua KPK, kasus Harun Masiku ini penting karena menyangkut integritas sistem pemilu dan penegakan hukum di Indonesia. Jika korupsi dalam proses PAW anggota DPR dibiarkan, kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif akan semakin menurun.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "perintangan penyidikan" dalam kasus ini? - Tanya, Ani Suryani

Dr. Febri Diansyah, seorang ahli hukum, menjelaskan bahwa "perintangan penyidikan" bisa berupa tindakan menyembunyikan bukti, menghalangi saksi untuk memberikan keterangan, atau tindakan lain yang mempersulit proses penyidikan oleh KPK. Dalam kasus ini, Hasto diduga melakukan tindakan yang menghalangi upaya KPK menangkap Harun Masiku.

Bagaimana peran KPK saat ini dalam menangani kasus Harun Masiku? - Tanya, Chandra Wijaya

Menurut Bapak Setyo Budiyanto, Ketua KPK saat ini, KPK terus berupaya untuk menangkap Harun Masiku dan menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan. KPK juga berkomitmen untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dalam kasus ini, tanpa pandang bulu.

Apa saja tantangan yang dihadapi KPK dalam menangani kasus korupsi seperti ini? - Tanya, Dewi Lestari

Menurut Ibu Busyro Muqoddas, mantan Ketua KPK, tantangan utama yang dihadapi KPK adalah adanya intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan, kurangnya dukungan politik, dan keterbatasan sumber daya. Selain itu, KPK juga seringkali menghadapi upaya pelemahan dari dalam maupun luar lembaga.

Apa harapan masyarakat terhadap penanganan kasus korupsi di Indonesia? - Tanya, Eko Prasetyo

Menurut Bapak Taufiq Basari, seorang pengamat politik, masyarakat berharap agar KPK dapat bekerja secara independen, profesional, dan transparan dalam menangani kasus korupsi. Masyarakat juga berharap agar semua pelaku korupsi dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku, tanpa terkecuali.