Inilah Fakta atau Mitos, Apakah Kopi Benar,Benar Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah? Simak Selengkapnya!

Selasa, 27 Mei 2025 oleh journal

Apakah Kopi Benar-Benar Bisa Bikin Gula Darah Naik? Ini Penjelasannya!

Banyak dari kita memulai hari dengan secangkir kopi. Aromanya yang khas dan efeknya yang membangkitkan semangat memang sulit ditolak. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah kebiasaan minum kopi ini bisa memengaruhi kadar gula darah kita? Kabar baiknya, jawabannya tidak sesederhana "ya" atau "tidak". Mari kita bedah bersama!

Kopi mengandung kafein, dan inilah biang keladinya. Kafein memang bisa memicu lonjakan kadar gula darah pada sebagian orang. Kok bisa? Kafein memengaruhi sistem saraf pusat kita, yang kemudian memicu respons hormonal dalam tubuh. Singkatnya, tubuh kita bereaksi terhadap kafein dengan cara yang bisa memengaruhi gula darah.

Inilah Fakta atau Mitos, Apakah Kopi Benar,Benar Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah? Simak Selengkapnya!

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research menjelaskan bahwa kafein bekerja dengan cara memblokir reseptor adenosin. Adenosin ini adalah zat kimia yang membantu kita merasa rileks dan mengantuk. Ketika reseptornya diblokir, sel-sel otak jadi lebih aktif. Selain itu, kafein juga meningkatkan efek stimulan alami seperti serotonin, dopamin (hormon kebahagiaan), dan asetilkolin. Efek ini juga memicu pelepasan adrenalin.

Adrenalin inilah yang kemudian memberi sinyal pada hati untuk melepaskan glukosa yang tersimpan. Glukosa ini memberikan dorongan energi, tapi juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Jadi, bisa dibilang, kopi punya efek "dua sisi" pada energi dan gula darah kita.

Selain itu, jangan lupakan juga faktor kurang tidur. Kurang tidur bisa meningkatkan resistensi insulin, membuat kita merasa lebih lapar, dan akhirnya makan lebih banyak. Semua ini tentu saja bisa berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah.

Lalu, Bagaimana dengan Penderita Diabetes? Apakah Kopi Aman?

Kabar baiknya, bagi kebanyakan orang sehat, mengonsumsi kafein hingga 400 mg sehari (setara dengan sekitar empat cangkir kopi) umumnya tidak menimbulkan masalah. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi justru bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2!

Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition mengamati hubungan antara minum kopi dan diabetes pada ribuan pria dan wanita selama 10 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa peminum kopi rutin memiliki risiko 54 persen lebih rendah untuk didiagnosis menderita diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Efi Koloverou, seorang ahli gizi klinis yang terlibat dalam penelitian tersebut, menjelaskan bahwa manfaat kopi bukan hanya karena kafein. Menurutnya, kopi juga memengaruhi jalur sinyal seluler pro-inflamasi dan menurunkan kadar Serum Amyloid A (SAA), sebuah penanda inflamasi. Peradangan kronis merupakan faktor risiko diabetes, jadi efek kopi dalam mengurangi peradangan ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa kopi dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes.

Namun, perlu diingat bahwa efek kafein pada gula darah bisa berbeda pada setiap orang. Jadi, penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap kopi.

Intinya: Kopi dan Gula Darah, Bagaimana Sebaiknya Menyikapinya?

Secara umum, orang dewasa yang sehat bisa mengonsumsi hingga 400 mg kafein setiap hari. Namun, bagi penderita diabetes, bahkan setengah dari jumlah tersebut bisa memengaruhi kadar gula darah. Jadi, penting untuk bijak dan memperhatikan respons tubuh masing-masing.

Jadi, bagaimana caranya menikmati kopi tanpa khawatir gula darah melonjak? Tenang, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

1. Perhatikan Waktu Minum Kopi - Hindari minum kopi saat perut kosong, terutama di pagi hari. Lebih baik minum kopi setelah sarapan agar kadar gula darah lebih stabil. Misalnya, setelah makan roti gandum dengan alpukat, baru nikmati secangkir kopi.

2. Batasi Jumlah Kopi - Jangan berlebihan! Idealnya, batasi konsumsi kopi hingga 1-2 cangkir sehari. Ingat, 400 mg kafein per hari adalah batas aman bagi kebanyakan orang dewasa. Jika kamu sensitif terhadap kafein, kurangi lagi jumlahnya.

3. Pilih Jenis Kopi yang Tepat - Kopi hitam tanpa gula dan krim adalah pilihan terbaik. Hindari kopi dengan tambahan gula, sirup, atau topping yang manis, karena ini bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Misalnya, ganti latte dengan espresso atau americano.

4. Pantau Kadar Gula Darah - Jika kamu menderita diabetes atau memiliki risiko diabetes, penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur, terutama setelah minum kopi. Ini akan membantumu memahami bagaimana kopi memengaruhi tubuhmu.

5. Coba Kopi Tanpa Kafein (Decaf) - Jika kamu tetap ingin menikmati rasa kopi tanpa efek kafein, kopi decaf bisa menjadi alternatif yang baik. Kopi decaf tetap mengandung antioksidan yang bermanfaat, tetapi tidak akan memengaruhi kadar gula darah sebanyak kopi biasa.

6. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi - Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang konsumsi kopi dan kadar gula darah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka bisa memberikan saran yang lebih personal dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu.

Apakah benar kopi bisa menyebabkan resistensi insulin, menurut pendapat Bambang?

Menurut Dr. Tania Putri, Sp.PD (K), seorang ahli endokrinologi terkemuka, "Kopi memang bisa memengaruhi sensitivitas insulin pada beberapa orang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Namun, efeknya sangat individual dan tergantung pada faktor-faktor lain seperti genetika dan gaya hidup secara keseluruhan. Penting untuk memantau respons tubuh terhadap kopi dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran."

Apakah semua jenis kopi memiliki efek yang sama pada gula darah, kata Ratna?

Menurut Chef Juna Rorimpandey, seorang pecinta kopi dan selebriti chef, "Tidak semua jenis kopi sama. Kopi hitam tanpa tambahan gula atau krim cenderung memiliki efek yang lebih netral pada gula darah dibandingkan kopi dengan tambahan gula, sirup, atau topping manis. Selain itu, metode penyeduhan juga bisa memengaruhi kandungan kafein dan senyawa lainnya dalam kopi."

Bagaimana cara mengetahui apakah saya sensitif terhadap kafein dalam kopi, tanya Surya?

Menurut Ade Rai, seorang binaragawan dan pakar kesehatan, "Cara terbaik untuk mengetahui apakah kamu sensitif terhadap kafein adalah dengan memperhatikan respons tubuhmu setelah minum kopi. Gejala seperti jantung berdebar, gelisah, sulit tidur, atau peningkatan kadar gula darah yang signifikan bisa menjadi indikasi bahwa kamu sensitif terhadap kafein. Cobalah mengurangi konsumsi kopi atau beralih ke kopi decaf."

Apakah ada manfaat kesehatan lain dari minum kopi selain mengurangi risiko diabetes, menurut Maya?

Menurut Dian Sastrowardoyo, seorang aktris dan aktivis kesehatan, "Kopi mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kopi dapat meningkatkan fungsi kognitif, melindungi dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, serta meningkatkan performa olahraga. Namun, tetap perhatikan konsumsi kopi agar tidak berlebihan."

Apakah kopi decaf memiliki manfaat yang sama dengan kopi biasa, tanya Rina?

Menurut William Wongso, seorang pakar kuliner dan kopi, "Kopi decaf tetap mengandung sebagian besar senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam kopi biasa, seperti antioksidan. Meskipun kandungan kafeinnya jauh lebih rendah, kopi decaf tetap bisa memberikan manfaat kesehatan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau memiliki kondisi medis tertentu."

Apakah ada makanan atau minuman lain yang bisa memengaruhi efek kopi pada gula darah, menurut Andre?

Menurut Chef Arnold Poernomo, seorang chef selebriti, "Tentu saja! Makanan dan minuman yang kita konsumsi bersama kopi bisa memengaruhi dampaknya pada gula darah. Misalnya, mengonsumsi kopi dengan makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan bisa mempercepat lonjakan gula darah. Sebaiknya, pilih makanan yang mengandung serat, protein, dan lemak sehat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah."