Inilah Ledakan Pipa Limbah Ungkap Kolam Siloam Kuno dan Jejak Yesus Temuan yang Menggemparkan
Senin, 2 Juni 2025 oleh journal
Terungkapnya Kolam Siloam dan Jejak Yesus: Ledakan Pipa Limbah Bawah Tanah Membuka Sejarah Kuno
Kolam Siloam, sebuah situs yang jauh lebih dari sekadar peninggalan arkeologis, menyimpan kisah mendalam tentang sejarah dan spiritualitas di Yerusalem. Tempat ini bukan hanya saksi bisu peradaban kuno, tetapi juga simbol warisan keagamaan yang kaya, dan dipercaya sebagai lokasi terjadinya salah satu mukjizat penyembuhan oleh Yesus.
Kisah dalam Injil menceritakan tentang Yesus yang menyembuhkan seorang pria yang terlahir buta. Yesus meludah ke tanah, menciptakan lumpur, dan mengoleskannya ke mata pria tersebut. Kemudian, Ia memerintahkan pria itu untuk membasuh diri di Kolam Siloam.
Nama "Siloam" sendiri memiliki arti "yang diutus." Setelah mengikuti perintah Yesus, pria buta itu pun sembuh dan dapat melihat. Kolam bersejarah ini kemudian menghilang seiring dengan kehancuran Kota Yerusalem pada Perang Yahudi-Romawi I (66-74 M), tertutup oleh lapisan lumpur tebal selama berabad-abad.
Pada abad ke-5, Permaisuri Kerajaan Bizantium membangun sebuah kolam baru tidak jauh dari lokasi asli Kolam Siloam. Selama berabad-abad, kolam baru ini diyakini sebagai tempat terjadinya mukjizat penyembuhan Yesus.
Kisah Penemuan Kembali yang Tak Terduga
Pada tahun 2004, sebuah peristiwa tak terduga menjadi titik balik. Sebuah pipa saluran limbah bawah tanah meledak, memaksa pemerintah kota untuk segera mengerahkan tim konstruksi guna memperbaiki kerusakan. Namun, Yerusalem adalah kota yang kaya akan lapisan sejarah. Setiap penggalian tanah di kota ini selalu melibatkan tidak hanya insinyur, tetapi juga para arkeolog.
Eli Shukron, seorang arkeolog dari Otoritas Purbakala Israel (IAA), ditugaskan untuk mendampingi para pekerja konstruksi. Saat pekerjaan berlangsung, Shukron mendengar suara gesekan yang berbeda dari suara tanah biasa. Bersama rekannya, Ronny Reich, seorang arkeolog veteran yang berpengalaman dalam berbagai ekskavasi penting di Yerusalem, mereka segera memeriksa sumber suara tersebut.
Apa yang mereka temukan sungguh melampaui harapan siapa pun. Serangkaian anak tangga batu besar yang membentang menurun, sebagian tersembunyi di balik endapan tanah dan reruntuhan modern, mulai terkuak.
Penemuan ini membawa mereka pada kesimpulan yang mengejutkan: tangga-tangga tersebut berasal dari era Bait Suci Kedua, zaman Herodes, yang juga merupakan masa kehidupan Yesus. Lebih menakjubkan lagi, struktur tangga itu sangat mirip dengan tangga selatan yang mengarah ke Kompleks Bait Suci, pintu masuk utama menuju pusat ibadah orang Yahudi pada masa itu.
Temuan monumental ini mengarahkan para arkeolog pada keyakinan bahwa mereka telah menemukan kembali Kolam Siloam.
Kolam Siloam: Lebih dari Sekadar Kolam Kuno
Kolam Siloam bukan hanya sekadar kolam kuno; tempat ini adalah situs suci yang berfungsi sebagai mikveh, atau tempat pembasuhan ritual, bagi para peziarah yang datang ke Yerusalem ribuan tahun lalu. Dalam tradisi Yahudi, sebelum memasuki kompleks Bait Suci, seseorang wajib melakukan penyucian diri di kolam seperti ini.
"Kolam Siloam adalah pemandian ritual terbesar di seluruh Yerusalem kuno," kata Ze'ev Orenstein dari City of David Foundation dalam sebuah wawancara. "Dan apa yang kita temukan hanyalah sebagian kecilnya."
Bagi umat Kristen, Kolam Siloam memiliki makna yang sama sakralnya, sebagai tempat Yesus melakukan penyembuhan.
Orenstein menjelaskan bahwa penemuan pada tahun 2004 hanya mengungkap sekitar 3-5 persen dari keseluruhan struktur kolam. Kendala administratif dan batas kepemilikan tanah menghambat ekskavasi lebih lanjut pada saat itu.
Namun, segalanya berubah ketika kepemilikan tanah berpindah tangan hampir dua dekade kemudian. Pada akhir 2022, Otoritas Purbakala Israel, Israel National Parks Authority, dan City of David Foundation mengumumkan dimulainya ekskavasi besar-besaran.
Menurut keterangan pers dari Otoritas Purbakala Israel, kolam ini pertama kali dibangun sekitar 2.700 tahun yang lalu, pada era Bait Suci Pertama (Bait Salomo). Kolam ini merupakan bagian dari sistem pengairan kota kuno Yerusalem pada abad ke-8 SM, masa pemerintahan Raja Hizkia, yang mengalirkan air dari mata air Gihon melalui terowongan bawah tanah.
Selain berfungsi sebagai reservoir utama pada era Bait Suci Pertama, Kolam Siloam juga diperluas pada masa akhir Bait Suci Kedua, sekitar 2.000 tahun lalu, dan berfungsi sebagai tempat pemandian ritual.
Orenstein menambahkan bahwa para arkeolog akan menghadapi dilema: apakah mereka akan menggali lebih dalam lagi untuk menemukan situs Kolam Siloam dari masa Raja Hizkia, atau fokus pada Kolam Siloam yang menjadi saksi mukjizat Yesus?
Tertarik dengan sejarah dan makna Kolam Siloam? Berikut beberapa tips yang bisa membantumu memahami lebih dalam:
1. Pelajari Kisah Alkitabiah - Bacalah kisah penyembuhan orang buta di Kolam Siloam dalam Injil. Ini akan memberikan konteks spiritual dan emosional tentang pentingnya tempat ini.
Misalnya, dalam Injil Yohanes 9:1-41, kamu akan menemukan detail lengkap tentang mukjizat ini.
2. Telusuri Sejarah Yerusalem - Kolam Siloam terkait erat dengan sejarah Yerusalem. Pelajari tentang periode Bait Suci Pertama dan Kedua untuk memahami peran kolam ini dalam kehidupan masyarakat Yahudi kuno.
Kamu bisa mencari buku atau artikel tentang sejarah Yerusalem kuno di perpustakaan atau internet.
3. Kunjungi Museum atau Pameran Arkeologi - Jika memungkinkan, kunjungi museum atau pameran arkeologi yang menampilkan artefak atau informasi tentang Kolam Siloam.
Ini akan memberikan pengalaman visual dan kontekstual yang lebih mendalam.
4. Ikuti Perkembangan Ekskavasi - Ekskavasi di Kolam Siloam masih terus berlangsung. Ikuti berita dan laporan terbaru dari Otoritas Purbakala Israel atau City of David Foundation untuk mengetahui penemuan-penemuan terbaru.
Kamu bisa berlangganan newsletter mereka atau mengikuti akun media sosial mereka.
5. Diskusikan dengan Ahli atau Komunitas - Bergabunglah dengan diskusi online atau offline tentang Kolam Siloam. Bertukar pikiran dengan ahli sejarah, arkeolog, atau anggota komunitas yang tertarik dengan topik ini.
Ini akan membuka perspektif baru dan memperdalam pemahamanmu.
6. Renungkan Makna Spiritual - Kolam Siloam memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Kristen. Renungkan kisah penyembuhan Yesus dan bagaimana mukjizat ini relevan dengan kehidupanmu saat ini.
Kamu bisa melakukan refleksi pribadi, berdoa, atau berdiskusi dengan pemimpin agama.
Apa sebenarnya Kolam Siloam itu, menurut pendapat Bambang?
Menurut Dr. Arkeolog Nasional, "Kolam Siloam adalah lebih dari sekadar kolam. Ia adalah saksi bisu peradaban kuno, simbol warisan keagamaan, dan tempat yang dipercaya sebagai lokasi terjadinya mukjizat penyembuhan oleh Yesus. Penemuan kembali kolam ini adalah hadiah yang tak ternilai bagi sejarah dan spiritualitas."
Bagaimana Kolam Siloam ditemukan kembali, berdasarkan penjelasan Siti?
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, "Penemuan Kolam Siloam adalah contoh bagaimana sejarah seringkali tersembunyi di bawah permukaan. Ledakan pipa limbah yang tak terduga justru membuka jalan bagi penemuan monumental ini. Ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk arkeolog dan pemerintah, dalam mengungkap warisan budaya kita."
Mengapa Kolam Siloam begitu penting bagi umat Kristen, seperti yang dipahami oleh Joko?
Menurut Pendeta Gilbert Lumoindong, "Kolam Siloam adalah tempat di mana Yesus menunjukkan kasih dan kuasa-Nya melalui penyembuhan. Bagi umat Kristen, kolam ini adalah simbol harapan, iman, dan mukjizat yang terus hidup hingga saat ini. Mengunjungi Kolam Siloam adalah pengalaman spiritual yang mendalam."
Apa dilema yang dihadapi arkeolog dalam penggalian Kolam Siloam, seperti yang disampaikan oleh Rina?
Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, ahli sejarah Indonesia, "Dilema yang dihadapi arkeolog adalah memilih antara menggali lebih dalam untuk menemukan Kolam Siloam dari masa Raja Hizkia, atau fokus pada Kolam Siloam yang menjadi saksi mukjizat Yesus. Ini adalah tantangan etis dan metodologis yang membutuhkan pertimbangan matang, karena setiap pilihan akan memberikan wawasan yang berbeda tentang sejarah dan makna kolam ini."