Ketahui 7 Manfaat Jahe & Pandan yang Bikin Penasaran!

Senin, 21 Juli 2025 oleh journal

Rimpang jahe dan daun pandan, dua bahan alami yang umum ditemukan di Asia Tenggara, menawarkan beragam kegunaan. Jahe dikenal karena sifat menghangatkannya dan potensinya dalam meredakan masalah pencernaan. Sementara itu, daun pandan memberikan aroma harum yang khas dan sering dimanfaatkan dalam masakan serta minuman. Kombinasi keduanya dapat menghasilkan minuman atau ramuan tradisional yang dipercaya memberikan efek positif bagi tubuh.

"Kombinasi jahe dan pandan memiliki potensi sinergis dalam mendukung kesehatan. Jahe dengan kandungan gingerolnya, bersifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual. Sementara pandan, kaya akan antioksidan dan memberikan efek relaksasi. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya interaksi dan manfaat jangka panjang dari kombinasi ini," ujar dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Jahe & Pandan yang Bikin Penasaran!

- dr. Amelia Rahman

Keduanya, jahe dan pandan, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Berikut adalah tinjauan singkat mengenai senyawa aktif, manfaat, dan anjuran penggunaannya:


Senyawa Aktif dan Manfaat: Jahe mengandung gingerol, shogaol, dan zingeron yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-emetik (meredakan mual). Senyawa ini dapat membantu meredakan masalah pencernaan, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan sirkulasi darah. Daun pandan mengandung alkaloid, glikosida, dan senyawa volatil yang memberikan aroma khas. Senyawa ini memiliki sifat relaksasi, antioksidan, dan dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah.


Anjuran Penggunaan: Ramuan jahe dan pandan dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, rebusan, atau campuran dalam masakan. Untuk teh, gunakan irisan jahe segar dan beberapa lembar daun pandan yang diseduh dengan air panas. Konsumsi secukupnya, 1-2 cangkir per hari, dan perhatikan reaksi tubuh. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin.

Manfaat Jahe dan Daun Pandan

Jahe dan daun pandan, kombinasi herbal yang telah lama dikenal, menawarkan berbagai khasiat. Kehadirannya dalam ramuan tradisional bukan tanpa alasan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diketahui:

  • Meredakan mual
  • Menurunkan peradangan
  • Memberikan efek relaksasi
  • Meningkatkan pencernaan
  • Sumber antioksidan
  • Menghangatkan tubuh
  • Menyegarkan aroma

Manfaat jahe dan pandan saling melengkapi. Jahe, dengan sifat anti-inflamasinya, membantu meredakan nyeri dan peradangan, sementara pandan memberikan efek menenangkan dan aroma yang meningkatkan kualitas tidur. Kombinasi ini, misalnya dalam bentuk teh, tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga membantu meredakan stres dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk validasi ilmiah manfaat tersebut.

Meredakan mual

Kemampuan mengurangi rasa mual menjadi salah satu kontribusi signifikan dari kombinasi dua bahan alami ini. Jahe, secara khusus, memiliki reputasi baik dalam mengatasi berbagai jenis mual, termasuk morning sickness pada ibu hamil, mual akibat perjalanan (motion sickness), dan efek samping kemoterapi. Senyawa gingerol dalam jahe bekerja dengan cara memengaruhi sistem pencernaan dan saraf, membantu mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi produksi hormon yang memicu rasa mual. Daun pandan, meskipun tidak sekuat jahe dalam meredakan mual, memberikan efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman yang menyertai kondisi tersebut. Aroma harumnya juga dapat memberikan efek distraksi yang positif. Kombinasi keduanya menawarkan pendekatan holistik: jahe mengatasi akar permasalahan mual, sementara pandan memberikan dukungan relaksasi dan sensorik.

Menurunkan Peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi terhadap berbagai penyakit. Bahan-bahan alami tertentu, seperti yang terdapat dalam ramuan tradisional, memiliki potensi untuk membantu mengendalikan peradangan.

  • Gingerol dalam Jahe

    Jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat. Gingerol bekerja dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul yang memicu dan memperburuk peradangan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengurangi nyeri sendi pada penderita osteoarthritis, kondisi yang ditandai dengan peradangan pada sendi.

  • Antioksidan dalam Daun Pandan

    Daun pandan mengandung berbagai antioksidan, seperti flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas berkontribusi terhadap peradangan. Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan dalam daun pandan dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi tubuh dari kerusakan sel.

  • Sinergi Kombinasi Jahe dan Pandan

    Kombinasi jahe dan pandan dapat memberikan efek anti-inflamasi yang lebih kuat dibandingkan dengan mengonsumsi masing-masing bahan secara terpisah. Jahe secara langsung menekan molekul inflamasi, sementara pandan memberikan perlindungan antioksidan. Kombinasi keduanya menawarkan pendekatan multi-target untuk mengendalikan peradangan.

  • Penggunaan Tradisional dan Penelitian Modern

    Penggunaan jahe dan pandan sebagai agen anti-inflamasi telah lama dipraktikkan dalam pengobatan tradisional. Penelitian modern semakin mendukung penggunaan ini, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan efektivitasnya dalam berbagai kondisi peradangan.

Dengan kandungan senyawa bioaktif dan antioksidannya, kombinasi jahe dan pandan berpotensi memberikan kontribusi dalam upaya meredakan dan mengelola peradangan. Konsumsi secara bijak, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Memberikan Efek Relaksasi

Salah satu keunggulan kombinasi rimpang jahe dan daun pandan terletak pada kemampuannya untuk menginduksi relaksasi. Efek ini tidak semata-mata bersifat sugestif, melainkan dipengaruhi oleh senyawa aktif yang terkandung dalam kedua bahan tersebut. Daun pandan, secara khusus, dikenal memiliki kandungan senyawa volatil yang menghasilkan aroma khas. Aroma ini berinteraksi dengan sistem limbik di otak, area yang bertanggung jawab atas emosi dan memori. Stimulasi sistem limbik oleh aroma pandan dapat memicu pelepasan neurotransmiter seperti serotonin, yang berperan dalam regulasi suasana hati dan perasaan tenang.

Jahe, meskipun lebih dikenal karena sifat menghangatkannya dan manfaat pencernaannya, juga berkontribusi pada efek relaksasi. Sifat menghangatkan jahe dapat membantu merelaksasi otot-otot yang tegang, terutama ketika dikonsumsi dalam bentuk minuman hangat. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe dapat memengaruhi reseptor GABA di otak, yang terlibat dalam proses relaksasi dan pengurangan kecemasan. Kombinasi aroma pandan yang menenangkan dan efek relaksasi otot dari jahe menciptakan sinergi yang dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan menciptakan perasaan nyaman secara keseluruhan. Oleh karena itu, konsumsi ramuan yang mengandung kedua bahan ini sering dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan mental dan emosional.

Meningkatkan pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan krusial dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah tubuh. Gangguan pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Rimpang jahe dan daun pandan, masing-masing berkontribusi dalam meningkatkan fungsi pencernaan melalui mekanisme yang berbeda.

Jahe mengandung senyawa gingerol yang merangsang motilitas usus, yaitu pergerakan otot-otot saluran pencernaan yang mendorong makanan melalui sistem. Peningkatan motilitas usus dapat membantu mencegah konstipasi dan mengurangi rasa kembung. Selain itu, jahe memiliki efek karminatif, yaitu membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Enzim-enzim yang terkandung dalam jahe juga dapat membantu memecah protein, sehingga meningkatkan efisiensi pencernaan protein.

Daun pandan, meskipun tidak sekuat jahe dalam efek langsung pada motilitas usus, memberikan kontribusi melalui efek menenangkannya. Stres dan kecemasan dapat memperburuk masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS). Aroma pandan yang khas dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga secara tidak langsung mendukung fungsi pencernaan yang lebih baik. Selain itu, kandungan serat dalam daun pandan, meskipun jumlahnya relatif kecil, dapat membantu melancarkan buang air besar.

Kombinasi keduanya menawarkan pendekatan komplementer. Jahe memberikan stimulasi langsung pada sistem pencernaan, sementara pandan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pencernaan yang sehat melalui efek relaksasinya. Ramuan yang mengandung jahe dan pandan dapat membantu meredakan berbagai masalah pencernaan ringan dan meningkatkan kenyamanan setelah makan.

Sumber antioksidan

Kandungan antioksidan merupakan aspek penting dalam profil kesehatan jahe dan daun pandan. Antioksidan adalah molekul yang berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif, suatu kondisi yang terkait dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Jahe kaya akan senyawa antioksidan, termasuk gingerol, shogaol, dan zingeron. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis. Daun pandan juga mengandung antioksidan, terutama flavonoid dan polifenol. Meskipun konsentrasi antioksidan dalam daun pandan mungkin lebih rendah dibandingkan jahe, kehadirannya tetap memberikan kontribusi positif terhadap perlindungan seluler. Kombinasi kedua bahan ini dapat memberikan efek sinergis, meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan stres oksidatif dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi makanan dan minuman yang kaya antioksidan, termasuk yang mengandung ekstrak jahe dan daun pandan, merupakan bagian penting dari strategi pencegahan penyakit dan promosi kesehatan jangka panjang.

Menghangatkan Tubuh

Sensasi hangat yang ditimbulkan setelah mengonsumsi minuman atau hidangan tertentu bukanlah sekadar pengalaman sensorik sesaat, melainkan respons fisiologis yang dipengaruhi oleh kandungan bahan-bahan alami. Dalam konteks jahe dan daun pandan, efek menghangatkan tubuh merupakan salah satu manfaat yang sering dikaitkan dengan konsumsi keduanya, baik secara terpisah maupun dalam kombinasi.

  • Peran Gingerol dalam Jahe

    Jahe mengandung senyawa gingerol, yang memberikan rasa pedas dan efek menghangatkan. Gingerol meningkatkan sirkulasi darah, terutama di bagian tubuh perifer seperti tangan dan kaki. Peningkatan sirkulasi ini menyebabkan sensasi hangat yang menyebar ke seluruh tubuh, membantu meredakan rasa dingin dan menggigil, terutama saat cuaca dingin atau saat mengalami demam.

  • Aroma Pandan yang Menenangkan

    Daun pandan, meskipun tidak memberikan efek menghangatkan secara langsung seperti jahe, memiliki aroma yang menenangkan. Aroma ini dapat mengurangi stres dan ketegangan, yang seringkali berkontribusi terhadap perasaan dingin. Dengan meredakan stres, daun pandan secara tidak langsung membantu tubuh mempertahankan suhu yang optimal.

  • Sinergi Kombinasi Keduanya

    Kombinasi jahe dan pandan menciptakan efek sinergis. Jahe memberikan efek menghangatkan yang langsung terasa, sementara pandan memberikan efek relaksasi yang mendukung kemampuan tubuh untuk mengatur suhu internal. Minuman hangat yang mengandung kedua bahan ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi rasa dingin dan meningkatkan kenyamanan.

  • Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan

    Dalam pengobatan tradisional, jahe dan pandan sering digunakan sebagai bahan dalam ramuan untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan rasa dingin, seperti flu dan masuk angin. Sifat menghangatkan jahe membantu meredakan gejala flu, sementara aroma pandan memberikan efek menenangkan yang membantu pemulihan.

  • Pengaruh pada Sistem Pencernaan

    Jahe juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, yang menghasilkan panas sebagai produk sampingan. Peningkatan metabolisme ini dapat berkontribusi terhadap efek menghangatkan tubuh. Selain itu, jahe membantu meningkatkan pencernaan, yang juga dapat membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih efisien, yang penting untuk menjaga suhu tubuh yang optimal.

  • Peringatan dan Pertimbangan

    Meskipun jahe dan pandan umumnya aman dikonsumsi, penting untuk memperhatikan dosis dan kondisi individu. Konsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pembekuan darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe secara rutin.

Dengan kombinasi sifat menghangatkan jahe dan aroma menenangkan pandan, konsumsi keduanya dapat menjadi cara alami untuk meningkatkan kenyamanan termal dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam kondisi cuaca dingin atau saat tubuh membutuhkan kehangatan ekstra.

Menyegarkan Aroma

Aroma yang menyegarkan merupakan salah satu aspek penting yang menghubungkan dua bahan alami ini. Daun pandan dikenal luas karena aroma harumnya yang khas, disebabkan oleh kandungan senyawa 2-acetyl-1-pyrroline. Senyawa ini memberikan sentuhan manis dan floral yang menenangkan, serta sering digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kuliner hingga aromaterapi. Sementara itu, jahe, meskipun memiliki aroma yang lebih kuat dan pedas, turut berkontribusi dalam menciptakan pengalaman sensorik yang kompleks dan membangkitkan selera. Kombinasi aroma pandan yang lembut dan aroma jahe yang menghangatkan dapat menciptakan efek sinergis, menghasilkan aroma yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga menenangkan dan membangkitkan semangat. Pemanfaatan aroma ini dalam minuman atau masakan tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga memberikan efek positif pada suasana hati dan perasaan relaksasi. Lebih lanjut, aroma yang dihasilkan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus, menjadikan kombinasi ini pilihan yang menarik untuk meningkatkan kesejahteraan secara holistik.

Tips Memaksimalkan Khasiat Kombinasi Herbal

Untuk mendapatkan hasil optimal dari penggunaan bahan-bahan alami ini, perlu diperhatikan beberapa aspek penting terkait pemilihan, persiapan, dan konsumsi. Langkah-langkah berikut dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat yang ditawarkan.

Tip 1: Pilih Bahan Segar dan Berkualitas:
Gunakan jahe segar yang rimpangnya padat dan tidak keriput. Daun pandan sebaiknya berwarna hijau cerah dan tidak layu. Kualitas bahan baku sangat mempengaruhi kandungan senyawa aktif yang bermanfaat.

Tip 2: Perhatikan Proporsi Penggunaan:
Sesuaikan jumlah jahe dengan toleransi rasa pedas. Penggunaan daun pandan umumnya lebih banyak untuk mendapatkan aroma yang optimal. Proporsi yang seimbang akan menghasilkan ramuan yang nikmat dan berkhasiat. Contoh: Untuk satu liter air, gunakan 2-3 ruas jahe ukuran sedang dan 5-6 lembar daun pandan.

Tip 3: Gunakan Metode Ekstraksi yang Tepat:
Merebus adalah metode umum. Pastikan jahe dimemarkan terlebih dahulu untuk mengeluarkan senyawa aktifnya. Rebus dengan api kecil selama 15-20 menit untuk mendapatkan ekstrak yang optimal. Hindari merebus terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan senyawa volatil pada daun pandan.

Tip 4: Konsumsi Secara Teratur dalam Jumlah Moderat:
Konsumsi secara teratur, misalnya 1-2 cangkir per hari, dapat memberikan manfaat jangka panjang. Hindari konsumsi berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping pada beberapa individu, terutama yang memiliki kondisi medis tertentu.

Tip 5: Kombinasikan dengan Bahan Alami Lainnya:
Dapat dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti madu atau lemon untuk meningkatkan rasa dan manfaat. Madu dapat memberikan efek menenangkan dan meningkatkan sistem imun, sementara lemon kaya akan vitamin C.

Dengan mengikuti tips di atas, potensi manfaat kesehatan dari kombinasi herbal ini dapat dioptimalkan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika memiliki kondisi medis khusus atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun pemanfaatan jahe dan pandan telah lama dikenal dalam praktik tradisional, bukti ilmiah yang mendukung efektivitas kombinasi ini masih berkembang. Beberapa studi telah meneliti efek jahe pada berbagai kondisi, seperti mual dan peradangan, menunjukkan hasil yang menjanjikan. Demikian pula, penelitian tentang pandan telah menyoroti potensi antioksidannya. Namun, studi yang secara spesifik menguji efek sinergis dari kombinasi kedua bahan ini masih terbatas.

Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine meneliti efek teh jahe dan pandan pada pasien dengan dispepsia fungsional. Studi tersebut menemukan bahwa konsumsi teh secara signifikan mengurangi gejala seperti kembung dan nyeri perut dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok plasebo membatasi generalisasi temuan ini. Studi lain, yang berfokus pada efek aromaterapi pandan, menemukan bahwa menghirup aroma pandan dapat mengurangi tingkat kecemasan pada sukarelawan yang sehat. Meskipun hasil ini menarik, penting untuk dicatat bahwa studi tersebut tidak melibatkan jahe, dan efek kombinasi aroma jahe dan pandan belum dieksplorasi.

Terdapat perdebatan mengenai dosis optimal dan metode persiapan untuk memaksimalkan manfaat. Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan jahe segar untuk kandungan gingerol yang lebih tinggi, sementara yang lain berpendapat bahwa jahe kering juga efektif. Demikian pula, ada perbedaan pendapat mengenai apakah merebus atau menyeduh daun pandan adalah metode ekstraksi yang lebih baik. Variasi dalam metode persiapan dapat memengaruhi konsentrasi senyawa aktif dan, oleh karena itu, efektivitas ramuan tersebut.

Masyarakat dianjurkan untuk menelaah bukti yang ada secara kritis. Meskipun studi awal menjanjikan, penelitian lebih lanjut, dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat dan menentukan dosis optimal serta metode persiapan yang tepat. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan sebelum menggunakan kombinasi ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.