Intip 7 Manfaat Daun Srikaya yang Wajib Kamu Intip!
Kamis, 26 Juni 2025 oleh journal
Srikaya, tumbuhan tropis yang dikenal dengan buahnya yang manis, juga memiliki bagian lain yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Bagian tanaman ini, yang diekstrak atau diolah dengan cara tertentu, diyakini mengandung senyawa-senyawa aktif yang berkontribusi pada berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Penggunaan tradisionalnya telah lama dikenal, dan penelitian modern terus menggali potensi penuh dari kandungan alaminya.
"Penggunaan ekstrak dari tanaman srikaya, khususnya bagian hijaunya, menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam pengobatan komplementer. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis berskala besar, sangat dibutuhkan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif," ujar dr. Amelia Hasanah, seorang ahli herbal medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
-- dr. Amelia Hasanah, Ahli Herbal Medik --
Meskipun demikian, senyawa aktif yang terkandung di dalamnya telah lama diteliti dan diidentifikasi memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat berkontribusi pada kesehatan.
Senyawa seperti annonain dan alkaloid yang terdapat dalam bagian tanaman ini diduga memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penggunaan tradisionalnya seringkali melibatkan perebusan bagian tanaman untuk kemudian diminum air rebusannya, atau mengaplikasikan tumbukan halusnya pada kulit untuk mengatasi masalah tertentu. Namun, perlu diingat bahwa dosis dan cara penggunaan yang tepat harus dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Kehati-hatian ekstra sangat disarankan, terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
Manfaat Daun Srikaya
Daun srikaya, sebagai bagian dari tanaman Annona squamosa, menyimpan potensi terapeutik yang beragam. Penelitian dan penggunaan tradisional mengindikasikan keberadaan senyawa bioaktif yang berkontribusi pada berbagai aspek kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meredakan Demam
- Mengatasi Diare
- Menurunkan Tekanan Darah
- Mengurangi Peradangan
- Menyembuhkan Luka
- Mengatasi Eksim
- Sebagai Antikanker (Potensial)
Manfaat-manfaat tersebut sebagian besar berasal dari kandungan senyawa seperti alkaloid dan antioksidan dalam daun srikaya. Penggunaan tradisional untuk meredakan demam sering melibatkan perebusan daun dan meminum airnya. Potensi antikanker masih dalam tahap penelitian awal, namun hasil in vitro menunjukkan harapan. Penting untuk diingat bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan daun srikaya sebagai pengobatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Meredakan Demam
Salah satu pemanfaatan tradisional dari dedaunan Annona squamosa adalah sebagai penurun panas. Praktik ini telah lama dilakukan oleh berbagai budaya di Asia dan Amerika Latin. Diyakini bahwa senyawa tertentu dalam ekstraknya memiliki efek antipiretik, yang berarti dapat membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat infeksi atau peradangan. Cara penggunaannya umumnya melibatkan perebusan beberapa lembar daun dalam air, kemudian air rebusan tersebut diminum setelah dingin. Kandungan aktif dalam rebusan tersebut diduga bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak, sehingga membantu tubuh melepaskan panas berlebih. Meskipun praktik ini telah lama dilakukan, penting untuk dicatat bahwa demam adalah gejala dari kondisi medis yang mendasarinya. Oleh karena itu, meredakan demam dengan rebusan dedaunan ini sebaiknya dilakukan sebagai tindakan suportif dan bukan pengganti pengobatan medis yang tepat, terutama jika demam disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap diperlukan untuk diagnosis dan penanganan yang komprehensif.
Mengatasi Diare
Penggunaan tradisional bagian tanaman Annona squamosa untuk mengatasi diare telah lama tercatat dalam berbagai sistem pengobatan herbal. Diare, sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau iritasi, dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Potensi bagian tanaman ini dalam mengatasi kondisi tersebut terletak pada beberapa aspek yang saling terkait.
- Sifat Antibakteri dan Antiparasit
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam tanaman srikaya memiliki aktivitas melawan bakteri dan parasit penyebab diare. Senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam saluran pencernaan, mengurangi intensitas dan durasi diare. Contohnya, ekstrak tanaman ini telah diuji terhadap E. coli dan Salmonella, bakteri umum penyebab diare.
- Efek Adstringen
Kandungan tanin pada bagian tanaman ini memberikan efek adstringen, yang berarti dapat membantu mengerutkan jaringan dan mengurangi sekresi cairan dalam usus. Hal ini dapat membantu memadatkan feses dan mengurangi frekuensi buang air besar pada penderita diare. Efek adstringen juga dapat membantu melindungi lapisan usus dari iritasi lebih lanjut.
- Potensi Antiinflamasi
Diare seringkali disertai dengan peradangan pada saluran pencernaan. Senyawa antiinflamasi yang terdapat dalam bagian tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan tersebut, sehingga mengurangi gejala diare dan mempercepat proses penyembuhan. Peradangan yang berkurang juga dapat membantu memulihkan fungsi normal usus.
- Kandungan Serat
Meskipun tidak langsung menghentikan diare, kandungan serat tertentu dapat membantu menstabilkan sistem pencernaan setelah diare mulai mereda. Serat dapat membantu menyerap kelebihan air dalam usus dan memadatkan feses.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penggunaan bagian tanaman srikaya untuk mengatasi diare sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggantikan penanganan medis yang tepat. Diare dapat menjadi gejala kondisi medis yang serius, dan penanganan yang terlambat dapat menyebabkan komplikasi. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan untuk diagnosis dan penanganan diare yang komprehensif, terutama pada kasus diare yang parah, persisten, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Penggunaan tradisional perlu diimbangi dengan bukti ilmiah yang kuat dan panduan yang tepat.
Menurunkan Tekanan Darah
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi medis serius yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Upaya untuk mengendalikan tekanan darah seringkali melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Beberapa penelitian awal mengindikasikan potensi bagian tertentu dari Annona squamosa, khususnya dedaunannya, dalam membantu menurunkan tekanan darah, meskipun mekanisme dan efektivitasnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Potensi ini dikaitkan dengan beberapa faktor yang mungkin berperan:
- Kandungan Kalium: Kalium merupakan mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu menyeimbangkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dedaunan tanaman ini mengandung kalium, meskipun jumlah pastinya bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan dan pengolahan.
- Efek Vasodilatasi: Beberapa senyawa yang terdapat di dalamnya diduga memiliki efek vasodilatasi, yaitu melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini dapat menurunkan resistensi aliran darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tertentu dari bagian tanaman ini dapat memicu relaksasi otot polos pembuluh darah.
- Aktivitas Antioksidan: Stres oksidatif berperan dalam perkembangan hipertensi. Kandungan antioksidan dalam dedaunan tanaman ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi pembuluh darah dari kerusakan, sehingga berkontribusi pada penurunan tekanan darah.
- Efek Diuretik Ringan: Beberapa penelitian tradisional mengindikasikan efek diuretik ringan, yaitu meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin dapat membantu mengurangi volume darah, sehingga menurunkan tekanan darah. Namun, efek diuretik ini perlu dikonfirmasi melalui penelitian ilmiah yang lebih ketat.
Penting untuk ditekankan bahwa penelitian mengenai efek hipotensif bagian tanaman ini masih terbatas dan sebagian besar bersifat awal. Penggunaan tanaman ini sebagai penurun tekanan darah sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Individu dengan hipertensi yang mempertimbangkan penggunaan tanaman ini harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, serta untuk menghindari interaksi yang merugikan dengan obat-obatan lain. Pemantauan tekanan darah secara teratur tetap diperlukan untuk mengendalikan hipertensi secara efektif.
Mengurangi Peradangan
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit. Potensi dedaunan Annona squamosa dalam meredakan peradangan menjadikannya topik menarik dalam penelitian kesehatan alami. Senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya diyakini memiliki mekanisme yang dapat menekan respons inflamasi tubuh.
- Inhibisi Mediator Inflamasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Mediator-mediator ini berperan penting dalam memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menghambat produksinya, peradangan dapat diredakan. Contohnya, penelitian in vitro menunjukkan penurunan kadar TNF-alpha dan IL-6, dua sitokin pro-inflamasi utama, setelah paparan ekstrak.
- Aktivitas Antioksidan
Radikal bebas dapat memicu dan memperburuk peradangan. Dedaunan tanaman ini kaya akan antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat stres oksidatif. Aktivitas antioksidan ini berkontribusi pada efek antiinflamasi secara keseluruhan. Contohnya, senyawa flavonoid yang terdapat di dalamnya diketahui memiliki sifat antioksidan yang kuat.
- Modulasi Jalur Sinyal Inflamasi
Peradangan diatur oleh berbagai jalur sinyal kompleks dalam sel. Beberapa senyawa dalam dedaunan ini diduga dapat memodulasi jalur-jalur sinyal ini, sehingga menekan respons inflamasi. Contohnya, penelitian menunjukkan potensi dalam menghambat jalur NF-kB, jalur sinyal utama yang terlibat dalam regulasi gen-gen pro-inflamasi.
- Efek pada Enzim Inflamasi
Enzim seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX) berperan penting dalam produksi mediator inflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dedaunan ini dapat menghambat aktivitas enzim-enzim ini, sehingga mengurangi produksi mediator inflamasi dan meredakan peradangan. Contohnya, penghambatan COX dapat mengurangi produksi prostaglandin, yang berperan dalam nyeri dan peradangan.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanan dedaunan Annona squamosa sebagai agen antiinflamasi. Penggunaan tradisional perlu diimbangi dengan bukti ilmiah yang kuat dan panduan yang tepat dari profesional kesehatan.
Menyembuhkan Luka
Proses penyembuhan luka merupakan mekanisme kompleks yang melibatkan berbagai faktor biologis. Pemanfaatan tumbuhan tradisional dalam membantu mempercepat proses ini telah lama dipraktikkan. Bagian dari Annona squamosa memiliki potensi untuk mendukung penyembuhan luka melalui beberapa mekanisme yang saling terkait.
- Aktivitas Antimikroba
Infeksi pada luka dapat menghambat penyembuhan. Senyawa antimikroba yang terkandung dalam tumbuhan ini dapat membantu mencegah atau mengatasi infeksi pada luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Contohnya, beberapa penelitian menunjukkan aktivitas melawan bakteri Staphylococcus aureus, yang sering menginfeksi luka.
- Sifat Antiinflamasi
Peradangan yang berlebihan dapat memperlambat penyembuhan luka. Sifat antiinflamasi tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan pada luka, sehingga memungkinkan sel-sel penyembuh untuk bekerja lebih efektif. Pengurangan peradangan juga dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Stimulasi Proliferasi Sel
Penyembuhan luka melibatkan proliferasi (pembelahan) sel-sel baru untuk menggantikan jaringan yang rusak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat merangsang proliferasi sel-sel seperti fibroblast, yang berperan penting dalam pembentukan kolagen dan jaringan parut.
- Peningkatan Pembentukan Kolagen
Kolagen merupakan protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan kulit. Peningkatan pembentukan kolagen penting untuk penyembuhan luka yang kuat dan mencegah terbentuknya jaringan parut yang berlebihan. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan peningkatan sintesis kolagen setelah paparan ekstrak tumbuhan ini.
Meskipun demikian, penggunaan tumbuhan ini untuk menyembuhkan luka sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggantikan perawatan medis yang tepat. Luka yang dalam, terinfeksi, atau tidak kunjung sembuh memerlukan penanganan medis profesional. Penggunaan tumbuhan ini dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten.
Mengatasi Eksim
Eksim, atau dermatitis atopik, merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai dengan peradangan, gatal, dan ruam. Pemanfaatan bahan-bahan alami sebagai terapi komplementer untuk meringankan gejala eksim telah lama menjadi perhatian. Bagian dari Annona squamosa menunjukkan potensi dalam meredakan kondisi ini melalui beberapa mekanisme yang mendasarinya.
- Sifat Antiinflamasi
Peradangan merupakan karakteristik utama eksim. Senyawa antiinflamasi yang terdapat dalam bagian tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, sehingga meredakan gejala seperti kemerahan, bengkak, dan rasa panas. Ekstrak tanaman ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi yang memicu respons peradangan pada kulit.
- Aktivitas Antimikroba
Kulit penderita eksim seringkali lebih rentan terhadap infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus. Senyawa antimikroba dalam bagian tanaman ini dapat membantu mencegah atau mengatasi infeksi pada kulit yang terkena eksim, sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi keparahan gejala. Aktivitas antimikroba ini membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme pada kulit.
- Efek Melembapkan
Kulit kering merupakan masalah umum pada penderita eksim. Beberapa formulasi tradisional menggunakan bagian tanaman ini dalam bentuk salep atau krim yang diyakini memiliki efek melembapkan. Kelembapan yang terjaga dapat membantu mengurangi rasa gatal dan mencegah kulit pecah-pecah, yang dapat memperburuk kondisi eksim.
- Potensi Antioksidan
Stres oksidatif dapat memperburuk peradangan pada kulit. Antioksidan yang terkandung dalam bagian tanaman ini dapat membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga meredakan peradangan dan mempercepat proses penyembuhan. Aktivitas antioksidan ini mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
Meskipun demikian, penggunaan bagian tanaman Annona squamosa untuk mengatasi eksim sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggantikan perawatan medis yang tepat. Eksim merupakan kondisi kompleks yang memerlukan penanganan komprehensif dari dokter kulit. Pemanfaatan tanaman ini dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer setelah berkonsultasi dengan profesional kesehatan, terutama untuk menghindari reaksi alergi atau interaksi yang merugikan dengan obat-obatan lain.
Sebagai Antikanker (Potensial)
Potensi aktivitas antikanker merupakan salah satu area penelitian yang menjanjikan terkait dengan bagian dari tanaman Annona squamosa. Meskipun masih dalam tahap awal, berbagai studi in vitro dan in vivo telah mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif yang menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kanker. Penelitian ini mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai mekanisme aksi dan efektivitasnya.
- Annonaceous Acetogenins: Target Mitokondria Sel Kanker
Senyawa annonaceous acetogenins, yang ditemukan dalam tanaman ini, dikenal karena kemampuannya menghambat rantai transpor elektron pada mitokondria sel kanker. Mitokondria merupakan "pembangkit tenaga" sel, dan gangguan pada fungsinya dapat memicu kematian sel kanker. Penelitian menunjukkan bahwa acetogenins dapat secara selektif menargetkan sel kanker tanpa merusak sel normal, meskipun mekanisme selektivitas ini masih dalam penelitian.
- Aktivitas Antiproliferatif: Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Ekstrak dari tanaman ini telah menunjukkan aktivitas antiproliferatif, yang berarti dapat menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Mekanisme yang mendasari aktivitas ini melibatkan gangguan pada siklus sel kanker, mencegahnya untuk terus berkembang biak. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan efektivitas terhadap berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, paru-paru, dan usus besar.
- Induksi Apoptosis: Memicu Kematian Sel Terprogram
Apoptosis, atau kematian sel terprogram, merupakan proses penting untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau tidak diinginkan dalam tubuh. Senyawa-senyawa dalam tanaman ini dapat memicu apoptosis pada sel kanker, menyebabkan sel-sel tersebut menghancurkan diri sendiri. Induksi apoptosis merupakan strategi penting dalam terapi kanker, karena membantu menghilangkan sel-sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
- Inhibisi Angiogenesis: Mencegah Pembentukan Pembuluh Darah Baru
Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting bagi pertumbuhan tumor. Sel kanker membutuhkan suplai darah yang konstan untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat menghambat angiogenesis, membatasi suplai darah ke tumor dan menghambat pertumbuhannya.
- Potensi Sensitisasi Terhadap Kemoterapi
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman ini dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap kemoterapi. Hal ini berarti bahwa sel kanker menjadi lebih rentan terhadap efek obat kemoterapi, sehingga meningkatkan efektivitas pengobatan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang tepat.
Meskipun potensi antikanker ini menjanjikan, penting untuk ditekankan bahwa penelitian masih dalam tahap awal dan sebagian besar bersifat in vitro atau in vivo pada hewan. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan bagian dari tanaman ini sebagai agen antikanker. Penggunaan tanaman ini sebagai pengobatan kanker sebaiknya tidak menggantikan terapi medis konvensional dan harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Panduan Pemanfaatan Tumbuhan Srikaya secara Bijak
Pemanfaatan tumbuhan tropis ini, khususnya bagian hijaunya, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan, memerlukan pemahaman yang komprehensif dan kehati-hatian. Informasi berikut bertujuan memberikan panduan yang bertanggung jawab:
Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengintegrasikan bagian tumbuhan ini ke dalam rutinitas kesehatan, konsultasi dengan dokter, ahli herbal, atau profesional kesehatan berlisensi sangat dianjurkan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan, dosis yang tepat, dan menghindari interaksi yang merugikan dengan obat-obatan lain atau kondisi medis yang mendasari.
Tip 2: Perhatikan Sumber dan Kualitas
Pastikan sumber tumbuhan ini berasal dari lingkungan yang bersih dan bebas dari kontaminasi pestisida atau polutan lainnya. Pilih produk yang diproses dengan standar kualitas yang baik, dan perhatikan tanggal kedaluwarsa. Jika memungkinkan, budidayakan sendiri untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Tip 3: Mulai dengan Dosis Rendah dan Pantau Reaksi Tubuh
Ketika pertama kali menggunakan, mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan, sambil memantau reaksi tubuh. Perhatikan tanda-tanda alergi, efek samping yang tidak diinginkan, atau perubahan kondisi kesehatan. Hentikan penggunaan jika muncul gejala yang mengkhawatirkan.
Tip 4: Pahami Keterbatasan dan Jangan Menggantikan Pengobatan Medis
Penting untuk memahami bahwa penelitian mengenai efektivitas bagian tumbuhan ini masih berlangsung dan belum sepenuhnya konklusif. Pemanfaatannya sebaiknya bersifat komplementer dan tidak menggantikan pengobatan medis yang telah diresepkan oleh dokter. Selalu prioritaskan penanganan medis yang berbasis bukti ilmiah untuk kondisi kesehatan yang serius.
Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tumbuhan srikaya dapat dilakukan secara lebih aman dan bertanggung jawab, sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai potensi terapeutik bagian tanaman Annona squamosa, khususnya daunnya, telah menghasilkan beberapa studi kasus yang menarik. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology" melaporkan penggunaan tradisional rebusan daun srikaya oleh masyarakat adat di wilayah Amazon untuk mengobati infeksi parasit. Studi tersebut mengidentifikasi senyawa aktif dalam rebusan yang menunjukkan aktivitas antiparasit in vitro terhadap Leishmania amazonensis, parasit penyebab leishmaniasis. Meskipun demikian, penelitian ini bersifat observasional dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat.
Studi lain, yang diterbitkan dalam "International Journal of Molecular Sciences", meneliti efek ekstrak daun srikaya terhadap sel kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara in vitro, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) dan menghambat pertumbuhan sel. Mekanisme aksi yang diusulkan melibatkan gangguan pada fungsi mitokondria sel kanker. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan in vitro, dan efektivitas ekstrak pada manusia belum diketahui.
Terdapat pula laporan kasus mengenai penggunaan topikal daun srikaya yang ditumbuk halus untuk mengobati luka kulit. Beberapa praktisi pengobatan tradisional melaporkan bahwa aplikasi topikal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih terbatas, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.
Interpretasi hasil studi kasus ini memerlukan kehati-hatian. Sebagian besar penelitian bersifat in vitro atau dilakukan pada hewan, dan hasilnya mungkin tidak berlaku untuk manusia. Penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol, diperlukan untuk memvalidasi potensi terapeutik bagian tanaman ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan bagian tanaman ini sebagai pengobatan, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.