Temukan 7 Manfaat Daun Singkong Karet yang Bikin Penasaran!

Jumat, 1 Agustus 2025 oleh journal

Tanaman yang dikenal dengan nama singkong karet memiliki bagian daun yang dapat dimanfaatkan. Bagian tumbuhan ini diyakini memiliki sejumlah kegunaan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi tubuh jika dikonsumsi dengan tepat. Pengolahan yang benar penting untuk memaksimalkan potensi positif dan meminimalkan risiko efek samping.

"Konsumsi daun dari varietas singkong tertentu, seperti singkong karet, perlu dilakukan dengan hati-hati. Meskipun berpotensi memberikan manfaat kesehatan, kandungan senyawa sianida di dalamnya harus dinetralkan melalui proses pengolahan yang tepat. Jika diolah dengan benar, daun ini dapat menjadi sumber nutrisi yang baik," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Daun Singkong Karet yang Bikin Penasaran!

Dr. Rahman menambahkan, "Penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi dengan profesional medis. Setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik, dan rekomendasi konsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing."

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa daun singkong mengandung senyawa aktif seperti vitamin (A, C, B), mineral (kalsium, zat besi), dan serat. Senyawa-senyawa ini berkontribusi pada peningkatan imunitas, kesehatan tulang, dan pencernaan. Proses perebusan atau pengukusan yang lama dan berulang dapat membantu mengurangi kadar sianida yang berbahaya. Konsumsi dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan manfaat positif. Namun, perlu dihindari konsumsi berlebihan dan memastikan pengolahan yang benar untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Manfaat Daun Singkong Karet

Daun singkong karet, meskipun memerlukan perhatian khusus dalam pengolahan, menawarkan potensi manfaat yang signifikan. Potensi manfaat ini muncul dari kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya.

  • Sumber serat.
  • Kaya akan vitamin.
  • Mendukung kesehatan tulang.
  • Meningkatkan imunitas.
  • Sumber antioksidan.
  • Membantu pencernaan.
  • Menambah energi.

Manfaat daun singkong karet, seperti kandungan seratnya, mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga berat badan ideal. Vitamin yang terdapat di dalamnya, terutama vitamin C dan A, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan mata. Kandungan mineral seperti kalsium penting bagi kesehatan tulang. Namun, penting untuk diingat bahwa pengolahan yang tepat sangat krusial untuk menghilangkan senyawa sianida dan memastikan keamanan konsumsi. Perebusan dan pemerasan air rebusan adalah tahapan penting sebelum mengonsumsi daun singkong karet.

Sumber serat.

Keberadaan serat dalam komposisi daun dari tanaman Manihot glaziovii memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsinya. Serat, sebagai komponen penting dalam diet manusia, memainkan peran vital dalam berbagai fungsi tubuh.

  • Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti divertikulitis. Asupan serat yang cukup memastikan proses eliminasi limbah berjalan efisien, meminimalkan penyerapan zat-zat berbahaya dalam usus.

  • Mengendalikan Kadar Gula Darah

    Serat larut dapat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal ini sangat penting bagi penderita diabetes atau individu yang berisiko mengembangkan resistensi insulin.

  • Menurunkan Kadar Kolesterol

    Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Membantu Mengendalikan Berat Badan

    Serat memberikan rasa kenyang lebih lama setelah makan, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan dan membantu mengendalikan asupan kalori. Hal ini berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang sehat.

  • Meningkatkan Pertumbuhan Bakteri Baik di Usus

    Serat merupakan makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik yang sehat meningkatkan kesehatan mikrobioma usus, yang berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

  • Mencegah Kanker Kolon

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker kolon. Serat membantu mempercepat transit makanan melalui usus, mengurangi paparan zat-zat karsinogenik pada dinding usus.

Dengan demikian, kandungan serat yang terdapat dalam daun Manihot glaziovii berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang potensial. Asupan serat yang cukup, yang diperoleh dari konsumsi daun ini (setelah melalui proses pengolahan yang tepat), dapat menjadi bagian dari strategi diet sehat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, mengendalikan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, mengelola berat badan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Kaya akan vitamin.

Kandungan vitamin yang melimpah dalam dedaunan Manihot glaziovii merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada potensi efek positifnya bagi kesehatan. Vitamin esensial ini berperan krusial dalam berbagai proses biologis di dalam tubuh, dan keberadaannya dalam sumber makanan nabati ini meningkatkan nilai nutrisinya secara signifikan.

Vitamin A, yang dikenal penting untuk kesehatan mata, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel, ditemukan dalam jumlah yang berarti. Vitamin ini membantu menjaga integritas jaringan epitel, melindungi tubuh dari infeksi, dan berperan dalam diferensiasi sel yang sehat.

Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin ini juga penting untuk sintesis kolagen, protein yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Selain itu, vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati, membantu mencegah anemia defisiensi besi.

Beberapa jenis vitamin B juga hadir, berkontribusi pada metabolisme energi, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah. Vitamin B kompleks berperan dalam mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan tubuh, menjaga kesehatan sistem saraf, dan mencegah anemia megaloblastik.

Keberadaan vitamin-vitamin ini menjadikan bagian tumbuhan ini sebagai sumber nutrisi yang berharga. Konsumsi, dengan mempertimbangkan pengolahan yang tepat untuk menghilangkan senyawa berbahaya, dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan dengan memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin esensial. Asupan vitamin yang cukup berkontribusi pada fungsi kekebalan tubuh yang optimal, kesehatan kulit, tulang, dan mata, serta metabolisme energi yang efisien.

Mendukung kesehatan tulang.

Kesehatan tulang merupakan aspek fundamental dari kesejahteraan fisik, dan konsumsi berbagai sumber nutrisi memiliki peran signifikan dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Daun dari spesies Manihot glaziovii, setelah melalui proses pengolahan yang tepat, berpotensi berkontribusi pada kesehatan tulang karena kandungan mineral di dalamnya.

  • Kalsium: Komponen Utama Struktur Tulang

    Kalsium merupakan mineral esensial yang menyusun sebagian besar matriks tulang. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Defisiensi kalsium dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur. Kehadiran kalsium dalam daun ini dapat membantu memenuhi kebutuhan harian akan mineral ini.

  • Fosfor: Mineral Penting Pendukung Kalsium

    Fosfor bekerja sama dengan kalsium dalam pembentukan kristal hidroksiapatit, komponen utama tulang dan gigi. Rasio kalsium dan fosfor yang seimbang sangat penting untuk kesehatan tulang yang optimal. Daun ini berpotensi menyediakan fosfor, yang mendukung fungsi kalsium dalam menjaga kepadatan tulang.

  • Vitamin K: Regulasi Mineralisasi Tulang

    Vitamin K berperan dalam aktivasi protein yang terlibat dalam mineralisasi tulang, proses pembentukan mineral pada matriks tulang. Vitamin K membantu memastikan bahwa kalsium diserap dan digunakan secara efektif untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat. Kehadiran vitamin K dalam daun ini dapat berkontribusi pada proses mineralisasi yang sehat.

  • Magnesium: Kofaktor Enzim Penting untuk Kesehatan Tulang

    Magnesium merupakan kofaktor untuk berbagai enzim yang terlibat dalam metabolisme tulang. Magnesium membantu mengatur keseimbangan kalsium dan fosfor, serta berperan dalam pembentukan matriks tulang. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Daun ini berpotensi menyediakan magnesium, yang mendukung fungsi enzim-enzim penting dalam kesehatan tulang.

  • Kalium: Menetralkan Asam dan Mencegah Pengeroposan Tulang

    Kalium membantu menetralkan asam dalam tubuh, yang dapat membantu mencegah pengeroposan tulang. Diet tinggi asam dapat menyebabkan tubuh menarik kalsium dari tulang untuk menetralkan asam, sehingga mengurangi kepadatan tulang. Daun ini berpotensi menyediakan kalium, yang membantu menjaga keseimbangan asam-basa dan melindungi kesehatan tulang.

Kandungan mineral dan vitamin yang terdapat dalam daun dari tanaman Manihot glaziovii memiliki potensi untuk mendukung kesehatan tulang. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang dan setelah melalui pengolahan yang tepat untuk menghilangkan senyawa berbahaya, dapat membantu menjaga kepadatan dan kekuatan tulang seiring bertambahnya usia.

Meningkatkan imunitas.

Kemampuan suatu bahan alami untuk meningkatkan imunitas, atau sistem kekebalan tubuh, menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Sistem imun yang kuat merupakan pertahanan utama tubuh terhadap berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur. Daun dari tanaman yang dikenal sebagai singkong karet berpotensi memberikan kontribusi dalam meningkatkan imunitas melalui kandungan nutrisi yang dimilikinya.

Vitamin C, sebagai salah satu komponen yang sering ditemukan dalam bahan alami tersebut, memiliki peran krusial dalam fungsi imun. Vitamin ini merupakan antioksidan yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin C mendukung produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Keberadaan vitamin C dapat membantu memperkuat respons imun tubuh terhadap ancaman eksternal.

Vitamin A juga berperan penting dalam menjaga integritas jaringan epitel, yang berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap patogen. Jaringan epitel melapisi saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kulit, sehingga melindungi tubuh dari invasi mikroorganisme. Vitamin A membantu memastikan bahwa jaringan epitel tetap sehat dan berfungsi optimal, sehingga mencegah patogen masuk ke dalam tubuh.

Selain vitamin, mineral seperti zat besi dan seng juga penting untuk fungsi imun yang optimal. Zat besi berperan dalam produksi sel-sel imun dan transpor oksigen ke sel-sel tersebut. Seng terlibat dalam berbagai proses imun, termasuk aktivasi sel T dan produksi antibodi. Kekurangan zat besi dan seng dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi.

Dengan demikian, kandungan vitamin dan mineral dalam daun singkong karet berpotensi memberikan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh. Konsumsi yang tepat, setelah melalui proses pengolahan yang aman untuk menghilangkan senyawa sianida, dapat menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa respons imun bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan individu.

Sumber antioksidan.

Keberadaan senyawa antioksidan dalam dedaunan Manihot glaziovii menjadi salah satu faktor penting yang menghubungkannya dengan potensi dampak positif bagi kesehatan. Antioksidan merupakan molekul yang berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang terbentuk sebagai produk sampingan metabolisme normal atau akibat paparan faktor eksternal seperti polusi, radiasi, dan asap rokok. Ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.

Daun dari tanaman tersebut mengandung berbagai senyawa antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, dan karotenoid. Vitamin C dan E bekerja sebagai antioksidan larut dalam air dan lemak, melindungi sel-sel dari kerusakan di berbagai lingkungan. Flavonoid, yang merupakan pigmen alami yang ditemukan dalam tumbuhan, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh dan juga berfungsi sebagai antioksidan.

Senyawa-senyawa antioksidan ini bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan DNA, kerusakan lipid, dan kerusakan protein, yang merupakan mekanisme utama yang mendasari perkembangan penyakit kronis. Konsumsi sumber antioksidan yang memadai, seperti yang berpotensi ditemukan dalam dedaunan ini, dapat membantu menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.

Namun, penting untuk dicatat bahwa potensi manfaat antioksidan hanya dapat diperoleh jika konsumsi dilakukan dengan benar. Proses pengolahan yang tepat sangat penting untuk menghilangkan senyawa sianida yang berbahaya. Setelah dipastikan aman untuk dikonsumsi, kehadiran antioksidan dalam daun ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Membantu pencernaan.

Salah satu kontribusi signifikan dari konsumsi daun tanaman Manihot glaziovii yang telah diolah dengan benar adalah perannya dalam memfasilitasi proses pencernaan yang sehat. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat yang terdapat di dalamnya. Serat, sebagai karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia, memiliki sejumlah mekanisme yang menguntungkan bagi sistem pencernaan.

Serat larut air, yang dapat ditemukan dalam daun ini, membentuk gel dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat laju pengosongan lambung, memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu mengendalikan nafsu makan. Selain itu, gel serat mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Serat larut air juga membantu menstabilkan kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa dari makanan.

Serat tidak larut air, juga hadir dalam daun tersebut, meningkatkan volume tinja dan mempercepat pergerakan usus. Hal ini membantu mencegah konstipasi dan mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti divertikulitis dan wasir. Serat tidak larut air juga membantu membersihkan saluran pencernaan dari zat-zat sisa dan racun.

Selain itu, serat merupakan makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik yang sehat meningkatkan kesehatan mikrobioma usus, yang berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh, penyerapan nutrisi, dan produksi vitamin tertentu. Mikrobioma usus yang seimbang juga dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.

Dengan demikian, kandungan serat yang terdapat dalam daun Manihot glaziovii yang telah diproses dengan aman memberikan kontribusi signifikan dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan. Konsumsi yang tepat dapat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah konstipasi, menurunkan kadar kolesterol, menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus, dan melindungi dari berbagai gangguan pencernaan.

Menambah energi.

Potensi peningkatan energi yang dikaitkan dengan konsumsi daun dari spesies Manihot glaziovii berasal dari beberapa faktor nutrisi yang terkandung di dalamnya. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam metabolisme energi, proses kompleks di mana tubuh mengubah makanan menjadi bahan bakar yang dapat digunakan untuk aktivitas fisik dan mental.

Karbohidrat, sebagai sumber energi utama bagi tubuh, hadir dalam daun tersebut. Meskipun sebagian besar karbohidrat dalam daun berupa serat yang tidak dapat dicerna secara langsung, serat ini tetap memberikan kontribusi tidak langsung. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan lain, mencegah lonjakan gula darah yang diikuti penurunan energi yang drastis. Hal ini membantu menjaga tingkat energi yang stabil sepanjang hari.

Vitamin B kompleks, termasuk tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), dan piridoksin (B6), memainkan peran penting dalam metabolisme energi. Vitamin-vitamin ini berfungsi sebagai koenzim, membantu enzim mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi yang dapat digunakan tubuh. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi. Kehadiran vitamin B dalam daun ini berpotensi mendukung metabolisme energi yang efisien.

Zat besi, mineral esensial yang juga dapat ditemukan, berperan dalam transpor oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen diperlukan untuk produksi energi dalam sel. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan, kelemahan, dan sesak napas. Dengan menyediakan zat besi, konsumsi daun ini berpotensi membantu meningkatkan energi dengan memastikan sel-sel tubuh menerima oksigen yang cukup.

Meskipun daun Manihot glaziovii mengandung nutrisi yang mendukung metabolisme energi, penting untuk diingat bahwa peningkatan energi yang dirasakan akan bervariasi tergantung pada faktor individu, seperti diet secara keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya. Selain itu, pengolahan yang tepat sangat penting untuk menghilangkan senyawa sianida yang berbahaya sebelum dikonsumsi.

Tips Pemanfaatan Optimal Daun dari Varietas Singkong Tertentu

Pemanfaatan daun dari varietas singkong tertentu memerlukan perhatian khusus agar manfaat yang diharapkan dapat diperoleh secara optimal dan risiko kesehatan dapat diminimalkan. Berikut adalah beberapa panduan penting:

Tip 1: Pilih Daun yang Tepat
Tidak semua jenis daun singkong aman dikonsumsi. Pastikan daun yang dipilih berasal dari varietas yang dikenal memiliki kadar sianida rendah, atau varietas yang secara tradisional telah dikonsumsi oleh masyarakat setempat dengan metode pengolahan khusus. Konsultasi dengan ahli botani atau petani lokal dapat membantu mengidentifikasi varietas yang tepat.

Tip 2: Lakukan Proses Perebusan yang Benar
Perebusan merupakan langkah krusial untuk mengurangi kadar sianida. Rebus daun dalam air mendidih selama minimal 20-30 menit. Ganti air rebusan minimal sekali selama proses perebusan. Volume air yang digunakan harus cukup banyak agar daun terendam sempurna.

Tip 3: Pemerasan Setelah Perebusan
Setelah perebusan, peras daun untuk mengeluarkan sisa air rebusan. Air rebusan ini mengandung sianida yang telah larut. Pemerasan yang efektif membantu menghilangkan sebanyak mungkin sianida yang tersisa.

Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Protein
Konsumsi daun ini sebaiknya dipadukan dengan sumber protein yang memadai, seperti ikan, telur, tahu, atau tempe. Protein membantu tubuh memproses asam amino yang dihasilkan dari metabolisme senyawa dalam daun, dan juga membantu penyerapan nutrisi dari daun.

Tip 5: Batasi Frekuensi dan Jumlah Konsumsi
Meskipun berpotensi memberikan manfaat, konsumsi sebaiknya dibatasi. Jangan mengonsumsi setiap hari, dan batasi porsi setiap kali mengonsumsi. Variasikan sumber nutrisi untuk memastikan asupan gizi yang seimbang dan mengurangi risiko akumulasi senyawa tertentu dalam tubuh.

Tip 6: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal atau masalah tiroid, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi. Daun ini mungkin berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau memperburuk kondisi kesehatan yang ada.

Penerapan tips ini secara cermat akan membantu memaksimalkan potensi manfaat nutrisi dari daun varietas singkong tertentu sambil meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul. Kehati-hatian dan informasi yang akurat merupakan kunci utama dalam memanfaatkan sumber daya alam ini.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai potensi efek positif daun dari varietas Manihot glaziovii masih terbatas, namun beberapa studi awal memberikan indikasi yang menjanjikan. Sebagian besar penelitian fokus pada analisis kandungan nutrisi dan efek ekstrak daun pada model in vitro (uji laboratorium) dan in vivo (uji pada hewan). Studi-studi ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut pada manusia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Pangan dan Gizi menganalisis kandungan nutrisi daun Manihot glaziovii dan menemukan bahwa daun tersebut kaya akan serat, vitamin C, vitamin A, dan beberapa mineral penting. Studi tersebut juga mengidentifikasi adanya senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid. Metodologi penelitian melibatkan analisis kimiawi terhadap sampel daun yang dikumpulkan dari berbagai lokasi geografis. Temuan studi ini mendukung potensi daun tersebut sebagai sumber nutrisi yang berharga, namun penulis menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan keamanan dan efektivitasnya pada manusia.

Studi lain, yang dilakukan pada model hewan, meneliti efek ekstrak daun Manihot glaziovii terhadap kadar glukosa darah pada hewan yang diinduksi diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Metodologi penelitian melibatkan pemberian ekstrak daun dengan dosis yang berbeda kepada kelompok hewan yang berbeda, dan membandingkan kadar glukosa darah mereka dengan kelompok kontrol yang tidak menerima ekstrak. Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, perlu dicatat bahwa hasil pada hewan tidak selalu dapat diterapkan pada manusia. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.

Perlu ditekankan bahwa sebagian besar penelitian yang ada bersifat pendahuluan dan memiliki keterbatasan metodologis. Studi lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar, desain penelitian yang lebih ketat, dan populasi manusia yang beragam diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi manfaat kesehatan daun Manihot glaziovii dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif. Selain itu, penelitian mengenai metode pengolahan yang paling efektif untuk menghilangkan senyawa sianida juga diperlukan untuk memastikan keamanan konsumsi.