Ketahui 7 Manfaat Buah Kepel yang Jarang Diketahui

Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal

Buah kepel, tanaman asli Indonesia, memiliki berbagai kandungan senyawa yang berpotensi memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi bagian tumbuhan ini diyakini dapat memengaruhi proses fisiologis tertentu, seperti membantu menjaga kesegaran napas dan melancarkan buang air kecil. Selain itu, buah ini juga dikaitkan dengan potensi manfaat lain yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk validasi ilmiah.

"Buah kepel memang menyimpan potensi yang menarik dalam mendukung kesehatan. Meskipun penelitian mendalam masih terbatas, kandungan senyawa aktif di dalamnya menunjukkan harapan untuk berbagai aplikasi kesehatan," ujar Dr. Amelia Sari, seorang ahli gizi klinis di Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Ketahui 7 Manfaat Buah Kepel yang Jarang Diketahui

Dr. Sari menambahkan, "Perlu diingat, konsumsi buah ini sebaiknya tetap dalam batas wajar dan tidak menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti efektif."

Kandungan senyawa seperti flavonoid dan polifenol dalam buah kepel diyakini memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa studi awal juga mengindikasikan potensi efek diuretik, yang dapat membantu melancarkan pengeluaran urine. Meskipun demikian, efektivitas dan keamanan konsumsi buah ini dalam jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang, misalnya satu buah per hari, dan selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjadikannya bagian dari diet harian Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Buah Kepel

Buah kepel, meskipun kurang populer dibandingkan buah lainnya, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Berbagai kandungan bioaktif di dalamnya berkontribusi pada efek positif yang beragam bagi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama buah kepel:

  • Penyegar napas alami
  • Melancarkan urine
  • Antioksidan potensial
  • Menjaga kesehatan ginjal
  • Menenangkan (mungkin)
  • Mendukung pencernaan
  • Kulit lebih bersih (klaim)

Manfaat-manfaat tersebut, meski menjanjikan, perlu dikaji lebih dalam melalui penelitian ilmiah yang komprehensif. Sebagai contoh, efek penyegar napasnya mungkin berasal dari kandungan minyak atsiri, sementara potensi diuretiknya bisa membantu fungsi ginjal. Klaim tentang kulit yang lebih bersih masih bersifat anekdot, tetapi mungkin berkaitan dengan sifat antioksidannya. Penting untuk diingat bahwa hasil ini belum sepenuhnya terbukti secara klinis dan memerlukan validasi lebih lanjut.

Penyegar Napas Alami

Salah satu keunggulan yang dikaitkan dengan konsumsi buah kepel adalah kemampuannya dalam menyegarkan napas secara alami. Efek ini menjadikannya alternatif potensial bagi penyegar napas komersial, terutama bagi individu yang mencari solusi alami.

  • Kandungan Minyak Atsiri

    Buah kepel mengandung minyak atsiri, senyawa volatil yang dikenal memiliki aroma khas dan menyegarkan. Minyak atsiri ini diyakini dapat membantu menetralkan bau mulut tidak sedap, memberikan efek napas yang lebih segar.

  • Sifat Antibakteri

    Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa dalam buah kepel memiliki sifat antibakteri. Bakteri dalam mulut merupakan salah satu penyebab utama bau mulut, sehingga sifat antibakteri ini dapat berkontribusi pada efek penyegar napas.

  • Stimulasi Produksi Saliva

    Mengunyah buah kepel dapat merangsang produksi saliva. Saliva membantu membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan bakteri, yang pada gilirannya dapat mengurangi bau mulut.

  • Alternatif Alami

    Dibandingkan penyegar napas komersial yang sering mengandung bahan kimia tambahan, buah kepel menawarkan alternatif alami. Hal ini dapat menjadi pilihan menarik bagi mereka yang peduli terhadap bahan-bahan yang mereka konsumsi.

  • Tradisi Penggunaan

    Secara tradisional, buah kepel telah digunakan untuk menyegarkan napas. Pengetahuan turun-temurun ini mendukung potensi buah kepel sebagai penyegar napas alami, meskipun penelitian ilmiah lebih lanjut masih diperlukan.

  • Potensi dalam Produk Perawatan Mulut

    Ekstrak buah kepel berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan dalam produk perawatan mulut alami, seperti pasta gigi atau obat kumur, untuk memberikan manfaat penyegar napas yang lebih luas.

Kemampuan buah kepel dalam menyegarkan napas merupakan salah satu aspek menarik dari manfaatnya. Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, kombinasi kandungan minyak atsiri, sifat antibakteri, dan stimulasi produksi saliva tampaknya berkontribusi pada efek positif ini. Hal ini menjadikan buah kepel sebagai kandidat potensial untuk solusi alami dalam menjaga kesegaran napas.

Melancarkan Urine

Buah kepel diyakini memiliki efek diuretik, yang berarti dapat membantu meningkatkan produksi dan pengeluaran urine. Potensi ini terkait dengan kandungan senyawa tertentu dalam buah yang dapat memengaruhi fungsi ginjal dan saluran kemih. Beberapa mekanisme yang mungkin mendasari efek ini antara lain:

  • Stimulasi Ginjal: Senyawa aktif dalam buah kepel mungkin merangsang ginjal untuk menyaring lebih banyak cairan dari darah, sehingga meningkatkan volume urine yang dihasilkan.
  • Pengaruh pada Hormon: Beberapa penelitian awal menunjukkan kemungkinan interaksi antara senyawa dalam buah kepel dengan hormon yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, seperti hormon antidiuretik (ADH). Pengaruh ini dapat menyebabkan penurunan reabsorpsi air di ginjal dan peningkatan volume urine.
  • Efek Vasodilatasi: Senyawa tertentu dalam buah kepel mungkin memiliki efek vasodilatasi ringan, yaitu melebarkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal dan meningkatkan efisiensi filtrasi.
  • Kandungan Air: Buah kepel memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Konsumsi makanan dengan kandungan air tinggi secara alami dapat meningkatkan volume urine.

Peningkatan produksi urine dapat membantu tubuh membuang kelebihan garam, racun, dan zat-zat sisa metabolisme. Hal ini berpotensi bermanfaat bagi individu yang mengalami retensi cairan, pembengkakan, atau memiliki risiko penyakit ginjal tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa efek diuretik buah kepel mungkin bervariasi antar individu, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi mekanisme dan efektivitasnya secara pasti. Individu dengan kondisi medis tertentu, terutama yang berkaitan dengan fungsi ginjal atau penggunaan obat-obatan diuretik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi buah kepel secara teratur.

Antioksidan Potensial

Keberadaan senyawa antioksidan dalam buah kepel menjadi salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu berbagai penyakit kronis.

  • Peran Radikal Bebas dan Stres Oksidatif

    Radikal bebas dihasilkan secara alami oleh tubuh selama proses metabolisme, namun paparan polusi, radiasi, dan faktor lingkungan lainnya dapat meningkatkan jumlahnya. Kelebihan radikal bebas menyebabkan stres oksidatif, yang dapat merusak sel, protein, dan DNA, meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

  • Mekanisme Kerja Antioksidan

    Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Senyawa ini mendonorkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan menghentikan reaksi berantai yang merusak.

  • Jenis Antioksidan dalam Buah Kepel

    Buah kepel mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol. Flavonoid dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, sementara polifenol juga memiliki efek serupa dan dapat melindungi jantung dan otak.

  • Manfaat Potensial Antioksidan Buah Kepel

    Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam buah kepel berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif. Ini termasuk melindungi sel-sel jantung, mengurangi peradangan, dan memperlambat proses penuaan.

  • Perbandingan dengan Sumber Antioksidan Lain

    Meskipun buah kepel memiliki potensi antioksidan, penting untuk dicatat bahwa buah dan sayuran lain juga kaya akan senyawa ini. Konsumsi berbagai jenis buah dan sayuran merupakan cara terbaik untuk memastikan asupan antioksidan yang cukup.

  • Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

    Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi antioksidan buah kepel dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Studi klinis akan membantu mengkonfirmasi efektivitasnya dalam mencegah dan mengobati penyakit kronis.

Kehadiran antioksidan dalam buah kepel menawarkan potensi perlindungan terhadap kerusakan sel dan penyakit kronis. Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam kaitannya dengan upaya menangkal efek buruk radikal bebas.

Menjaga Kesehatan Ginjal

Fungsi ginjal yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kemampuan organ ini dalam menyaring limbah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon vital, menempatkannya sebagai penjaga utama homeostasis. Oleh karena itu, upaya menjaga kesehatan ginjal menjadi prioritas, dan potensi efek positif dari konsumsi tumbuhan tertentu, termasuk buah kepel, menarik untuk dieksplorasi.

  • Efek Diuretik Alami dan Pengeluaran Limbah

    Potensi efek diuretik dari konsumsi buah kepel dapat berkontribusi pada peningkatan volume urine. Proses ini membantu ginjal dalam membuang kelebihan natrium, urea, dan zat-zat sisa metabolisme lainnya dari darah. Pembersihan yang lebih efektif dapat meringankan beban kerja ginjal dan membantu mencegah pembentukan batu ginjal.

  • Kandungan Antioksidan dan Perlindungan Sel Ginjal

    Ginjal rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses filtrasi. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam buah kepel, seperti flavonoid dan polifenol, dapat membantu melindungi sel-sel ginjal dari stres oksidatif, meminimalkan risiko kerusakan dan disfungsi.

  • Pengaturan Tekanan Darah dan Fungsi Ginjal

    Ginjal memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengganggu kemampuannya untuk menyaring darah secara efektif. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa senyawa dalam buah kepel mungkin memiliki efek positif pada tekanan darah, secara tidak langsung mendukung kesehatan ginjal.

  • Keseimbangan Elektrolit dan Fungsi Ginjal Optimal

    Ginjal bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dalam darah. Gangguan keseimbangan elektrolit dapat memengaruhi fungsi ginjal dan organ-organ lain. Beberapa komponen dalam buah kepel mungkin berkontribusi pada regulasi elektrolit yang lebih baik, mendukung fungsi ginjal yang optimal.

Meskipun studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperjelas mekanisme tindakan secara rinci, potensi manfaat buah kepel dalam mendukung kesehatan ginjal melalui efek diuretik, antioksidan, pengaturan tekanan darah, dan keseimbangan elektrolit, memberikan perspektif menarik. Integrasi buah kepel dalam diet seimbang, dengan tetap mempertimbangkan konsultasi medis, dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan ginjal.

Menenangkan (mungkin)

Efek menenangkan yang dikaitkan dengan konsumsi buah kepel masih bersifat anekdotal dan memerlukan validasi ilmiah yang ketat. Klaim ini seringkali didasarkan pada pengalaman subjektif individu yang melaporkan perasaan relaksasi atau pengurangan tingkat stres setelah mengonsumsi buah tersebut. Meskipun mekanisme pastinya belum diketahui, beberapa faktor potensial dapat menjelaskan kemungkinan efek menenangkan ini:

  • Senyawa Aktif dengan Potensi Efek pada Sistem Saraf: Buah kepel mungkin mengandung senyawa bioaktif yang berinteraksi dengan sistem saraf pusat. Interaksi ini dapat memengaruhi neurotransmiter seperti serotonin atau GABA, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan tingkat kecemasan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa spesifik dan mekanisme aksinya.
  • Aroma yang Menenangkan: Aroma khas buah kepel, yang berasal dari kandungan minyak atsiri, dapat memicu respons relaksasi melalui jalur penciuman. Aroma tertentu diketahui memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres.
  • Efek Placebo: Ekspektasi positif terhadap manfaat buah kepel juga dapat berkontribusi pada efek menenangkan yang dirasakan. Efek placebo adalah fenomena psikologis di mana harapan terhadap suatu pengobatan dapat memicu perubahan fisiologis dan subjektif.
  • Pengaruh pada Kualitas Tidur: Beberapa individu melaporkan peningkatan kualitas tidur setelah mengonsumsi buah kepel. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mental dan mengurangi tingkat stres.

Penting untuk dicatat bahwa efek menenangkan yang mungkin dihasilkan oleh buah kepel bukanlah pengganti pengobatan medis untuk gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan mental lainnya. Jika mengalami gejala stres atau kecemasan yang signifikan, disarankan untuk mencari bantuan profesional dari dokter atau psikolog. Meskipun demikian, potensi efek menenangkan buah kepel dapat menjadi aspek menarik untuk penelitian lebih lanjut, dengan tujuan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan manfaat potensialnya.

Mendukung Pencernaan

Potensi dukungan terhadap sistem pencernaan merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menelaah khasiat buah kepel. Kandungan tertentu dalam buah ini diyakini dapat memengaruhi proses pencernaan, mulai dari motilitas usus hingga keseimbangan mikroflora.

  • Serat Alami dan Pergerakan Usus

    Buah kepel mengandung serat, meskipun jumlahnya bervariasi. Serat berperan penting dalam menjaga keteraturan pergerakan usus. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, memfasilitasi pergerakannya melalui saluran pencernaan dan mencegah konstipasi. Konsumsi serat yang cukup secara umum dianjurkan untuk menjaga kesehatan pencernaan.

  • Enzim Pencernaan Potensial

    Meskipun belum ada penelitian komprehensif, terdapat spekulasi bahwa buah kepel mungkin mengandung enzim pencernaan alami. Enzim ini dapat membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil, mempermudah penyerapan nutrisi. Kehadiran enzim pencernaan alami dapat meringankan beban kerja sistem pencernaan.

  • Prebiotik dan Mikroflora Usus

    Beberapa komponen dalam buah kepel mungkin bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus (mikroflora). Mikroflora yang seimbang penting untuk kesehatan pencernaan, membantu mencerna makanan, memproduksi vitamin, dan melindungi dari bakteri jahat. Mendukung pertumbuhan bakteri baik dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

  • Efek Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan

    Kandungan antioksidan dalam buah kepel, seperti flavonoid, mungkin memiliki efek anti-inflamasi pada saluran pencernaan. Peradangan kronis dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Mengurangi peradangan dapat membantu menjaga fungsi pencernaan yang optimal.

  • Potensi Meringankan Gangguan Pencernaan Ringan

    Secara tradisional, buah kepel kadang-kadang digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan ringan seperti kembung atau sakit perut. Meskipun bukti ilmiah masih terbatas, beberapa individu melaporkan merasa lebih baik setelah mengonsumsi buah ini saat mengalami masalah pencernaan ringan.

  • Keseimbangan Asam Lambung

    Terdapat indikasi bahwa konsumsi buah kepel dapat memengaruhi keseimbangan asam lambung. Efek ini dapat membantu mencegah atau meredakan gejala penyakit asam lambung (GERD) pada beberapa individu, namun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Meskipun aspek dukungan pencernaan ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperjelas mekanisme kerja komponen-komponen dalam buah kepel. Konsumsi buah kepel sebagai bagian dari diet seimbang, yang kaya akan serat dan nutrisi, dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Kulit lebih bersih (klaim)

Klaim mengenai potensi buah kepel dalam menghasilkan kulit yang lebih bersih sebagian besar bersifat anekdotal dan belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Meskipun demikian, terdapat beberapa mekanisme yang mungkin mendasari klaim tersebut, yang berkaitan dengan kandungan senyawa dalam buah dan pengaruhnya terhadap kesehatan secara umum.

Salah satu aspek penting adalah kandungan antioksidan. Senyawa seperti flavonoid dan polifenol berperan dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit dan memicu peradangan. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan berpotensi membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi tampilan masalah kulit seperti jerawat dan penuaan dini.

Selain itu, potensi efek detoksifikasi, melalui peningkatan fungsi ginjal dan pengeluaran urine, juga dapat berkontribusi. Proses detoksifikasi yang efektif membantu membuang racun dan zat sisa metabolisme dari tubuh, yang dapat tercermin pada kondisi kulit. Kulit seringkali dianggap sebagai organ ekskresi, dan kelebihan racun dalam tubuh dapat memanifestasikan diri sebagai masalah kulit.

Beberapa individu juga melaporkan bahwa konsumsi buah dengan kandungan air tinggi, seperti kepel, membantu menjaga hidrasi kulit. Hidrasi yang cukup penting untuk menjaga elastisitas dan kesehatan kulit secara keseluruhan. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung terlihat lebih cerah dan sehat.

Perlu ditekankan bahwa klaim ini masih bersifat spekulatif dan memerlukan penelitian ilmiah yang lebih mendalam untuk validasi. Efek pada kulit dapat bervariasi antar individu, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kulit, kondisi kesehatan secara umum, dan faktor lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakan buah ini sebagai solusi utama untuk masalah kulit, dan selalu kombinasikan dengan perawatan kulit yang tepat dan gaya hidup sehat.

Tips untuk Mendapatkan Hasil Optimal

Memaksimalkan potensi khasiat suatu buah memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu mengoptimalkan manfaat yang mungkin diperoleh:

Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Konsumsi berlebihan, bahkan makanan sehat sekalipun, dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Batasi asupan harian pada porsi yang wajar, misalnya satu buah per hari, untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaatnya.

Tip 2: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal atau diabetes, harus berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara teratur. Interaksi potensial dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan yang mendasarinya perlu dipertimbangkan.

Tip 3: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Khasiatnya akan lebih optimal jika diintegrasikan ke dalam diet yang seimbang dan kaya akan nutrisi. Pastikan asupan buah-buahan, sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks yang bervariasi untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Tip 4: Perhatikan Kualitas dan Kematangan Buah
Pilih buah yang matang sempurna dan bebas dari kerusakan atau tanda-tanda pembusukan. Kualitas buah secara signifikan memengaruhi kandungan nutrisi dan potensi manfaatnya.

Tip 5: Variasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Jangan bergantung hanya pada satu jenis buah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Variasikan asupan buah-buahan dan sayuran untuk memastikan tubuh mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap.

Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Untuk informasi yang lebih personal dan relevan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan, kebutuhan nutrisi, dan potensi interaksi obat-obatan.

Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang terinformasi dan bertanggung jawab. Ingatlah bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami semua potensi dan batasan manfaatnya.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek konsumsi buah kepel terhadap kesehatan manusia masih terbatas. Sebagian besar informasi yang beredar saat ini berasal dari penggunaan tradisional dan studi in vitro (laboratorium) yang menguji senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Studi-studi ini memberikan petunjuk awal mengenai potensi efek biologis, namun validasi klinis melalui uji coba pada manusia masih sangat diperlukan.

Beberapa studi in vitro telah mengidentifikasi adanya senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, dalam ekstrak buah kepel. Studi-studi ini menggunakan metode spektrofotometri untuk mengukur aktivitas antioksidan, menunjukkan kemampuan ekstrak tersebut dalam menetralkan radikal bebas. Namun, penting untuk dicatat bahwa aktivitas antioksidan in vitro tidak selalu berkorelasi dengan efek yang sama pada tubuh manusia. Faktor-faktor seperti bioavailabilitas (kemampuan tubuh menyerap dan menggunakan senyawa tersebut) dan metabolisme senyawa tersebut dapat memengaruhi efektivitasnya secara in vivo.

Terdapat beberapa laporan kasus yang menggambarkan pengalaman individu yang mengonsumsi buah ini dan melaporkan efek positif tertentu, seperti perbaikan kondisi kulit atau penurunan bau badan. Namun, laporan-laporan ini bersifat anekdotal dan tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang meyakinkan. Laporan kasus rentan terhadap bias subjektif dan tidak memiliki kontrol yang ketat, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang valid mengenai hubungan sebab-akibat antara konsumsi buah kepel dan efek yang dilaporkan.

Diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji coba klinis terkontrol dengan ukuran sampel yang memadai, untuk secara definitif menentukan efek konsumsi buah kepel terhadap kesehatan manusia. Penelitian ini harus menggunakan metodologi yang ketat, termasuk kelompok kontrol, blinding (penyamaran), dan pengukuran objektif, untuk meminimalkan bias dan memastikan validitas hasil. Sementara menunggu bukti ilmiah yang lebih kuat, informasi yang tersedia saat ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan konsumsi buah ini harus dipertimbangkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang komprehensif, bukan sebagai solusi tunggal untuk masalah kesehatan tertentu.