Ketahui 7 Manfaat Buah Blueberry yang Bikin Kamu Penasaran!

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi dalam buah beri berwarna biru ini memberikan sejumlah dampak positif bagi kesehatan. Senyawa antioksidan yang tinggi berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Konsumsi rutin dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif, penurunan risiko penyakit jantung, serta pemeliharaan kesehatan mata. Kehadiran serat juga mendukung sistem pencernaan yang sehat.

"Buah beri berwarna biru ini, dengan profil nutrisinya yang kaya, menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi teratur dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk pencegahan penyakit kronis," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis terkemuka.

Ketahui 7 Manfaat Buah Blueberry yang Bikin Kamu Penasaran!

- Dr. Amelia Hartono, Ahli Gizi Klinis

Berbagai penelitian ilmiah mendukung pandangan ini. Senyawa aktif seperti antosianin, pigmen yang memberikan warna khas pada buah ini, dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Antosianin bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan berkontribusi pada penuaan serta perkembangan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Selain itu, kandungan serat dalam buah beri ini membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah. Disarankan untuk mengonsumsi sekitar satu cangkir buah beri ini per hari sebagai bagian dari diet seimbang untuk mendapatkan manfaat optimal.

Manfaat Buah Blueberry

Buah blueberry, yang kaya akan nutrisi, menawarkan serangkaian manfaat penting bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan tinggi.
  • Meningkatkan fungsi kognitif.
  • Menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Menyehatkan mata.
  • Melancarkan pencernaan.
  • Mengontrol gula darah.
  • Melawan peradangan.

Manfaat-manfaat ini saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Misalnya, kandungan antioksidan yang tinggi tidak hanya melindungi sel dari kerusakan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan fungsi kognitif dan menurunkan risiko penyakit jantung. Serat, selain melancarkan pencernaan dan mengontrol gula darah, juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang pada gilirannya mendukung kesehatan jantung. Dengan demikian, memasukkan blueberry ke dalam diet seimbang dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan jangka panjang.

Antioksidan Tinggi

Kandungan antioksidan yang tinggi merupakan salah satu karakteristik utama yang berkontribusi signifikan terhadap profil kesehatan buah beri berwarna biru ini. Keberadaan senyawa-senyawa ini memberikan perlindungan esensial terhadap kerusakan sel akibat stres oksidatif, sebuah faktor kunci dalam berbagai penyakit kronis dan proses penuaan.

  • Perlindungan Seluler

    Antioksidan, seperti antosianin yang melimpah dalam buah ini, menetralkan radikal bebas sebelum mereka dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Proses ini membantu mencegah perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurodegeneratif.

  • Pengurangan Peradangan

    Stres oksidatif seringkali memicu peradangan kronis, yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan. Antioksidan membantu mengurangi peradangan dengan menekan produksi molekul pro-inflamasi, sehingga memberikan efek protektif pada tubuh.

  • Peningkatan Fungsi Kognitif

    Studi menunjukkan bahwa antioksidan dalam buah ini dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori. Perlindungan terhadap kerusakan sel di otak dan pengurangan peradangan dapat berkontribusi pada kesehatan otak yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

  • Dukungan Kesehatan Jantung

    Antioksidan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di arteri. Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan dan mendukung fungsi mereka.

Dengan demikian, kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah beri ini memainkan peran sentral dalam memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan, mulai dari perlindungan seluler hingga dukungan fungsi kognitif dan kesehatan jantung. Konsumsi teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Meningkatkan Fungsi Kognitif

Kemampuan buah beri berwarna biru ini untuk meningkatkan fungsi kognitif merupakan salah satu manfaatnya yang paling menjanjikan dan didukung oleh sejumlah penelitian ilmiah. Peningkatan ini mencakup aspek-aspek seperti memori, kemampuan belajar, perhatian, dan kecepatan pemrosesan informasi, yang sangat penting untuk menjaga kualitas hidup seiring bertambahnya usia.

  • Perlindungan Neuron dari Kerusakan Oksidatif

    Kandungan antioksidan, terutama antosianin, melindungi neuron-neuron di otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan oksidatif ini dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif seiring waktu. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu menjaga integritas sel-sel otak dan mempertahankan kemampuannya untuk berkomunikasi secara efektif.

  • Peningkatan Plastisitas Otak

    Plastisitas otak, kemampuan otak untuk beradaptasi dan membentuk koneksi baru, sangat penting untuk pembelajaran dan memori. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat meningkatkan plastisitas otak, memungkinkan otak untuk merespons pengalaman dan informasi baru dengan lebih baik. Ini sangat relevan bagi individu yang ingin mempertahankan kemampuan kognitif mereka seiring bertambahnya usia atau pulih dari cedera otak.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otak

    Aliran darah yang memadai ke otak sangat penting untuk fungsi kognitif yang optimal. Senyawa-senyawa tertentu dalam buah ini dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, memastikan bahwa sel-sel otak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Peningkatan aliran darah juga dapat membantu membersihkan limbah metabolik dari otak, yang dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif.

  • Modulasi Sinyal Seluler di Otak

    Buah ini dapat memodulasi sinyal seluler di otak dengan mempengaruhi neurotransmiter dan jalur pensinyalan lainnya yang terlibat dalam fungsi kognitif. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ini dapat meningkatkan kadar dopamin, neurotransmiter yang terkait dengan motivasi, perhatian, dan memori kerja. Modulasi sinyal seluler yang tepat sangat penting untuk menjaga fungsi kognitif yang optimal.

  • Pengurangan Peradangan di Otak

    Peradangan kronis di otak dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan di otak, melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan mempertahankan fungsinya. Pengurangan peradangan ini dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan kognitif jangka panjang.

Dengan demikian, efek positifnya pada fungsi kognitif dapat dikaitkan dengan berbagai mekanisme yang saling terkait, termasuk perlindungan neuron, peningkatan plastisitas otak, peningkatan aliran darah, modulasi sinyal seluler, dan pengurangan peradangan. Integrasi buah ini ke dalam pola makan yang sehat dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan kognitif sepanjang hidup.

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Potensi buah beri berwarna biru dalam mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit jantung merupakan area penelitian yang menjanjikan. Kontribusi ini didasarkan pada interaksi kompleks antara berbagai senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, yang bekerja secara sinergis untuk mempromosikan kesehatan kardiovaskular.

  • Pengurangan Oksidasi Kolesterol LDL

    Senyawa antioksidan, terutama antosianin, berperan krusial dalam mencegah oksidasi kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein), yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat." Proses oksidasi LDL merupakan langkah awal dalam pembentukan plak aterosklerotik di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri. Dengan menghambat oksidasi LDL, buah beri ini membantu menjaga kelancaran aliran darah dan mengurangi risiko aterosklerosis.

  • Peningkatan Fungsi Endotel

    Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat sangat penting untuk menjaga elastisitas pembuluh darah, mengatur tekanan darah, dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah beri ini dapat meningkatkan fungsi endotel, yang berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

  • Pengaturan Tekanan Darah

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kandungan kalium dan senyawa bioaktif lainnya dalam buah beri ini dapat membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan meningkatkan relaksasi pembuluh darah. Pengaturan tekanan darah yang efektif dapat mengurangi beban kerja jantung dan mencegah kerusakan pada arteri.

  • Pengurangan Peradangan Kardiovaskular

    Peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi dalam buah beri ini membantu mengurangi peradangan di dinding arteri dan jaringan jantung, yang dapat mencegah kerusakan dan mempromosikan penyembuhan. Pengurangan peradangan kardiovaskular dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit jantung dan mengurangi risiko komplikasi.

Secara kolektif, mekanisme-mekanisme ini menunjukkan bahwa konsumsi teratur dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan penyakit jantung yang komprehensif. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami efek jangka panjangnya, bukti yang ada menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung kesehatan jantung.

Menyehatkan Mata

Kesehatan mata merupakan aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, dan konsumsi buah beri berwarna biru ini dikaitkan dengan sejumlah dampak positif terhadap organ penglihatan. Manfaat ini terutama berasal dari kandungan antioksidan yang tinggi, khususnya antosianin, yang berperan dalam melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan faktor lingkungan lainnya.

Perlindungan Terhadap Degenerasi Makula Terkait Usia (AMD): AMD adalah penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang dewasa yang lebih tua. Antosianin membantu melindungi retina, khususnya makula (bagian tengah retina yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral yang tajam), dari kerusakan oksidatif. Studi menunjukkan bahwa konsumsi antosianin dapat memperlambat perkembangan AMD dan mengurangi risiko kehilangan penglihatan.

Pencegahan Katarak: Katarak adalah pengaburan lensa mata, yang menyebabkan penglihatan kabur. Stres oksidatif berperan dalam pembentukan katarak. Antioksidan membantu melindungi lensa mata dari kerusakan oksidatif dan dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan katarak.

Pengurangan Ketegangan Mata dan Kelelahan Mata: Paparan layar digital dan aktivitas yang membutuhkan fokus visual yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketegangan dan kelelahan mata. Senyawa dalam buah beri ini dapat membantu meningkatkan aliran darah ke mata dan mengurangi peradangan, yang dapat meredakan gejala ketegangan dan kelelahan mata.

Peningkatan Penglihatan Malam: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antosianin dapat meningkatkan penglihatan malam dengan meningkatkan adaptasi mata terhadap kegelapan. Efek ini mungkin terkait dengan peningkatan sensitivitas rhodopsin, pigmen visual yang penting untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup.

Dengan demikian, integrasi buah ini ke dalam diet seimbang dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan mata yang optimal dan pencegahan berbagai masalah penglihatan. Meskipun bukan pengganti perawatan medis profesional, konsumsi teratur dapat menjadi bagian dari strategi proaktif untuk menjaga penglihatan yang sehat seiring bertambahnya usia.

Melancarkan pencernaan.

Kemampuan untuk mendukung kelancaran sistem pencernaan merupakan salah satu aspek penting dari profil kesehatan yang ditawarkan oleh buah beri berwarna biru ini. Efek ini berasal dari kombinasi unik serat dan senyawa bioaktif yang bekerja sinergis untuk meningkatkan fungsi usus yang sehat.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat, baik larut maupun tidak larut, memainkan peran vital dalam menjaga kesehatan pencernaan. Serat tidak larut menambahkan massa pada tinja, memfasilitasi pergerakannya melalui usus dan mencegah sembelit. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat pencernaan dan membantu mengatur kadar gula darah.

  • Efek Prebiotik

    Serat dalam buah beri ini berfungsi sebagai prebiotik, menyediakan makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang optimal dan kesehatan kekebalan tubuh. Mikrobiota usus yang sehat juga dapat memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA), yang memiliki efek anti-inflamasi dan dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

  • Peningkatan Peristaltik Usus

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam buah beri ini dapat meningkatkan peristaltik usus, yaitu kontraksi otot-otot usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Peningkatan peristaltik membantu mencegah penumpukan makanan di usus dan mengurangi risiko kembung, gas, dan gangguan pencernaan lainnya.

  • Pengurangan Peradangan di Usus

    Peradangan kronis di usus dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Senyawa anti-inflamasi dalam buah beri ini dapat membantu mengurangi peradangan di usus, melindungi lapisan usus dari kerusakan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Pengurangan peradangan juga dapat membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).

Dengan demikian, konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet kaya serat, dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi sistem pencernaan yang sehat. Dampak positif ini berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi risiko berbagai masalah pencernaan.

Mengontrol Gula Darah

Kemampuan buah beri berwarna biru ini untuk membantu mengendalikan kadar glukosa dalam darah merupakan manfaat penting, terutama bagi individu dengan risiko diabetes tipe 2 atau mereka yang sudah mengelola kondisi tersebut. Efek ini sebagian besar disebabkan oleh kombinasi serat, antioksidan, dan indeks glikemik yang relatif rendah.

  • Kandungan Serat yang Memperlambat Penyerapan Glukosa: Serat larut dalam buah ini membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Hal ini membantu mencegah lonjakan tajam kadar gula darah setelah makan, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas glikemik.
  • Antioksidan yang Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan, terutama antosianin, dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespons insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.
  • Indeks Glikemik yang Rendah: Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Buah ini memiliki IG yang relatif rendah, yang berarti bahwa konsumsinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Ini menjadikannya pilihan yang baik bagi individu yang ingin mengelola kadar gula darah mereka.
  • Efek Sinergis dengan Nutrisi Lain: Konsumsi bersamaan dengan makanan kaya protein dan lemak sehat dapat semakin memperlambat penyerapan glukosa dan meningkatkan stabilitas gula darah. Pendekatan holistik terhadap diet, yang mencakup kombinasi nutrisi yang tepat, dapat memaksimalkan efek positif buah ini terhadap pengendalian gula darah.

Meskipun buah ini dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan gula darah, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang dipersonalisasi, terutama jika individu memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kadar gula darah. Pengendalian gula darah yang efektif seringkali melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, termasuk diet sehat, olahraga teratur, dan pemantauan kadar gula darah secara teratur.

Melawan Peradangan

Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit serius. Kemampuan untuk meredakan peradangan merupakan salah satu aspek krusial dari dampak positif buah beri berwarna biru terhadap kesehatan, yang dimediasi oleh senyawa-senyawa bioaktif yang dimilikinya.

  • Antosianin sebagai Agen Anti-inflamasi Utama

    Antosianin, pigmen yang memberikan warna khas pada buah ini, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi seperti sitokin dan enzim COX-2, yang berperan dalam memicu dan memperkuat respons peradangan. Contohnya, penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak antosianin dapat menekan aktivitas sel-sel kekebalan yang terlibat dalam peradangan kronis.

  • Quercetin dan Senyawa Flavonoid Lainnya

    Selain antosianin, buah ini juga mengandung quercetin dan flavonoid lainnya yang memiliki sifat anti-inflamasi. Quercetin, misalnya, dapat menghambat pelepasan histamin dari sel mast, yang berperan dalam reaksi alergi dan peradangan. Flavonoid secara umum bekerja dengan menstabilkan membran sel dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu peradangan.

  • Asam Ellagic dan Pengaruhnya pada Peradangan Usus

    Asam ellagic, senyawa polifenol yang ditemukan dalam buah ini, telah menunjukkan potensi dalam mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Asam ellagic dapat membantu melindungi lapisan usus dari kerusakan dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi di usus, sehingga berpotensi meringankan gejala penyakit radang usus (IBD).

  • Vitamin C dan Perannya dalam Modulasi Kekebalan Tubuh

    Vitamin C, yang juga terkandung dalam buah ini, berperan penting dalam modulasi kekebalan tubuh. Vitamin C membantu meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan dan melindungi mereka dari kerusakan oksidatif. Dengan demikian, Vitamin C dapat membantu menyeimbangkan respons kekebalan tubuh dan mencegah peradangan yang berlebihan.

  • Efek Sinergis dari Berbagai Senyawa Anti-inflamasi

    Efek anti-inflamasi buah ini tidak hanya bergantung pada satu senyawa tunggal, tetapi merupakan hasil sinergis dari berbagai senyawa bioaktif yang bekerja bersama-sama. Interaksi kompleks antara antosianin, quercetin, asam ellagic, Vitamin C, dan senyawa lainnya menciptakan efek anti-inflamasi yang lebih kuat dibandingkan jika masing-masing senyawa bekerja sendiri.

Dengan demikian, kemampuan meredakan peradangan berkontribusi signifikan terhadap profil kesehatan secara keseluruhan. Melalui interaksi kompleks berbagai senyawa bioaktif, buah beri ini menawarkan pendekatan alami untuk mengelola peradangan dan mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan kondisi tersebut.

Tips Mengoptimalkan Asupan Buah Beri Biru

Berikut adalah beberapa saran untuk memaksimalkan potensi kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi buah beri biru, memastikan bahwa nutrisi pentingnya diserap secara optimal oleh tubuh.

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Pilihlah buah yang memiliki warna biru tua merata dengan lapisan putih keperakan (bloom) di permukaannya. Hindari buah yang tampak lembek, memar, atau berjamur. Kualitas buah yang baik akan memberikan kandungan nutrisi yang optimal.

Tip 2: Konsumsi Secara Teratur dalam Bentuk Segar atau Beku
Buah beri biru dapat dinikmati secara langsung sebagai camilan sehat, ditambahkan ke dalam oatmeal, yogurt, atau smoothie. Buah beku memiliki kandungan nutrisi yang hampir sama dengan buah segar dan dapat disimpan lebih lama.

Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Lemak Sehat
Mengonsumsi buah beri biru bersama dengan sumber lemak sehat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau alpukat, dapat meningkatkan penyerapan beberapa nutrisi, terutama antioksidan. Lemak membantu melarutkan dan mengangkut nutrisi yang larut dalam lemak.

Tip 4: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa individu. Disarankan untuk mengonsumsi sekitar satu cangkir per hari sebagai bagian dari diet seimbang.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari konsumsi buah beri biru dapat dimaksimalkan, mendukung kesehatan jantung, otak, mata, dan sistem pencernaan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian tentang dampak konsumsi buah beri berwarna biru pada kesehatan telah menghasilkan sejumlah studi kasus yang memberikan wawasan berharga. Studi-studi ini meneliti berbagai aspek, mulai dari fungsi kognitif hingga kesehatan kardiovaskular, dan memberikan dasar empiris untuk memahami potensi manfaatnya.

Salah satu studi yang signifikan, dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, meneliti efek konsumsi rutin buah beri berwarna biru pada fungsi kognitif pada kelompok lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi buah beri berwarna biru secara teratur mengalami peningkatan memori dan kecepatan pemrosesan informasi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini menyoroti potensi senyawa antioksidan dalam buah beri berwarna biru dalam melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, yang berkontribusi pada penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Studi lain, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, meneliti hubungan antara konsumsi buah beri berwarna biru dan risiko penyakit jantung. Penelitian ini melibatkan kelompok besar orang dewasa dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi buah beri berwarna biru secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung. Efek ini dikaitkan dengan kemampuan buah beri berwarna biru dalam menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"), dan mengurangi peradangan.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang meyakinkan tentang potensi manfaat kesehatan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang mendasari efek ini dan untuk menentukan dosis optimal untuk populasi yang berbeda. Selain itu, beberapa studi menunjukkan hasil yang beragam, yang menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran sampel, desain penelitian, dan karakteristik partisipan dalam menafsirkan temuan penelitian. Keterlibatan kritis dengan bukti yang ada akan terus mendorong pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran buah beri berwarna biru dalam mendukung kesehatan.