Ketahui, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jaga Jemaah dan Keamanan

Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal

Visa Furoda Dihapus, Aturan Umrah Diperketat: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Saudi dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.

Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, menegaskan bahwa sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup untuk visa furoda. Artinya, jalur "belakang" untuk menunaikan ibadah haji tanpa antrean resmi kini tidak lagi tersedia.

Ketahui, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jaga Jemaah dan Keamanan

Dampak Bagi Calon Jemaah dan Penyelenggara

Keputusan ini tentu mengecewakan ribuan calon jemaah yang telah mempersiapkan diri dan mengeluarkan biaya besar, bahkan mencapai ratusan juta rupiah, untuk paket perjalanan haji furoda. Banyak dari mereka baru menerima kabar pembatalan keberangkatan menjelang hari yang telah ditentukan. Di sisi lain, penyelenggara perjalanan juga mengalami kerugian signifikan karena telah memesan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi di Arab Saudi.

Solusi dan Imbauan dari DPR RI

Menanggapi situasi ini, anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Singgih Januratmoko, menyarankan agar penyelenggara perjalanan memberikan opsi pengembalian dana atau pengalihan keberangkatan ke musim haji tahun berikutnya kepada jemaah yang terdampak. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.

DPP AMPHURI juga telah mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh penyelenggara haji khusus yang tergabung dalam asosiasi, mengimbau mereka untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada calon jemaah mengenai situasi visa furoda dan mendorong mereka untuk mempertimbangkan jalur haji khusus yang lebih terstruktur dan berada di bawah pengawasan resmi pemerintah.

Perubahan Kebijakan Umrah: Hotel Harus Berizin Resmi

Tak hanya soal haji, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan kebijakan baru terkait penerbitan visa umrah yang mulai berlaku pada 10 Juni 2025. Salah satu poin krusial adalah persyaratan bahwa hotel tempat jemaah menginap harus memiliki izin resmi dari Difa' Madani (Pertahanan Sipil) dan Kementerian Pariwisata Saudi. Hanya akomodasi yang memenuhi standar ini yang akan disetujui dalam sistem permohonan visa umrah melalui platform Nusuk.

Kebijakan ini mengharuskan penyelenggara perjalanan untuk lebih selektif dalam memilih mitra penyedia akomodasi. Dampaknya, biaya perjalanan umrah berpotensi meningkat dan proses penyusunan paket menjadi lebih kompleks.

Dengan adanya perubahan-perubahan ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih jalur keberangkatan ibadah haji dan umrah, serta memastikan bahwa seluruh proses dilakukan melalui penyelenggara resmi yang terpercaya dan mengikuti aturan yang berlaku.

Poin-Poin Penting Aturan Baru Umrah

Berikut adalah rangkuman aturan terbaru umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi yang telah diterjemahkan oleh AMPHURI:

  • Hotel yang dipesan harus berizin dan aktif di Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi.
  • Program umrah harus sesuai dengan pemesanan hotel.
  • Jika pemesanan dilakukan melalui perusahaan eksternal (wholesaler) atau langsung dengan pihak hotel, perjanjian pemesanan harus disetujui oleh hotel melalui platform Nusuk.

Merencanakan ibadah haji dan umrah membutuhkan persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda agar perjalanan ibadah Anda berjalan lancar dan khusyuk:

1. Pilih Penyelenggara Resmi dan Terpercaya - Pastikan biro perjalanan yang Anda pilih memiliki izin resmi dari Kementerian Agama RI. Cek reputasi mereka melalui testimoni jemaah sebelumnya atau melalui forum-forum online. Jangan tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal, karena bisa jadi itu adalah penipuan. Misalnya, Anda bisa cek apakah biro perjalanan tersebut terdaftar di AMPHURI.

Pastikan juga biro perjalanan tersebut memiliki rekam jejak yang baik dan transparan dalam pengelolaan dana jemaah.

2. Pastikan Visa Anda Sesuai dengan Tujuan - Jangan sampai Anda menggunakan visa yang tidak sesuai dengan tujuan ibadah Anda. Untuk haji, pastikan Anda mendapatkan visa haji resmi. Untuk umrah, pastikan visa umrah Anda diterbitkan oleh penyelenggara resmi dan terdaftar di sistem Nusuk.

Hindari menggunakan visa ziarah atau visa kerja untuk berhaji, karena bisa berakibat pada deportasi dan sanksi lainnya.

3. Pesan Akomodasi Jauh-Jauh Hari - Terutama jika Anda berencana untuk berangkat pada musim ramai (peak season). Dengan memesan akomodasi lebih awal, Anda bisa mendapatkan harga yang lebih baik dan pilihan hotel yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan hotel yang Anda pilih memiliki izin resmi dari pemerintah Arab Saudi.

Cek fasilitas dan lokasi hotel sebelum memesan. Pertimbangkan juga jarak hotel ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

4. Siapkan Fisik dan Mental - Ibadah haji dan umrah membutuhkan kondisi fisik yang prima. Lakukan olahraga ringan secara rutin sebelum keberangkatan, seperti jalan kaki atau senam. Selain itu, persiapkan mental Anda dengan memperbanyak doa dan membaca buku-buku tentang haji dan umrah.

Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi dan obat-obatan yang perlu dibawa.

5. Patuhi Aturan dan Tata Tertib yang Berlaku - Selama berada di Tanah Suci, patuhi semua aturan dan tata tertib yang berlaku. Hormati budaya dan adat istiadat setempat. Jaga kebersihan dan ketertiban di tempat-tempat ibadah. Hindari melakukan tindakan yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah orang lain.

Ikuti arahan dari petugas haji atau umrah, dan jangan ragu untuk bertanya jika Anda mengalami kesulitan.

Apa itu visa furoda dan mengapa Ibu Fatimah tidak bisa berangkat haji tahun ini menggunakan visa tersebut?

Visa furoda adalah visa haji yang dikeluarkan di luar kuota resmi pemerintah. Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan penerbitan visa furoda, sehingga Ibu Fatimah tidak bisa berangkat haji melalui jalur ini. Menurut H. Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, "Keputusan ini diambil untuk menertibkan pelaksanaan haji dan memastikan semua jemaah terdaftar secara resmi."

Pak Budi sudah membayar ratusan juta untuk paket haji furoda. Apa yang sebaiknya ia lakukan sekarang?

Sebaiknya Pak Budi segera menghubungi biro perjalanan yang bersangkutan untuk meminta pengembalian dana atau opsi pengalihan keberangkatan ke tahun berikutnya melalui jalur haji resmi. Singgih Januratmoko, anggota Timwas Haji DPR RI, menyarankan, "Yang terpenting adalah transparansi dan itikad baik dari penyelenggara untuk menyelesaikan masalah ini secara adil."

Bagaimana aturan baru tentang hotel berizin mempengaruhi rencana umrah Mbak Aisyah?

Aturan baru ini mengharuskan Mbak Aisyah dan biro perjalanan yang ia gunakan untuk memastikan bahwa hotel tempat ia menginap memiliki izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Saudi. Ini mungkin berarti biaya umrah sedikit lebih mahal, tetapi menjamin keamanan dan kenyamanan selama beribadah. Menurut Firman M. Nur, Ketua Umum DPP AMPHURI, "Kami mengimbau jemaah untuk selalu memilih biro perjalanan yang terpercaya dan mengikuti aturan yang berlaku."

Apakah Mas Joko masih bisa memesan hotel sendiri untuk umrah, atau harus melalui biro perjalanan?

Mas Joko masih bisa memesan hotel sendiri, tetapi perjanjian pemesanan harus disetujui oleh pihak hotel melalui platform Nusuk. Ini untuk memastikan bahwa hotel tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ustadz Dr. Amir Faishol Fath menekankan, "Tujuan dari aturan ini adalah untuk melindungi jemaah dan memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik selama berada di Tanah Suci."