Ketahui! Demo Besar Ojol, Tanggapan Menhub & Bos Grab,Gojek Akhirnya Terungkap, Apa Solusinya? Temukan Fakta Penting

Selasa, 20 Mei 2025 oleh journal

Demo Ojol Menggema: Pemerintah dan Raksasa Aplikasi Angkat Bicara!

Jakarta sedang memanas! Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai platform berencana turun ke jalan pada 20 Mei mendatang. Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh keluhan klasik yang terus berulang: potongan aplikasi yang dianggap mencekik leher.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun tak tinggal diam. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, langsung memberikan tanggapan. Beliau menekankan pentingnya keadilan dan transparansi dalam hubungan antara perusahaan aplikasi dan para mitra pengemudi. Bahkan, Kemenhub berjanji akan segera melakukan peninjauan terhadap mekanisme potongan aplikasi yang selama ini diterapkan.

Ketahui! Demo Besar Ojol, Tanggapan Menhub & Bos Grab,Gojek Akhirnya Terungkap, Apa Solusinya? Temukan Fakta Penting

Menurut laporan dari berbagai komunitas pengemudi, potongan aplikasi yang dikenakan sudah melampaui angka 20% dari total tarif perjalanan. Tentu saja, hal ini sangat membebani para pengemudi, yang berpotensi menurunkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Keluhan serupa juga menggema di kota-kota besar lainnya, membuat isu komisi di sektor transportasi digital ini semakin menjadi sorotan publik.

Menanggapi keluhan tersebut, empat perusahaan raksasa penyedia layanan transportasi digital, yaitu GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), Grab Indonesia, Maxim Indonesia, dan inDrive, memberikan klarifikasi. Keempatnya kompak membantah telah mengenakan komisi yang melebihi 20%. Klarifikasi ini bertujuan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat dan meredam kegelisahan para pengemudi.

Penjelasan dari Para Raksasa Aplikasi

Dari pihak GOTO, Direktur GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo, menjelaskan bahwa komisi sebesar 20% yang diterapkan digunakan untuk mendukung pengembangan sistem digital, termasuk promosi kepada pelanggan dan pemeliharaan teknologi aplikasi. Ia menegaskan bahwa pendapatan mitra pengemudi tidak dipotong untuk biaya-biaya tersebut.

GOTO juga menambahkan bahwa pelanggan sangat sensitif terhadap perubahan tarif. Oleh karena itu, dana dari komisi juga digunakan untuk menjaga keseimbangan harga agar tetap kompetitif. Bagi GOTO, potongan aplikasi merupakan bagian dari strategi layanan jangka panjang.

Sementara itu, Grab Indonesia melalui Director of Mobility & Logistics, Tyas Widyastuti, juga menegaskan bahwa komisi 20% adalah potongan standar. Dana yang terkumpul dari potongan tersebut digunakan untuk mengembangkan fitur keamanan, dukungan teknologi, dan perlindungan asuransi bagi para mitra pengemudi.

Grab Indonesia berargumen bahwa infrastruktur digital yang digunakan para pengemudi, termasuk sistem pemetaan dan manajemen pesanan, dikembangkan menggunakan dana dari komisi tersebut. Dengan demikian, kontribusi komisi dianggap memberikan manfaat langsung pada peningkatan layanan mitra.

Di sisi lain, Maxim Indonesia, melalui Government Relations Specialist, Muhammad Rafi Assagaf, menyatakan bahwa potongan 20% bukan hanya untuk keuntungan perusahaan, tetapi juga untuk mendukung inovasi dan pengembangan platform. Menurutnya, penurunan potongan aplikasi dapat menghambat kelangsungan usaha jangka panjang.

Berbeda dengan perusahaan lainnya, inDrive menerapkan skema komisi yang lebih rendah. Business Development inDrive, Ryan Rwanda, menjelaskan bahwa potongan untuk pengemudi motor hanya 9,99%, sedangkan untuk mobil sebesar 11,7%. Perusahaan ini mengklaim bahwa struktur operasional yang lebih ramping memungkinkan efisiensi potongan tersebut.

Langkah Pemerintah

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa Kemenhub akan mengevaluasi kebijakan potongan aplikasi secara menyeluruh. Langkah ini akan difokuskan pada perlindungan pengemudi, penguatan regulasi, dan peningkatan transparansi industri transportasi digital di Indonesia. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya!

Hai para pengemudi ojol! Penghasilan kalian memang fluktuatif, tapi jangan khawatir. Dengan perencanaan yang matang, kalian bisa mengelola keuangan dengan lebih baik. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Buat Catatan Pengeluaran dan Pemasukan - Penting banget untuk tahu ke mana uangmu pergi. Catat setiap pengeluaran, mulai dari bensin, makanan, sampai biaya perawatan motor. Dengan begitu, kamu bisa melihat pos mana yang bisa dihemat.

Contohnya, kamu bisa pakai aplikasi pencatat keuangan di smartphone atau bahkan buku catatan sederhana.

2. Sisihkan Dana Darurat - Jangan sampai kaget kalau tiba-tiba motor rusak atau ada kebutuhan mendesak lainnya. Usahakan menyisihkan minimal 10% dari penghasilanmu untuk dana darurat.

Misalnya, jika penghasilanmu Rp3.000.000 per bulan, sisihkan Rp300.000 untuk dana darurat.

3. Prioritaskan Kebutuhan Pokok - Pastikan kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, dan cicilan motor terpenuhi terlebih dahulu sebelum memikirkan hal-hal lain.

Contohnya, jangan sampai kamu beli gadget baru padahal cicilan motor masih menunggak.

4. Manfaatkan Promo dan Diskon - Banyak aplikasi menawarkan promo dan diskon, baik untuk pengemudi maupun pelanggan. Manfaatkan kesempatan ini untuk menghemat pengeluaran.

Misalnya, cari promo bensin atau diskon makanan khusus pengemudi ojol.

5. Pertimbangkan Investasi Jangka Panjang - Jika memungkinkan, sisihkan sebagian kecil penghasilanmu untuk investasi jangka panjang, seperti emas atau reksadana. Ini bisa jadi bekal di masa depan.

Konsultasikan dengan ahli keuangan untuk memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu.

6. Bergabung dengan Komunitas Ojol - Komunitas ojol seringkali memberikan informasi penting mengenai tips keuangan, promo, atau bahkan bantuan hukum. Bergabunglah untuk mendapatkan dukungan dan informasi yang bermanfaat.

Cari komunitas ojol di kotamu melalui media sosial atau forum online.

Apakah potongan aplikasi ojol ini wajar, menurut pendapat Bambang?

Menurut Bapak Taufik Hidayat, pengamat transportasi, "Potongan aplikasi harus dievaluasi secara transparan. Perusahaan harus membuka data penggunaan dana komisi tersebut agar pengemudi dan publik tahu ke mana uang mereka pergi. Keadilan dan transparansi adalah kunci."

Bagaimana cara Arif menanggapi jika ada penumpang yang komplain soal tarif yang mahal?

Menurut Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan, "Penting bagi pengemudi untuk menjelaskan kepada penumpang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tarif, seperti jarak, waktu, dan promo yang sedang berlangsung. Komunikasi yang baik dapat meredam kesalahpahaman."

Apa saja hak-hak dasar seorang pengemudi ojol, menurut pendapat Citra?

Menurut Bapak Hotman Paris Hutapea, pengacara kondang, "Pengemudi ojol berhak atas perlindungan hukum, transparansi dalam perjanjian kerja, dan kepastian mengenai hak dan kewajiban mereka. Jika ada indikasi pelanggaran, jangan ragu untuk mencari bantuan hukum."

Bagaimana cara Dinda meningkatkan penghasilan sebagai pengemudi ojol?

Menurut Bapak Erick Thohir, Menteri BUMN, "Selain mengoptimalkan jam kerja, pengemudi bisa meningkatkan penghasilan dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan aplikasi, seperti program insentif dan bonus. Selain itu, jaga performa dan rating agar tetap tinggi."

Apa yang harus dilakukan Eko jika mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai pengemudi ojol?

Menurut Bapak Irjen Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N, pakar keamanan, "Prioritaskan keselamatan diri. Segera laporkan kejadian kepada pihak berwajib dan perusahaan aplikasi. Pastikan kamu memiliki asuransi dan manfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia."