Ketahui Buku Terbaru Ray Dalio, Utang Negara dan Kebangkrutan Mengintai, Bagaimana Nasib Kita? masa depan ekonomi
Senin, 2 Juni 2025 oleh journal
Ray Dalio, Sang Penasihat Danantara, Rilis Buku Soal Utang Negara dan Kebangkrutan
Ray Dalio, miliarder dan tokoh terkemuka di dunia investasi, kembali menjadi perbincangan hangat. Kali ini, bukan soal investasi terbaru, melainkan karena peluncuran buku terbarunya yang menyoroti isu krusial utang negara dan potensi kebangkrutan.
Melalui akun X (dulu Twitter), Dalio mengumumkan kehadiran buku berjudul "How Countries Go Broke: The Big Cycle." Dalam buku ini, ia menganalisis secara mendalam bagaimana negara-negara bisa terjerumus ke dalam kebangkrutan, dengan fokus pada siklus utang yang besar dan faktor-faktor struktural lainnya yang berperan.
"Masalah utang pemerintah adalah salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi. Buku 'How Countries Go Broke: The Big Cycle' saya tulis untuk menjelaskan mekanisme dan indikatornya, memberikan panduan untuk mencegahnya, dan membantu masyarakat melindungi diri dari dampaknya," tulis Dalio dalam unggahannya pada 15 Mei lalu.
Buku ini, seperti dilansir, juga memuat kritik tajam terhadap pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalio menilai kebijakan Trump membawa AS ke arah yang mirip dengan negara-negara berhaluan kanan garis keras pada era 1930-an.
"Upaya Trump memaksimalkan kekuasaan presiden dengan mengabaikan cabang-cabang pemerintahan lain mengingatkan pada gaya Andrew Jackson (dari kubu kanan) dan Franklin D. Roosevelt (dari kubu kiri), meskipun ia bahkan lebih agresif dari keduanya. Kita lihat saja sejauh mana ia akan melangkah," tulis Dalio.
Dalio juga menyoroti bagaimana pemimpin yang agresif cenderung meredam oposisi dengan mengubah hukum untuk merebut kekuasaan khusus dan mengendalikan media untuk menyebarkan propaganda pro-pemerintah. Jika konflik memburuk, mereka bahkan tak segan mengeluarkan undang-undang dan hukuman yang menargetkan oposisi.
"Apakah Donald Trump seorang demagog?" tanya Dalio dalam bukunya.
Ia mendefinisikan demagog sebagai pemimpin politik yang meraih kekuasaan dengan memanfaatkan emosi, ketakutan, prasangka, dan keinginan publik.
Peluncuran buku Dalio ini terjadi di tengah isu pengunduran dirinya dari posisi Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagatara Nusantara (Danantara). Namun, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, telah membantah kabar tersebut.
"Minggu lalu saya baru bertemu timnya, anaknya juga, Mark Dalio. Pembicaraan berjalan lancar. Kemarin baru ketemu sama timnya, baru Zoom juga. Nggak, nggak, nggak ada itu (Ray Dalio batal jadi Dewan Penasihat)," tegas Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/5).
Setelah membaca analisis mendalam dari Ray Dalio tentang siklus utang dan potensi kebangkrutan negara, tentu kita bertanya-tanya, apa yang bisa kita lakukan? Jangan khawatir, berikut beberapa tips praktis yang bisa membantu kita mempersiapkan diri:
1. Diversifikasi Investasi Anda - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, properti, atau bahkan emas. Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu aset mengalami penurunan nilai.
Contohnya, daripada hanya membeli satu jenis saham, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam reksa dana saham yang berisi berbagai macam saham dari berbagai sektor.
2. Kelola Utang dengan Bijak - Hindari utang konsumtif yang tidak perlu. Jika memiliki utang, prioritaskan untuk melunasinya sesegera mungkin, terutama utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit. Buat anggaran bulanan yang realistis dan patuhi.
Misalnya, sebelum membeli barang mewah secara kredit, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya benar-benar membutuhkannya, atau hanya menginginkannya?"
3. Tingkatkan Literasi Keuangan - Semakin kita memahami tentang keuangan, semakin baik kita dalam membuat keputusan yang tepat. Ikuti seminar, baca buku, atau manfaatkan sumber daya online untuk meningkatkan pengetahuan keuangan Anda.
Banyak sekali sumber belajar keuangan gratis yang tersedia, seperti artikel di website berita ekonomi, video tutorial di YouTube, atau bahkan kursus online singkat.
4. Siapkan Dana Darurat - Dana darurat adalah tabungan yang khusus dialokasikan untuk menghadapi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kerusakan rumah. Idealnya, dana darurat mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup selama 3-6 bulan.
Mulailah dengan menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan Anda setiap bulan. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit!
Menurut Bapak Bambang, apa pesan utama dari buku "How Countries Go Broke" karya Ray Dalio?
Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, Ekonom dan Mantan Menteri Keuangan, pesan utama dari buku tersebut adalah pentingnya memahami siklus utang dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kebangkrutan negara. Dalio ingin menyadarkan kita bahwa masalah utang pemerintah adalah masalah serius yang perlu diatasi dengan bijak dan hati-hati.
Ibu Sinta, bagaimana sebaiknya masyarakat Indonesia menyikapi isu utang negara yang terus meningkat?
Menurut Ibu Sinta Nuriyah Wahid, Tokoh Perempuan dan Aktivis, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu utang negara. Kita harus aktif mencari informasi yang akurat, mengkritisi kebijakan pemerintah, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan negara. Yang terpenting, kita harus mendukung upaya pemerintah untuk mengelola utang secara transparan dan bertanggung jawab.
Apa pendapat Mas Arya tentang kritik Ray Dalio terhadap kebijakan ekonomi Donald Trump dalam bukunya?
Menurut Mas Arya Fernandes, Peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), kritik Dalio terhadap kebijakan ekonomi Trump adalah sebuah peringatan tentang bahaya populisme dan proteksionisme dalam mengelola keuangan negara. Kebijakan-kebijakan yang berorientasi jangka pendek dan mengabaikan prinsip-prinsip ekonomi yang sehat dapat membawa dampak buruk bagi stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Mbak Rina, apakah pengunduran diri Ray Dalio dari Danantara akan berdampak negatif bagi investasi di Indonesia?
Menurut Mbak Rina Anggraini, Analis Investasi dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, meskipun kehadiran tokoh sekaliber Ray Dalio tentu akan memberikan nilai tambah bagi Danantara, namun belum tentu pengunduran dirinya akan berdampak negatif secara signifikan. Investasi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti stabilitas politik dan ekonomi, iklim investasi, dan prospek pertumbuhan sektor-sektor unggulan. Yang terpenting adalah Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.