Intip 7 Manfaat Daun Jati Cina yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 17 Juni 2025 oleh journal
Tumbuhan Cassia angustifolia atau sering dikenal dengan nama daun jati cina, memiliki beragam kandungan senyawa aktif seperti sennosida yang berperan sebagai laksatif. Penggunaan tanaman ini secara tradisional dikaitkan dengan kemampuannya melancarkan pencernaan, mengatasi sembelit, dan membantu proses detoksifikasi tubuh. Efek pencahar yang dihasilkan dapat membantu mengurangi penyerapan lemak dan kalori dalam usus, sehingga terkadang dimanfaatkan dalam upaya mengendalikan berat badan. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Penggunaan Cassia angustifolia sebagai solusi alami untuk masalah pencernaan telah lama menjadi perbincangan. Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan holistik dan konsultasi medis tetap yang utama.
"Meskipun senyawa sennosida dalam tanaman ini dapat memberikan efek laksatif yang membantu mengatasi sembelit, penggunaannya harus bijak dan tidak berkepanjangan. Konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus dan hilangnya elektrolit penting," ujar dr. Anindita Putri, seorang spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Sehat Abadi.
Lebih lanjut, dr. Anindita menjelaskan, "Efek pencahar tersebut bekerja dengan merangsang gerakan peristaltik usus. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga dosis dan durasi penggunaan harus disesuaikan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan sebelum memulai konsumsi rutin."
Kandungan sennosida bekerja dengan cara meningkatkan pergerakan usus, sehingga mempercepat proses pengeluaran feses. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi manfaat dalam membantu proses detoksifikasi. Akan tetapi, efek samping seperti kram perut, diare, dan dehidrasi perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penggunaan jangka pendek dan sesuai dosis yang direkomendasikan adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi manfaatnya.
Apa Manfaat Daun Jati Cina
Daun Jati Cina ( Cassia angustifolia) dikenal memiliki sejumlah potensi manfaat kesehatan. Pemanfaatannya secara tradisional sering dikaitkan dengan efek laksatif yang dihasilkan oleh kandungan senyawa aktifnya. Berikut adalah rangkuman manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Melancarkan pencernaan
- Mengatasi sembelit
- Detoksifikasi tubuh
- Mengurangi penyerapan lemak
- Mengendalikan berat badan
- Membersihkan usus
- Mengurangi kembung
Manfaat-manfaat di atas berakar pada kandungan sennosida yang bekerja sebagai stimulan pada usus. Efek laksatif ini, meskipun efektif mengatasi sembelit sesekali, tidak boleh dilihat sebagai solusi jangka panjang. Penggunaan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menyebabkan ketergantungan. Penting untuk mempertimbangkan pendekatan holistik terhadap kesehatan pencernaan, seperti diet kaya serat, hidrasi yang cukup, dan konsultasi dengan profesional medis sebelum memanfaatkan efek tanaman ini secara rutin. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap menjadi prioritas sebelum menggunakan daun jati cina secara teratur.
Melancarkan pencernaan
Kemampuan Cassia angustifolia dalam melancarkan pencernaan merupakan salah satu alasan utama tanaman ini banyak digunakan secara tradisional. Efek ini berasal dari kandungan senyawa sennosida, yang berperan penting dalam menstimulasi pergerakan usus dan mempercepat proses pembuangan.
- Stimulasi Peristaltik Usus
Sennosida bekerja dengan merangsang lapisan usus, meningkatkan kontraksi peristaltik yang mendorong feses melalui saluran pencernaan. Proses ini efektif membantu mengatasi konstipasi dan memastikan pembuangan limbah tubuh yang teratur.
- Pengurangan Waktu Transit Usus
Dengan mempercepat pergerakan feses, tanaman ini membantu mengurangi waktu transit usus. Hal ini meminimalkan kesempatan bagi tubuh untuk menyerap kembali zat-zat sisa yang tidak diinginkan, yang berkontribusi pada proses detoksifikasi.
- Pencegahan Penumpukan Feses
Penggunaan yang tepat dapat membantu mencegah penumpukan feses yang keras dan sulit dikeluarkan. Penumpukan feses dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan masalah pencernaan lainnya.
- Potensi Bantuan dalam Program Diet
Meskipun bukan solusi utama, efek melancarkan pencernaan dapat memberikan sedikit bantuan dalam program diet. Pembuangan limbah yang lebih cepat dapat mengurangi penyerapan kalori dan membantu mengurangi rasa kembung.
Meskipun memiliki potensi manfaat dalam melancarkan pencernaan, penting untuk diingat bahwa penggunaan Cassia angustifolia harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak berkepanjangan. Konsultasi dengan profesional medis sangat disarankan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan, serta untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Mengatasi Sembelit
Sembelit, atau konstipasi, merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kesulitan buang air besar, frekuensi buang air besar yang jarang, atau tinja yang keras dan sulit dikeluarkan. Penggunaan tanaman Cassia angustifolia dalam mengatasi kondisi ini telah dikenal secara tradisional, didasarkan pada kandungan senyawa aktif yang memicu aktivitas usus.
- Stimulasi Kontraksi Otot Usus
Sennosida, senyawa utama dalam Cassia angustifolia, bekerja dengan merangsang otot-otot di dinding usus besar. Stimulasi ini meningkatkan kontraksi peristaltik, yaitu gerakan gelombang yang mendorong tinja melalui saluran pencernaan, sehingga memfasilitasi proses defekasi.
- Peningkatan Kadar Air dalam Tinja
Efek laksatif yang dihasilkan oleh tanaman ini juga dapat meningkatkan kadar air dalam tinja. Peningkatan kadar air membuat tinja menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan, mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang sering menyertai sembelit.
- Pengosongan Usus Besar
Dengan mempercepat pergerakan tinja, Cassia angustifolia membantu mengosongkan usus besar secara lebih efektif. Hal ini dapat mengurangi rasa kembung dan tekanan pada perut yang sering dialami oleh penderita sembelit.
- Penggunaan Jangka Pendek yang Terkontrol
Penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan tanaman ini dalam mengatasi sembelit sebaiknya hanya dilakukan dalam jangka pendek dan di bawah pengawasan tenaga medis. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Alternatif dan Pendekatan Holistik
Meskipun dapat memberikan bantuan sementara, mengatasi sembelit sebaiknya juga melibatkan pendekatan holistik seperti peningkatan asupan serat, konsumsi air yang cukup, olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan penyebab sembelit dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Penggunaan Cassia angustifolia sebagai solusi mengatasi sembelit perlu dipertimbangkan secara cermat. Meskipun efektif, efek samping dan potensi risiko jangka panjang perlu diperhatikan. Pendekatan yang lebih komprehensif, dengan fokus pada perubahan gaya hidup dan konsultasi medis, merupakan langkah terbaik untuk mengatasi sembelit secara berkelanjutan.
Detoksifikasi Tubuh
Konsep detoksifikasi tubuh, atau pembersihan tubuh dari zat-zat yang dianggap berbahaya, sering dikaitkan dengan pemanfaatan berbagai bahan alami, termasuk Cassia angustifolia. Meskipun mekanisme detoksifikasi tubuh yang sebenarnya melibatkan organ-organ vital seperti hati dan ginjal, beberapa kalangan percaya bahwa tanaman ini dapat mendukung proses tersebut melalui efek laksatifnya.
- Peningkatan Eliminasi Limbah
Efek pencahar yang dihasilkan dapat mempercepat pembuangan feses dan limbah pencernaan lainnya dari tubuh. Proses ini diyakini dapat mengurangi beban kerja organ-organ detoksifikasi utama dan meminimalkan penyerapan kembali zat-zat yang tidak diinginkan di usus.
- Pengurangan Penumpukan Toksin di Usus
Dengan mempercepat pergerakan usus, tanaman ini dapat membantu mencegah penumpukan tinja yang lama berada di dalam usus. Penumpukan tinja dapat menjadi sumber toksin yang berpotensi diserap kembali ke dalam aliran darah.
- Stimulasi Produksi Empedu
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam Cassia angustifolia dapat merangsang produksi empedu, cairan yang berperan penting dalam pencernaan lemak dan pembuangan limbah dari hati.
- Efek Antioksidan Potensial
Meskipun belum banyak diteliti secara mendalam, beberapa komponen dalam tanaman ini mungkin memiliki sifat antioksidan. Antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang sering dikaitkan dengan proses detoksifikasi.
- Perluasan Perspektif Detoksifikasi
Penting untuk ditekankan bahwa detoksifikasi tubuh yang efektif melibatkan pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk pola makan sehat, hidrasi yang cukup, olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Penggunaan Cassia angustifolia sebaiknya hanya menjadi bagian kecil dari upaya detoksifikasi yang lebih luas dan dilakukan dengan bijak.
Meskipun beberapa orang meyakini bahwa Cassia angustifolia dapat membantu proses detoksifikasi, penting untuk diingat bahwa klaim ini belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Konsultasi dengan profesional medis tetap merupakan langkah yang bijak sebelum mengandalkan tanaman ini sebagai bagian dari program detoksifikasi.
Mengurangi Penyerapan Lemak
Potensi Cassia angustifolia dalam mengurangi penyerapan lemak menjadi salah satu aspek yang menarik perhatian, terutama bagi individu yang berupaya mengendalikan berat badan. Mekanisme yang mendasari efek ini berkaitan erat dengan pengaruh tanaman ini terhadap sistem pencernaan.
- Percepatan Transit Makanan di Usus
Efek laksatif yang dihasilkan dapat mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, termasuk di usus halus. Waktu transit yang lebih singkat berpotensi mengurangi waktu yang tersedia bagi tubuh untuk menyerap lemak dari makanan yang dikonsumsi.
- Gangguan pada Proses Emulsifikasi Lemak
Beberapa penelitian, meskipun terbatas, menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam Cassia angustifolia mungkin dapat mengganggu proses emulsifikasi lemak. Emulsifikasi adalah proses pemecahan lemak menjadi partikel-partikel kecil agar lebih mudah diserap oleh usus. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan sebagian lemak tidak tercerna dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh.
- Peningkatan Ekskresi Lemak Melalui Feses
Akibat dari percepatan transit makanan dan potensi gangguan pada emulsifikasi, jumlah lemak yang diekskresikan melalui feses dapat meningkat. Peningkatan ekskresi ini secara teoritis dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
- Peran Serat dalam Mengikat Lemak
Meskipun Cassia angustifolia tidak mengandung serat dalam jumlah signifikan, efek laksatifnya dapat meningkatkan efektivitas serat yang dikonsumsi dari sumber lain dalam mengikat lemak di usus. Serat yang mengikat lemak kemudian akan dikeluarkan bersama feses.
- Pertimbangan Kehati-hatian dalam Penggunaan
Penting untuk diingat bahwa efek pengurangan penyerapan lemak ini tidak serta merta menjamin penurunan berat badan yang signifikan. Penggunaan Cassia angustifolia sebagai alat bantu penurunan berat badan harus dilakukan dengan hati-hati dan diiringi dengan perubahan gaya hidup yang sehat, seperti diet seimbang dan olahraga teratur. Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.
- Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan Cassia angustifolia dengan tujuan mengurangi penyerapan lemak, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang tepat dan memastikan bahwa penggunaan tanaman ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Meskipun berpotensi membantu mengurangi penyerapan lemak, pemanfaatan Cassia angustifolia harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam mengenai efek samping dan potensi interaksinya dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan lain. Pendekatan yang bertanggung jawab dan terinformasi merupakan kunci untuk memaksimalkan potensi manfaatnya sambil meminimalkan risiko.
Mengendalikan berat badan
Pemanfaatan Cassia angustifolia dalam konteks pengendalian berat badan sering dikaitkan dengan efek laksatif yang dihasilkan oleh kandungan sennosida. Mekanisme yang mendasari potensi efek ini melibatkan beberapa aspek yang saling berkaitan. Pertama, percepatan transit makanan melalui saluran pencernaan dapat mengurangi waktu yang tersedia bagi tubuh untuk menyerap kalori dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini, secara teoritis, dapat berkontribusi pada defisit kalori, yang merupakan kunci utama dalam proses penurunan berat badan. Kedua, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa senyawa tertentu dalam tanaman ini mungkin dapat mengganggu proses emulsifikasi lemak, sehingga sebagian lemak tidak tercerna dan diekskresikan melalui feses. Hal ini juga dapat mengurangi jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Ketiga, efek laksatif dapat membantu mengurangi retensi air dan rasa kembung, yang seringkali memberikan kesan berat badan yang lebih tinggi. Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa efek ini bersifat sementara dan tidak mencerminkan perubahan komposisi tubuh yang signifikan.
Namun, penting untuk memahami bahwa penggunaan Cassia angustifolia sebagai alat bantu pengendalian berat badan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak boleh dianggap sebagai solusi tunggal. Efek laksatif yang kuat dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, yang berpotensi membahayakan kesehatan. Selain itu, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus, sehingga usus menjadi kurang responsif terhadap rangsangan alami untuk buang air besar. Lebih lanjut, efek penurunan berat badan yang mungkin terjadi cenderung bersifat sementara dan tidak berkelanjutan jika tidak diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang mendasar, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.
Oleh karena itu, sebelum mempertimbangkan penggunaan Cassia angustifolia untuk tujuan pengendalian berat badan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Profesional kesehatan dapat memberikan evaluasi yang komprehensif mengenai kondisi kesehatan individu, memberikan saran yang tepat mengenai strategi pengendalian berat badan yang aman dan efektif, serta memantau potensi efek samping dari penggunaan tanaman ini. Pendekatan yang bertanggung jawab dan terinformasi merupakan kunci untuk mencapai tujuan pengendalian berat badan yang sehat dan berkelanjutan.
Membersihkan usus
Kemampuan membersihkan usus sering dikaitkan dengan efek laksatif yang dihasilkan oleh tanaman Cassia angustifolia. Walaupun istilah "membersihkan usus" dapat diinterpretasikan secara beragam, dalam konteks ini, fokus utamanya adalah pada peningkatan eliminasi limbah dan pengurangan potensi penumpukan zat-zat yang tidak diinginkan di saluran pencernaan.
- Peningkatan Peristaltik dan Eliminasi Feses
Senyawa sennosida dalam tanaman ini merangsang kontraksi otot-otot usus, mempercepat pergerakan feses dan memastikan eliminasi limbah yang lebih efisien. Proses ini dapat membantu mengurangi rasa kembung dan ketidaknyamanan akibat penumpukan feses.
- Pengurangan Waktu Transit Makanan
Dengan mempercepat pergerakan makanan melalui usus, waktu yang tersedia bagi tubuh untuk menyerap kembali zat-zat sisa yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Hal ini berpotensi mengurangi beban kerja organ-organ detoksifikasi dan meminimalkan risiko penyerapan toksin.
- Potensi Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Merugikan
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa efek laksatif dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri merugikan di usus. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan memahami mekanisme yang terlibat.
- Dukungan terhadap Keseimbangan Mikrobiota Usus
Meskipun bukan fokus utama, eliminasi limbah yang lebih efisien dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bakteri menguntungkan di usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk fungsi pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.
- Pertimbangan Penggunaan yang Bertanggung Jawab
Penting untuk diingat bahwa penggunaan Cassia angustifolia untuk membersihkan usus sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan tidak berkepanjangan. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus dan ketidakseimbangan elektrolit. Konsultasi dengan profesional medis sangat disarankan sebelum memulai penggunaan rutin.
Efek pembersihan usus yang dikaitkan dengan Cassia angustifolia terutama berasal dari efek laksatifnya. Walaupun dapat memberikan bantuan sementara dalam mengatasi masalah pencernaan, pendekatan yang lebih komprehensif, seperti diet kaya serat dan hidrasi yang cukup, tetap merupakan fondasi utama untuk menjaga kesehatan usus yang optimal.
Mengurangi kembung
Salah satu efek yang dikaitkan dengan konsumsi Cassia angustifolia adalah potensi pengurangan kembung. Kondisi kembung seringkali disebabkan oleh penumpukan gas di saluran pencernaan, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, perut terasa penuh, dan bahkan nyeri. Penggunaan tanaman ini dalam mengatasi kembung berakar pada kemampuannya untuk mempercepat proses pengosongan usus dan mengurangi waktu transit makanan.
Senyawa sennosida, yang merupakan komponen aktif utama, merangsang kontraksi peristaltik usus, mendorong pergerakan feses dan gas melalui saluran pencernaan. Dengan mempercepat proses ini, potensi penumpukan gas dapat diminimalkan. Selain itu, efek laksatif dapat membantu membersihkan usus dari sisa-sisa makanan yang tidak tercerna dengan sempurna, yang dapat menjadi sumber produksi gas berlebih oleh bakteri usus. Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa efek ini bersifat individual dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan dan sensitivitas masing-masing individu.
Penting untuk ditekankan bahwa penggunaan tanaman ini untuk mengurangi kembung sebaiknya dilakukan dengan bijak dan tidak berkepanjangan. Efek samping seperti kram perut, diare, dan dehidrasi dapat terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan. Lebih lanjut, penggunaan jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menyebabkan ketergantungan usus. Pendekatan yang lebih komprehensif dalam mengatasi kembung meliputi identifikasi dan penghindaran makanan pemicu, peningkatan asupan serat, konsumsi air yang cukup, dan pengelolaan stres. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan untuk menentukan penyebab kembung dan mendapatkan penanganan yang tepat, serta untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan tanaman ini sebagai bagian dari strategi penanganan kembung yang lebih holistik.
Tips Pemanfaatan yang Tepat
Penggunaan tanaman herbal untuk kesehatan memerlukan pemahaman yang baik agar manfaatnya optimal dan risiko efek samping minimal. Berikut beberapa panduan penting dalam memanfaatkan Cassia angustifolia :
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai penggunaan, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat dianjurkan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan, menyesuaikan dosis, dan menghindari interaksi dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi.
Tip 2: Perhatikan Dosis yang Dianjurkan
Dosis yang tepat sangat penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Umumnya, dosis rendah lebih disarankan pada awal penggunaan. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran profesional kesehatan.
Tip 3: Gunakan dalam Jangka Waktu Pendek
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus dan ketidakseimbangan elektrolit. Sebaiknya digunakan hanya untuk mengatasi masalah pencernaan sesekali, bukan sebagai solusi jangka panjang.
Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan herbal ini sebaiknya diimbangi dengan pola makan kaya serat, hidrasi yang cukup, dan olahraga teratur. Pendekatan holistik ini akan memberikan hasil yang lebih optimal dan berkelanjutan.
Tip 5: Waspadai Efek Samping
Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi. Jika muncul efek samping seperti kram perut berlebihan, diare, atau dehidrasi, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Tip 6: Pilih Produk yang Terpercaya
Pastikan produk yang dipilih memiliki izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan berasal dari produsen yang terpercaya. Hal ini penting untuk menjamin kualitas dan keamanan produk.
Pemanfaatan yang tepat dan bertanggung jawab akan memaksimalkan potensi manfaat Cassia angustifolia sambil meminimalkan risiko efek samping. Pendekatan holistik dan konsultasi medis tetap menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan pencernaan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai efek Cassia angustifolia atau sering disebut sebagai "senna" pada sistem pencernaan telah dilakukan selama beberapa dekade. Mayoritas studi fokus pada senyawa sennosida, yang terbukti memiliki efek laksatif dengan cara merangsang kontraksi otot-otot usus besar. Studi-studi awal, umumnya berskala kecil, menunjukkan efektivitas senna dalam mengatasi konstipasi akut. Namun, penelitian-penelitian ini seringkali kurang memiliki kontrol yang ketat dan jangka waktu yang pendek.
Metodologi yang umum digunakan melibatkan pemberian ekstrak senna dengan dosis yang bervariasi kepada kelompok subjek dengan konstipasi. Efeknya kemudian diukur berdasarkan frekuensi dan konsistensi buang air besar. Beberapa studi juga melibatkan kelompok kontrol yang menerima plasebo. Temuan dari studi-studi ini secara konsisten menunjukkan bahwa senna lebih efektif daripada plasebo dalam meredakan konstipasi. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa efek samping seperti kram perut dan diare dilaporkan pada beberapa subjek.
Terdapat perdebatan mengenai penggunaan jangka panjang senna. Beberapa ahli berpendapat bahwa penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan usus dan kerusakan pada saraf usus. Sementara itu, ahli lainnya berpendapat bahwa penggunaan jangka panjang dengan dosis yang tepat dan di bawah pengawasan medis aman. Kontroversi ini menekankan pentingnya penggunaan yang bijak dan konsultasi dengan profesional kesehatan.
Masyarakat diimbau untuk meninjau bukti-bukti ilmiah yang ada secara kritis dan berhati-hati. Klaim-klaim mengenai manfaat kesehatan Cassia angustifolia perlu dievaluasi berdasarkan bukti-bukti yang kuat dan terpercaya. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal merupakan langkah penting sebelum memutuskan untuk menggunakan tanaman ini sebagai bagian dari perawatan kesehatan.