Temukan 7 Manfaat Makan Daun Kelor yang Bikin Penasaran!

Kamis, 14 Agustus 2025 oleh journal

Konsumsi tumbuhan bernama latin Moringa oleifera ini memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Bagian tanaman, khususnya lembaran hijaunya, mengandung beragam nutrisi penting. Asupan ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, menyediakan antioksidan, serta membantu menjaga kadar gula darah yang sehat. Lebih lanjut, kandungan vitamin dan mineralnya berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh.

"Sebagai seorang dokter, saya melihat potensi besar dalam pemanfaatan Moringa oleifera sebagai bagian dari pola makan sehat. Kandungan nutrisinya yang kaya dapat memberikan dukungan signifikan bagi berbagai aspek kesehatan," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Temukan 7 Manfaat Makan Daun Kelor yang Bikin Penasaran!

Dr. Hartono menambahkan, "Tentu saja, ini bukan pengganti pengobatan medis yang sudah ada, tetapi dapat menjadi pelengkap yang berharga untuk meningkatkan kualitas hidup."

Tumbuhan ini memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Senyawa aktif seperti quercetin, asam klorogenat, dan vitamin C, bekerja sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kandungan moringin, senyawa isotiosianat, menunjukkan potensi anti-inflamasi dan dapat membantu mengatur kadar gula darah. Untuk pemanfaatan optimal, disarankan mengonsumsi dalam bentuk bubuk, kapsul, atau menambahkannya ke dalam masakan, dengan dosis yang disesuaikan dan konsultasi dengan profesional kesehatan.

Manfaat Makan Daun Kelor

Konsumsi Moringa oleifera menawarkan sejumlah keuntungan kesehatan. Manfaat utama yang terkait dengan konsumsi daun kelor meliputi:

  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Sumber antioksidan
  • Menstabilkan gula darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Anti-inflamasi alami
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan
  • Nutrisi esensial

Manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi daun kelor yang kaya. Sebagai contoh, sifat antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, sementara kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan. Selain itu, regulasi gula darah dan penurunan kadar kolesterol berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Integrasi daun kelor ke dalam diet dapat menjadi strategi komplementer untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Asupan Moringa oleifera berkorelasi positif dengan peningkatan sistem imun. Efek ini berasal dari kandungan nutrisi esensial yang berperan vital dalam fungsi imunologis. Tumbuhan ini kaya akan vitamin C, vitamin A, serta berbagai antioksidan seperti quercetin dan asam klorogenat. Vitamin C berperan krusial dalam produksi dan aktivitas sel-sel imun, termasuk limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi. Vitamin A mendukung integritas lapisan mukosa pada saluran pernapasan dan pencernaan, yang merupakan lini pertahanan pertama tubuh terhadap patogen. Antioksidan, di sisi lain, membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel imun dan mengganggu fungsi mereka. Dengan menyediakan nutrisi penting ini, konsumsi tumbuhan tersebut berkontribusi pada penguatan respons imun tubuh terhadap berbagai ancaman infeksius.

Sumber Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam Moringa oleifera menjadi salah satu faktor penting yang mendasari berbagai dampak positif konsumsinya terhadap kesehatan. Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu berbagai penyakit kronis.

  • Quercetin: Flavonoid dengan Sifat Anti-inflamasi

    Quercetin adalah flavonoid yang ditemukan dalam Moringa oleifera dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, yang berkontribusi pada perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.

  • Asam Klorogenat: Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

    Asam klorogenat, juga hadir dalam Moringa oleifera, dikenal karena kemampuannya menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa di usus.

  • Vitamin C: Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Sebagai antioksidan yang larut dalam air, vitamin C dalam Moringa oleifera melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini penting untuk produksi kolagen, penyembuhan luka, dan perlindungan terhadap infeksi.

  • Karotenoid: Perlindungan terhadap Kerusakan Mata

    Karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin, yang ditemukan dalam Moringa oleifera, berperan penting dalam melindungi mata dari kerusakan akibat sinar matahari dan radikal bebas. Karotenoid ini terakumulasi di retina dan membantu mencegah degenerasi makula dan katarak.

  • Polifenol: Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

    Polifenol dalam Moringa oleifera memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan fungsi pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat).

  • Glucosinolat dan Isothiocyanate: Sifat Anti-Kanker

    Glucosinolat dan isothiocyanate, senyawa yang ditemukan dalam Moringa oleifera, telah terbukti memiliki sifat anti-kanker. Senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel kanker.

Dengan demikian, keberadaan berbagai senyawa antioksidan dalam tumbuhan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsinya, mulai dari perlindungan sel hingga penurunan risiko penyakit kronis. Integrasi tumbuhan ini dalam diet dapat menjadi strategi preventif yang berharga untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Menstabilkan Gula Darah

Salah satu khasiat penting dari konsumsi Moringa oleifera adalah kemampuannya dalam membantu menstabilkan kadar glukosa dalam darah. Efek ini menjadi sangat relevan bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes, serta bagi mereka yang berupaya menjaga kesehatan metabolik secara umum. Tumbuhan ini mengandung senyawa bioaktif yang bekerja melalui beberapa mekanisme untuk mencapai stabilisasi glukosa.

Pertama, kandungan isothiocyanate, khususnya moringin, telah menunjukkan potensi dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sel-sel menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dari aliran darah, yang pada gilirannya menurunkan kadar glukosa darah.

Kedua, tumbuhan ini juga mengandung serat dalam jumlah yang signifikan. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan di usus, mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan. Selain itu, serat juga dapat meningkatkan rasa kenyang, membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah konsumsi makanan berlebihan, yang dapat berkontribusi pada pengendalian kadar glukosa darah jangka panjang.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam Moringa oleifera dapat menghambat enzim yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus. Dengan menghambat enzim-enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam darah menjadi lebih lambat, yang membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa konsumsi Moringa oleifera tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan diabetes yang sudah ada. Individu dengan diabetes tetap harus mengikuti rencana pengobatan yang diresepkan oleh dokter mereka, termasuk diet, olahraga, dan obat-obatan. Namun, asupan tumbuhan ini dapat menjadi strategi komplementer yang berpotensi membantu mengelola kadar glukosa darah dan meningkatkan kontrol metabolik secara keseluruhan, tentu saja dengan konsultasi dan pengawasan dari tenaga medis profesional.

Menurunkan Kolesterol

Pengelolaan kadar kolesterol yang sehat merupakan aspek krusial dalam pemeliharaan kesehatan kardiovaskular. Konsumsi tanaman Moringa oleifera menunjukkan potensi dalam mendukung upaya menurunkan kadar kolesterol, sehingga berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

  • Pengaruh Serat pada Penyerapan Kolesterol

    Kandungan serat yang signifikan dalam Moringa oleifera berperan penting dalam mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Serat larut air mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh melalui feses, sehingga mencegah kolesterol tersebut masuk ke dalam aliran darah. Contohnya, konsumsi makanan tinggi serat secara teratur telah terbukti menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") hingga 10-15%.

  • Peran Antioksidan dalam Mencegah Oksidasi LDL

    Antioksidan yang melimpah dalam Moringa oleifera, seperti quercetin dan vitamin C, melindungi kolesterol LDL dari oksidasi. Oksidasi LDL merupakan proses penting dalam pembentukan plak aterosklerosis di arteri. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu menjaga pembuluh darah tetap sehat dan fleksibel.

  • Pengaruh Niasin (Vitamin B3) terhadap Kadar Kolesterol

    Meskipun dalam jumlah kecil, Moringa oleifera mengandung niasin (vitamin B3), yang dikenal karena kemampuannya menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik"). Niasin bekerja dengan menghambat produksi kolesterol LDL di hati dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk membersihkan kolesterol dari darah.

  • Potensi Senyawa Bioaktif dalam Mengatur Metabolisme Lipid

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa bioaktif tertentu dalam Moringa oleifera dapat mempengaruhi metabolisme lipid (lemak) di hati. Senyawa-senyawa ini berpotensi meningkatkan pemecahan lemak dan mengurangi produksi kolesterol, meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Kontribusi Asam Lemak Tak Jenuh terhadap Kesehatan Jantung

    Moringa oleifera mengandung sejumlah kecil asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung. Asam lemak tak jenuh membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

  • Pentingnya Konsumsi dalam Konteks Pola Makan Seimbang

    Efek penurun kolesterol dari Moringa oleifera akan lebih optimal jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Pola makan sehat, dikombinasikan dengan olahraga teratur, merupakan strategi penting dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat dan mencegah penyakit jantung.

Dengan demikian, konsumsi Moringa oleifera dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam mengelola kadar kolesterol. Meskipun bukan merupakan pengganti pengobatan medis, integrasinya ke dalam pola makan sehat dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan kardiovaskular, terutama melalui kandungan serat, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya.

Anti-inflamasi Alami

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi peradangan kronis dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit serius. Tumbuhan Moringa oleifera memiliki sifat anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Sifat ini berasal dari keberadaan berbagai senyawa bioaktif yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda untuk menekan respons peradangan.

Salah satu senyawa utama yang berperan dalam efek anti-inflamasi adalah isothiocyanate, khususnya moringin. Isothiocyanate telah terbukti menghambat produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Mediator ini merupakan molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menekan produksi mediator ini, isothiocyanate membantu meredakan peradangan dan mengurangi kerusakan jaringan yang terkait.

Selain isothiocyanate, tumbuhan ini juga kaya akan flavonoid dan polifenol, yang merupakan antioksidan kuat dengan sifat anti-inflamasi. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan dan merusak sel-sel tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mengurangi peradangan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam jalur peradangan, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX). Enzim-enzim ini berperan penting dalam produksi prostaglandin dan leukotrien, mediator inflamasi yang kuat. Dengan menghambat aktivitas enzim-enzim ini, tumbuhan ini membantu mengurangi produksi mediator inflamasi dan meredakan peradangan.

Efek anti-inflamasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi tumbuhan ini. Misalnya, pengurangan peradangan dapat membantu meredakan gejala arthritis, mengurangi risiko penyakit jantung, dan melindungi terhadap kanker. Penting untuk dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini mungkin lebih efektif bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memiliki peran sentral dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah. Konsumsi bagian dari tumbuhan Moringa oleifera berkontribusi pada peningkatan fungsi pencernaan, menjadi aspek penting dari efek positif yang ditawarkannya. Mekanisme kompleks bekerja secara sinergis untuk mencapai efek ini.

  • Kandungan Serat yang Mendukung Peristaltik Usus

    Serat, komponen penting dalam Moringa oleifera, berperan vital dalam melancarkan gerakan peristaltik usus. Serat larut air membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Serat tidak larut air meningkatkan volume feses dan merangsang kontraksi otot-otot usus, memfasilitasi eliminasi limbah dan mencegah konstipasi. Sebagai contoh, diet kaya serat secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko divertikulitis dan sindrom iritasi usus.

  • Efek Prebiotik pada Mikrobiota Usus

    Senyawa tertentu dalam Moringa oleifera berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Prebiotik mendorong pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota yang seimbang penting untuk pencernaan yang efisien, sintesis vitamin, dan perlindungan terhadap patogen.

  • Sifat Anti-inflamasi yang Meredakan Iritasi Saluran Cerna

    Sifat anti-inflamasi dari Moringa oleifera dapat membantu meredakan iritasi dan peradangan dalam saluran pencernaan. Peradangan kronis dalam usus dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, dan diare. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan ini membantu menenangkan saluran pencernaan dan memulihkan fungsi normalnya.

  • Enzim Pencernaan Alami yang Membantu Proses Pencernaan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Moringa oleifera mengandung enzim pencernaan alami, seperti amilase dan lipase, yang membantu memecah karbohidrat dan lemak dalam makanan. Enzim-enzim ini meningkatkan efisiensi proses pencernaan dan membantu mencegah masalah pencernaan seperti kembung dan gangguan penyerapan nutrisi.

Dengan berbagai mekanisme tersebut, konsumsi Moringa oleifera memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Efek ini, dikombinasikan dengan manfaat lainnya, memperkuat posisinya sebagai tambahan yang berharga dalam pola makan yang mendukung kesehatan optimal. Perlu diingat bahwa respon individu dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk pemanfaatan yang paling tepat.

Nutrisi Esensial dan Dampak Konsumsi Tumbuhan Moringa oleifera

Korelasi antara asupan nutrisi esensial dan dampak positif konsumsi tumbuhan Moringa oleifera terletak pada komposisi bioaktifnya yang kaya. Istilah "nutrisi esensial" merujuk pada senyawa organik dan anorganik yang vital bagi fungsi tubuh, namun tidak dapat diproduksi secara adekuat oleh tubuh itu sendiri, sehingga harus diperoleh melalui sumber eksternal, seperti makanan. Tumbuhan ini mengandung spektrum nutrisi esensial yang berkontribusi signifikan terhadap berbagai proses fisiologis.

Vitamin, seperti vitamin A, C, dan E, hadir dalam jumlah yang berarti. Vitamin A berperan dalam pemeliharaan penglihatan, fungsi imun, dan pertumbuhan sel. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mendukung sintesis kolagen. Vitamin E juga berfungsi sebagai antioksidan dan berperan dalam kesehatan kulit dan sistem saraf. Mineral, termasuk kalsium, kalium, dan zat besi, juga ditemukan dalam tumbuhan ini. Kalsium penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot, kalium mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan, dan zat besi diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah.

Lebih lanjut, tumbuhan ini mengandung asam amino esensial, blok bangunan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan produksi enzim dan hormon. Asam lemak esensial, seperti asam linoleat dan asam alfa-linolenat, juga hadir dan penting untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan regulasi peradangan. Antioksidan, seperti quercetin, asam klorogenat, dan beta-karoten, melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Dengan demikian, konsumsi tumbuhan Moringa oleifera memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi esensial tubuh. Kekurangan nutrisi esensial dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan fungsi imun, peningkatan risiko penyakit kronis, dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dengan menyediakan spektrum nutrisi esensial yang luas, asupan tumbuhan ini dapat membantu mencegah defisiensi nutrisi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Integrasi tumbuhan ini dalam pola makan yang seimbang dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan asupan nutrisi esensial dan memanfaatkan potensi manfaat kesehatannya.

Tips Pemanfaatan Optimal Tanaman Moringa oleifera

Pemanfaatan tumbuhan Moringa oleifera secara bijak dapat memaksimalkan potensi manfaat kesehatannya. Beberapa panduan berikut dirancang untuk membantu mengoptimalkan integrasi tanaman ini ke dalam rutinitas kesehatan.

Tip 1: Variasi Bentuk Konsumsi
Tanaman ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk bubuk, kapsul, teh, dan daun segar. Bubuk dapat ditambahkan ke smoothie, jus, atau makanan lain. Kapsul memberikan dosis terukur yang mudah dikonsumsi. Teh dapat diseduh dari daun kering. Daun segar dapat ditambahkan ke salad atau sayuran tumis. Eksperimen dengan berbagai bentuk untuk menemukan yang paling sesuai dengan preferensi dan gaya hidup.

Tip 2: Perhatikan Dosis yang Tepat
Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada bentuk konsumsi, usia, kondisi kesehatan, dan faktor lainnya. Mulailah dengan dosis rendah dan secara bertahap tingkatkan seiring waktu, sambil memantau respons tubuh. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan dapat membantu menentukan dosis yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping.

Tip 3: Integrasikan ke dalam Pola Makan Seimbang
Tumbuhan ini bukan pengganti pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Integrasikan ke dalam diet yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan, minuman manis, dan lemak jenuh yang berlebihan. Kombinasikan dengan olahraga teratur dan tidur yang cukup untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.

Tip 4: Perhatikan Potensi Interaksi Obat
Tanaman ini berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, obat tekanan darah, dan obat pengencer darah. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi, terutama jika sedang menjalani pengobatan medis. Dokter dapat membantu menilai risiko interaksi obat dan memberikan panduan yang tepat.

Penerapan panduan di atas dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat kesehatan Moringa oleifera. Pertimbangan cermat terhadap bentuk konsumsi, dosis, integrasi pola makan, dan potensi interaksi obat akan berkontribusi pada pemanfaatan yang aman dan efektif.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi tanaman Moringa oleifera terus berkembang, menawarkan wawasan mendalam mengenai potensi terapeutiknya. Beberapa studi kasus telah menyoroti efek positif pada kelompok populasi tertentu, meskipun penting untuk dicatat bahwa hasil individual dapat bervariasi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food meneliti efek suplementasi Moringa oleifera pada penderita diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa dan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) setelah tiga bulan suplementasi. Studi ini menggunakan desain double-blind, placebo-controlled, yang dianggap sebagai standar emas dalam penelitian klinis. Namun, ukuran sampel yang relatif kecil membatasi generalisasi hasil, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Studi lain, yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research, mengeksplorasi efek antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak Moringa oleifera pada pasien dengan osteoarthritis. Hasil penelitian menunjukkan penurunan nyeri sendi dan peningkatan fungsi fisik setelah enam minggu suplementasi. Mekanisme yang mendasari efek ini diperkirakan melibatkan penghambatan mediator inflamasi dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif pada tulang rawan. Namun, penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol placebo, sehingga sulit untuk membedakan efek Moringa oleifera dari efek placebo.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan metodologis dan interpretasi data secara hati-hati. Lebih banyak penelitian, dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat dan keamanan konsumsi tanaman ini. Individu yang mempertimbangkan suplementasi Moringa oleifera disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan nasihat yang dipersonalisasi dan memastikan penggunaannya sesuai dengan kondisi kesehatan dan pengobatan yang sedang dijalani.