7 Manfaat Daun Ubi Rambat, Rahasia yang Wajib Kamu Intip!

Senin, 4 Agustus 2025 oleh journal

Daun dari tanaman ubi jalar memiliki berbagai kegunaan yang menguntungkan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan serat, memberikan kontribusi positif bagi tubuh. Konsumsi bagian tanaman ini dapat mendukung sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan berpotensi memberikan efek antioksidan. Pengolahan yang tepat dapat memaksimalkan potensi kebaikan yang terkandung di dalamnya.

Konsumsi daun ubi jalar sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan. Kandungan nutrisinya menjanjikan, namun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi terapeutiknya.

7 Manfaat Daun Ubi Rambat, Rahasia yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Andini Pramono, Spesialis Gizi Klinik

Penelitian awal menunjukkan bahwa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi bagian tanaman ini berasal dari kandungan senyawa aktifnya.

Daun ubi jalar kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan antosianin, yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Serat yang terkandung di dalamnya juga membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Beberapa penelitian juga menunjukan potensi efek anti-inflamasi. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi daun ubi jalar yang telah dimasak dengan benar. Pastikan untuk mencuci bersih daun sebelum diolah dan hindari konsumsi berlebihan. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap dianjurkan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Daun Ubi Rambat

Daun ubi rambat, sebagai sumber nutrisi alami, menawarkan beragam manfaat kesehatan. Pengidentifikasian manfaat esensial ini penting untuk mengoptimalkan potensi penggunaannya dalam mendukung kesehatan tubuh.

  • Antioksidan kuat
  • Mendukung pencernaan
  • Menjaga gula darah
  • Meningkatkan imunitas
  • Potensi anti-inflamasi
  • Sumber vitamin
  • Kaya mineral

Manfaat daun ubi rambat, seperti kandungan antioksidan, berperan penting dalam menangkal radikal bebas, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis. Seratnya mendukung kesehatan pencernaan, mencegah konstipasi. Kandungan mineral seperti zat besi berkontribusi pada pencegahan anemia. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap berbagai infeksi.

Antioksidan Kuat

Keunggulan daun ubi jalar terletak pada kandungan antioksidannya yang signifikan. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan antosianin, bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Dengan kemampuannya menangkal radikal bebas, konsumsi daun dari tanaman merambat ini dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Kontribusi ini sangat penting dalam menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Potensi perlindungan ini menjadikan bagian tanaman tersebut sebagai tambahan berharga dalam diet yang berfokus pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.

Mendukung Pencernaan

Keterkaitan antara konsumsi daun dari tanaman ubi jalar dan peningkatan fungsi pencernaan merupakan aspek penting dalam memahami manfaat kesehatan yang ditawarkan. Kandungan tertentu dalam daun ini berkontribusi signifikan terhadap kelancaran proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Daun ubi jalar kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Serat tidak larut menambah volume tinja, mempermudah pergerakan usus, dan mencegah konstipasi. Konsumsi serat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

  • Prebiotik Alami

    Beberapa komponen dalam daun ubi jalar bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik). Dengan menyediakan nutrisi bagi probiotik, daun ubi jalar membantu menyeimbangkan mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

  • Mengurangi Peradangan

    Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam daun ubi jalar dapat membantu mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan. Peradangan kronis dalam usus dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Dengan mengurangi peradangan, daun ubi jalar dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti kembung dan diare.

  • Membantu Detoksifikasi

    Kandungan serat dan antioksidan dalam daun ubi jalar dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh. Serat membantu mengikat racun dalam saluran pencernaan dan membuangnya melalui tinja. Antioksidan membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat racun. Proses detoksifikasi yang efisien penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dengan demikian, konsumsi daun ubi jalar secara teratur dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan sistem pencernaan melalui kandungan serat, prebiotik, sifat anti-inflamasi, dan dukungan terhadap proses detoksifikasi. Efek sinergis dari komponen-komponen ini mendukung pencernaan yang lebih baik, penyerapan nutrisi yang optimal, dan peningkatan kesehatan usus secara keseluruhan.

Menjaga Gula Darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan. Konsumsi komponen tanaman tertentu, seperti daun ubi jalar, dapat berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah, memberikan implikasi positif bagi individu dengan risiko atau yang sudah menderita diabetes.

  • Serat Larut dan Pelepasan Glukosa

    Kandungan serat larut dalam daun ubi jalar berperan penting dalam memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang seringkali menjadi masalah bagi penderita diabetes. Dengan pelepasan glukosa yang lebih lambat dan terkontrol, tubuh memiliki waktu yang lebih baik untuk memproses dan memanfaatkan glukosa, sehingga mengurangi beban pada pankreas.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam daun ubi jalar dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memindahkan glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespon insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa dapat diserap dari darah, dan kadar gula darah dapat terkontrol dengan lebih baik.

  • Indeks Glikemik Rendah

    Meskipun belum ada data yang pasti mengenai indeks glikemik (IG) daun ubi jalar, kandungan serat yang tinggi cenderung mengindikasikan bahwa daun ini memiliki IG yang relatif rendah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih bertahap. Konsumsi makanan dengan IG rendah dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel Beta Pankreas

    Stres oksidatif dapat merusak sel-sel beta pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Kandungan antioksidan dalam daun ubi jalar dapat membantu melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, sehingga menjaga kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin secara optimal. Perlindungan ini sangat penting dalam mencegah perkembangan diabetes tipe 2.

  • Pengaruh Terhadap Metabolisme Karbohidrat

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi jalar dapat mempengaruhi enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Pengaruh ini dapat membantu mengatur proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga berkontribusi pada kontrol kadar gula darah yang lebih baik.

  • Kombinasi dengan Gaya Hidup Sehat

    Penting untuk diingat bahwa konsumsi daun ubi jalar sebagai upaya untuk menjaga kadar gula darah harus diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Ini termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Daun ubi jalar dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk menjaga kadar gula darah yang sehat, namun bukan pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter.

Secara keseluruhan, berbagai mekanisme yang terkait dengan konsumsi daun ubi jalar berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pengaturan kadar gula darah. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperjelas efek spesifiknya, memasukkan daun ini ke dalam diet, dengan memperhatikan prinsip-prinsip gizi seimbang, dapat menjadi langkah proaktif dalam mendukung kesehatan metabolik.

Meningkatkan Imunitas

Peningkatan sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu aspek krusial dari manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh konsumsi sayuran tertentu. Daun ubi jalar, dengan kandungan nutrisinya, berpotensi berperan dalam memperkuat mekanisme pertahanan alami tubuh terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

  • Vitamin C dan Produksi Sel Imun

    Vitamin C, yang terkandung dalam daun ini, merupakan nutrisi penting yang mendukung fungsi sistem imun. Vitamin C berperan dalam produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti sel darah putih, yang bertugas melawan patogen. Asupan vitamin C yang cukup dapat membantu tubuh merespon infeksi dengan lebih efektif.

  • Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem imun. Antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid yang terdapat dalam daun ubi jalar, membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini memungkinkan sel-sel imun berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi.

  • Vitamin A dan Integritas Mukosa

    Vitamin A, yang juga ditemukan dalam daun ini, penting untuk menjaga integritas lapisan mukosa, seperti lapisan yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan. Lapisan mukosa yang sehat bertindak sebagai penghalang fisik yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

  • Zat Besi dan Fungsi Sel Imun

    Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk fungsi sel imun, termasuk produksi antibodi. Kekurangan zat besi dapat mengganggu fungsi sel imun dan meningkatkan risiko infeksi. Konsumsi daun ubi jalar dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi tubuh.

  • Efek Anti-inflamasi dan Regulasi Imun

    Peradangan kronis dapat menekan sistem imun. Senyawa anti-inflamasi dalam daun ubi jalar dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan mendukung regulasi sistem imun yang sehat. Regulasi imun yang baik penting untuk mencegah reaksi imun yang berlebihan, seperti alergi dan penyakit autoimun.

Kombinasi nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat dalam daun ubi jalar berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai ancaman kesehatan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sistem imun adalah kompleks, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk istirahat yang cukup dan pengelolaan stres, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan imun.

Potensi Anti-inflamasi

Kemampuan meredakan peradangan menjadi aspek penting dari nilai fungsional yang ditawarkan oleh tanaman merambat tertentu. Daun dari tanaman tersebut mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi menekan respons inflamasi dalam tubuh, memberikan implikasi positif bagi penanganan kondisi yang ditandai oleh peradangan kronis.

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis, yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, diabetes, dan bahkan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, identifikasi dan pemanfaatan agen anti-inflamasi alami menjadi area penelitian yang penting.

Beberapa studi pendahuluan mengindikasikan bahwa ekstrak daun dari tanaman ini mengandung senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat kimia yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menekan produksi mediator inflamasi, daun tersebut berpotensi meredakan gejala peradangan dan mengurangi kerusakan jaringan yang terkait dengannya.

Lebih lanjut, senyawa-senyawa tersebut dapat memengaruhi jalur-jalur sinyal seluler yang terlibat dalam regulasi respons inflamasi. Melalui interaksi dengan jalur-jalur ini, senyawa-senyawa tersebut dapat memodulasi aktivitas sel-sel imun dan mengurangi infiltrasi sel-sel inflamasi ke dalam jaringan yang terkena. Efek ini dapat membantu membatasi kerusakan jaringan dan mempercepat proses penyembuhan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperjelas mekanisme aksi anti-inflamasi dari daun ini. Studi klinis pada manusia diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanannya dalam penanganan kondisi inflamasi tertentu. Selain itu, standarisasi ekstrak dan penentuan dosis optimal juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan.

Secara keseluruhan, potensi anti-inflamasi dari daun ini menjanjikan sebagai tambahan alami dalam strategi penanganan peradangan. Namun, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan.

Sumber Vitamin

Kandungan vitamin yang signifikan dalam dedaunan tanaman ubi jalar berkontribusi penting terhadap keseluruhan profil nutrisinya, serta berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengannya. Kehadiran berbagai vitamin esensial menjadikan bagian tanaman ini sebagai sumber yang berharga untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Vitamin A: Dedaunan tersebut merupakan sumber provitamin A, khususnya dalam bentuk beta-karoten. Beta-karoten diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, yang krusial untuk penglihatan, fungsi kekebalan tubuh, serta pertumbuhan dan perkembangan sel. Asupan vitamin A yang cukup penting untuk menjaga kesehatan mata, mencegah infeksi, dan mendukung diferensiasi sel yang tepat.

Vitamin C: Keberadaan vitamin C, antioksidan kuat, turut memperkaya nilai gizi daun tersebut. Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, penyerapan zat besi, dan fungsi kekebalan tubuh. Konsumsi vitamin C yang memadai membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, meningkatkan penyembuhan luka, dan memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Vitamin K: Dedaunan ini juga mengandung vitamin K, yang esensial untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang. Vitamin K membantu mengaktifkan protein yang terlibat dalam pembekuan darah, mencegah perdarahan berlebihan. Selain itu, vitamin K berperan dalam mineralisasi tulang, membantu menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.

Vitamin B Kompleks: Beberapa vitamin B kompleks, seperti folat (vitamin B9), juga dapat ditemukan dalam jumlah tertentu. Folat penting untuk sintesis DNA dan RNA, serta pembentukan sel darah merah. Asupan folat yang cukup sangat penting selama kehamilan untuk mencegah cacat lahir pada bayi.

Ketersediaan berbagai vitamin esensial dalam dedaunan ini menjadikannya tambahan yang berharga dalam diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mendukung berbagai fungsi tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa kandungan vitamin dapat bervariasi tergantung pada varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan. Konsumsi dedaunan ini sebagai bagian dari diet seimbang, dengan memperhatikan prinsip-prinsip gizi yang baik, dapat membantu memastikan asupan vitamin yang memadai untuk kesehatan yang optimal.

Kaya Mineral

Keberadaan mineral esensial dalam komposisi daun tanaman ubi jalar memiliki implikasi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang ditawarkan. Mineral merupakan nutrisi anorganik yang berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis, mulai dari pembentukan tulang hingga pengaturan enzim dan transmisi impuls saraf. Kandungan mineral yang kaya dalam dedaunan ini berkontribusi pada potensi terapeutik dan nilai gizi yang dimilikinya.

Zat Besi (Fe): Kehadiran zat besi mendukung pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Asupan zat besi yang cukup membantu mencegah anemia defisiensi besi, kondisi yang ditandai dengan kelelahan, kelemahan, dan penurunan fungsi kognitif. Dengan demikian, konsumsi daun ini dapat berkontribusi pada peningkatan energi dan vitalitas.

Kalium (K): Kalium merupakan elektrolit penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan, mengatur tekanan darah, dan mendukung fungsi saraf dan otot. Asupan kalium yang memadai membantu mencegah hipertensi, mengurangi risiko stroke, dan mendukung kontraksi otot yang sehat. Dedaunan ini dapat menjadi sumber kalium yang baik untuk mendukung kesehatan kardiovaskular dan fungsi neuromuskular.

Kalsium (Ca): Meskipun mungkin tidak dalam jumlah yang sangat tinggi dibandingkan dengan sumber kalsium lainnya, keberadaan kalsium tetap berkontribusi pada kesehatan tulang dan gigi. Kalsium juga berperan dalam kontraksi otot, transmisi saraf, dan pembekuan darah. Konsumsi dedaunan ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian dan mendukung kesehatan tulang yang optimal.

Magnesium (Mg): Magnesium terlibat dalam ratusan reaksi enzim dalam tubuh, termasuk yang terkait dengan produksi energi, sintesis protein, dan regulasi gula darah. Asupan magnesium yang cukup membantu mencegah kram otot, meningkatkan kualitas tidur, dan mendukung kesehatan jantung. Dedaunan ini dapat memberikan kontribusi terhadap asupan magnesium yang memadai untuk mendukung berbagai fungsi metabolik.

Mangan (Mn): Mangan merupakan mineral penting yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Mangan juga merupakan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan mangan yang cukup penting untuk kesehatan tulang, fungsi kognitif, dan perlindungan terhadap stres oksidatif.

Kombinasi berbagai mineral esensial dalam dedaunan ubi jalar memberikan kontribusi sinergis terhadap manfaat kesehatan yang ditawarkan. Meskipun jumlah masing-masing mineral mungkin tidak setinggi sumber makanan lainnya, keberadaan berbagai mineral ini melengkapi profil nutrisi secara keseluruhan dan mendukung berbagai fungsi fisiologis. Konsumsi daun ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral harian dan mendukung kesehatan yang optimal.

Tips Memanfaatkan Daun Ubi Rambat

Penggunaan optimal dedaunan tanaman ubi jalar memerlukan perhatian terhadap beberapa aspek penting, mulai dari pemilihan hingga pengolahan. Penerapan panduan berikut dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Tip 1: Pemilihan Daun yang Tepat
Pilihlah daun yang masih muda, berwarna hijau segar, dan bebas dari kerusakan atau tanda-tanda serangan hama. Daun yang terlalu tua cenderung lebih keras dan memiliki rasa yang kurang sedap. Hindari daun yang layu atau memiliki bercak-bercak abnormal.

Tip 2: Persiapan yang Cermat
Cuci bersih daun di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, tanah, dan residu pestisida (jika ada). Rendam dalam air garam selama beberapa menit untuk membantu membersihkan dan mengurangi potensi kontaminasi. Bilas kembali dengan air bersih sebelum diolah.

Tip 3: Metode Pengolahan yang Tepat
Merebus atau mengukus merupakan metode pengolahan yang disarankan untuk mempertahankan kandungan nutrisi yang optimal. Hindari memasak terlalu lama, karena dapat mengurangi kadar vitamin dan mineral. Menumis dengan sedikit minyak juga dapat menjadi pilihan, namun perhatikan suhu agar tidak terlalu tinggi.

Tip 4: Konsumsi yang Seimbang
Konsumsi daun ubi jalar sebaiknya menjadi bagian dari diet seimbang dan bervariasi. Jangan mengandalkan daun ini sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Kombinasikan dengan sumber makanan lain yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Perhatikan porsi konsumsi dan sesuaikan dengan kebutuhan individu.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan dedaunan ubi jalar dapat dioptimalkan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan. Perlu diingat bahwa konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan tetap dianjurkan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ilmiah mengenai efek konsumsi bagian tanaman ubi jalar telah dilakukan, meskipun dengan skala dan cakupan yang bervariasi. Beberapa studi in vitro dan in vivo pada hewan menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak yang diekstrak dari daun tersebut. Mekanisme yang diusulkan melibatkan modulasi jalur pensinyalan seluler dan inhibisi produksi mediator inflamasi.

Studi epidemiologi di wilayah dengan konsumsi tradisional bagian tanaman ini sebagai bagian dari diet sehari-hari menunjukkan korelasi antara asupan reguler dan penurunan risiko penyakit kronis tertentu. Namun, penting untuk dicatat bahwa korelasi tidak membuktikan kausalitas, dan faktor gaya hidup lainnya mungkin berkontribusi pada efek yang diamati.

Beberapa studi kasus melaporkan efek positif dari konsumsi bagian tanaman ini pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, ada laporan tentang perbaikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2 setelah mengonsumsi rebusan daun secara teratur. Namun, studi kasus ini bersifat anekdotal dan tidak dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.

Diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol secara acak pada manusia, untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan yang potensial dari konsumsi bagian tanaman ini. Studi-studi tersebut harus berfokus pada penentuan dosis optimal, mekanisme aksi, dan keamanan jangka panjang. Hasil penelitian yang lebih komprehensif akan memberikan dasar yang lebih kuat untuk rekomendasi diet dan aplikasi terapeutik.