Ketahui 7 Manfaat Daun Songgo Langit yang Wajib Kamu Tahu!

Senin, 16 Juni 2025 oleh journal

Tumbuhan Songgo Langit, dikenal pula dengan nama Tridax procumbens, memiliki berbagai kandungan senyawa aktif. Senyawa-senyawa ini dipercaya memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Beberapa penggunaan tradisional melibatkan pemanfaatan bagian daunnya untuk membantu mengatasi masalah peradangan, mempercepat penyembuhan luka, serta berpotensi sebagai agen antimikroba. Penggunaan dan efektivitasnya masih memerlukan penelitian ilmiah lebih lanjut untuk validasi dan penentuan dosis yang tepat.

"Pemanfaatan tanaman Songgo Langit dalam pengobatan tradisional memang menarik, namun bukti ilmiah yang mendukung klaim manfaat kesehatannya masih terbatas. Diperlukan penelitian klinis yang lebih ketat untuk memahami mekanisme kerjanya dan memastikan keamanannya bagi pasien," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.

Ketahui 7 Manfaat Daun Songgo Langit yang Wajib Kamu Tahu!

- Dr. Amelia Rahmawati

Kandungan senyawa seperti flavonoid dan alkaloid dalam Tridax procumbens diduga berperan dalam efek antioksidan dan anti-inflamasi yang dilaporkan. Flavonoid dikenal mampu menangkal radikal bebas, sementara alkaloid berpotensi memengaruhi sistem saraf dan kekebalan tubuh. Meskipun demikian, penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun aplikasinya pada manusia memerlukan kajian lebih mendalam.

Manfaat Daun Songgo Langit

Daun Songgo Langit (Tridax procumbens) menyimpan potensi khasiat yang beragam. Penelitian awal dan penggunaan tradisional mengindikasikan adanya beberapa manfaat penting bagi kesehatan. Berikut adalah rangkuman poin-poin utama:

  • Percepat penyembuhan luka.
  • Mengurangi peradangan ringan.
  • Potensi antimikroba alami.
  • Sumber antioksidan potensial.
  • Mendukung kesehatan kulit.
  • Menurunkan demam (tradisional).
  • Meredakan nyeri ringan.

Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas berasal dari kandungan senyawa bioaktif dalam daun Songgo Langit, seperti flavonoid dan alkaloid. Sebagai contoh, kemampuan daun ini mempercepat penyembuhan luka diduga terkait dengan sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang membantu mencegah infeksi dan merangsang regenerasi sel. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi dan memahami sepenuhnya mekanisme kerja serta potensi efek samping dari pemanfaatan daun ini.

Percepat penyembuhan luka.

Kemampuan mempercepat penyembuhan luka merupakan salah satu potensi kegunaan yang dikaitkan dengan pemanfaatan tumbuhan Songgo Langit. Efek ini menjadi perhatian karena proses penyembuhan luka yang optimal sangat penting untuk mencegah infeksi dan memulihkan fungsi jaringan.

  • Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam ekstrak Songgo Langit berpotensi menekan respons peradangan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk regenerasi sel. Contohnya, luka bakar ringan atau goresan kecil dapat sembuh lebih cepat dengan aplikasi topikal ekstrak yang tepat.

  • Aktivitas Antimikroba

    Infeksi pada luka dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Songgo Langit memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri tertentu. Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, potensi infeksi dapat diminimalkan dan proses penyembuhan alami dapat berjalan lebih efektif.

  • Stimulasi Regenerasi Sel

    Penyembuhan luka melibatkan pembentukan jaringan baru. Beberapa komponen dalam Songgo Langit diduga dapat merangsang proliferasi sel-sel yang berperan dalam pembentukan jaringan, seperti fibroblas. Hal ini dapat mempercepat penutupan luka dan memulihkan integritas kulit.

  • Peningkatan Pembentukan Kolagen

    Kolagen adalah protein struktural penting untuk kekuatan dan elastisitas jaringan kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam Songgo Langit dapat meningkatkan produksi kolagen di area luka, sehingga mempercepat proses perbaikan jaringan dan mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut yang berlebihan.

  • Pengurangan Nyeri dan Ketidaknyamanan

    Luka seringkali menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Sifat analgesik ringan yang mungkin dimiliki oleh ekstrak Songgo Langit dapat membantu mengurangi sensasi nyeri di area luka, sehingga meningkatkan kenyamanan pasien selama proses penyembuhan.

Meskipun mekanisme yang mendasari potensi efek penyembuhan luka dari tumbuhan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, indikasi awal menunjukkan bahwa kombinasi sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan stimulasi regenerasi sel dapat berkontribusi pada proses penyembuhan luka yang lebih cepat dan efisien. Diperlukan studi klinis yang lebih komprehensif untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya dalam konteks penyembuhan luka pada manusia.

Mengurangi peradangan ringan.

Pengurangan peradangan ringan merupakan salah satu potensi efek yang dikaitkan dengan pemanfaatan tumbuhan Songgo Langit. Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi masalah jika berlangsung kronis atau berlebihan. Kemampuan meredakan peradangan ringan menjadi penting dalam menjaga keseimbangan fisiologis tubuh.

  • Senyawa Anti-inflamasi Alami

    Ekstrak Songgo Langit mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid dan alkaloid yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu zat-zat kimia yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Contohnya, aplikasi topikal ekstrak pada kulit yang mengalami iritasi ringan dapat membantu meredakan kemerahan dan pembengkakan.

  • Mekanisme Penghambatan Enzim

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam Songgo Langit dapat menghambat aktivitas enzim tertentu yang terlibat dalam jalur inflamasi, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX). Penghambatan enzim ini dapat mengurangi produksi prostaglandin dan leukotrien, yaitu molekul-molekul yang berperan dalam menimbulkan rasa sakit dan peradangan.

  • Efek pada Sistem Kekebalan Tubuh

    Peradangan seringkali melibatkan aktivasi sistem kekebalan tubuh. Senyawa dalam Songgo Langit berpotensi memodulasi respons imun, sehingga mencegah reaksi inflamasi yang berlebihan. Hal ini dapat membantu meredakan peradangan yang disebabkan oleh alergi atau autoimunitas ringan.

  • Potensi Pengobatan Tradisional

    Dalam pengobatan tradisional, Songgo Langit telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang terkait dengan peradangan, seperti nyeri sendi ringan, luka bakar kecil, dan gigitan serangga. Pemanfaatan ini didasarkan pada pengalaman empiris dan observasi efektivitas tumbuhan ini dalam meredakan gejala peradangan.

  • Aplikasi Topikal untuk Peradangan Kulit

    Ekstrak Songgo Langit dapat diolah menjadi salep atau krim untuk aplikasi topikal pada kulit. Penggunaan topikal ini berpotensi meredakan peradangan pada kondisi seperti eksim ringan, dermatitis kontak, dan jerawat. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba dalam ekstrak dapat membantu mengurangi kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit.

  • Peran Antioksidan dalam Meredakan Peradangan

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat memicu dan memperburuk peradangan. Senyawa antioksidan dalam Songgo Langit dapat menetralkan radikal bebas, sehingga mengurangi kerusakan sel dan meredakan peradangan. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, tumbuhan ini berpotensi membantu menjaga keseimbangan inflamasi dalam tubuh.

Potensi pengurangan peradangan ringan melalui pemanfaatan Songgo Langit menjadikannya subjek penelitian yang menarik. Walaupun hasil penelitian awal menjanjikan, diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya dalam penggunaan jangka panjang. Pengembangan produk herbal berbasis Songgo Langit untuk mengatasi peradangan ringan memerlukan validasi ilmiah dan standardisasi dosis untuk memastikan manfaat yang optimal bagi konsumen.

Potensi antimikroba alami.

Keberadaan potensi antimikroba alami dalam tumbuhan Songgo Langit (Tridax procumbens) memiliki implikasi signifikan terhadap kegunaannya sebagai agen terapi tradisional. Aktivitas antimikroba mengacu pada kemampuan suatu zat untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus. Dalam konteks tumbuhan ini, potensi ini berkontribusi pada spektrum khasiat yang dikaitkan dengannya, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan kulit dan penanganan infeksi.

Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalam daun Songgo Langit, termasuk flavonoid, alkaloid, dan terpenoid, diyakini bertanggung jawab atas efek antimikroba ini. Mekanisme kerjanya bervariasi, mulai dari merusak membran sel mikroorganisme hingga mengganggu proses metabolisme esensial mereka. Sebagai contoh, beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak Songgo Langit efektif menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yang seringkali menjadi penyebab infeksi kulit dan saluran pencernaan.

Potensi antimikroba ini menjadikan tumbuhan tersebut relevan dalam konteks penyembuhan luka. Luka yang terinfeksi oleh mikroorganisme akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lambat dan berisiko komplikasi serius. Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada luka, ekstrak tumbuhan ini dapat membantu mencegah infeksi, mempercepat proses regenerasi jaringan, dan mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut yang berlebihan.

Selain itu, potensi antimikroba juga berkontribusi pada penggunaan tradisional tumbuhan ini dalam mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan eksim. Jerawat seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri Propionibacterium acnes, sementara eksim dapat diperburuk oleh infeksi bakteri atau jamur. Sifat antimikroba tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan pada kondisi-kondisi tersebut.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa potensi antimikroba Songgo Langit masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Diperlukan studi klinis yang lebih komprehensif untuk mengonfirmasi efektivitasnya dalam mengobati infeksi pada manusia, serta untuk menentukan dosis yang tepat dan aman. Selain itu, perlu dilakukan identifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek antimikroba, serta memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam.

Pemanfaatan potensi antimikroba alami dari tumbuhan ini dapat menjadi alternatif yang menarik dalam menghadapi masalah resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Namun, penggunaan yang bijak dan berbasis bukti ilmiah tetap menjadi prioritas utama dalam memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Sumber antioksidan potensial.

Kaitan antara potensi antioksidan yang dimiliki tumbuhan Tridax procumbens dan manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya terletak pada kemampuan senyawa-senyawa antioksidan untuk menetralisir radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, memicu stres oksidatif, dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Daun tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, karotenoid, dan asam askorbat (vitamin C), yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.

Dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, senyawa antioksidan menstabilkan molekul-molekul tersebut dan mencegahnya merusak sel-sel sehat. Proses ini membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel-sel dari kerusakan, dan mendukung fungsi sel yang optimal. Efek perlindungan ini dapat memberikan kontribusi pada berbagai aspek kesehatan.

Sebagai contoh, perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Antioksidan juga dapat berperan dalam mencegah kerusakan DNA, yang dapat memicu perkembangan kanker. Selain itu, dengan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari dan polusi, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit.

Meskipun potensi antioksidan tumbuhan ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek antioksidan ini pada manusia dan untuk menentukan dosis yang optimal untuk mencapai manfaat kesehatan yang maksimal. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa efek antioksidan hanyalah salah satu aspek dari potensi manfaat kesehatan tumbuhan ini, dan interaksi kompleks antara berbagai senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut kemungkinan besar berkontribusi pada efek keseluruhan yang diamati.

Mendukung kesehatan kulit.

Potensi tumbuhan Songgo Langit dalam mendukung kesehatan kulit menjadi area penelitian yang menarik. Berbagai faktor, mulai dari sifat anti-inflamasi hingga kandungan antioksidan, berkontribusi pada efek positif yang mungkin ditawarkan oleh tumbuhan ini dalam menjaga integritas dan kesehatan kulit.

  • Efek Anti-inflamasi pada Kondisi Kulit

    Peradangan merupakan faktor kunci dalam banyak masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan dermatitis. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan ini berpotensi mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal yang terkait dengan kondisi-kondisi tersebut. Aplikasi topikal ekstrak dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mempercepat proses penyembuhan.

  • Perlindungan Antioksidan terhadap Kerusakan Akibat Sinar UV

    Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini serta peningkatan risiko kanker kulit. Antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan ini dapat membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak tumbuhan ini berpotensi memberikan perlindungan tambahan terhadap efek buruk paparan sinar matahari.

  • Aktivitas Antimikroba dalam Mengatasi Masalah Kulit

    Infeksi bakteri dan jamur dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan infeksi jamur. Ekstrak tumbuhan ini menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur yang umum ditemukan pada kulit. Potensi ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan pada kondisi kulit yang terinfeksi.

  • Stimulasi Produksi Kolagen untuk Elastisitas Kulit

    Kolagen adalah protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen alami tubuh menurun, menyebabkan kulit kehilangan kekencangan dan munculnya kerutan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi kolagen, membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

Potensi tumbuhan Songgo Langit dalam mendukung kesehatan kulit menawarkan berbagai manfaat, mulai dari meredakan peradangan hingga melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya, indikasi awal menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki potensi sebagai bahan alami dalam produk perawatan kulit.

Menurunkan demam (tradisional).

Dalam praktik pengobatan tradisional, pemanfaatan tumbuhan Songgo Langit untuk meredakan demam merupakan salah satu aplikasi yang umum ditemukan. Tindakan ini didasarkan pada pengalaman empiris yang diturunkan dari generasi ke generasi, meskipun mekanisme biologis yang mendasarinya belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah. Demam, sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan, seringkali menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang perlu ditangani.

Penggunaan tumbuhan ini untuk menurunkan suhu tubuh diperkirakan melibatkan beberapa mekanisme potensial. Salah satunya adalah melalui efek antipiretik, yaitu kemampuan suatu zat untuk mengurangi demam. Beberapa senyawa dalam tumbuhan ini mungkin berinteraksi dengan sistem pengaturan suhu tubuh di otak, sehingga membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam. Selain itu, efek diuretik ringan yang mungkin dimiliki oleh tumbuhan ini dapat membantu meningkatkan pengeluaran cairan melalui urine, yang juga dapat berkontribusi pada penurunan suhu tubuh.

Namun, perlu ditekankan bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini untuk menurunkan demam belum sepenuhnya teruji secara ilmiah. Penelitian klinis yang ketat diperlukan untuk mengonfirmasi efek antipiretiknya, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengidentifikasi potensi efek samping yang mungkin timbul. Dalam konteks penanganan demam, penting untuk mempertimbangkan penyebab yang mendasarinya dan mencari nasihat medis yang profesional. Penggunaan tumbuhan ini sebagai penurun demam sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari pendekatan komprehensif yang melibatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai dengan penyebab demam tersebut.

Meskipun demikian, penggunaan tradisional tumbuhan ini sebagai penurun demam memberikan petunjuk berharga untuk penelitian lebih lanjut. Identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek antipiretiknya dan pemahaman mekanisme kerjanya dapat membuka peluang untuk pengembangan obat-obatan baru yang lebih efektif dan aman dalam mengatasi demam.

Meredakan nyeri ringan.

Potensi peredaan nyeri ringan merupakan salah satu khasiat yang secara tradisional dikaitkan dengan pemanfaatan tanaman Songgo Langit. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini, terutama dari bagian daun, dapat memberikan efek analgesik, membantu mengurangi sensasi nyeri pada tingkat ringan hingga sedang. Efek ini menjadikannya relevan dalam penanganan keluhan seperti sakit kepala ringan, nyeri otot setelah beraktivitas fisik, atau nyeri sendi ringan yang bukan disebabkan oleh kondisi peradangan kronis atau kerusakan struktural.

Mekanisme di balik potensi efek peredaan nyeri ini belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa hipotesis telah diajukan. Salah satunya melibatkan interaksi senyawa-senyawa aktif dalam tanaman dengan sistem saraf perifer, mengurangi transmisi sinyal nyeri ke otak. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan alkaloid, yang telah teridentifikasi dalam ekstrak Songgo Langit, mungkin berperan dalam mekanisme ini. Selain itu, sifat anti-inflamasi ringan yang juga dimiliki oleh tanaman ini dapat berkontribusi pada peredaan nyeri, terutama jika nyeri tersebut terkait dengan peradangan lokal.

Penting untuk dicatat bahwa efek peredaan nyeri yang dihasilkan kemungkinan bersifat ringan hingga sedang. Dalam kasus nyeri yang parah, kronis, atau disebabkan oleh kondisi medis yang serius, intervensi medis yang lebih komprehensif mungkin diperlukan. Penggunaan tanaman ini sebagai peredaan nyeri ringan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan sebagai bagian dari pendekatan holistik terhadap manajemen nyeri, yang mencakup istirahat yang cukup, hidrasi yang memadai, dan gaya hidup sehat.

Penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek peredaan nyeri yang dilaporkan, mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek tersebut, dan memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam. Studi klinis dengan kontrol yang ketat juga diperlukan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, serta untuk mengevaluasi potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Informasi ini akan membantu memastikan penggunaan yang aman dan efektif dalam peredaan nyeri ringan.

Tips Pemanfaatan Tumbuhan Songgo Langit Secara Bijak

Pemanfaatan tanaman Tridax procumbens memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terinformasi untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Informasi berikut memberikan panduan untuk memaksimalkan potensi manfaatnya.

Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Sebelum menggunakan bagian tanaman apapun, pastikan identifikasi spesies dilakukan dengan benar. Konsultasikan dengan ahli botani atau sumber terpercaya untuk menghindari kesalahan identifikasi dengan tanaman lain yang mungkin memiliki efek berbeda.

Tip 2: Uji Alergi
Sebelum penggunaan topikal atau internal, lakukan uji alergi pada area kecil kulit. Oleskan ekstrak yang telah diencerkan pada area kecil dan amati selama 24 jam. Jika timbul reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau bengkak, hentikan penggunaan.

Tip 3: Perhatikan Dosis
Jika berencana mengonsumsi ramuan dari tanaman ini, mulailah dengan dosis yang sangat kecil dan secara bertahap tingkatkan jika tidak ada efek samping yang merugikan. Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada faktor individu seperti usia, berat badan, dan kondisi kesehatan. Konsultasikan dengan praktisi kesehatan yang kompeten untuk panduan dosis yang akurat.

Tip 4: Kombinasi dengan Pengobatan Lain
Jika sedang menjalani pengobatan medis, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Tridax procumbens. Tumbuhan ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, mempengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.

Penggunaan Tridax procumbens dalam pengobatan tradisional berpotensi memberikan manfaat, namun kehati-hatian dan informasi yang akurat sangat penting. Selalu prioritaskan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan pendekatan yang aman dan sesuai.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Eksplorasi manfaat Tridax procumbens telah menarik perhatian peneliti, mendorong serangkaian studi untuk mengungkap potensi terapeutiknya. Walaupun masih dalam tahap awal, beberapa studi kasus dan penelitian laboratorium memberikan gambaran menarik tentang aktivitas biologis tanaman ini.

Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak Tridax procumbens pada penyembuhan luka pada hewan. Hasilnya menunjukkan percepatan signifikan dalam penutupan luka dan pembentukan jaringan baru dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini menyoroti potensi aktivitas anti-inflamasi dan antimikroba sebagai faktor yang berkontribusi pada efek penyembuhan luka. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan pada hewan, dan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Studi lain, yang diterbitkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, meneliti aktivitas antioksidan ekstrak Tridax procumbens. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, mampu menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Studi ini mendukung potensi penggunaan tanaman ini sebagai agen pelindung terhadap penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan, penting untuk menafsirkan temuan ini dengan hati-hati. Banyak penelitian masih berada pada tahap in vitro atau melibatkan model hewan. Diperlukan studi klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik pada manusia untuk memvalidasi efek terapeutik Tridax procumbens dan menentukan dosis yang aman dan efektif untuk berbagai kondisi kesehatan. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa efek suatu tanaman dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi.