7 Manfaat Daun Sirih Hijau yang Jarang Diketahui

Rabu, 2 Juli 2025 oleh journal

Senyawa aktif dalam tanaman rambat dengan nama latin Piper betle ini menawarkan beragam khasiat bagi kesehatan. Kegunaannya meliputi membantu mengatasi masalah pernapasan, meredakan peradangan, dan berpotensi sebagai antiseptik alami. Kandungan nutrisinya dipercaya memberikan dampak positif terhadap kebersihan mulut dan kesehatan kulit.

"Walaupun riset masih terus berjalan, penggunaan Piper betle sebagai pengobatan tradisional memiliki dasar yang kuat. Kandungan antioksidan dan antiseptiknya menjanjikan, namun penggunaannya harus bijak dan tidak menggantikan pengobatan medis modern," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbalogi.

7 Manfaat Daun Sirih Hijau yang Jarang Diketahui

Dr. Amelia Wijaya menambahkan, "Konsultasi dengan dokter tetap diperlukan sebelum mengintegrasikan Piper betle ke dalam rutinitas kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan."

Daun dari tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti chavicol, betlephenol, dan eugenol. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antiseptik. Secara tradisional, rebusan daun ini digunakan untuk berkumur, membantu meredakan batuk, atau dioleskan pada luka ringan. Namun, perlu diingat bahwa efek samping mungkin timbul jika digunakan berlebihan. Penggunaan yang direkomendasikan biasanya berupa rebusan daun yang diencerkan atau ekstrak dengan dosis yang tepat, dan sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa pengawasan profesional.

Manfaat Daun Sirih Hijau

Daun sirih hijau ( Piper betle) menyimpan potensi khasiat yang signifikan. Pemahaman mendalam mengenai manfaat esensialnya penting untuk memanfaatkan sumber daya alam ini secara optimal.

  • Antiseptik alami
  • Menyegarkan napas
  • Redakan peradangan
  • Penyembuhan luka
  • Menurunkan gula darah
  • Mengatasi batuk
  • Menjaga kesehatan mulut

Khasiat antiseptik daun sirih hijau berasal dari kandungan senyawa fenoliknya, efektif melawan bakteri dan jamur. Berkumur dengan rebusan daun sirih hijau membantu menghilangkan bau mulut dan mencegah masalah gigi. Sifat anti-inflamasi daun sirih hijau meringankan peradangan gusi dan tenggorokan. Aplikasi topikal pada luka ringan dapat mempercepat penyembuhan. Penelitian awal menunjukkan potensi daun sirih hijau dalam mengontrol kadar gula darah dan meredakan batuk, meskipun studi lebih lanjut diperlukan untuk validasi menyeluruh.

Antiseptik Alami

Kemampuan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen menjadi salah satu keunggulan signifikan yang ditawarkan oleh tanaman Piper betle. Sifat ini menjadikan ekstraknya berpotensi dimanfaatkan sebagai agen pembersih dan pelindung dari infeksi.

  • Senyawa Fenolik sebagai Garda Terdepan

    Kandungan senyawa fenolik, seperti chavicol dan betlephenol, dalam Piper betle memiliki aktivitas antimikroba. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan merusak membran sel bakteri dan jamur, menghambat pertumbuhan dan penyebarannya. Studi in vitro telah menunjukkan efektivitas ekstrak Piper betle terhadap berbagai jenis bakteri patogen.

  • Aplikasi Tradisional dalam Perawatan Luka

    Secara turun temurun, daun Piper betle digunakan untuk membersihkan dan mempercepat penyembuhan luka. Sifat antiseptiknya membantu mencegah infeksi pada luka terbuka, sementara kandungan lainnya mendukung proses regenerasi jaringan. Aplikasi tradisional ini didukung oleh bukti ilmiah mengenai aktivitas antimikroba dan anti-inflamasi senyawa dalam daun Piper betle.

  • Potensi dalam Kebersihan Mulut dan Tenggorokan

    Berkumur dengan air rebusan Piper betle telah lama dipraktikkan untuk menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan. Sifat antiseptiknya membantu membunuh bakteri penyebab bau mulut dan radang tenggorokan. Beberapa produk perawatan mulut bahkan memasukkan ekstrak Piper betle sebagai bahan aktif untuk memberikan perlindungan antimikroba.

  • Alternatif Alami untuk Bahan Kimia Sintetis

    Di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak negatif bahan kimia sintetis, Piper betle menawarkan alternatif alami sebagai agen antiseptik. Penggunaannya yang relatif aman dan ketersediaannya yang melimpah menjadikannya pilihan menarik untuk berbagai aplikasi, mulai dari perawatan pribadi hingga sanitasi lingkungan.

  • Tantangan dan Peluang Penelitian Lebih Lanjut

    Meskipun potensi antiseptik Piper betle telah diakui, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam. Studi klinis juga penting untuk membuktikan efektivitas dan keamanannya dalam berbagai aplikasi. Eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi Piper betle sebagai agen antiseptik alami dapat membuka peluang baru dalam pengembangan produk kesehatan dan kebersihan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, sifat antiseptik alami yang terkandung dalam Piper betle menjadi fondasi penting dari berbagai manfaat yang ditawarkan. Kemampuannya dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen menjadikannya aset berharga dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, baik secara tradisional maupun dalam pengembangan aplikasi modern.

Menyegarkan Napas

Kemampuan daun dari tanaman rambat Piper betle dalam memberikan kesegaran pada napas terkait erat dengan komposisi kimianya yang unik. Senyawa-senyawa volatil yang terkandung di dalamnya, seperti eugenol, chavicol, dan betlephenol, memiliki sifat aromatik yang kuat dan mampu menutupi aroma tidak sedap yang mungkin berasal dari bakteri di dalam mulut atau masalah pencernaan. Lebih lanjut, aktivitas antibakteri dari senyawa-senyawa tersebut turut berperan dalam mengurangi populasi bakteri penyebab bau mulut, sehingga memberikan efek kesegaran yang lebih tahan lama.

Penggunaan tradisional dengan mengunyah daun ini atau berkumur dengan air rebusannya, memungkinkan senyawa-senyawa tersebut berinteraksi langsung dengan rongga mulut. Hal ini membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menjadi sumber makanan bagi bakteri, serta merangsang produksi air liur. Air liur berperan penting dalam membersihkan mulut secara alami dan menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri, sehingga menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.

Meskipun memberikan efek menyegarkan, penting untuk diingat bahwa mengunyah daun ini secara berlebihan dapat menyebabkan masalah gigi dan mulut lainnya. Oleh karena itu, penggunaannya perlu dilakukan secara bijak dan tidak menggantikan praktik kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur dan menggunakan benang gigi.

Redakan Peradangan

Kemampuan meredakan peradangan merupakan salah satu kontribusi signifikan dari tanaman Piper betle terhadap peningkatan kesehatan. Sifat anti-inflamasi yang dimilikinya membuka potensi pemanfaatan dalam mengatasi berbagai kondisi yang berkaitan dengan respon imun tubuh yang berlebihan.

  • Senyawa Aktif sebagai Mediator Anti-Inflamasi

    Daun Piper betle mengandung beragam senyawa aktif, termasuk flavonoid, tanin, dan terpenoid, yang memiliki aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam memicu dan memperparah peradangan. Dengan menekan produksi mediator-mediator tersebut, daun Piper betle dapat membantu meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan.

  • Aplikasi Tradisional pada Peradangan Kulit

    Dalam pengobatan tradisional, daun Piper betle sering digunakan secara topikal untuk mengatasi peradangan pada kulit, seperti eksim, dermatitis, dan luka bakar ringan. Sifat anti-inflamasinya membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan. Aplikasi langsung daun yang telah ditumbuk atau air rebusannya pada area yang meradang dapat memberikan efek menenangkan dan mengurangi rasa gatal.

  • Potensi dalam Mengatasi Peradangan Sendi

    Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi daun Piper betle dalam meredakan peradangan pada sendi, seperti yang terjadi pada arthritis. Senyawa anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi nyeri dan kekakuan pada sendi, sehingga meningkatkan kualitas hidup penderita arthritis. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun Piper betle dalam mengatasi peradangan sendi.

  • Efek Protektif pada Sistem Kardiovaskular

    Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis. Sifat anti-inflamasi daun Piper betle dapat membantu melindungi sistem kardiovaskular dengan mengurangi peradangan pada pembuluh darah. Dengan demikian, konsumsi daun Piper betle secara moderat, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Peran dalam Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Daun Piper betle berpotensi membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, sehingga mengurangi gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi daun Piper betle berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, sehingga penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati.

  • Pertimbangan Keamanan dan Efek Samping

    Meskipun menawarkan potensi manfaat anti-inflamasi, penggunaan daun Piper betle perlu dilakukan secara bijak dan dengan mempertimbangkan potensi efek samping. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi setelah menggunakan daun Piper betle. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbalogi disarankan sebelum mengintegrasikan daun Piper betle ke dalam rutinitas kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Dengan demikian, kemampuan meredakan peradangan yang dimiliki daun Piper betle menjadi salah satu pilar penting dari manfaat yang ditawarkannya. Potensi pemanfaatannya dalam mengatasi berbagai kondisi peradangan menjadikannya sumber daya alam yang berharga, namun penggunaannya tetap memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.

Penyembuhan Luka

Akselerasi penutupan dan pemulihan integritas jaringan yang rusak merupakan salah satu aspek penting dari potensi terapeutik tanaman Piper betle. Kemampuan ini berkontribusi signifikan terhadap pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional.

  • Aktivitas Antimikroba Sebagai Benteng Pertahanan

    Infeksi bakteri seringkali menjadi penghambat utama dalam proses penyembuhan luka. Senyawa antiseptik alami yang terkandung dalam Piper betle, seperti chavicol dan betlephenol, berperan aktif dalam menekan pertumbuhan bakteri patogen di area luka. Tindakan ini mengurangi risiko komplikasi infeksi dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi regenerasi jaringan.

  • Stimulasi Proliferasi Sel dan Pembentukan Kolagen

    Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak Piper betle dapat merangsang proliferasi fibroblas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk sintesis kolagen. Kolagen merupakan protein struktural utama dalam jaringan ikat dan memegang peranan krusial dalam pembentukan jaringan baru pada proses penyembuhan luka. Peningkatan produksi kolagen mempercepat penutupan luka dan meningkatkan kekuatan jaringan yang baru terbentuk.

  • Efek Anti-Inflamasi untuk Mengurangi Peradangan

    Peradangan merupakan respon alami tubuh terhadap cedera, namun peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dari Piper betle membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih optimal bagi regenerasi jaringan. Pengurangan peradangan juga mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang sering menyertai luka.

  • Aktivitas Antioksidan untuk Melindungi Jaringan

    Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan jaringan, seringkali meningkat pada area luka. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam Piper betle membantu menetralkan radikal bebas, melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif, dan mempercepat proses penyembuhan luka.

  • Peningkatan Vaskularisasi di Area Luka

    Pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) sangat penting untuk menyediakan nutrisi dan oksigen ke area luka, mendukung proses regenerasi jaringan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Piper betle dapat merangsang angiogenesis, meningkatkan vaskularisasi di area luka, dan mempercepat penyembuhan.

Secara keseluruhan, kombinasi aktivitas antimikroba, stimulasi proliferasi sel dan pembentukan kolagen, efek anti-inflamasi, aktivitas antioksidan, dan peningkatan vaskularisasi menjadikan Piper betle sebagai agen potensial dalam mempercepat penyembuhan luka. Penggunaannya secara tradisional didukung oleh bukti ilmiah mengenai mekanisme kerja senyawa aktifnya dalam mendukung proses regenerasi jaringan.

Menurunkan gula darah

Pengaruh positif pada kadar glukosa dalam darah menjadi fokus perhatian dalam eksplorasi potensi terapeutik tanaman Piper betle. Kemampuan memodulasi respons glikemik tubuh menawarkan harapan baru dalam manajemen kondisi metabolik.

  • Inhibisi Enzim Pencernaan Karbohidrat

    Ekstrak Piper betle berpotensi menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, enzim-enzim yang berperan dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Penghambatan ini memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam Piper betle dapat meningkatkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin mempermudah sel menyerap glukosa dari darah, sehingga menurunkan kadar gula darah secara keseluruhan.

  • Efek Antioksidan dalam Melindungi Sel Pankreas

    Sel-sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Kerusakan oksidatif pada sel-sel ini dapat mengganggu produksi insulin dan berkontribusi pada perkembangan diabetes. Aktivitas antioksidan dalam Piper betle berpotensi melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, sehingga mempertahankan kemampuan mereka untuk memproduksi insulin.

  • Pengaruh pada Metabolisme Lipid

    Metabolisme lipid yang tidak sehat seringkali terkait dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Beberapa studi menunjukkan bahwa Piper betle dapat membantu memperbaiki profil lipid, seperti menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Perbaikan profil lipid dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah.

  • Pentingnya Penelitian Klinis Lebih Lanjut

    Meskipun hasil penelitian in vitro dan pada hewan menjanjikan, penelitian klinis pada manusia masih terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan Piper betle dalam menurunkan gula darah pada penderita diabetes. Dosis yang tepat, durasi penggunaan, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dievaluasi secara cermat.

Dengan demikian, potensi modulasi kadar glukosa dalam darah oleh Piper betle membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam pengembangan strategi penanganan kondisi metabolik. Integrasi ke dalam gaya hidup sehat harus didasari bukti ilmiah yang kuat dan konsultasi dengan profesional kesehatan.

Mengatasi Batuk

Salah satu kegunaan tradisional dari tanaman Piper betle adalah sebagai pereda batuk. Efek ini diduga berasal dari beberapa mekanisme kerja senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Pertama, kandungan minyak atsiri, seperti eugenol dan chavicol, memiliki sifat ekspektoran. Sifat ini membantu mengencerkan dahak atau lendir yang menyumbat saluran pernapasan, sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Dengan berkurangnya penumpukan dahak, frekuensi dan intensitas batuk pun dapat berkurang.

Kedua, senyawa anti-inflamasi dalam Piper betle dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan yang seringkali menyertai infeksi atau iritasi penyebab batuk. Dengan meredakan peradangan, saluran pernapasan menjadi lebih terbuka dan aliran udara menjadi lebih lancar, sehingga mengurangi rangsangan untuk batuk. Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam Piper betle memiliki efek bronkodilator ringan, yaitu membantu melebarkan saluran pernapasan. Efek ini juga berkontribusi pada pengurangan gejala batuk dengan mempermudah aliran udara ke paru-paru.

Penggunaan Piper betle untuk mengatasi batuk umumnya dilakukan dengan cara merebus beberapa lembar daunnya, kemudian air rebusan tersebut diminum atau digunakan untuk berkumur. Uap dari air rebusan juga dapat dihirup untuk membantu melegakan pernapasan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efektivitas Piper betle dalam mengatasi batuk dapat bervariasi tergantung pada penyebab batuk dan kondisi individu. Batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus mungkin memerlukan pengobatan medis yang lebih spesifik. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya disarankan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Menjaga kesehatan mulut

Kontribusi Piper betle terhadap kebersihan dan kesehatan rongga oral didasarkan pada sinergi berbagai senyawa bioaktif di dalamnya. Efeknya melampaui sekadar penyegaran napas, mencakup pengendalian mikroorganisme patogen, pencegahan pembentukan plak, dan proteksi terhadap inflamasi gingiva. Senyawa fenolik, seperti chavicol dan betlephenol, memiliki aktivitas antimikroba yang signifikan terhadap bakteri oral penyebab karies dan periodontitis. Aktivitas ini mengurangi populasi bakteri merugikan, meminimalkan produksi asam yang merusak enamel gigi, dan menghambat pembentukan biofilm atau plak. Di samping itu, sifat anti-inflamasi senyawa-senyawa tersebut membantu meredakan peradangan gusi, mencegah gingivitis, dan memelihara integritas jaringan periodontal. Penggunaan air rebusan Piper betle sebagai obat kumur secara tradisional memanfaatkan kombinasi efek antimikroba dan anti-inflamasi ini untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut secara menyeluruh. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti perubahan warna gigi. Konsultasi dengan dokter gigi disarankan untuk mendapatkan panduan penggunaan yang tepat dan aman.

Tips Memaksimalkan Potensi Tanaman Piper betle

Pemanfaatan tanaman rambat ini untuk kesehatan memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan potensinya:

Tip 1: Perhatikan Kualitas Daun
Pilih daun yang berwarna hijau segar, tidak layu, dan bebas dari noda atau kerusakan. Daun yang berkualitas baik cenderung mengandung konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi. Hindari daun yang terpapar pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya.

Tip 2: Gunakan Air Rebusan dengan Bijak
Rebus beberapa lembar daun dalam air secukupnya selama 10-15 menit. Saring air rebusan dan biarkan dingin sebelum digunakan. Hindari merebus terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan senyawa aktif. Konsumsi air rebusan secukupnya, tidak berlebihan, untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 3: Aplikasikan Secara Topikal dengan Hati-Hati
Untuk penggunaan topikal, cuci bersih daun sebelum digunakan. Daun dapat ditumbuk halus dan dioleskan langsung pada area yang membutuhkan, seperti luka ringan atau peradangan kulit. Lakukan uji alergi terlebih dahulu dengan mengoleskan sedikit pada area kecil kulit dan amati reaksinya selama 24 jam.

Tip 4: Kombinasikan dengan Praktik Kebersihan yang Baik
Penggunaan tanaman ini tidak boleh menggantikan praktik kebersihan yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan lingkungan. Integrasikan penggunaannya sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari praktik kebersihan yang sudah ada.

Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengintegrasikan tanaman ini ke dalam rutinitas kesehatan, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbalogi. Hal ini penting terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki riwayat alergi. Hindari penggunaan pada wanita hamil dan menyusui tanpa pengawasan medis.

Tip 6: Perhatikan Potensi Interaksi dengan Obat-obatan
Senyawa aktif dalam tanaman ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Informasikan dokter mengenai penggunaan tanaman ini jika sedang menjalani pengobatan medis. Hindari penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang memiliki efek serupa atau berlawanan tanpa pengawasan medis.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat tanaman Piper betle dapat dioptimalkan dengan tetap memperhatikan keamanan dan efektivitasnya. Pendekatan yang bertanggung jawab akan memaksimalkan kontribusinya terhadap kesehatan secara holistik.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan Piper betle dalam pengobatan tradisional telah menarik perhatian komunitas ilmiah, mendorong dilakukannya serangkaian penelitian untuk memvalidasi khasiatnya secara empiris. Beberapa studi in vitro dan in vivo menyoroti aktivitas antimikroba, antioksidan, dan anti-inflamasi dari ekstrak tanaman ini. Studi-studi ini memberikan dasar molekuler untuk klaim tradisional mengenai manfaatnya dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan.

Salah satu studi yang signifikan meneliti efektivitas ekstrak Piper betle terhadap Streptococcus mutans, bakteri utama penyebab karies gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri tersebut secara signifikan, mendukung penggunaan tradisionalnya dalam menjaga kebersihan mulut. Studi lain meneliti efek anti-inflamasi ekstrak Piper betle pada model hewan dengan peradangan. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam penanda inflamasi, mengindikasikan potensi terapeutiknya dalam kondisi inflamasi kronis.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan, terdapat pula perdebatan mengenai dosis optimal, metode ekstraksi yang paling efektif, dan potensi efek samping jangka panjang. Beberapa studi melaporkan adanya potensi toksisitas pada dosis tinggi, menekankan pentingnya penggunaan yang bijak dan konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengintegrasikannya ke dalam rutinitas kesehatan.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko penggunaan Piper betle. Penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal dan mengembangkan panduan penggunaan yang aman dan efektif.