Ketahui 7 Manfaat Daun Pakis, Yang Wajib Kamu Intip!

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Tumbuhan paku, khususnya bagian frond yang muda, diyakini memiliki berbagai kegunaan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, dipercaya memberikan dampak positif bagi tubuh. Beberapa studi menunjukan potensi dalam membantu menjaga daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, serta memberikan efek perlindungan terhadap radikal bebas.

"Konsumsi pucuk paku, dalam jumlah yang wajar dan diolah dengan benar, berpotensi memberikan kontribusi positif bagi kesehatan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini secara komprehensif dan menentukan dosis yang optimal," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Daun Pakis, Yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis

Tumbuhan paku muda mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan polifenol, yang dikenal memiliki sifat antioksidan. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Selain itu, kandungan seratnya dapat membantu melancarkan pencernaan. Disarankan untuk mengonsumsi pucuk paku yang telah dimasak dengan baik untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri atau parasit. Pengolahan yang tepat juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan sebelum menjadikan asupan ini sebagai bagian rutin dari diet, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Manfaat Daun Pakis

Daun pakis, khususnya pucuknya, memiliki potensi manfaat kesehatan yang beragam. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, berkontribusi pada berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama:

  • Antioksidan alami
  • Mendukung pencernaan
  • Meningkatkan imunitas
  • Sumber serat
  • Menjaga kesehatan mata
  • Memelihara kulit
  • Potensi anti-inflamasi

Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat dalam daun pakis. Sebagai contoh, kandungan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara serat mendukung kesehatan pencernaan dengan melancarkan proses buang air besar. Lebih lanjut, vitamin A yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Penting untuk diingat bahwa pengolahan yang tepat diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan potensi risiko.

Antioksidan Alami

Keberadaan senyawa antioksidan dalam pucuk tumbuhan paku menjadi salah satu alasan utama atribusi manfaat kesehatan padanya. Antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan seluler dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis. Radikal bebas dihasilkan secara alami oleh proses metabolisme tubuh dan juga terpapar dari lingkungan, seperti polusi dan radiasi ultraviolet. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Tingginya kandungan antioksidan menjadikan konsumsi tumbuhan paku, sebagai bagian dari pola makan seimbang, sebagai strategi potensial dalam mendukung pertahanan alami tubuh terhadap stres oksidatif.

Mendukung Pencernaan

Keterkaitan antara konsumsi pucuk tumbuhan paku dan peningkatan fungsi pencernaan berasal dari kandungan serat alaminya. Serat, merupakan komponen penting dalam diet sehat, berperan signifikan dalam melancarkan proses pencernaan. Serat pada tumbuhan paku, khususnya serat tidak larut, membantu meningkatkan volume tinja dan memfasilitasi pergerakan usus. Hal ini dapat mengurangi risiko sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Selain itu, serat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di dalam usus. Pertumbuhan bakteri baik ini berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Dengan demikian, konsumsi tumbuhan paku dapat mendukung fungsi pencernaan yang optimal melalui peningkatan volume tinja, kelancaran pergerakan usus, dan pemeliharaan mikrobiota usus yang sehat. Efek ini berkontribusi pada pencegahan gangguan pencernaan dan peningkatan penyerapan nutrisi dari makanan.

Meningkatkan Imunitas

Potensi peningkatan imunitas menjadi salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan konsumsi tumbuhan paku. Sistem kekebalan tubuh, sebagai garda pertahanan utama melawan infeksi dan penyakit, membutuhkan nutrisi yang cukup untuk berfungsi optimal. Tumbuhan paku, dengan kandungan vitamin dan mineral tertentu, dapat berkontribusi pada penguatan sistem imun.

  • Vitamin C sebagai Pendorong Imunitas

    Vitamin C, antioksidan kuat yang terdapat dalam tumbuhan paku, berperan penting dalam mendukung fungsi sel-sel imun. Vitamin ini membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi. Selain itu, Vitamin C melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memungkinkan mereka berfungsi secara efektif. Konsumsi tumbuhan paku sebagai sumber Vitamin C dapat membantu memperkuat respons imun tubuh terhadap berbagai patogen.

  • Mineral Esensial untuk Fungsi Imun

    Tumbuhan paku mengandung mineral seperti zinc dan selenium, yang esensial untuk fungsi imun yang optimal. Zinc berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun, sementara selenium membantu meningkatkan aktivitas antioksidan dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Kekurangan mineral-mineral ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga konsumsi tumbuhan paku dapat membantu memastikan asupan yang cukup.

  • Senyawa Fitokimia dengan Efek Imunomodulator

    Beberapa senyawa fitokimia yang terdapat dalam tumbuhan paku memiliki efek imunomodulator, yang berarti mereka dapat membantu mengatur dan menyeimbangkan respons imun tubuh. Senyawa-senyawa ini dapat merangsang produksi sitokin, molekul sinyal yang berperan dalam komunikasi antar sel imun. Dengan memodulasi respons imun, senyawa fitokimia dapat membantu tubuh merespons infeksi dengan lebih efektif dan mencegah peradangan berlebihan.

  • Peran Serat dalam Kesehatan Usus dan Imunitas

    Kandungan serat dalam tumbuhan paku tidak hanya bermanfaat bagi pencernaan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan sistem kekebalan tubuh. Sebagian besar sel imun terletak di dalam usus, dan kesehatan mikrobiota usus sangat penting untuk fungsi imun yang optimal. Serat bertindak sebagai prebiotik, menyediakan makanan bagi bakteri baik di usus, yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota dan meningkatkan respons imun tubuh.

Kombinasi antara vitamin, mineral, senyawa fitokimia, dan serat menjadikan tumbuhan paku sebagai sumber nutrisi yang berpotensi mendukung sistem kekebalan tubuh. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi tumbuhan paku harus seimbang dengan asupan nutrisi dari sumber lain dan gaya hidup sehat secara keseluruhan untuk mencapai efek peningkatan imunitas yang optimal.

Sumber Serat

Keberadaan serat dalam tumbuhan paku menjadi faktor krusial yang menghubungkannya dengan berbagai dampak positif bagi kesehatan. Serat, sebagai komponen penting dalam pola makan seimbang, memainkan peran multifaset dalam mendukung fungsi tubuh, yang pada akhirnya berkontribusi pada keseluruhan manfaat yang diperoleh dari konsumsi tumbuhan tersebut.

  • Regulasi Glukosa Darah

    Serat larut, yang mungkin terdapat dalam tumbuhan paku dalam jumlah tertentu, dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses ini berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah, yang sangat penting bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin. Konsumsi tumbuhan paku, sebagai bagian dari diet terkontrol, berpotensi membantu pengelolaan kadar glukosa darah.

  • Pengendalian Berat Badan

    Serat memiliki kemampuan untuk memberikan rasa kenyang lebih lama setelah makan. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya menyerap air dan memperlambat proses pengosongan lambung. Dengan merasa kenyang lebih lama, individu cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan, yang dapat mendukung upaya pengendalian berat badan. Tumbuhan paku, sebagai sumber serat, berpotensi membantu dalam mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

  • Menurunkan Kadar Kolesterol

    Beberapa jenis serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Serat ini bekerja dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam tubuh. Dengan menurunkan kadar kolesterol LDL, risiko penyakit jantung dan stroke dapat dikurangi. Konsumsi tumbuhan paku, sebagai sumber serat larut, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung.

  • Kesehatan Mikrobiota Usus

    Serat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di dalam usus. Bakteri baik ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Dengan menyediakan makanan bagi bakteri baik, serat membantu meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mereka, yang pada gilirannya berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus yang sehat. Konsumsi tumbuhan paku, sebagai sumber serat, dapat mendukung kesehatan mikrobiota usus dan meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

  • Pencegahan Kanker Kolorektal

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat yang cukup dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal. Serat membantu mempercepat pergerakan tinja melalui usus, sehingga mengurangi waktu kontak antara zat-zat berbahaya dalam tinja dengan dinding usus. Selain itu, serat dapat membantu meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) oleh bakteri baik di usus, yang memiliki efek protektif terhadap sel-sel usus. Konsumsi tumbuhan paku, sebagai sumber serat, berpotensi memberikan kontribusi dalam pencegahan kanker kolorektal.

Singkatnya, peran serat yang signifikan dalam mendukung berbagai fungsi tubuh, mulai dari regulasi glukosa darah hingga pencegahan kanker kolorektal, menggarisbawahi pentingnya keberadaannya dalam tumbuhan paku. Konsumsi tumbuhan paku, dengan kandungan seratnya, dapat menjadi bagian dari strategi holistik untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Menjaga Kesehatan Mata

Tumbuhan paku, khususnya varietas tertentu, mengandung nutrisi yang berkontribusi pada pemeliharaan fungsi penglihatan yang optimal. Salah satu nutrisi penting tersebut adalah vitamin A, yang berperan krusial dalam berbagai aspek kesehatan mata. Vitamin A esensial untuk pembentukan rhodopsin, pigmen visual yang terdapat pada retina dan memungkinkan mata untuk melihat dalam kondisi cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, kondisi di mana kemampuan melihat di malam hari atau dalam cahaya remang-remang berkurang secara signifikan.

Selain itu, vitamin A juga berperan dalam menjaga kesehatan kornea, lapisan luar mata yang transparan. Kornea yang sehat sangat penting untuk fokus penglihatan yang jelas. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kornea menjadi kering, meradang, dan bahkan mengalami kerusakan permanen. Tumbuhan paku juga berpotensi mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin, yang dikenal memiliki efek protektif terhadap retina. Kedua antioksidan ini membantu menyaring cahaya biru berbahaya dan melindungi makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Dengan melindungi makula dari kerusakan oksidatif, lutein dan zeaxanthin dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.

Keberadaan nutrisi-nutrisi esensial ini menjadikan konsumsi tumbuhan paku, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan mata. Namun, perlu diingat bahwa jumlah vitamin A dan antioksidan dalam tumbuhan paku dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kondisi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi tumbuhan paku sebagai bagian dari diet yang beragam dan seimbang untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal bagi kesehatan mata. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan mata dianjurkan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Memelihara Kulit

Beberapa komponen yang terdapat dalam tumbuhan paku berpotensi memberikan kontribusi terhadap kesehatan dan penampilan kulit. Antioksidan, seperti yang telah dibahas sebelumnya, berperan penting dalam melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Paparan radikal bebas, yang berasal dari polusi, radiasi ultraviolet, dan faktor lingkungan lainnya, dapat memicu penuaan dini, kerutan, dan berbagai masalah kulit lainnya. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, sehingga mengurangi risiko kerusakan seluler dan menjaga kulit tetap sehat dan tampak muda.

Selain itu, tumbuhan paku berpotensi mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Peradangan merupakan faktor kunci dalam berbagai kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu menenangkan kulit yang meradang, mengurangi kemerahan, dan mempercepat proses penyembuhan. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan paku memiliki efek menenangkan pada kulit yang teriritasi.

Kandungan air yang cukup dalam tumbuhan paku juga berkontribusi pada hidrasi kulit. Hidrasi yang optimal sangat penting untuk menjaga elastisitas dan kelembutan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung terlihat lebih sehat dan bercahaya. Konsumsi tumbuhan paku dapat membantu meningkatkan asupan air tubuh secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat bermanfaat bagi hidrasi kulit.

Vitamin dan mineral tertentu yang mungkin terdapat dalam tumbuhan paku, seperti vitamin C dan vitamin E, juga dikenal memiliki efek positif pada kulit. Vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Vitamin E membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan menjaga kelembapannya. Kombinasi vitamin dan mineral ini dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, kuat, dan terlindungi dari kerusakan lingkungan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek tumbuhan paku pada kulit dapat bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan, kondisi kulit individu, dan faktor lainnya. Tidak semua jenis tumbuhan paku aman untuk dikonsumsi atau diaplikasikan secara topikal. Sebaiknya lakukan uji alergi sebelum mengaplikasikan ekstrak tumbuhan paku pada kulit. Konsultasi dengan dokter kulit atau profesional kesehatan lainnya dianjurkan untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Potensi anti-inflamasi

Kehadiran potensi anti-inflamasi dalam tumbuhan paku membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusinya terhadap kesehatan secara menyeluruh. Sifat anti-inflamasi ini berperan penting dalam meredakan berbagai kondisi yang melibatkan peradangan kronis, dan dengan demikian, menjadi faktor signifikan dalam profil manfaat tumbuhan paku.

  • Peran Senyawa Fitokimia

    Senyawa fitokimia, seperti flavonoid dan polifenol, yang terkandung dalam tumbuhan paku, memiliki peran sentral dalam efek anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang memicu dan memperburuk proses peradangan. Contohnya, konsumsi tumbuhan paku dapat membantu meredakan nyeri sendi pada penderita arthritis dengan mengurangi peradangan di sekitar sendi.

  • Dampak pada Kesehatan Jantung

    Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Potensi anti-inflamasi tumbuhan paku dapat membantu melindungi jantung dengan mengurangi peradangan di arteri dan mencegah pembentukan plak. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet sehat, dapat berkontribusi pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Pengaruh pada Sistem Pencernaan

    Peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan paku dapat membantu meredakan peradangan di usus, mengurangi gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare. Efek ini dapat meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan pencernaan.

  • Efek pada Kesehatan Kulit

    Peradangan merupakan faktor kunci dalam berbagai kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Aplikasi topikal ekstrak tumbuhan paku atau konsumsi secara oral dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi. Ini dapat menghasilkan perbaikan pada kondisi kulit dan peningkatan kepercayaan diri.

  • Potensi dalam Pencegahan Kanker

    Peradangan kronis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan paku dapat membantu mencegah perkembangan kanker dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini, namun potensi ini menjanjikan.

  • Dukungan untuk Sistem Kekebalan Tubuh

    Peradangan yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi peradangan, tumbuhan paku dapat membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit. Hal ini dapat meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan mempercepat pemulihan.

Singkatnya, potensi anti-inflamasi merupakan salah satu aspek penting yang mendasari berbagai manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi tumbuhan paku. Efek ini, yang dimediasi oleh senyawa fitokimia dan mekanisme biologis lainnya, menawarkan potensi perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tips Memaksimalkan Potensi Frond Muda

Memanfaatkan tumbuhan paku muda sebagai bagian dari diet memerlukan perhatian khusus agar manfaat yang diperoleh optimal dan risiko dapat diminimalkan. Penerapan beberapa panduan berikut dapat membantu:

Tip 1: Pemilihan Frond yang Tepat
Pilihlah pucuk paku yang masih muda, berwarna hijau cerah, dan belum menggulung sempurna. Hindari frond yang sudah tua, berwarna kecoklatan, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Frond yang muda cenderung lebih lembut dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.

Tip 2: Proses Pencucian yang Cermat
Cuci frond secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan potensi kontaminan lainnya. Perendaman singkat dalam air garam juga dapat membantu menghilangkan serangga kecil yang mungkin menempel.

Tip 3: Teknik Memasak yang Tepat
Pastikan frond dimasak hingga matang sempurna. Perebusan, pengukusan, atau penumisan dengan suhu tinggi adalah metode yang disarankan. Proses memasak yang tepat membantu menghilangkan senyawa yang berpotensi toksik dan meningkatkan ketersediaan nutrisi.

Tip 4: Variasi dalam Pengolahan
Eksplorasi berbagai metode pengolahan dapat meningkatkan kenikmatan dan manfaat. Frond muda dapat ditumis dengan bawang putih dan cabai, direbus sebagai lalapan, atau ditambahkan ke dalam sup dan hidangan berkuah lainnya.

Tip 5: Konsultasi dengan Ahli Gizi
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan ahli gizi sangat dianjurkan. Ahli gizi dapat memberikan panduan mengenai porsi yang tepat, potensi interaksi dengan obat-obatan, dan pertimbangan khusus lainnya.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan frond muda sebagai bagian dari diet dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara menyeluruh. Ingatlah, konsumsi yang bijak dan pengolahan yang tepat adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun klaim tradisional mengenai khasiat bagian muda tanaman paku tersebar luas, dukungan ilmiah yang kuat masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sejumlah studi pendahuluan telah dilakukan untuk menyelidiki potensi biologis ekstrak tanaman tersebut, namun sebagian besar penelitian ini bersifat in vitro (di laboratorium) atau menggunakan model hewan, sehingga hasilnya belum dapat secara langsung diterapkan pada manusia.

Salah satu area penelitian yang menjanjikan adalah aktivitas antioksidan. Beberapa studi telah mengidentifikasi keberadaan senyawa fenolik dan flavonoid dalam ekstrak paku-pakuan, yang diketahui memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas. Namun, efektivitas antioksidan ini dalam tubuh manusia dan dampaknya terhadap pencegahan penyakit kronis masih memerlukan validasi melalui uji klinis terkontrol. Studi-studi tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti bioavailabilitas senyawa aktif dan interaksinya dengan komponen makanan lainnya.

Penelitian lain berfokus pada potensi efek anti-inflamasi. Beberapa studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak paku-pakuan dapat menghambat produksi mediator inflamasi. Namun, efektivitas anti-inflamasi ini dalam konteks klinis masih belum jelas. Perlu dilakukan penelitian yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek anti-inflamasi, serta mekanisme kerjanya pada tingkat molekuler. Selain itu, perlu diteliti potensi efek samping dan interaksi dengan obat-obatan lain.

Mengingat keterbatasan bukti ilmiah yang ada, penting untuk menafsirkan klaim manfaat kesehatan secara hati-hati. Diperlukan penelitian yang lebih ketat, termasuk uji klinis terkontrol pada manusia, untuk mengkonfirmasi potensi manfaat dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Sebelum menjadikan tanaman paku sebagai bagian integral dari diet atau pengobatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi.