7 Manfaat Daun Kepel, Rahasia & Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui

Kamis, 19 Juni 2025 oleh journal

Tumbuhan kepel, khususnya bagian dedaunannya, memiliki potensi kegunaan bagi kesehatan dan kesejahteraan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya dipercaya dapat memberikan efek positif pada berbagai aspek fisiologis tubuh. Penggunaan tradisionalnya sering dikaitkan dengan perawatan kecantikan dan peningkatan kualitas hidup.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, potensi daun kepel sebagai agen terapeutik cukup menjanjikan. Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang terkandung di dalamnya diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan, ujar dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Kepel, Rahasia & Khasiat yang Wajib Kamu Ketahui

dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis.

Terkait khasiat tumbuhan ini, perhatian khusus tertuju pada kandungan senyawa aktifnya. Flavonoid, misalnya, dikenal luas karena kemampuannya menangkal radikal bebas, melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Polifenol, di sisi lain, memiliki peran dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kardiovaskular. Secara tradisional, ekstrak dedaunan ini dikonsumsi dalam bentuk teh atau rebusan. Namun, dosis dan metode penggunaan yang tepat perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanannya bagi semua kalangan.

Manfaat Daun Kepel

Daun kepel, dengan kandungan senyawa bioaktifnya, menawarkan beragam potensi kegunaan bagi kesehatan. Penelitian awal dan penggunaan tradisional mengindikasikan adanya efek positif pada berbagai aspek fisiologis. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Menyegarkan napas
  • Melancarkan buang air kecil
  • Antioksidan alami
  • Menurunkan asam urat
  • Mencerahkan kulit
  • Mengurangi bau badan
  • Detoksifikasi tubuh

Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan kimiawi daun kepel. Efek menyegarkan napas dan mengurangi bau badan, misalnya, mungkin terkait dengan sifat antibakteri senyawa tertentu. Kemampuan detoksifikasi dan melancarkan buang air kecil dapat membantu memelihara fungsi ginjal. Sifat antioksidan, yang melindungi sel dari kerusakan, menjadi fondasi bagi potensi manfaat lain seperti mencerahkan kulit dan menurunkan asam urat. Kajian lebih mendalam diperlukan untuk validasi ilmiah dan optimasi penggunaan.

Menyegarkan Napas

Salah satu kegunaan yang sering dikaitkan dengan tumbuhan kepel adalah kemampuannya dalam memberikan kesegaran pada napas. Efek ini, meskipun sederhana, dapat berkontribusi pada peningkatan rasa percaya diri dan interaksi sosial yang lebih positif.

  • Kandungan Senyawa Aromatik

    Dedaunan kepel mengandung senyawa aromatik alami yang dapat menyegarkan napas. Senyawa ini bekerja dengan menutupi bau tidak sedap dan memberikan aroma yang lebih menyenangkan.

  • Sifat Antibakteri

    Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak kepel memiliki sifat antibakteri. Bakteri dalam mulut merupakan salah satu penyebab utama bau napas tidak sedap. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri, kepel dapat membantu mengurangi masalah ini.

  • Stimulasi Produksi Saliva

    Mengunyah daun kepel dapat merangsang produksi saliva. Saliva membantu membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan bakteri, yang pada gilirannya dapat mengurangi bau napas tidak sedap.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam tradisi Jawa, daun kepel sering dikonsumsi sebagai bagian dari ritual kecantikan dan kesehatan. Kesegaran napas yang dihasilkan menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga penampilan dan kebersihan diri.

Meskipun efek menyegarkan napas merupakan salah satu daya tarik dari kepel, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah salah satu dari sekian banyak potensi kegunaannya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa aktif dalam daun kepel secara lebih mendalam.

Melancarkan Buang Air Kecil

Salah satu aspek penting dari pemeliharaan kesehatan adalah fungsi ekskresi yang optimal. Kemampuan tubuh dalam mengeluarkan limbah melalui urin memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta membuang zat-zat toksik. Daun kepel, dalam konteks ini, secara tradisional diyakini memiliki khasiat diuretik, yaitu meningkatkan frekuensi dan volume buang air kecil.

  • Kandungan Senyawa Diuretik Alami

    Beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam dedaunan ini berpotensi memiliki efek diuretik ringan. Senyawa-senyawa ini dapat memicu peningkatan aliran darah ke ginjal, merangsang filtrasi dan produksi urin. Efek ini dapat membantu membersihkan saluran kemih dan mencegah penumpukan zat-zat yang dapat memicu masalah kesehatan.

  • Pengaruh Terhadap Keseimbangan Elektrolit

    Meskipun memiliki potensi diuretik, penting untuk memperhatikan keseimbangan elektrolit tubuh. Peningkatan buang air kecil dapat menyebabkan hilangnya elektrolit penting seperti natrium dan kalium. Oleh karena itu, konsumsi daun kepel sebaiknya dilakukan secara moderat dan disertai dengan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

  • Manfaat dalam Mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK)

    Dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil, daun kepel dapat membantu membersihkan bakteri dan patogen lain dari saluran kemih. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, terutama pada individu yang rentan terhadap kondisi ini.

  • Pertimbangan Bagi Penderita Kondisi Medis Tertentu

    Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau masalah jantung, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kepel. Efek diuretiknya dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi atau memperburuk kondisi yang sudah ada.

Potensi daun kepel dalam melancarkan buang air kecil merupakan salah satu aspek yang menjadikannya relevan dalam konteks kesehatan tradisional. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek ini bersifat individual dan perlu dipertimbangkan secara cermat, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara ilmiah.

Antioksidan Alami

Kandungan antioksidan alami merupakan salah satu aspek krusial yang mendasari potensi kegunaan tumbuhan kepel. Keberadaan senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tumbuhan ini.

  • Peran Radikal Bebas dan Stres Oksidatif

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel, DNA, dan jaringan tubuh. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menstabilkan radikal bebas, mencegah kerusakan oksidatif, dan memelihara kesehatan sel.

  • Senyawa Antioksidan dalam Daun Kepel

    Dedaunan ini mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, polifenol, dan vitamin tertentu. Flavonoid, misalnya, dikenal luas karena kemampuannya dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi peradangan. Polifenol juga memiliki sifat antioksidan yang kuat dan dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

  • Dampak pada Kesehatan Kardiovaskular

    Sifat antioksidan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan melindungi sel-sel endotel (lapisan dalam pembuluh darah) dari kerusakan oksidatif, antioksidan dapat membantu mencegah pembentukan plak dan mengurangi risiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel dan DNA

    Radikal bebas dapat merusak DNA, yang merupakan materi genetik dalam sel. Kerusakan DNA dapat meningkatkan risiko mutasi dan perkembangan kanker. Antioksidan membantu melindungi DNA dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko mutasi dan membantu menjaga integritas genetik sel.

  • Potensi Anti-Inflamasi

    Stres oksidatif seringkali dikaitkan dengan peradangan kronis. Antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat produksi molekul pro-inflamasi. Efek anti-inflamasi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai kondisi kesehatan, termasuk arthritis dan penyakit autoimun.

  • Peran dalam Menjaga Kesehatan Kulit

    Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang bertanggung jawab atas kekenyalan dan elastisitas kulit. Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif, menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit, serta mengurangi tanda-tanda penuaan dini seperti keriput dan bintik-bintik hitam.

Dengan demikian, keberadaan senyawa antioksidan dalam tumbuhan ini berkontribusi signifikan terhadap potensi kegunaannya dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Efek perlindungan terhadap kerusakan sel dan DNA, serta potensi anti-inflamasinya, menjadikan tumbuhan ini sebagai sumber alami yang menjanjikan dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan.

Menurunkan asam urat

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat memicu kondisi medis yang menyakitkan, seperti gout atau radang sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Beberapa penelitian awal dan penggunaan tradisional mengindikasikan potensi tumbuhan kepel dalam membantu mengendalikan kadar asam urat, menjadikannya relevan dalam pengelolaan kondisi ini.

  • Inhibisi Produksi Asam Urat

    Beberapa senyawa dalam tumbuhan ini diduga dapat menghambat enzim xantin oksidase, yang berperan penting dalam produksi asam urat. Dengan menghambat enzim ini, produksi asam urat dapat ditekan, membantu menurunkan kadarnya dalam darah.

  • Peningkatan Ekskresi Asam Urat

    Selain menghambat produksi, tumbuhan ini juga berpotensi meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Dengan meningkatkan laju filtrasi dan pembuangan asam urat melalui urin, kadar asam urat dalam darah dapat diturunkan secara efektif.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Kadar asam urat yang tinggi seringkali memicu peradangan pada sendi, menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi gejala yang terkait dengan gout.

  • Kajian Ilmiah dan Bukti Empiris

    Meskipun penggunaan tradisional telah lama mengaitkan tumbuhan ini dengan penurunan asam urat, diperlukan kajian ilmiah yang lebih mendalam untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Penelitian klinis dengan skala yang lebih besar perlu dilakukan untuk memvalidasi potensi ini dan menentukan dosis yang tepat.

Potensi tumbuhan kepel dalam membantu menurunkan kadar asam urat menjadi salah satu aspek penting dalam pemanfaatannya. Namun, penting untuk diingat bahwa pengelolaan asam urat tinggi sebaiknya dilakukan secara komprehensif, meliputi perubahan gaya hidup, diet rendah purin, dan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Tumbuhan ini dapat menjadi pelengkap, tetapi tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif.

Mencerahkan Kulit

Salah satu potensi kegunaan tumbuhan kepel yang menarik perhatian adalah efeknya terhadap kecerahan kulit. Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, terdapat beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada efek ini. Secara tradisional, air rebusan atau ekstrak dedaunan ini digunakan sebagai bagian dari perawatan kulit dengan tujuan memperbaiki warna dan tekstur kulit.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Radikal Bebas

    Paparan radikal bebas dari lingkungan, seperti polusi dan sinar matahari, dapat memicu kerusakan sel kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi (penggelapan kulit). Kandungan antioksidan yang tinggi dalam tumbuhan ini membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif, mengurangi produksi melanin (pigmen kulit) yang berlebihan, dan mencegah timbulnya bintik-bintik gelap.

  • Potensi Anti-Inflamasi dan Pengurangan Kemerahan

    Peradangan pada kulit dapat menyebabkan kemerahan dan warna kulit yang tidak merata. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya berpotensi meredakan peradangan, mengurangi kemerahan, dan memberikan efek menenangkan pada kulit, sehingga memberikan tampilan yang lebih cerah dan merata.

  • Eksfoliasi Alami dan Regenerasi Sel Kulit

    Beberapa komponen dalam tumbuhan ini mungkin memiliki efek eksfoliasi ringan, membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. Proses eksfoliasi ini merangsang regenerasi sel-sel kulit baru, menghasilkan kulit yang lebih segar, halus, dan bercahaya.

  • Peningkatan Hidrasi dan Kelembapan Kulit

    Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung terlihat lebih cerah dan sehat. Beberapa senyawa dalam tumbuhan ini mungkin membantu meningkatkan hidrasi dan kelembapan kulit, memberikan efek plumping dan mengurangi tampilan kulit kusam.

  • Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

    Meskipun terdapat indikasi potensi efek pencerah kulit, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah yang lebih mendalam diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya. Studi klinis dengan kontrol yang ketat perlu dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek ini dan menentukan dosis yang optimal.

Dengan demikian, potensi tumbuhan ini dalam mencerahkan kulit merupakan salah satu aspek yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Meskipun penggunaan tradisional telah lama mengaitkannya dengan perbaikan warna dan tekstur kulit, validasi ilmiah yang kuat diperlukan untuk memahami mekanisme kerjanya secara komprehensif dan memastikan manfaatnya bagi kesehatan kulit.

Mengurangi bau badan

Pengendalian aroma tubuh yang tidak sedap menjadi perhatian penting dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan rasa percaya diri. Dalam konteks potensi kegunaan tumbuhan kepel, kemampuan mengurangi bau badan menjadi salah satu aspek yang menarik untuk ditelusuri.

  • Senyawa Antibakteri Alami

    Bau badan seringkali disebabkan oleh aktivitas bakteri pada permukaan kulit yang memecah keringat menjadi senyawa berbau. Tumbuhan ini mengandung senyawa antibakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan, sehingga mengurangi intensitas aroma yang tidak sedap.

  • Efek Deodoran Alami

    Selain menghambat pertumbuhan bakteri, beberapa komponen dalam tumbuhan ini mungkin memiliki efek deodoran alami, yaitu kemampuan untuk menutupi atau menyerap bau tidak sedap. Senyawa aromatik yang terkandung di dalamnya dapat memberikan aroma yang lebih segar dan menyenangkan, menggantikan aroma yang tidak diinginkan.

  • Pengaruh pada Kelenjar Keringat

    Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, terdapat spekulasi bahwa senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat memengaruhi aktivitas kelenjar keringat, mengurangi produksi keringat yang berlebihan. Dengan mengurangi jumlah keringat yang menjadi media pertumbuhan bakteri, potensi timbulnya bau badan dapat diminimalkan.

  • Detoksifikasi Tubuh dan Pengurangan Racun

    Beberapa praktisi kesehatan tradisional percaya bahwa tumbuhan ini memiliki efek detoksifikasi, membantu membersihkan racun dari dalam tubuh. Racun-racun ini, jika dikeluarkan melalui keringat, dapat berkontribusi pada bau badan yang tidak sedap. Dengan membantu proses detoksifikasi, tumbuhan ini secara tidak langsung dapat mengurangi bau badan.

  • Penggunaan Tradisional dalam Perawatan Tubuh

    Dalam budaya Jawa, tumbuhan ini telah lama digunakan sebagai bagian dari ritual perawatan tubuh, termasuk pengendalian bau badan. Air rebusan dedaunan ini sering digunakan untuk mandi atau sebagai campuran dalam produk perawatan kulit dengan tujuan memberikan aroma yang segar dan mengurangi bau badan.

Kemampuan dalam mengurangi bau badan menjadi salah satu daya tarik dari pemanfaatan tumbuhan kepel. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi mekanisme kerjanya secara ilmiah, penggunaan tradisionalnya sebagai bagian dari perawatan tubuh memberikan indikasi potensi yang menjanjikan dalam mengatasi masalah bau badan.

Detoksifikasi Tubuh

Proses detoksifikasi tubuh, atau upaya untuk membersihkan diri dari zat-zat yang berpotensi merugikan, menjadi semakin relevan dalam gaya hidup modern. Potensi tumbuhan kepel dalam mendukung proses ini menarik perhatian, mengingat paparan zat-zat toksik dari lingkungan dan pola makan yang kurang ideal.

  • Stimulasi Fungsi Hati dan Ginjal

    Hati dan ginjal memegang peranan sentral dalam detoksifikasi tubuh. Senyawa tertentu dalam tumbuhan ini diyakini dapat menstimulasi fungsi kedua organ tersebut, meningkatkan kemampuan mereka dalam memproses dan mengeluarkan limbah metabolik serta zat-zat toksik. Contohnya, peningkatan produksi empedu oleh hati dapat membantu mengikat dan mengeluarkan racun melalui saluran pencernaan.

  • Peningkatan Produksi Urin (Diuretik)

    Efek diuretik ringan yang mungkin ditimbulkan oleh tumbuhan ini dapat membantu meningkatkan frekuensi dan volume buang air kecil. Proses ini membantu mengeluarkan limbah nitrogen dan zat-zat toksik lainnya dari dalam tubuh melalui ginjal. Asupan cairan yang cukup tetap krusial untuk mendukung fungsi ginjal dan mencegah dehidrasi.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Radikal bebas, hasil sampingan dari metabolisme dan paparan lingkungan, dapat merusak sel dan menghambat proses detoksifikasi. Kandungan antioksidan dalam tumbuhan ini membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel hati dan ginjal dari kerusakan, dan mendukung fungsi detoksifikasi yang optimal. Sebagai contoh, flavonoid dapat mencegah peroksidasi lipid, melindungi membran sel dari kerusakan.

  • Dukungan Terhadap Sistem Pencernaan

    Sistem pencernaan yang sehat berperan penting dalam eliminasi limbah dan mencegah penyerapan kembali zat-zat toksik. Beberapa komponen dalam tumbuhan ini mungkin memiliki efek positif pada pencernaan, seperti meningkatkan produksi enzim pencernaan atau menyeimbangkan flora usus. Pencernaan yang lancar memastikan pembuangan limbah yang efisien.

  • Pengurangan Beban Kerja Organ Detoksifikasi

    Dengan mendukung fungsi hati dan ginjal, serta melindungi sel-sel dari kerusakan, tumbuhan ini berpotensi mengurangi beban kerja organ-organ detoksifikasi. Hal ini memungkinkan organ-organ tersebut berfungsi lebih efisien dan memelihara kesehatan secara keseluruhan. Pengurangan beban kerja juga dapat mencegah kelelahan organ dan kerusakan jangka panjang.

Dengan demikian, potensi tumbuhan ini dalam mendukung detoksifikasi tubuh terletak pada kemampuannya untuk menstimulasi fungsi organ-organ detoksifikasi, melindungi sel dari kerusakan, dan meningkatkan eliminasi limbah. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa detoksifikasi yang efektif juga memerlukan gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan hidrasi yang cukup.

Tips Memaksimalkan Potensi Kegunaan Tumbuhan Kepel

Pemanfaatan tumbuhan kepel, khususnya bagian dedaunannya, perlu dilakukan dengan bijak dan terinformasi agar potensi kegunaannya dapat dirasakan secara optimal. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat dipertimbangkan:

Tip 1: Perhatikan Sumber dan Kualitas
Pastikan tumbuhan kepel yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan dibudidayakan secara organik. Hal ini penting untuk menghindari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat mengurangi manfaatnya. Pilih daun yang segar dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau penyakit.

Tip 2: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi atau menggunakan produk berbasis tumbuhan kepel secara rutin, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal. Hal ini penting terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki alergi. Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang tepat mengenai dosis, metode penggunaan, dan potensi interaksi dengan kondisi kesehatan yang ada.

Tip 3: Gunakan dengan Moderasi dan Perhatikan Reaksi Tubuh
Konsumsi atau penggunaan produk berbasis tumbuhan kepel sebaiknya dilakukan dengan moderasi. Perhatikan reaksi tubuh setelah penggunaan. Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, seperti alergi, gangguan pencernaan, atau reaksi kulit, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Potensi kegunaan tumbuhan kepel akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. Pastikan asupan nutrisi seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan hindari stres berlebihan. Tumbuhan ini dapat menjadi pelengkap, tetapi bukan pengganti gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan tumbuhan kepel dapat dilakukan secara lebih aman dan efektif, memaksimalkan potensi kegunaannya bagi kesehatan dan kesejahteraan.

Scientific Evidence and Case Studies

Penelitian mengenai potensi tumbuhan kepel, khususnya dedaunannya, masih dalam tahap awal, namun beberapa studi kasus memberikan gambaran mengenai efek yang mungkin ditimbulkannya. Sebuah studi pendahuluan yang dipublikasikan dalam Jurnal Fitofarmasi Indonesia menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang signifikan pada ekstrak daun kepel. Studi tersebut mengisolasi senyawa flavonoid dan polifenol sebagai kontributor utama efek antioksidan tersebut, yang berpotensi melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Studi lain, meskipun terbatas pada skala kecil, meneliti pengaruh konsumsi air rebusan daun kepel terhadap kadar asam urat pada sekelompok sukarelawan dengan hiperurisemia ringan. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan kadar asam urat setelah periode konsumsi tertentu, meskipun mekanisme pastinya belum terungkap secara jelas. Para peneliti menduga bahwa senyawa diuretik dalam daun kepel berperan dalam meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal.

Penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol yang memadai. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh masih bersifat tentatif dan memerlukan validasi melalui penelitian dengan metodologi yang lebih ketat dan skala yang lebih besar. Beberapa penelitian lain berfokus pada penggunaan topikal ekstrak daun untuk perawatan kulit, dengan laporan anekdotal mengenai perbaikan tekstur dan warna kulit. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini masih sangat terbatas.

Meskipun demikian, studi-studi awal ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi tumbuhan kepel. Penting untuk menanggapi bukti yang ada secara kritis, dengan mempertimbangkan keterbatasan metodologis dan perlunya penelitian yang lebih komprehensif untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya. Investigasi mendalam mengenai mekanisme kerja senyawa aktif dalam daun kepel juga diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi terapeutiknya.