Ketahui 7 Manfaat Daun Jambu Batu yang Bikin Penasaran!

Jumat, 8 Agustus 2025 oleh journal

Kandungan senyawa aktif dalam helaian tanaman tropis ini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Efek yang dihasilkan meliputi perbaikan sistem pencernaan, peningkatan kekebalan tubuh, serta potensi sebagai agen antioksidan dan anti-inflamasi. Penggunaan tradisionalnya mencakup pengobatan diare, luka, dan masalah kulit tertentu.

"Ekstrak dari dedaunan tanaman ini menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai terapi komplementer, terutama dalam penanganan masalah pencernaan ringan dan sebagai sumber antioksidan alami. Namun, penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar tetap diperlukan untuk validasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif."

Ketahui 7 Manfaat Daun Jambu Batu yang Bikin Penasaran!

- Dr. Amelia Putri, Spesialis Gizi Klinis

Pendapat tersebut sejalan dengan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa daun dari tanaman tersebut kaya akan senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, dan minyak atsiri. Tanin berperan sebagai astringen yang dapat membantu mengatasi diare, sementara flavonoid memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Minyak atsiri juga berkontribusi pada efek anti-inflamasi. Penggunaan tradisionalnya seringkali melibatkan perebusan daun dan meminum air rebusannya. Meskipun demikian, konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Manfaat Daun Jambu Batu

Daun jambu batu, dengan kandungan senyawa aktifnya, menawarkan beragam khasiat yang signifikan bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Mengatasi diare.
  • Menurunkan kadar kolesterol.
  • Meningkatkan sistem imun.
  • Mempercepat penyembuhan luka.
  • Menstabilkan gula darah.
  • Sebagai antioksidan.
  • Meredakan peradangan.

Manfaat-manfaat ini bersumber dari kandungan tanin yang berperan sebagai astringen untuk mengatasi diare, serta flavonoid dan senyawa antioksidan lain yang melindungi sel dari kerusakan. Kemampuannya dalam menstabilkan gula darah sangat relevan bagi penderita diabetes. Sementara itu, efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan berbagai kondisi peradangan ringan. Penggunaan tradisionalnya sebagai obat luka juga didukung oleh kemampuannya mempercepat regenerasi sel kulit.

Mengatasi Diare

Kemampuan menghentikan diare menjadi salah satu khasiat penting yang dikaitkan dengan konsumsi ekstrak tanaman ini. Sifat ini menjadikannya solusi tradisional yang populer untuk mengatasi gangguan pencernaan tersebut. Efektivitasnya bersumber dari kandungan senyawa tertentu yang bekerja secara spesifik pada sistem pencernaan.

  • Astringen Alami

    Tanin, senyawa yang berlimpah dalam daun tanaman ini, berperan sebagai astringen. Astringen bekerja dengan cara mengerutkan jaringan, termasuk lapisan usus. Proses ini mengurangi sekresi cairan dan memperlambat pergerakan usus, sehingga membantu memadatkan feses dan mengurangi frekuensi buang air besar pada penderita diare.

  • Efek Antimikroba

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ini memiliki sifat antimikroba. Artinya, dapat membantu melawan bakteri penyebab diare, seperti E. coli dan Salmonella. Dengan menekan pertumbuhan bakteri patogen, daun ini berkontribusi pada pemulihan keseimbangan mikroflora usus dan mengurangi gejala diare.

  • Perlindungan Lapisan Usus

    Senyawa tertentu dalam daun ini dapat membantu melindungi lapisan usus dari kerusakan akibat peradangan yang sering menyertai diare. Dengan mengurangi peradangan, daun ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penyembuhan dan pemulihan fungsi usus yang normal.

  • Penggunaan Tradisional yang Teruji

    Penggunaan daun ini untuk mengatasi diare telah dilakukan secara turun-temurun di berbagai budaya. Pengalaman empiris ini, meskipun bukan bukti ilmiah yang mutlak, memberikan indikasi tentang keamanan dan efektivitasnya sebagai obat tradisional.

  • Alternatif Alami

    Bagi individu yang mencari alternatif alami untuk mengatasi diare ringan, daun ini dapat menjadi pilihan yang menarik. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya, terutama jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Dengan kombinasi sifat astringen, antimikroba, dan perlindungan lapisan usus, ekstrak tanaman ini menawarkan pendekatan holistik untuk mengatasi diare. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam dan memastikan keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Konsultasi medis tetap menjadi langkah penting sebelum mengandalkan khasiatnya sebagai pengobatan utama.

Menurunkan Kadar Kolesterol

Ekstrak dedaunan tanaman tropis ini menunjukkan potensi dalam membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sebuah faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Kemampuan ini dikaitkan dengan beberapa mekanisme kerja yang saling berkaitan. Pertama, senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus. Dengan mengurangi jumlah kolesterol yang diserap ke dalam aliran darah, kadar kolesterol total dan LDL (lipoprotein densitas rendah, atau "kolesterol jahat") dapat berkurang.

Kedua, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut dapat meningkatkan ekskresi asam empedu. Asam empedu diproduksi dari kolesterol di hati dan berperan dalam pencernaan lemak. Ketika ekskresi asam empedu meningkat, tubuh perlu menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Ketiga, aktivitas antioksidan dari senyawa-senyawa seperti flavonoid dalam ekstrak dedaunan ini dapat membantu mencegah oksidasi LDL. Oksidasi LDL merupakan proses yang memicu penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis (pengerasan arteri). Dengan mencegah oksidasi LDL, potensi pembentukan plak dapat dikurangi, sehingga melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang efek penurun kolesterol dari tanaman ini masih terbatas dan seringkali dilakukan pada hewan atau dalam skala kecil. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia dengan desain yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya dalam jangka panjang sebagai bagian dari strategi pengelolaan kolesterol. Perubahan gaya hidup, seperti diet sehat dan olahraga teratur, tetap merupakan pilar utama dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya sangat disarankan sebelum menggunakan ekstrak ini sebagai pengobatan komplementer untuk menurunkan kolesterol.

Meningkatkan Sistem Imun

Kemampuan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu aspek penting dari khasiat tanaman ini. Peningkatan imunitas sangat relevan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, karena sistem imun yang kuat mampu melawan berbagai infeksi dan penyakit.

  • Kandungan Vitamin C yang Tinggi

    Salah satu komponen kunci yang berkontribusi pada peningkatan sistem imun adalah kandungan vitamin C yang signifikan. Vitamin C dikenal sebagai antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan vitamin C yang cukup mendukung produksi dan fungsi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi.

  • Senyawa Antioksidan Lainnya

    Selain vitamin C, tanaman ini juga mengandung berbagai senyawa antioksidan lainnya, seperti flavonoid dan polifenol. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, yang dapat melemahkan sistem imun. Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, antioksidan membantu menjaga efektivitas respons imun.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Peradangan kronis dapat menekan fungsi sistem imun. Senyawa-senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi fungsi imun yang optimal. Dengan meredakan peradangan, sistem imun dapat bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Dukungan terhadap Mikroflora Usus

    Kesehatan usus memiliki peran penting dalam sistem imun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus (mikroflora). Mikroflora usus yang seimbang berkontribusi pada fungsi imun yang sehat dengan meningkatkan produksi antibodi dan memperkuat pertahanan tubuh terhadap patogen.

Kombinasi antara kandungan vitamin C yang tinggi, senyawa antioksidan lainnya, efek anti-inflamasi, dan dukungan terhadap mikroflora usus menjadikan tanaman ini berpotensi sebagai suplemen alami untuk meningkatkan sistem imun. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup, tetap merupakan fondasi utama bagi sistem imun yang kuat. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengandalkan tanaman ini sebagai satu-satunya cara untuk meningkatkan imunitas.

Mempercepat penyembuhan luka.

Kemampuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka merupakan salah satu manfaat penting yang dikaitkan dengan penggunaan tanaman tropis ini. Efek positif ini sangat relevan dalam berbagai situasi, mulai dari luka ringan sehari-hari hingga luka yang lebih kompleks yang membutuhkan penanganan khusus. Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya berperan dalam berbagai tahap penyembuhan luka.

  • Aktivitas Antimikroba

    Luka seringkali rentan terhadap infeksi bakteri yang dapat memperlambat proses penyembuhan. Ekstrak dari tanaman ini memiliki sifat antimikroba yang membantu melawan bakteri penyebab infeksi. Dengan mengurangi risiko infeksi, lingkungan luka menjadi lebih kondusif untuk regenerasi jaringan.

  • Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan merupakan bagian alami dari respons tubuh terhadap luka. Namun, peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam tanaman ini membantu mengendalikan peradangan, mengurangi pembengkakan dan nyeri, serta mempercepat pemulihan jaringan yang rusak.

  • Stimulasi Produksi Kolagen

    Kolagen adalah protein struktural utama yang penting untuk pembentukan jaringan baru dan penutupan luka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat merangsang produksi kolagen, sehingga mempercepat pembentukan jaringan parut yang kuat dan lentur.

  • Peningkatan Aliran Darah

    Aliran darah yang baik sangat penting untuk penyembuhan luka karena membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel untuk memperbaiki diri. Senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area luka, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

  • Sifat Antioksidan

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel di sekitar luka dan menghambat penyembuhan. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel dari kerusakan, dan menciptakan lingkungan yang lebih optimal untuk penyembuhan.

Berbagai mekanisme kerja yang saling mendukung ini menjadikan ekstrak tanaman tropis ini sebagai agen yang berpotensi mempercepat penyembuhan luka. Penggunaan tradisionalnya sebagai obat luka telah dipraktikkan selama berabad-abad, dan penelitian modern mulai mengkonfirmasi dasar ilmiah dari khasiat tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan luka, serta kondisi kesehatan individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk penanganan luka yang optimal.

Menstabilkan Gula Darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pengelolaan kesehatan, terutama bagi individu dengan risiko atau telah terdiagnosis diabetes melitus. Ekstrak dari dedaunan tanaman tropis ini menunjukkan potensi sebagai agen pendukung dalam menjaga keseimbangan kadar gula darah, menawarkan harapan baru dalam pengendalian kondisi metabolik ini.

  • Inhibisi Enzim Alfa-Glukosidase

    Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak tersebut dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase di saluran pencernaan. Enzim ini bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa. Dengan menghambat enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah diperlambat, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Efek ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes yang perlu mengontrol kadar gula darah mereka setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan glukosa lebih mudah masuk ke dalam sel dan menurunkan kadar gula darah.

  • Efek Antioksidan

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, berperan dalam perkembangan diabetes dan komplikasinya. Senyawa antioksidan dalam ekstrak tersebut dapat membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, dan meningkatkan fungsi insulin secara keseluruhan.

  • Pengaturan Metabolisme Glukosa di Hati

    Hati memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah dengan menyimpan dan melepaskan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Ekstrak tersebut dapat mempengaruhi metabolisme glukosa di hati, membantu menyeimbangkan produksi dan pelepasan glukosa, sehingga berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah.

Potensi dalam menstabilkan kadar glukosa darah menempatkan ekstrak tanaman ini sebagai kandidat yang menjanjikan dalam pengelolaan diabetes. Meskipun demikian, efektivitas dan keamanannya perlu dikonfirmasi melalui penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol. Penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama bagi individu yang sudah mengonsumsi obat-obatan diabetes, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan dan memastikan pengelolaan yang aman dan efektif.

Sebagai antioksidan.

Aktivitas antioksidan merupakan salah satu kontribusi signifikan dari tanaman tropis ini terhadap kesehatan. Kemampuan ini bersumber dari keberadaan berbagai senyawa bioaktif di dalam daunnya, terutama flavonoid, polifenol, dan vitamin C. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis.

Radikal bebas dihasilkan dari proses metabolisme normal tubuh, tetapi juga dapat berasal dari faktor eksternal seperti polusi, radiasi, dan paparan bahan kimia. Ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya (stres oksidatif) dapat menyebabkan kerusakan seluler, peradangan, penuaan dini, dan peningkatan risiko penyakit seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.

Senyawa antioksidan yang terkandung dalam daun ini bertindak sebagai "pemulung" radikal bebas, mendonorkan elektron untuk menstabilkan molekul-molekul tidak stabil tersebut dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Dengan mengurangi stres oksidatif, konsumsi ekstrak dari daun ini berpotensi melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Aktivitas antioksidan ini juga berkontribusi pada manfaat lainnya, seperti mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan sistem imun.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa aktivitas antioksidan hanyalah salah satu aspek dari manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh daun tanaman ini. Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan faktor-faktor yang meningkatkan produksi radikal bebas, tetap merupakan faktor yang paling penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Daun ini dapat berperan sebagai suplemen pendukung dalam upaya tersebut, tetapi tidak boleh dianggap sebagai pengganti gaya hidup sehat.

Meredakan peradangan.

Kemampuan untuk mengurangi inflamasi atau peradangan merupakan salah satu atribut terapeutik yang signifikan dari dedaunan tanaman tropis ini. Efek anti-inflamasi ini relevan dalam konteks berbagai kondisi kesehatan, mengingat peradangan kronis berperan penting dalam patogenesis banyak penyakit. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam helaian tanaman ini, khususnya flavonoid dan tanin, berkontribusi pada efek ini melalui beberapa mekanisme kompleks.

Pertama, senyawa-senyawa tersebut dapat menghambat produksi mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin. Mediator ini merupakan molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Dengan menekan produksinya, ekstrak dari dedaunan ini dapat meredakan intensitas peradangan. Kedua, aktivitas antioksidan dari flavonoid dalam ekstrak ini membantu menetralkan radikal bebas, yang dapat memicu dan memperparah peradangan. Dengan mengurangi stres oksidatif, inflamasi dapat diminimalkan.

Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam dedaunan tanaman ini dapat memengaruhi jalur pensinyalan seluler yang terlibat dalam respons peradangan. Melalui interaksi dengan jalur-jalur ini, mereka dapat memodulasi aktivitas gen-gen yang terkait dengan peradangan, sehingga mengurangi produksi protein-protein inflamasi. Dengan demikian, dedaunan ini menawarkan pendekatan multifaset untuk meredakan peradangan, bekerja pada berbagai tingkatan untuk mengendalikan respons inflamasi tubuh. Aplikasi tradisionalnya dalam pengobatan luka dan masalah kulit tertentu sebagian didasarkan pada efek anti-inflamasi ini.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya dalam meredakan peradangan pada berbagai kondisi klinis. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari strategi pengelolaan peradangan, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang mendasarinya atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Tips Pemanfaatan Optimal Daun Jambu Batu

Pemanfaatan optimal senyawa aktif dari helaian tanaman tropis ini memerlukan pemahaman tentang metode persiapan, dosis, dan potensi interaksi dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan tertentu. Penerapan yang tepat dapat memaksimalkan manfaatnya, sementara kehati-hatian akan meminimalkan risiko efek samping.

Tip 1: Persiapan yang Tepat
Cuci bersih beberapa lembar daun segar. Rebus dalam air mendidih selama 10-15 menit. Saring air rebusan dan dinginkan sebelum dikonsumsi. Hindari penggunaan daun yang layu atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Tip 2: Perhatikan Dosis
Konsumsi air rebusan tidak boleh berlebihan. Satu hingga dua gelas per hari umumnya dianggap aman. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau konstipasi.

Tip 3: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau gangguan hati, serta wanita hamil atau menyusui, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan daun ini. Interaksi dengan obat-obatan tertentu juga perlu dipertimbangkan.

Tip 4: Variasi Penggunaan
Selain direbus, daun ini dapat digunakan sebagai obat luar untuk luka. Hancurkan daun segar dan tempelkan pada luka yang sudah dibersihkan. Sifat antimikroba dan anti-inflamasi dapat membantu mempercepat penyembuhan.

Tip 5: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setelah mengonsumsi, perhatikan reaksi tubuh. Jika timbul gejala alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis.

Penerapan tips ini dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat kesehatan dari dedaunan tanaman tropis ini, dengan tetap mengutamakan keamanan dan menghindari potensi efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan profesional kesehatan merupakan langkah penting untuk memastikan penggunaannya yang tepat dan aman.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Berbagai penelitian telah menyelidiki potensi terapeutik ekstrak dari helaian tanaman tropis ini. Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak air dari daun tersebut terhadap diare yang diinduksi pada hewan coba. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam frekuensi dan tingkat keparahan diare, mengindikasikan potensi mekanisme kerja melalui penghambatan motilitas usus dan efek antimikroba.

Studi lain yang terbit di BMC Complementary and Alternative Medicine menyoroti efek hipoglikemik ekstrak etanol dari daun ini pada tikus diabetes. Penelitian tersebut melaporkan penurunan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan toleransi glukosa, menunjukkan potensi dalam pengelolaan diabetes tipe 2. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian pada manusia masih terbatas dan diperlukan validasi lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanan pada populasi manusia.

Meskipun terdapat bukti yang menjanjikan, terdapat pula studi yang menunjukkan hasil yang kurang konsisten atau efek yang lebih kecil. Beberapa penelitian menyoroti variabilitas dalam komposisi kimia daun, tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, kondisi pertumbuhan, dan metode ekstraksi. Variabilitas ini dapat memengaruhi aktivitas biologis ekstrak dan menjelaskan perbedaan dalam hasil penelitian.

Oleh karena itu, penting untuk menafsirkan bukti ilmiah dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasan metodologis serta variabilitas dalam komposisi kimia. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang ketat dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan, serta untuk mengidentifikasi dosis optimal dan populasi yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari penggunaan ekstrak tersebut.