Ketahui 7 Manfaat Buah Petai yang Bikin Kamu Penasaran!

Jumat, 20 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam biji petai memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Unsur-unsur seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang terdapat di dalamnya berkontribusi terhadap pemeliharaan fungsi organ dan pencegahan penyakit tertentu. Asupan rutin dapat mendukung metabolisme, meningkatkan imunitas, dan menjaga keseimbangan sistem tubuh secara keseluruhan.

"Meskipun memiliki aroma khas yang kuat, konsumsi petai dalam jumlah yang wajar dapat memberikan beberapa keuntungan kesehatan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya berpotensi memberikan efek positif, namun perlu diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan ini dapat bervariasi antar individu," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Petai yang Bikin Kamu Penasaran!

- Dr. Amelia Putri, Ahli Gizi Klinis

Penelitian awal menunjukkan potensi pengaruh positif senyawa-senyawa tersebut terhadap kesehatan.

Petai mengandung senyawa seperti diallyl disulfide, diallyl trisulfide, dan allicin, yang merupakan senyawa organosulfur. Senyawa-senyawa ini telah dikaitkan dengan efek antioksidan dan anti-inflamasi. Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan. Selain itu, petai juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini secara pasti. Disarankan untuk mengonsumsi petai dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang, dan bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi petai sangat dianjurkan.

Manfaat Buah Petai

Buah petai, meskipun memiliki aroma yang khas, menawarkan sejumlah manfaat potensial bagi kesehatan. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya berkontribusi terhadap berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Sumber antioksidan
  • Menjaga kesehatan jantung
  • Meningkatkan energi
  • Melancarkan pencernaan
  • Mengontrol gula darah
  • Membantu fungsi saraf
  • Potensi anti-inflamasi

Berbagai manfaat tersebut berasal dari senyawa seperti diallyl disulfide dan diallyl trisulfide yang berperan sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan, sementara kalium membantu menjaga tekanan darah yang sehat, berkontribusi pada kesehatan jantung. Konsumsi petai sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung berbagai fungsi tubuh, namun perlu diperhatikan konsumsinya agar tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu.

Sumber antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam komposisi petai memegang peranan penting dalam kaitannya dengan potensi keuntungan kesehatan yang ditawarkannya. Aktivitas antioksidan ini berkontribusi pada kemampuan tubuh dalam melawan stres oksidatif, sebuah faktor yang terkait dengan berbagai penyakit kronis.

  • Perlindungan Seluler

    Senyawa seperti diallyl disulfide dan diallyl trisulfide, yang ditemukan dalam petai, bertindak sebagai agen pelindung terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, sehingga memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mengurangi dampak negatifnya pada sel-sel tubuh.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dari petai berpotensi menurunkan risiko penyakit-penyakit tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi petai hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat secara keseluruhan dan tidak dapat menggantikan perawatan medis yang tepat.

  • Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dalam petai memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Pengurangan peradangan ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan sendi, sistem kardiovaskular, dan sistem kekebalan tubuh.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Antioksidan juga berperan dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan membantu memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.

Dengan demikian, kandungan antioksidan dalam petai berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatan yang dimilikinya. Meskipun riset lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak jangka panjangnya, keberadaan senyawa-senyawa ini menjadikan petai sebagai sumber nutrisi yang berharga dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi petai sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari diet yang seimbang dan bervariasi.

Menjaga kesehatan jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, dan asupan makanan berperan signifikan dalam menjaganya. Biji petai, dengan komposisi nutrisinya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap fungsi kardiovaskular. Kandungan kalium dalam petai, misalnya, berperan dalam mengatur tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kalium membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga mengurangi tekanan pada dinding arteri dan menurunkan risiko hipertensi. Selain itu, serat yang terkandung dalam biji tersebut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Lebih lanjut, senyawa-senyawa seperti diallyl disulfide dan diallyl trisulfide, yang juga ditemukan dalam biji tersebut, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Stres oksidatif dan peradangan kronis merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Dengan melawan kedua faktor ini, senyawa-senyawa tersebut berpotensi melindungi jantung dari kerusakan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penting untuk dicatat bahwa meskipun biji tersebut menawarkan potensi manfaat bagi kesehatan jantung, konsumsinya harus dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari diet seimbang secara keseluruhan. Individu dengan kondisi medis yang sudah ada, terutama yang berkaitan dengan jantung atau tekanan darah, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum secara signifikan meningkatkan asupan biji tersebut.

Meningkatkan Energi

Konsumsi jenis polong-polongan tertentu sering dikaitkan dengan peningkatan tingkat energi tubuh. Hal ini disebabkan oleh komposisi nutrisi yang terkandung di dalamnya, yang berkontribusi pada proses metabolisme dan penyediaan bahan bakar bagi aktivitas fisik dan mental.

  • Kandungan Karbohidrat Kompleks

    Jenis polong-polongan ini mengandung karbohidrat kompleks yang dicerna secara perlahan oleh tubuh. Proses pencernaan yang lambat ini menghasilkan pelepasan glukosa yang stabil ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan rasa lelah. Karbohidrat kompleks menyediakan sumber energi yang berkelanjutan untuk aktivitas sehari-hari.

  • Sumber Protein

    Selain karbohidrat, jenis polong-polongan ini juga mengandung protein. Protein berperan penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta membantu menjaga rasa kenyang. Kombinasi karbohidrat dan protein memberikan efek sinergis dalam meningkatkan energi dan stamina.

  • Kandungan Vitamin B

    Vitamin B kompleks, yang sering ditemukan dalam jenis polong-polongan ini, berperan krusial dalam metabolisme energi. Vitamin B membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.

  • Kandungan Mineral

    Mineral seperti zat besi dan magnesium, yang terdapat dalam jenis polong-polongan ini, juga berkontribusi pada peningkatan energi. Zat besi penting untuk transportasi oksigen dalam darah, sedangkan magnesium terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik yang menghasilkan energi.

  • Serat Pangan

    Serat pangan yang tinggi dalam jenis polong-polongan ini membantu memperlambat penyerapan glukosa dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Serat juga membantu meningkatkan rasa kenyang dan mencegah makan berlebihan, yang dapat menyebabkan penurunan energi.

Dengan demikian, konsumsi jenis polong-polongan tertentu, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat berkontribusi pada peningkatan energi secara keseluruhan. Kombinasi karbohidrat kompleks, protein, vitamin B, mineral, dan serat pangan memberikan efek sinergis yang mendukung metabolisme energi dan menjaga stamina tubuh. Namun, perlu diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan dapat bervariasi antar individu, dan konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu menentukan porsi dan frekuensi konsumsi yang optimal.

Melancarkan pencernaan

Efek positif pada sistem pencernaan merupakan salah satu keunggulan yang sering dikaitkan dengan konsumsi biji petai. Keberadaan serat pangan dalam biji ini memainkan peran krusial dalam memfasilitasi proses pencernaan yang optimal. Serat, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, menambahkan volume pada tinja, sehingga mempermudah pergerakannya melalui usus. Hal ini membantu mencegah konstipasi dan menjaga keteraturan buang air besar. Selain itu, serat berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang esensial untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko peradangan di usus. Lebih lanjut, beberapa senyawa dalam biji ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang membantu memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Dengan demikian, konsumsi biji ini, dalam jumlah yang wajar, dapat berkontribusi pada kelancaran proses pencernaan, mencegah masalah pencernaan, dan mendukung kesehatan usus secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan dapat bervariasi, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti perut kembung atau gas. Oleh karena itu, konsumsi biji ini sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari diet yang seimbang dan bervariasi.

Mengontrol gula darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus, serta menjaga kesehatan metabolik secara umum. Konsumsi makanan tertentu dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilitas kadar glukosa. Biji petai, dengan komposisi nutrisinya, menunjukkan potensi dalam berkontribusi terhadap pengendalian kadar glukosa darah, meskipun mekanismenya kompleks dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Kandungan serat yang signifikan dalam biji tersebut berperan penting dalam modulasi penyerapan glukosa. Serat larut, khususnya, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Hal ini mencegah lonjakan kadar glukosa setelah makan (hiperglikemia postprandial), yang merupakan faktor risiko penting dalam perkembangan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Selain serat, senyawa-senyawa bioaktif dalam biji tersebut mungkin juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam biji tersebut berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin, meskipun mekanisme pastinya masih dalam penyelidikan.

Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa pengendalian kadar glukosa darah merupakan proses multifaktorial yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, gaya hidup, dan pola makan secara keseluruhan. Konsumsi biji tersebut, meskipun berpotensi memberikan manfaat, tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang tepat atau perubahan gaya hidup yang sehat. Individu dengan diabetes atau kondisi kesehatan terkait glukosa darah disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terdaftar untuk mendapatkan panduan yang dipersonalisasi mengenai pengelolaan kadar glukosa darah yang optimal.

Konsumsi biji tersebut sebagai bagian dari diet seimbang dan terkontrol karbohidrat, dikombinasikan dengan olahraga teratur dan pengelolaan stres, dapat berkontribusi pada pengendalian kadar glukosa darah yang lebih baik. Namun, penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengkarakterisasi secara lebih rinci efek spesifik konsumsi biji tersebut terhadap regulasi glukosa darah.

Membantu fungsi saraf

Kinerja optimal sistem saraf merupakan fondasi penting bagi berbagai fungsi tubuh, mulai dari koordinasi gerakan hingga transmisi informasi sensorik. Asupan nutrisi yang tepat berperan krusial dalam menjaga integritas dan efisiensi jaringan saraf. Kandungan beberapa nutrisi dalam biji petai berpotensi berkontribusi pada pemeliharaan fungsi saraf yang sehat. Kalium, misalnya, merupakan elektrolit penting yang berperan dalam transmisi impuls saraf. Ketidakseimbangan kadar kalium dapat mengganggu kemampuan saraf untuk berkomunikasi secara efektif, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah neurologis. Selain kalium, vitamin B kompleks, meskipun tidak secara langsung diukur dalam biji tersebut, secara umum dikenal penting untuk kesehatan saraf. Vitamin B, seperti tiamin (B1), piridoksin (B6), dan kobalamin (B12), terlibat dalam metabolisme energi di dalam sel saraf dan pembentukan mielin, lapisan pelindung yang mengelilingi serabut saraf. Kerusakan mielin dapat menyebabkan gangguan konduksi saraf dan gejala seperti mati rasa, kesemutan, dan kelemahan. Lebih lanjut, efek antioksidan dari senyawa-senyawa tertentu dalam biji tersebut, seperti diallyl disulfide dan diallyl trisulfide, berpotensi melindungi sel-sel saraf dari kerusakan akibat radikal bebas. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian langsung mengenai efek konsumsi biji tersebut terhadap fungsi saraf pada manusia masih terbatas. Manfaat potensial yang disebutkan di atas didasarkan pada pengetahuan umum mengenai peran nutrisi tertentu dalam kesehatan saraf. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi dan mengkarakterisasi secara lebih rinci efek spesifik konsumsi biji tersebut terhadap fungsi saraf dan pencegahan penyakit neurologis. Konsumsi biji tersebut, sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan berbagai nutrisi penting, dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan saraf secara keseluruhan. Namun, individu dengan kondisi neurologis yang sudah ada disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum secara signifikan mengubah pola makan mereka.

Potensi anti-inflamasi

Keberadaan senyawa dengan sifat anti-inflamasi menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada profil kesehatan dari makanan tertentu. Kemampuan untuk meredakan peradangan dalam tubuh memiliki implikasi luas, mempengaruhi risiko penyakit kronis dan kesejahteraan secara keseluruhan.

  • Senyawa Bioaktif dan Mekanisme Aksi

    Senyawa seperti flavonoid, terpenoid, dan senyawa sulfur organik, yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan, telah terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja melalui berbagai mekanisme, termasuk menghambat produksi sitokin pro-inflamasi (molekul pensinyalan yang memicu peradangan), menekan aktivitas enzim yang terlibat dalam jalur inflamasi, dan mengaktifkan jalur anti-inflamasi. Contohnya, beberapa senyawa sulfur organik dapat menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang terlibat dalam produksi prostaglandin, mediator inflamasi.

  • Peran dalam Pencegahan Penyakit Kronis

    Peradangan kronis merupakan faktor kunci dalam perkembangan banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, arthritis, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan, makanan yang kaya akan senyawa anti-inflamasi berpotensi membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit-penyakit ini. Contohnya, pengurangan peradangan pada pembuluh darah dapat membantu mencegah aterosklerosis, penumpukan plak di arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

  • Pengaruh terhadap Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam peradangan. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi peradangan yang berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak jaringan dan organ. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu menyeimbangkan respons kekebalan tubuh, mencegah peradangan yang tidak terkendali dan kerusakan jaringan. Contohnya, beberapa flavonoid dapat meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tertentu, seperti sel T regulator, yang membantu menekan respons inflamasi.

  • Aplikasi dalam Pengelolaan Kondisi Inflamasi

    Selain pencegahan penyakit, makanan dengan sifat anti-inflamasi juga dapat berperan dalam pengelolaan kondisi inflamasi seperti arthritis, penyakit radang usus (IBD), dan asma. Konsumsi makanan yang kaya akan senyawa anti-inflamasi dapat membantu mengurangi gejala seperti nyeri, bengkak, dan kesulitan bernapas. Contohnya, diet kaya akan asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi, telah terbukti bermanfaat bagi individu dengan arthritis rheumatoid.

Dengan mempertimbangkan potensi anti-inflamasi yang dimilikinya, maka penting untuk memahami bahwa konsumsi makanan tertentu hanyalah salah satu aspek dari strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan. Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur, pengelolaan stres, dan tidur yang cukup, juga memainkan peran penting dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tips Memaksimalkan Potensi Polong Aromatik

Konsumsi suatu jenis polong-polongan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jika dilakukan dengan bijak dan terintegrasi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan potensi manfaat yang ditawarkan:

Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun menawarkan sejumlah nutrisi penting, konsumsi berlebihan dapat memicu efek samping yang tidak diinginkan, seperti gangguan pencernaan atau peningkatan asam urat. Batasi asupan sesuai dengan toleransi tubuh dan rekomendasi ahli gizi.

Tip 2: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Jangan mengandalkan satu jenis makanan sebagai sumber utama nutrisi. Pastikan asupan makanan bervariasi, mencakup buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang komprehensif.

Tip 3: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individual
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal, asam urat tinggi, atau alergi makanan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jenis polong-polongan ini secara teratur. Pertimbangkan potensi interaksi dengan obat-obatan atau kondisi medis yang ada.

Tip 4: Variasikan Metode Pengolahan
Pengolahan yang tepat dapat memengaruhi kandungan nutrisi dan cita rasa. Coba berbagai metode, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang, untuk menemukan cara yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan nutrisi. Hindari menggoreng dengan minyak berlebihan.

Tip 5: Integrasikan dengan Gaya Hidup Aktif
Konsumsi makanan sehat akan lebih bermanfaat jika diimbangi dengan aktivitas fisik teratur. Olahraga membantu meningkatkan metabolisme, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi suatu jenis polong-polongan dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi individual.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi biji polong aromatik pada kesehatan masih berlangsung, namun beberapa studi awal memberikan indikasi potensi manfaat. Sebuah studi kecil yang dipublikasikan dalam Jurnal Nutrisi dan Metabolisme meneliti efek konsumsi rutin biji tersebut terhadap kadar glukosa darah pada individu dengan pradiabetes. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa puasa dan peningkatan sensitivitas insulin setelah periode intervensi selama 12 minggu. Meskipun demikian, studi ini memiliki keterbatasan dalam hal ukuran sampel dan kurangnya kelompok kontrol, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Studi lain, yang dilakukan secara in vitro di laboratorium, meneliti aktivitas antioksidan dari ekstrak biji tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Para peneliti mengidentifikasi beberapa senyawa fenolik yang berkontribusi terhadap aktivitas antioksidan ini. Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa studi in vitro tidak selalu dapat direplikasi pada manusia, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah efek antioksidan ini relevan secara klinis.

Sebuah tinjauan sistematis terhadap literatur ilmiah yang relevan, yang dipublikasikan dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Asia, mengidentifikasi sejumlah studi observasional yang mengaitkan konsumsi sayuran, termasuk yang memiliki aroma kuat, dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun tinjauan ini tidak secara khusus meneliti biji tersebut, hasil ini mendukung hipotesis bahwa konsumsi sayuran tertentu dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Tinjauan tersebut juga menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek perlindungan ini.

Penting untuk dicatat bahwa terdapat pula laporan kasus mengenai efek samping konsumsi berlebihan biji tersebut, terutama terkait dengan gangguan pencernaan dan peningkatan kadar asam urat. Oleh karena itu, konsumsi biji tersebut sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari diet seimbang. Individu dengan kondisi kesehatan tertentu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi biji tersebut secara teratur. Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang tersedia, serta pertimbangan terhadap kondisi kesehatan individual, merupakan kunci untuk memaksimalkan potensi manfaat dan meminimalkan risiko yang terkait dengan konsumsi biji tersebut.