Intip 7 Manfaat Buah Palem Ekor Tupai yang Jarang Diketahui

Selasa, 24 Juni 2025 oleh journal

Nilai positif yang didapatkan dari konsumsi atau penggunaan buah dari tanaman hias yang memiliki ciri khas pada bentuk daunnya ini mencakup potensi kandungan nutrisi atau senyawa bioaktif. Keberadaan zat-zat tertentu di dalamnya dipercaya dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan, meskipun penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengukur efeknya secara spesifik.

Meskipun belum banyak penelitian mendalam, potensi kandungan antioksidan dalam buah dari tanaman hias ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Konsumsi yang bijak, sebagai bagian dari pola makan seimbang, mungkin memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan, ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Palem Ekor Tupai yang Jarang Diketahui

Dr. Wijaya menambahkan, "Penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang sudah terbukti efektif. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu."

Kandungan senyawa seperti polifenol dan flavonoid yang mungkin terdapat di dalam buah tersebut memiliki reputasi sebagai agen antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, dosis efektif dan potensi efek samping dari konsumsi buah ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Disarankan untuk mengonsumsi dalam jumlah kecil sebagai bagian dari variasi buah dan sayuran dalam diet sehari-hari. Hindari konsumsi berlebihan dan pastikan buah berasal dari sumber yang terpercaya untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

Manfaat Buah Palem Ekor Tupai

Buah dari palem ekor tupai, meskipun belum banyak diteliti secara mendalam, memiliki potensi manfaat yang menjanjikan. Pemahaman mengenai manfaat-manfaat ini penting sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dan potensi pemanfaatannya di masa depan.

  • Potensi antioksidan
  • Sumber nutrisi
  • Mendukung imunitas
  • Potensi anti-inflamasi
  • Menjaga kesehatan jantung
  • Meningkatkan energi
  • Menjaga kesehatan kulit

Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan. Misalnya, potensi antioksidan buah dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dengan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Kandungan nutrisinya, seperti vitamin dan mineral, mendukung fungsi imunitas dan meningkatkan energi. Lebih lanjut, sifat anti-inflamasinya berpotensi mengurangi peradangan kronis, yang seringkali menjadi akar dari berbagai penyakit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan mengkuantifikasi manfaat-manfaat ini.

Potensi Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam buah dari tanaman palem hias ini menjadi salah satu fokus utama penelitian. Antioksidan berperan penting dalam menangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif. Stres oksidatif sendiri dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan neurodegeneratif. Jika buah tersebut terbukti kaya akan antioksidan, maka konsumsinya berpotensi membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas. Mekanisme kerjanya melibatkan penyerahan elektron oleh antioksidan kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul-molekul penting dalam sel. Jenis antioksidan yang mungkin terkandung dalam buah ini termasuk polifenol, flavonoid, dan vitamin tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi secara spesifik jenis dan kadar antioksidan yang ada, serta untuk menguji efektivitasnya dalam melindungi sel dari kerusakan oksidatif secara in vitro dan in vivo. Selain itu, perlu juga diteliti bioavailabilitas antioksidan tersebut, yaitu seberapa baik antioksidan tersebut diserap dan digunakan oleh tubuh setelah dikonsumsi. Potensi antioksidan ini, jika terkonfirmasi, dapat menjadi salah satu kontributor utama bagi manfaat kesehatan yang mungkin ditawarkan oleh buah tersebut.

Sumber Nutrisi

Potensi buah dari tanaman palem hias sebagai sumber nutrisi berkontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya. Kandungan nutrisi, seperti vitamin, mineral, serat, dan karbohidrat kompleks, merupakan komponen esensial bagi fungsi tubuh yang optimal. Vitamin, misalnya vitamin C, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka. Mineral, seperti kalium, mendukung fungsi jantung dan menjaga tekanan darah yang sehat. Serat, di sisi lain, membantu melancarkan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan memberikan rasa kenyang, yang dapat membantu dalam pengelolaan berat badan. Karbohidrat kompleks menyediakan energi berkelanjutan bagi tubuh, berbeda dengan karbohidrat sederhana yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan. Kombinasi nutrisi yang terdapat di dalam buah tersebut berpotensi memberikan dukungan komprehensif bagi berbagai fungsi tubuh, mulai dari metabolisme energi hingga pemeliharaan kesehatan organ vital. Namun, penting untuk dicatat bahwa profil nutrisi yang tepat dan kadar masing-masing nutrisi perlu diidentifikasi melalui analisis laboratorium yang cermat. Selain itu, bioavailabilitas nutrisi tersebut juga perlu diperhatikan, yaitu seberapa efisien tubuh dapat menyerap dan memanfaatkan nutrisi yang terkandung dalam buah tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai komposisi nutrisinya, potensi buah tersebut sebagai sumber nutrisi dapat dimaksimalkan untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Mendukung Imunitas

Potensi peningkatan sistem kekebalan tubuh menjadi salah satu aspek penting dalam menelaah dampak positif dari konsumsi buah tanaman palem berdaun khas ini. Sistem imun yang kuat esensial dalam melawan infeksi dan penyakit, dan nutrisi yang terkandung dalam buah ini berpotensi memainkan peran pendukung.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang kuat dan stimulan sistem imun. Keberadaannya dalam buah ini dapat membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Contohnya, konsumsi makanan kaya vitamin C sering direkomendasikan saat seseorang mengalami gejala flu atau pilek untuk mempercepat proses penyembuhan.

  • Kandungan Antioksidan Lainnya

    Selain vitamin C, buah ini mungkin mengandung antioksidan lain seperti polifenol dan flavonoid. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memastikan sel-sel tersebut dapat berfungsi optimal. Sebagai ilustrasi, stres oksidatif yang tinggi dapat melemahkan sistem imun, sehingga konsumsi antioksidan menjadi penting untuk menjaga kesehatan imun.

  • Potensi Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis dapat menekan sistem imun. Senyawa anti-inflamasi yang mungkin terkandung dalam buah ini berpotensi membantu mengurangi peradangan, sehingga memungkinkan sistem imun berfungsi lebih efektif. Sebagai contoh, penyakit autoimun seringkali ditandai dengan peradangan kronis, dan upaya mengurangi peradangan dapat membantu mengendalikan gejala.

  • Kontribusi Mikronutrien Esensial

    Selain vitamin dan antioksidan, buah ini mungkin mengandung mikronutrien esensial lainnya, seperti zinc dan selenium, yang penting untuk fungsi imun yang optimal. Kekurangan mikronutrien ini dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi. Misalnya, zinc berperan penting dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun.

Dengan potensi kandungan vitamin, antioksidan, senyawa anti-inflamasi, dan mikronutrien esensial, buah dari tanaman palem berdaun unik ini berpotensi memberikan dukungan signifikan bagi sistem imun. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keberadaan dan kadar senyawa-senyawa tersebut, serta untuk menguji efektivitasnya dalam meningkatkan fungsi imun secara in vivo.

Potensi Anti-inflamasi

Keberadaan potensi anti-inflamasi dalam buah dari tanaman palem hias ini memiliki kaitan erat dengan manfaat kesehatan yang mungkin ditawarkannya. Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis, yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat menjadi faktor pemicu berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah tersebut berpotensi membantu meredakan peradangan kronis, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit tersebut.

Mekanisme kerja senyawa anti-inflamasi ini dapat melibatkan berbagai cara, seperti menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi (misalnya sitokin dan prostaglandin) atau mengaktifkan jalur-jalur anti-inflamasi dalam tubuh. Beberapa senyawa yang sering dikaitkan dengan efek anti-inflamasi meliputi polifenol, flavonoid, dan asam lemak omega-3 (meskipun belum tentu semuanya terdapat dalam buah ini). Polifenol dan flavonoid, sebagai contoh, memiliki sifat antioksidan yang juga dapat berkontribusi pada efek anti-inflamasi dengan menetralkan radikal bebas yang memicu peradangan. Asam lemak omega-3, di sisi lain, dikenal dapat mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi.

Jika buah tersebut terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan, maka konsumsinya berpotensi membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dengan mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan peradangan. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa anti-inflamasi spesifik yang terkandung dalam buah tersebut, mengukur kadarnya, dan menguji efektivitasnya dalam mengurangi peradangan secara in vivo. Selain itu, perlu juga diperhatikan potensi interaksi antara senyawa anti-inflamasi tersebut dengan obat-obatan atau kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Menjaga Kesehatan Jantung

Potensi efek positif pada sistem kardiovaskular merupakan salah satu aspek penting dalam menelaah khasiat buah dari tanaman hias dengan ciri khas daun menyerupai ekor tupai ini. Kesehatan jantung sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan darah, kadar kolesterol, peradangan, dan stres oksidatif. Komponen-komponen tertentu yang mungkin terkandung dalam buah tersebut berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap beberapa atau seluruh faktor tersebut.

Sebagai contoh, kandungan kalium, jika ada dalam jumlah signifikan, dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid, berpotensi melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi stres oksidatif yang dapat memicu penyakit jantung. Serat, jika terkandung dalam buah tersebut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain itu, potensi sifat anti-inflamasi dari buah tersebut dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, yang juga dapat berkontribusi pada penyakit jantung.

Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keberadaan dan kadar komponen-komponen tersebut, serta untuk menguji efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan jantung secara in vivo. Penelitian klinis yang melibatkan manusia diperlukan untuk mengevaluasi dampak konsumsi buah tersebut terhadap faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah, kadar kolesterol, dan penanda peradangan. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan potensi interaksi antara buah tersebut dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin, terutama bagi individu yang memiliki riwayat penyakit jantung atau sedang menjalani pengobatan untuk kondisi tersebut. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme kerja dan efektivitas buah ini dalam menjaga kesehatan jantung akan memungkinkan pemanfaatannya yang lebih optimal dan aman.

Meningkatkan Energi

Potensi peningkatan energi merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam mengkaji manfaat buah dari tanaman hias berdaun khas ini. Tingkat energi yang optimal sangat penting untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan menjaga produktivitas. Kandungan nutrisi tertentu yang mungkin terdapat dalam buah ini berpotensi berkontribusi terhadap peningkatan energi.

  • Kandungan Karbohidrat Kompleks

    Karbohidrat kompleks merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Jika buah ini mengandung karbohidrat kompleks, konsumsinya dapat menyediakan energi berkelanjutan, berbeda dengan karbohidrat sederhana yang dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan energi yang cepat. Sebagai contoh, atlet sering mengonsumsi makanan kaya karbohidrat kompleks sebelum bertanding untuk memastikan ketersediaan energi yang cukup selama aktivitas fisik.

  • Keberadaan Vitamin B

    Vitamin B, seperti B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan B12, berperan penting dalam metabolisme energi. Vitamin-vitamin ini membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi. Misalnya, vitamin B12 sangat penting untuk fungsi saraf dan produksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

  • Kandungan Mineral Penting

    Mineral seperti magnesium dan zat besi juga berperan dalam metabolisme energi. Magnesium membantu mengubah makanan menjadi energi dan mendukung fungsi otot dan saraf. Zat besi penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan dan kelemahan. Sebagai ilustrasi, individu dengan anemia sering merasa lelah dan lesu karena kekurangan oksigen dalam sel-sel tubuh.

  • Potensi Efek Antioksidan

    Stres oksidatif dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi. Antioksidan yang mungkin terkandung dalam buah ini berpotensi membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga meningkatkan fungsi seluler dan energi secara keseluruhan. Misalnya, stres oksidatif yang tinggi dapat mengganggu fungsi mitokondria, organel sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi.

Kombinasi karbohidrat kompleks, vitamin B, mineral penting, dan antioksidan yang mungkin terdapat dalam buah ini berpotensi memberikan kontribusi terhadap peningkatan energi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keberadaan dan kadar nutrisi-nutrisi tersebut, serta untuk menguji efektivitasnya dalam meningkatkan energi secara in vivo. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme kerja buah ini dalam meningkatkan energi akan memungkinkan pemanfaatannya yang lebih optimal untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Menjaga Kesehatan Kulit

Potensi efek positif terhadap kesehatan kulit menjadi salah satu aspek menarik dalam menelaah manfaat buah dari tanaman hias yang memiliki ciri khas pada bentuk daunnya. Kesehatan kulit, sebagai organ terbesar tubuh, mencerminkan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Berbagai faktor, seperti paparan sinar matahari, polusi, stres oksidatif, dan kekurangan nutrisi, dapat memengaruhi kesehatan kulit, menyebabkan masalah seperti penuaan dini, peradangan, dan kerusakan sel. Senyawa-senyawa tertentu yang mungkin terkandung dalam buah tersebut berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap beberapa atau seluruh faktor tersebut, sehingga mendukung kesehatan kulit.

Sebagai contoh, kandungan antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, polifenol, dan flavonoid, berpotensi melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit, sehingga menyebabkan keriput dan penuaan dini. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel kulit.

Selanjutnya, kandungan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin A, zinc, dan selenium, dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Vitamin A penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel kulit, serta membantu menjaga kelembapan kulit. Zinc berperan dalam penyembuhan luka dan mengurangi peradangan pada kulit. Selenium membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Potensi sifat anti-inflamasi dari buah tersebut juga dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, iritasi, dan infeksi. Peradangan kronis pada kulit dapat menyebabkan masalah seperti eksim, psoriasis, dan jerawat. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu meredakan gejala-gejala ini dan mempercepat proses penyembuhan.

Namun, perlu ditegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keberadaan dan kadar senyawa-senyawa tersebut, serta untuk menguji efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan kulit secara in vivo. Uji klinis yang melibatkan manusia diperlukan untuk mengevaluasi dampak konsumsi buah tersebut terhadap berbagai parameter kesehatan kulit, seperti kekenyalan, kelembapan, elastisitas, dan tingkat peradangan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan potensi alergi atau iritasi yang mungkin ditimbulkan oleh buah tersebut pada kulit sensitif. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter kulit atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum menggunakan buah ini sebagai bagian dari perawatan kulit, terutama bagi individu dengan kondisi kulit tertentu. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme kerja dan efektivitas buah ini dalam menjaga kesehatan kulit akan memungkinkan pemanfaatannya yang lebih optimal dan aman.

Tips Pemanfaatan Buah Palem Ekor Tupai

Memaksimalkan potensi buah dari tanaman hias ini memerlukan pemahaman mendalam dan pendekatan yang hati-hati. Berikut adalah panduan untuk memanfaatkan buah tersebut secara bijak dan bertanggung jawab:

Tip 1: Identifikasi dan Verifikasi Spesies
Pastikan identifikasi tanaman secara akurat sebelum mengonsumsi buahnya. Beberapa jenis palem memiliki buah yang aman dikonsumsi, sementara yang lain mungkin beracun. Konsultasikan dengan ahli botani atau pakar tanaman untuk verifikasi. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal.

Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Bahkan jika buah tersebut terbukti aman, konsumsi dalam jumlah kecil sebagai bagian dari diet yang seimbang. Belum ada rekomendasi dosis yang pasti, sehingga kehati-hatian adalah kunci. Konsumsi berlebihan berpotensi menimbulkan efek samping yang belum diketahui.

Tip 3: Perhatikan Reaksi Alergi
Lakukan uji alergi sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar. Oleskan sedikit sari buah pada kulit dan amati reaksinya selama 24 jam. Jika timbul kemerahan, gatal, atau iritasi, hindari konsumsi. Reaksi alergi dapat bervariasi dari ringan hingga berat.

Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau alergi makanan, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi. Buah tersebut mungkin berinteraksi dengan obat-obatan atau memperburuk kondisi yang ada. Keamanan konsumsi harus dipastikan secara individual.

Tip 5: Olah dengan Benar
Jika buah tersebut akan diolah menjadi makanan atau minuman, pastikan proses pengolahan dilakukan dengan benar untuk menghilangkan zat-zat yang mungkin berbahaya. Rebus, kukus, atau fermentasi dapat membantu mengurangi risiko. Ikuti panduan pengolahan makanan yang aman dan terpercaya.

Tip 6: Dapatkan dari Sumber Terpercaya
Pastikan buah berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya. Pilih buah yang segar, matang, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Keamanan pangan adalah prioritas utama.

Memanfaatkan buah dari tanaman ini memerlukan pendekatan yang seimbang antara potensi manfaat dan potensi risiko. Informasi yang akurat, kehati-hatian, dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Kajian terhadap potensi efek kesehatan dari buah tanaman palem berdaun khas ini masih dalam tahap awal. Minimnya penelitian klinis yang ekstensif membatasi kesimpulan definitif mengenai khasiatnya. Sebagian besar bukti yang ada bersifat anekdotal atau berasal dari studi in vitro (laboratorium) yang menguji kandungan senyawa tertentu.

Beberapa studi laboratorium telah mengidentifikasi adanya senyawa antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid, dalam ekstrak buah. Senyawa-senyawa ini menunjukkan aktivitas penangkal radikal bebas dalam lingkungan terkontrol. Namun, penting untuk dicatat bahwa aktivitas antioksidan in vitro tidak selalu berkorelasi dengan efek yang sama dalam tubuh manusia. Bioavailabilitas dan metabolisme senyawa-senyawa ini setelah dikonsumsi perlu diteliti lebih lanjut.

Meskipun demikian, ada beberapa laporan kasus yang menarik perhatian. Sebagai contoh, sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal pertanian lokal mendokumentasikan penggunaan tradisional buah ini oleh masyarakat adat di wilayah tertentu. Mereka mengklaim bahwa konsumsi buah tersebut membantu meredakan gejala gangguan pencernaan dan meningkatkan energi. Namun, laporan ini tidak memenuhi standar metodologi ilmiah yang ketat dan tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif. Di sisi lain, sebuah studi kecil yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa biologi menemukan bahwa ekstrak buah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi pada sel-sel yang dikultur di laboratorium. Akan tetapi, studi ini memiliki keterbatasan ukuran sampel dan desain eksperimen yang sederhana.

Perlu ditegaskan bahwa bukti-bukti yang ada masih bersifat fragmentaris dan tidak cukup untuk mendukung klaim kesehatan yang berlebihan. Penelitian yang lebih komprehensif, termasuk studi klinis terkontrol dengan partisipan manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi manfaat kesehatan dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Masyarakat didorong untuk bersikap kritis terhadap informasi yang beredar dan tidak menganggap buah ini sebagai pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu dianjurkan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.