Intip 7 Manfaat Buah Kesemek, Yang Bikin Penasaran!

Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal

Nilai gizi dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam buah dengan rasa manis ini memberikan dampak positif bagi kesehatan. Konsumsi rutin dikaitkan dengan peningkatan imunitas tubuh, perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, serta potensi pencegahan penyakit kronis. Kandungan seratnya juga mendukung kesehatan pencernaan.

"Buah ini memiliki potensi yang signifikan dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Kandungan antioksidan dan seratnya menjadikannya pilihan yang baik untuk dimasukkan ke dalam pola makan seimbang," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Kesemek, Yang Bikin Penasaran!

Dr. Hartono menambahkan, "Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan tetap tidak disarankan. Moderasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal."

Penelitian menunjukkan bahwa buah berwarna oranye ini kaya akan senyawa seperti tanin, flavonoid, dan karotenoid. Tanin berperan sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas, sementara flavonoid memiliki efek anti-inflamasi dan kardioprotektif. Karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, penting untuk kesehatan mata dan sistem imun. Konsumsi satu hingga dua buah per hari, sebagai bagian dari diet yang bervariasi, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan tubuh.

Manfaat Buah Kesemek

Buah kesemek, dengan kandungan nutrisinya yang kaya, menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi kesehatan. Mengonsumsi buah ini secara teratur dapat memberikan dampak positif pada berbagai aspek kesejahteraan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat utama:

  • Meningkatkan imunitas
  • Melawan radikal bebas
  • Menyehatkan pencernaan
  • Menjaga kesehatan mata
  • Mencegah inflamasi
  • Menurunkan tekanan darah
  • Kesehatan jantung

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara menyeluruh. Sebagai contoh, kandungan antioksidan yang melawan radikal bebas juga berperan dalam mencegah inflamasi kronis, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Serat yang terkandung dalam buah ini tidak hanya menyehatkan pencernaan tetapi juga membantu mengontrol kadar gula darah, mendukung kesehatan jantung lebih lanjut. Oleh karena itu, buah ini dapat menjadi tambahan berharga dalam pola makan seimbang.

Meningkatkan Imunitas

Kapasitas sistem imun tubuh dalam melawan patogen dan menjaga kesehatan secara keseluruhan merupakan aspek krusial. Buah dengan rasa manis ini berkontribusi signifikan dalam memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai penyakit.

  • Kandungan Vitamin C

    Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, berperan penting dalam menstimulasi produksi sel darah putih, komponen utama sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih ini bertugas mendeteksi dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya. Tingginya kadar vitamin C dalam buah ini membantu meningkatkan efisiensi sistem imun dalam merespons ancaman infeksi.

  • Keberadaan Antioksidan Lain

    Selain vitamin C, buah ini juga mengandung antioksidan lain seperti flavonoid dan karotenoid. Antioksidan ini melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel imun, dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan sel akibat radikal bebas dapat melemahkan sistem imun, sehingga perlindungan dari antioksidan ini sangat penting.

  • Peran Serat Pangan

    Kandungan serat pangan dalam buah ini mendukung kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat memainkan peran penting dalam sistem imun. Sebagian besar sel imun berada di saluran pencernaan, dan keseimbangan bakteri baik di usus membantu mengoptimalkan fungsi imun. Serat pangan menyediakan makanan bagi bakteri baik ini, mendorong pertumbuhan dan keberagaman mereka.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Inflamasi kronis dapat menekan fungsi sistem imun. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini, seperti flavonoid, membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, sistem imun dapat berfungsi lebih efisien dan fokus pada melawan patogen daripada mengatasi peradangan kronis.

  • Kontribusi Mineral Penting

    Buah ini juga mengandung mineral seperti kalium dan tembaga, yang berkontribusi pada fungsi imun yang optimal. Kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, penting untuk fungsi sel-sel imun. Tembaga berperan dalam produksi enzim yang terlibat dalam respons imun.

Kombinasi vitamin, mineral, antioksidan, dan serat pangan menjadikan buah ini sebagai pendukung penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai penyakit, mendukung kesehatan jangka panjang.

Melawan Radikal Bebas

Paparan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, merupakan ancaman konstan bagi kesehatan. Kemampuan suatu makanan untuk menetralkan radikal bebas sangat penting dalam mencegah berbagai penyakit kronis. Buah ini menawarkan potensi signifikan dalam memerangi efek berbahaya radikal bebas berkat kandungan antioksidannya yang kaya.

  • Kekuatan Antioksidan Vitamin C

    Vitamin C, yang terdapat dalam buah ini, merupakan antioksidan larut air yang efektif. Ia bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel. Vitamin C juga membantu meregenerasi antioksidan lain seperti vitamin E, memperkuat pertahanan antioksidan tubuh.

  • Peran Flavonoid dalam Perlindungan Sel

    Flavonoid, kelompok senyawa antioksidan lain yang ditemukan dalam buah ini, memiliki kemampuan untuk menetralkan berbagai jenis radikal bebas. Flavonoid juga dapat mengaktifkan enzim antioksidan endogen dalam tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan stres oksidatif.

  • Kontribusi Karotenoid bagi Kesehatan Seluler

    Karotenoid, seperti beta-karoten, memberikan warna oranye pada buah ini. Selain sebagai prekursor vitamin A, karotenoid juga memiliki sifat antioksidan. Mereka melindungi lipid dalam membran sel dari peroksidasi, proses yang merusak membran dan mengganggu fungsi sel.

  • Tanin sebagai Penangkal Radikal Bebas

    Tanin, senyawa polifenol dalam buah ini, memiliki kemampuan mengikat radikal bebas dan mencegahnya berinteraksi dengan molekul biologis penting. Tanin juga dapat menghambat enzim yang menghasilkan radikal bebas, mengurangi pembentukan radikal bebas di dalam tubuh.

Dengan kombinasi vitamin C, flavonoid, karotenoid, dan tanin, buah ini menyediakan spektrum luas perlindungan antioksidan. Konsumsi rutin buah ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, melindungi sel-sel dari kerusakan, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Manfaat ini menjadikan buah ini sebagai tambahan berharga dalam diet untuk menjaga kesehatan optimal.

Menyehatkan Pencernaan

Fungsi pencernaan yang optimal merupakan fondasi bagi kesehatan secara keseluruhan. Kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi dan membuang limbah secara efisien sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang tepat. Buah dengan tekstur unik ini, dengan kandungan seratnya yang signifikan, berperan penting dalam mendukung dan memelihara sistem pencernaan yang sehat.

  • Serat Pangan sebagai Regulator Pencernaan

    Serat pangan, baik larut maupun tidak larut, hadir dalam jumlah yang cukup dalam buah ini. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengontrol kadar gula darah. Serat tidak larut menambahkan massa pada tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang teratur dan mencegah konstipasi. Kombinasi kedua jenis serat ini memastikan fungsi pencernaan yang seimbang.

  • Prebiotik Alami untuk Mikrobiota Usus

    Beberapa jenis serat dalam buah ini berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus. Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang efisien, produksi vitamin tertentu, dan bahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, buah ini berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

  • Mengurangi Risiko Gangguan Pencernaan

    Konsumsi rutin buah ini, sebagai bagian dari diet yang kaya serat, dapat membantu mengurangi risiko berbagai gangguan pencernaan. Misalnya, serat membantu mencegah divertikulitis, suatu kondisi di mana kantung kecil terbentuk di dinding usus besar. Serat juga dapat membantu meringankan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) dengan mengatur pergerakan usus.

  • Mendukung Penyerapan Nutrisi yang Optimal

    Dengan mempromosikan lingkungan usus yang sehat dan pergerakan usus yang teratur, buah ini secara tidak langsung mendukung penyerapan nutrisi yang optimal. Ketika sistem pencernaan berfungsi dengan baik, tubuh dapat mengekstrak dan menyerap nutrisi penting dari makanan secara lebih efisien, memastikan kesehatan dan kesejahteraan yang optimal.

Dengan demikian, kandungan serat dan prebiotik dalam buah ini menjadikannya sekutu penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsi teratur dapat memberikan dampak positif pada fungsi usus, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan mendukung penyerapan nutrisi yang optimal, berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Menjaga Kesehatan Mata

Kesehatan mata merupakan aspek vital dari kesejahteraan individu, memungkinkan interaksi dengan lingkungan sekitar secara optimal. Kemampuan penglihatan yang baik dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan nutrisi yang memadai. Buah berwarna oranye ini, dengan kandungan senyawa tertentu, berkontribusi positif terhadap pemeliharaan fungsi penglihatan dan pencegahan penyakit mata.

  • Kandungan Beta-Karoten sebagai Prekursor Vitamin A

    Beta-karoten, pigmen karotenoid yang memberikan warna pada buah ini, merupakan prekursor vitamin A. Vitamin A memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan kornea, lapisan terluar mata, serta mendukung fungsi retina, bagian mata yang bertanggung jawab atas penglihatan dalam kondisi cahaya redup. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk rabun senja dan xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan.

  • Lutein dan Zeaxanthin: Pelindung Retina dari Kerusakan Cahaya

    Buah ini mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terakumulasi di retina, khususnya di makula, area yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral yang tajam. Lutein dan zeaxanthin bertindak sebagai filter alami, menyerap cahaya biru yang berbahaya dan melindungi retina dari kerusakan oksidatif akibat paparan sinar matahari dan radiasi lain. Konsumsi lutein dan zeaxanthin dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua.

  • Antioksidan untuk Melawan Radikal Bebas di Mata

    Mata rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel mata. Buah ini kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, yang membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi mata dari stres oksidatif. Perlindungan antioksidan ini dapat membantu mencegah katarak, suatu kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, serta penyakit mata lainnya yang terkait dengan penuaan.

  • Kontribusi Vitamin dan Mineral Lainnya

    Selain beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin, buah ini juga mengandung vitamin dan mineral lain yang mendukung kesehatan mata. Vitamin E, misalnya, merupakan antioksidan yang melindungi membran sel di mata dari kerusakan. Seng berperan penting dalam metabolisme vitamin A dan membantu menjaga fungsi retina yang sehat.

Dengan demikian, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan mata. Kandungan beta-karoten, lutein, zeaxanthin, antioksidan, serta vitamin dan mineral lainnya, bekerja secara sinergis untuk melindungi mata dari kerusakan, mencegah penyakit mata, dan mendukung fungsi penglihatan yang optimal.

Mencegah Inflamasi

Kemampuan tubuh untuk mengendalikan respons peradangan merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Inflamasi kronis, yaitu peradangan yang berlangsung dalam waktu lama, dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Konsumsi makanan yang kaya akan senyawa anti-inflamasi dapat membantu memodulasi respons peradangan tubuh dan mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Buah dengan cita rasa manis ini memiliki potensi signifikan dalam mencegah inflamasi kronis berkat kandungan senyawa bioaktifnya.

  • Flavonoid sebagai Agen Anti-Inflamasi

    Flavonoid, sekelompok senyawa polifenol yang melimpah dalam buah ini, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Mereka bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memicu dan memperparah peradangan. Flavonoid juga dapat mengaktifkan jalur pensinyalan seluler yang menekan respons inflamasi.

  • Vitamin C: Reduksi Radikal Bebas dan Peradangan

    Vitamin C, antioksidan yang larut dalam air yang ditemukan dalam buah ini, berkontribusi dalam mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu stres oksidatif, yang pada gilirannya dapat memicu respons inflamasi. Dengan membersihkan radikal bebas, vitamin C membantu mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel dari kerusakan.

  • Karotenoid dan Modulasi Sistem Imun

    Karotenoid, seperti beta-karoten, selain berperan sebagai antioksidan, juga dapat memodulasi fungsi sistem imun. Sistem imun yang terlalu aktif dapat berkontribusi pada peradangan kronis. Karotenoid membantu menyeimbangkan respons imun dan mencegah peradangan berlebihan.

  • Serat Pangan dan Kesehatan Usus

    Kandungan serat dalam buah ini, dengan mendukung kesehatan mikrobiota usus, secara tidak langsung berkontribusi dalam mencegah inflamasi. Mikrobiota usus yang tidak seimbang dapat memicu peradangan sistemik. Serat pangan membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, mengurangi risiko peradangan yang berasal dari usus.

Dengan kombinasi flavonoid, vitamin C, karotenoid, dan serat pangan, konsumsi buah ini dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencegah inflamasi kronis. Penambahan buah ini ke dalam diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit yang terkait dengan peradangan, mendukung kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

Menurunkan Tekanan Darah

Buah dengan rasa manis dan tekstur khas ini menunjukkan potensi dalam membantu menurunkan tekanan darah, sebuah faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Efek ini dikaitkan dengan beberapa komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya. Kalium, mineral penting yang ditemukan dalam buah ini, berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang secara langsung memengaruhi tekanan darah. Kalium membantu menetralkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah ketika dikonsumsi berlebihan. Dengan meningkatkan ekskresi natrium melalui urin dan melebarkan pembuluh darah, kalium membantu menurunkan tekanan darah.

Selain kalium, senyawa antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid juga berkontribusi terhadap efek penurunan tekanan darah. Stres oksidatif dan peradangan kronis dapat merusak lapisan pembuluh darah, menyebabkan penyempitan dan peningkatan tekanan darah. Antioksidan dalam buah ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan ini, meningkatkan elastisitasnya, dan memfasilitasi aliran darah yang lebih lancar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan flavonoid dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi. Serat pangan yang terkandung dalam buah ini juga memainkan peran pendukung. Serat larut membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah, mengurangi risiko pembentukan plak di arteri, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian, kombinasi kalium, antioksidan, dan serat pangan menjadikan buah ini sebagai tambahan yang berpotensi bermanfaat dalam diet untuk menjaga tekanan darah yang sehat.

Kesehatan Jantung

Kondisi kardiovaskular yang optimal merupakan pilar utama dalam menentukan kualitas hidup. Berbagai faktor, termasuk pola makan, berkontribusi terhadap kesehatan jantung. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang berwarna oranye ini, dikaitkan dengan potensi perlindungan terhadap berbagai gangguan kardiovaskular.

  • Pengaruh Kalium terhadap Regulasi Tekanan Darah

    Kalium, mineral esensial yang terdapat dalam buah ini, memainkan peran krusial dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kalium membantu menetralkan efek natrium, mineral yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian, asupan kalium yang memadai berkontribusi terhadap pengurangan beban kerja jantung.

  • Peran Antioksidan dalam Mencegah Aterosklerosis

    Aterosklerosis, penumpukan plak di arteri, merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Antioksidan, seperti flavonoid dan karotenoid yang ditemukan dalam buah ini, membantu melindungi arteri dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif memicu peradangan dan pembentukan plak. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mencegah perkembangan aterosklerosis.

  • Kontribusi Serat Pangan terhadap Kontrol Kolesterol

    Kolesterol tinggi, terutama kolesterol LDL ("jahat"), merupakan faktor risiko lain penyakit jantung. Serat pangan, khususnya serat larut, yang terdapat dalam buah ini, membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya. Penurunan kadar kolesterol LDL mengurangi risiko pembentukan plak dan penyempitan arteri.

  • Efek Anti-Inflamasi terhadap Kesehatan Kardiovaskular

    Inflamasi kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi, seperti flavonoid dan vitamin C, yang terdapat dalam buah ini, membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk di pembuluh darah. Pengurangan peradangan membantu mencegah kerusakan arteri dan mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah.

Kombinasi kalium, antioksidan, serat pangan, dan senyawa anti-inflamasi dalam buah ini menjadikannya pilihan yang berpotensi bermanfaat dalam mendukung kesehatan jantung. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan fungsi kardiovaskular secara keseluruhan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat spesifik buah ini terhadap kesehatan jantung.

Tips Optimalisasi Konsumsi untuk Kesehatan

Pemanfaatan potensi kesehatan dari buah ini memerlukan pendekatan yang terinformasi dan terukur. Penerapan beberapa strategi berikut dapat memaksimalkan manfaat yang diperoleh.

Tip 1: Perhatikan Tingkat Kematangan
Pilih buah yang benar-benar matang. Buah yang belum matang mengandung tanin dalam jumlah tinggi, yang dapat menyebabkan rasa sepat dan bahkan masalah pencernaan. Biarkan buah matang sepenuhnya hingga teksturnya lembut dan warnanya oranye cerah.

Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun bermanfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Batasi asupan hingga satu atau dua buah per hari. Perhatikan respons tubuh dan sesuaikan jumlahnya jika diperlukan.

Tip 3: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati buah ini dalam berbagai cara. Dapat dikonsumsi langsung, ditambahkan ke salad buah, diolah menjadi jus, atau digunakan sebagai bahan dalam kue dan makanan penutup lainnya. Variasi membantu menghindari kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang lebih beragam.

Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Padukan buah ini dengan makanan lain yang kaya nutrisi. Misalnya, kombinasikan dengan yogurt dan granola untuk sarapan yang sehat dan kaya serat. Tambahkan kacang-kacangan dan biji-bijian untuk meningkatkan asupan protein dan lemak sehat.

Tip 5: Perhatikan Interaksi Obat
Bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin. Beberapa senyawa dalam buah ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan, memengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.

Tip 6: Simpan dengan Benar
Simpan buah yang matang di lemari es untuk memperpanjang kesegarannya. Buah yang belum matang dapat disimpan pada suhu ruangan hingga matang. Hindari menyimpan buah yang dekat dengan produk yang menghasilkan etilen, seperti pisang dan apel, karena dapat mempercepat proses pematangan.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh buah ini sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Konsumsi yang bijak dan terinformasi adalah kunci untuk memperoleh manfaat optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi buah ini terhadap kesehatan manusia masih terus berlangsung, meskipun beberapa studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan. Satu studi observasional yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Science meneliti hubungan antara konsumsi buah-buahan kaya antioksidan dan insiden penyakit kardiovaskular pada populasi lansia. Meskipun studi tersebut tidak secara spesifik berfokus pada buah ini, hasil analisis menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi buah-buahan kaya antioksidan secara teratur memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Studi ini menyoroti potensi peran antioksidan dalam melindungi kesehatan jantung.

Sebuah studi klinis kecil yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition meneliti efek konsumsi ekstrak buah ini terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2. Partisipan yang mengonsumsi ekstrak buah ini selama delapan minggu menunjukkan penurunan kadar glukosa darah puasa yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini menunjukkan potensi buah ini sebagai agen tambahan dalam pengelolaan diabetes, namun perlu dicatat bahwa studi tersebut memiliki ukuran sampel yang kecil dan memerlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan desain yang lebih ketat.

Terdapat pula beberapa studi in vitro dan in vivo yang meneliti aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi senyawa yang ditemukan dalam buah ini. Studi-studi ini menunjukkan bahwa senyawa seperti flavonoid dan karotenoid memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan. Meskipun hasil studi ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa hasil in vitro dan in vivo tidak selalu dapat diterjemahkan secara langsung ke efek pada manusia. Efek yang diamati dalam lingkungan laboratorium atau pada hewan mungkin tidak sama dengan efek yang terjadi pada manusia.

Interpretasi bukti ilmiah yang ada mengenai potensi manfaat kesehatan buah ini memerlukan pendekatan yang hati-hati dan kritis. Meskipun beberapa studi menunjukkan hasil yang menjanjikan, sebagian besar studi tersebut memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil, desain studi yang kurang ketat, atau kurangnya kelompok kontrol yang memadai. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar, desain yang lebih ketat, dan populasi yang lebih beragam untuk mengkonfirmasi potensi manfaat kesehatan buah ini dan untuk menentukan dosis optimal serta durasi konsumsi yang aman dan efektif.