Intip 7 Manfaat Buah Kelor yang Wajib Kamu Intip!

Sabtu, 28 Juni 2025 oleh journal

Kelor, tanaman yang dikenal luas di berbagai daerah, menghasilkan buah yang menyimpan berbagai senyawa bioaktif. Senyawa-senyawa ini, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, berkontribusi pada kesehatan tubuh. Konsumsi buah dari tanaman ini dikaitkan dengan potensi peningkatan daya tahan tubuh, pencegahan kerusakan sel akibat radikal bebas, serta pemeliharaan fungsi organ tubuh secara umum.

"Buah dari tanaman kelor menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai suplemen alami untuk mendukung kesehatan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, kandungan nutrisinya yang kaya memberikan dasar yang kuat untuk manfaat yang dilaporkan," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Kelor yang Wajib Kamu Intip!

- Dr. Amelia Putri, Ahli Gizi Klinis

Pendapat ini didukung oleh bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa komponen-komponen bioaktif di dalamnya berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Buah kelor mengandung sejumlah senyawa penting, termasuk vitamin C, vitamin A, potasium, dan kalsium. Selain itu, buah ini kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan asam askorbat. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan dan penyakit kronis. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak buah kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek ini. Sebagai suplemen makanan, buah kelor biasanya dikonsumsi dalam bentuk bubuk atau kapsul. Dosis yang direkomendasikan bervariasi, tetapi umumnya disarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya sesuai toleransi. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen buah kelor, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Manfaat Buah Kelor

Buah kelor menawarkan serangkaian manfaat potensial bagi kesehatan. Keberagaman nutrisi di dalamnya menjadikan buah ini sebagai sumber yang berharga untuk mendukung berbagai fungsi tubuh.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Melawan radikal bebas
  • Menurunkan gula darah
  • Menstabilkan tekanan darah
  • Memelihara fungsi organ
  • Sumber nutrisi penting
  • Mendukung kesehatan sel

Berbagai manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang terdapat dalam buah kelor. Sebagai contoh, kandungan vitamin C dan antioksidan berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Potensi penurunan gula darah dan tekanan darah juga menjanjikan, terutama bagi individu dengan risiko penyakit metabolik, meski memerlukan validasi lebih lanjut melalui penelitian skala besar. Secara keseluruhan, konsumsi buah kelor, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara umum.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Salah satu atribut utama dari buah kelor yang berkaitan dengan kesehatan adalah kemampuannya untuk memperkuat sistem imun. Kandungan vitamin C yang signifikan di dalamnya berperan krusial dalam produksi sel darah putih, komponen penting dalam melawan infeksi. Selain itu, buah ini mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan asam askorbat, yang bekerja menetralkan radikal bebas. Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat merusak sel-sel tubuh dan melemahkan sistem kekebalan. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam buah ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan, sehingga memungkinkan mereka berfungsi optimal dalam melawan patogen. Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif lainnya dalam buah kelor dapat merangsang produksi antibodi, protein yang secara spesifik menargetkan dan menghancurkan mikroorganisme penyebab penyakit. Kombinasi efek-efek ini menjadikan konsumsi buah ini sebagai strategi potensial untuk meningkatkan resistensi tubuh terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

Melawan radikal bebas

Kapasitas buah dari tanaman Moringa oleifera dalam memerangi radikal bebas merupakan aspek krusial yang mendasari banyak manfaat kesehatannya. Radikal bebas, molekul tidak stabil yang terbentuk sebagai produk sampingan metabolisme normal atau akibat paparan polusi, radiasi, dan zat kimia tertentu, dapat memicu stres oksidatif. Stres oksidatif ini, jika tidak terkendali, dapat merusak sel, protein, dan DNA, berkontribusi pada proses penuaan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Buah ini kaya akan antioksidan, senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron tanpa menjadi tidak stabil sendiri. Kehadiran antioksidan seperti flavonoid, asam askorbat (vitamin C), dan karotenoid dalam buah ini memberikan perlindungan signifikan terhadap kerusakan oksidatif. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu menjaga integritas seluler, mengurangi peradangan, dan memelihara fungsi organ. Perlindungan antioksidan yang ditawarkan oleh konsumsi buah ini berperan penting dalam mencegah atau menunda perkembangan berbagai penyakit terkait stres oksidatif, menjadikannya komponen berharga dalam diet yang mendukung kesehatan jangka panjang.

Menurunkan gula darah

Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek vital dalam menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan. Ketidakseimbangan kadar gula darah, khususnya kondisi hiperglikemia, dapat memicu serangkaian komplikasi kesehatan yang merugikan. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi buah kelor dalam membantu mengelola kadar gula darah, menjadikannya area penelitian yang menarik dalam konteks pencarian solusi alami untuk mendukung kesehatan metabolik.

  • Kandungan Senyawa Bioaktif

    Buah kelor mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk flavonoid dan asam klorogenat, yang telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin. Insulin merupakan hormon kunci yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu sel-sel tubuh merespons insulin secara lebih efektif, sehingga memfasilitasi penyerapan glukosa dan menurunkan kadar gula darah.

  • Pengaruh pada Enzim Pencernaan

    Beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak buah kelor dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, enzim yang berperan dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa. Dengan menghambat enzim-enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

  • Efek Antioksidan dan Anti-inflamasi

    Stres oksidatif dan peradangan kronis seringkali terkait dengan resistensi insulin dan disfungsi sel beta pankreas, sel yang menghasilkan insulin. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah kelor dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, sehingga berpotensi melindungi sel beta pankreas dan meningkatkan fungsi insulin.

  • Studi Klinis Terbatas

    Meskipun beberapa studi awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa jumlah studi klinis yang mengevaluasi efek buah kelor pada kadar gula darah pada manusia masih terbatas. Studi yang ada umumnya memiliki ukuran sampel yang kecil dan durasi yang singkat. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang optimal.

Potensi buah kelor dalam membantu menurunkan kadar gula darah didasarkan pada kombinasi berbagai mekanisme biologis, termasuk peningkatan sensitivitas insulin, penghambatan enzim pencernaan karbohidrat, dan efek antioksidan serta anti-inflamasi. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa buah kelor bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional untuk diabetes. Individu dengan diabetes atau masalah kadar gula darah lainnya harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi buah kelor sebagai suplemen, dan terus mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan.

Menstabilkan tekanan darah

Pengaturan tekanan darah yang optimal merupakan fondasi bagi kesehatan kardiovaskular. Fluktuasi tekanan darah yang tidak terkendali, terutama kondisi hipertensi, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi buah dari tanaman kelor berpotensi berkontribusi dalam menjaga tekanan darah dalam rentang yang sehat, melengkapi manfaat kesehatan lainnya.

  • Kandungan Kalium yang Signifikan

    Buah ini mengandung kalium, mineral esensial yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium, yang cenderung meningkatkan tekanan darah. Konsumsi kalium yang cukup dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada dinding arteri.

  • Senyawa Bioaktif dengan Efek Vasodilatasi

    Beberapa senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah kelor, seperti flavonoid dan isothiocyanate, memiliki sifat vasodilatasi. Vasodilatasi mengacu pada pelebaran pembuluh darah, yang memungkinkan darah mengalir lebih lancar dan mengurangi tekanan darah. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan merelaksasi otot-otot polos di dinding pembuluh darah.

  • Efek Antioksidan dalam Melindungi Pembuluh Darah

    Stres oksidatif dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, yang dikenal sebagai endotelium, dan berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Antioksidan yang kaya dalam buah ini, seperti vitamin C dan karotenoid, membantu melindungi endotelium dari kerusakan oksidatif, menjaga elastisitas pembuluh darah, dan mendukung pengaturan tekanan darah yang sehat.

  • Pengaruh pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS)

    RAAS merupakan sistem hormonal kompleks yang berperan dalam mengatur tekanan darah. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak buah kelor dapat mempengaruhi aktivitas RAAS, membantu menurunkan produksi angiotensin II, hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

  • Peran dalam Mengurangi Peradangan

    Peradangan kronis seringkali terkait dengan hipertensi. Senyawa anti-inflamasi dalam buah kelor dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk di pembuluh darah, sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah.

Meskipun mekanisme yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut, kombinasi kandungan kalium, senyawa bioaktif dengan efek vasodilatasi, perlindungan antioksidan, pengaruh pada RAAS, dan peran dalam mengurangi peradangan menjadikan konsumsi buah ini sebagai potensi dukungan alami dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Penting untuk diingat bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional untuk hipertensi. Individu dengan hipertensi harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi buah kelor sebagai suplemen, dan terus mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan.

Memelihara Fungsi Organ

Integritas dan fungsi optimal organ tubuh merupakan prasyarat fundamental bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Berbagai kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam buah dari tanaman Moringa oleifera berperan penting dalam mendukung dan memelihara fungsi organ-organ vital, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.

  • Perlindungan Hati (Hepar)

    Hati, sebagai organ detoksifikasi utama, rentan terhadap kerusakan akibat paparan toksin dan stres oksidatif. Senyawa antioksidan yang terdapat dalam buah ini, seperti flavonoid dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah ini dapat mendukung regenerasi sel hati dan meningkatkan fungsi detoksifikasi.

  • Dukungan Fungsi Ginjal

    Ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dari darah dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit. Sifat diuretik ringan pada buah ini dapat membantu meningkatkan produksi urin, memfasilitasi pembuangan racun dari tubuh dan mengurangi beban kerja ginjal. Selain itu, kandungan antioksidan membantu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif.

  • Optimalisasi Fungsi Jantung

    Kesehatan jantung bergantung pada fungsi pembuluh darah yang sehat dan kemampuan otot jantung untuk memompa darah secara efisien. Kalium, yang terdapat dalam buah ini, membantu mengatur tekanan darah dan menjaga keseimbangan elektrolit, yang penting untuk fungsi jantung yang optimal. Antioksidan membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko aterosklerosis.

  • Pemeliharaan Kesehatan Pencernaan

    Sistem pencernaan yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah. Serat yang terkandung dalam buah ini membantu melancarkan pencernaan, mencegah konstipasi, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Senyawa anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.

Secara keseluruhan, kontribusi buah dari tanaman Moringa oleifera dalam memelihara fungsi organ mencakup perlindungan terhadap kerusakan oksidatif, dukungan detoksifikasi, regulasi tekanan darah, dan peningkatan kesehatan pencernaan. Dengan demikian, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.

Sumber nutrisi penting

Kandungan nutrisi yang melimpah dalam buah kelor adalah fondasi utama dari berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Buah ini bukan sekadar pelengkap diet, melainkan sumber terkonsentrasi dari berbagai vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang esensial bagi fungsi tubuh yang optimal. Statusnya sebagai sumber nutrisi penting secara langsung berkontribusi pada kemampuannya dalam mendukung kesehatan secara menyeluruh. Setiap nutrisi yang terkandung di dalamnya memainkan peran spesifik dalam berbagai proses fisiologis, dan kombinasi sinergis dari nutrisi-nutrisi ini menciptakan efek yang lebih besar daripada sekadar jumlah bagian-bagiannya. Vitamin C, misalnya, tidak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga bekerja sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan. Kalium membantu mengatur tekanan darah, sementara kalsium mendukung kesehatan tulang dan fungsi saraf. Kehadiran senyawa antioksidan, seperti flavonoid, memberikan perlindungan tambahan terhadap stres oksidatif, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Dengan demikian, status buah kelor sebagai sumber nutrisi penting adalah pendorong utama dari potensi manfaat kesehatannya, menjadikan buah ini sebagai tambahan berharga dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesejahteraan.

Mendukung kesehatan sel

Integritas seluler merupakan fondasi dari kesehatan jaringan, organ, dan sistem tubuh secara keseluruhan. Kemampuan suatu zat untuk mendukung kesehatan seluler memiliki implikasi yang luas bagi pencegahan penyakit dan pemeliharaan fungsi tubuh yang optimal. Dalam konteks manfaat yang dikaitkan dengan buah dari tanaman Moringa oleifera, dukungan terhadap kesehatan sel menjadi mekanisme kunci yang mendasari banyak efek positif yang dilaporkan.

  • Perlindungan Antioksidan Terhadap Stres Oksidatif

    Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme dan paparan lingkungan, dapat memicu stres oksidatif yang merusak sel. Kerusakan ini dapat memengaruhi DNA, protein, dan membran sel, berkontribusi pada penuaan dan risiko penyakit kronis. Buah ini kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C, yang menetralkan radikal bebas, melindungi sel dari kerusakan oksidatif, dan menjaga integritas struktural serta fungsionalnya. Contohnya, perlindungan terhadap sel endotel pembuluh darah dapat mencegah aterosklerosis dan penyakit jantung.

  • Pengaturan Inflamasi Seluler

    Inflamasi kronis, respons imun yang berkepanjangan, dapat merusak sel dan jaringan. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini, seperti isothiocyanate, membantu menekan respons inflamasi yang berlebihan. Dengan mengurangi inflamasi seluler, buah ini membantu menjaga lingkungan mikro yang mendukung fungsi sel yang sehat. Sebagai contoh, pengurangan inflamasi pada sel pankreas dapat meningkatkan produksi insulin dan mengontrol kadar gula darah.

  • Dukungan Terhadap Perbaikan DNA

    Kerusakan DNA, baik akibat faktor internal maupun eksternal, dapat menyebabkan mutasi dan disfungsi seluler. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam buah ini dapat mendukung mekanisme perbaikan DNA, membantu sel memperbaiki kerusakan genetik dan mencegah perkembangan penyakit. Contohnya, dukungan terhadap perbaikan DNA pada sel kulit dapat mengurangi risiko kanker kulit akibat paparan sinar UV.

  • Peningkatan Fungsi Mitokondria

    Mitokondria, sebagai pembangkit tenaga sel, bertanggung jawab atas produksi energi. Disfungsi mitokondria terkait dengan berbagai penyakit. Senyawa bioaktif dalam buah ini dapat membantu meningkatkan fungsi mitokondria, meningkatkan produksi energi seluler, dan menjaga kesehatan sel secara keseluruhan. Contohnya, peningkatan fungsi mitokondria pada sel otot dapat meningkatkan kinerja fisik dan mengurangi kelelahan.

  • Detoksifikasi Seluler

    Sel secara terus-menerus terpapar toksin dari lingkungan dan produk sampingan metabolisme. Buah ini dapat mendukung mekanisme detoksifikasi seluler, membantu sel menghilangkan limbah dan toksin, serta menjaga lingkungan internal yang bersih dan sehat. Contohnya, dukungan detoksifikasi pada sel hati dapat meningkatkan fungsi detoksifikasi tubuh secara keseluruhan.

Melalui berbagai mekanisme ini, buah dari tanaman Moringa oleifera berkontribusi signifikan terhadap dukungan kesehatan seluler. Perlindungan terhadap stres oksidatif, pengaturan inflamasi, dukungan perbaikan DNA, peningkatan fungsi mitokondria, dan detoksifikasi seluler secara kolektif membantu menjaga integritas dan fungsi sel yang optimal, yang pada akhirnya berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi buah ini.

Tips Pemanfaatan Optimal Buah Kelor

Untuk memaksimalkan potensi kesehatan yang terkandung dalam buah dari tanaman Moringa oleifera, pendekatan yang cermat dan terinformasi sangat dianjurkan. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu mengoptimalkan integrasinya ke dalam pola makan dan gaya hidup.

Tip 1: Pilih Sumber yang Terpercaya:
Kualitas buah kelor sangat bervariasi tergantung pada asal, metode budidaya, dan proses pengolahan. Pastikan untuk memperoleh buah kelor atau produk olahannya dari sumber yang memiliki reputasi baik, menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan, dan melakukan pengujian kualitas secara berkala. Sertifikasi organik dapat menjadi indikator tambahan dari kualitas dan keamanan produk.

Tip 2: Perhatikan Bentuk Konsumsi:
Buah kelor dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, termasuk segar, kering, bubuk, atau sebagai ekstrak. Bentuk bubuk seringkali lebih praktis untuk ditambahkan ke smoothie, jus, atau makanan lainnya. Ekstrak dapat memberikan konsentrasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi. Pertimbangkan preferensi pribadi dan tujuan kesehatan spesifik Anda dalam memilih bentuk konsumsi yang paling sesuai.

Tip 3: Integrasikan Secara Bertahap ke dalam Diet:
Seperti halnya suplemen makanan lainnya, integrasikan buah kelor ke dalam diet secara bertahap untuk memantau respons tubuh. Mulailah dengan dosis kecil dan secara bertahap tingkatkan sesuai toleransi. Perhatikan setiap perubahan dalam kesehatan atau pencernaan, dan sesuaikan dosis jika diperlukan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Diet Seimbang:
Buah kelor sebaiknya dianggap sebagai pelengkap diet yang sehat dan seimbang, bukan pengganti makanan bergizi. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai macam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara menyeluruh.

Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan:
Sebelum mengonsumsi buah kelor secara teratur, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau sedang hamil atau menyusui, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kesehatan dan kebutuhan individu Anda.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan potensi manfaat kesehatan dari buah kelor, sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan. Pendekatan yang bertanggung jawab dan terinformasi sangat penting untuk memastikan pengalaman yang aman dan bermanfaat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai dampak konsumsi buah dari tanaman Moringa oleifera terhadap kesehatan manusia terus berkembang. Beberapa studi pendahuluan menunjukkan hasil yang menjanjikan, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi efek-efek ini. Studi-studi ini umumnya berfokus pada analisis kandungan senyawa bioaktif dalam buah kelor dan dampaknya terhadap berbagai parameter kesehatan.

Salah satu area penelitian yang menarik adalah potensi buah kelor dalam membantu mengelola kadar gula darah pada individu dengan diabetes tipe 2. Sebuah studi kecil yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak buah kelor selama beberapa minggu dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah puasa dan peningkatan kadar hemoglobin A1c (HbA1c), indikator kontrol gula darah jangka panjang. Studi ini melibatkan sejumlah kecil peserta dan tidak menggunakan kelompok kontrol plasebo, sehingga diperlukan interpretasi yang hati-hati terhadap hasilnya. Namun, temuan ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat.

Studi lain, yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research, meneliti efek konsumsi buah kelor terhadap profil lipid pada individu dengan hiperlipidemia (kadar lemak darah tinggi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah kelor dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), dan trigliserida, serta peningkatan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik"). Studi ini memiliki ukuran sampel yang terbatas dan tidak menggunakan kelompok kontrol, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang definitif. Akan tetapi, temuan ini sejalan dengan bukti yang menunjukkan efek antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa bioaktif dalam buah kelor, yang dapat berkontribusi pada peningkatan profil lipid.

Penting untuk dicatat bahwa banyak studi yang ada menggunakan ekstrak buah kelor dengan konsentrasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi daripada yang biasanya ditemukan dalam konsumsi buah segar atau bubuk. Selain itu, beberapa studi dilakukan pada hewan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia. Meskipun demikian, bukti yang ada memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi buah kelor sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kesehatan metabolik dan kardiovaskular. Konsumen diimbau untuk bersikap kritis terhadap klaim kesehatan yang berlebihan dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau rejimen suplemen mereka.