Temukan 7 Manfaat Buah Mangga & Kandungannya yang Jarang Diketahui
Jumat, 11 Juli 2025 oleh journal
Komposisi nutrisi pada buah mangga mencakup berbagai vitamin, mineral, serat, dan senyawa antioksidan. Elemen-elemen ini berkontribusi pada efek positif bagi kesehatan tubuh, seperti peningkatan sistem kekebalan, perlindungan sel dari kerusakan, dan dukungan terhadap fungsi pencernaan yang optimal.
"Buah mangga, dengan profil nutrisinya yang kaya, dapat menjadi tambahan yang berharga dalam pola makan seimbang, mendukung kesehatan secara menyeluruh."
- Dr. Amelia Sari, Spesialis Gizi Klinik.
Kandungan nutrisi buah ini menawarkan sejumlah potensi manfaat kesehatan yang signifikan.
Mangga kaya akan vitamin C, antioksidan yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, kandungan seratnya yang tinggi mendukung kesehatan pencernaan, membantu mencegah sembelit dan menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Senyawa bioaktif seperti mangiferin, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, berpotensi melindungi tubuh dari penyakit kronis. Konsumsi mangga dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang, direkomendasikan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya secara optimal. Penting untuk diingat bahwa respons individu terhadap makanan dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk panduan yang dipersonalisasi.
Kandungan Buah Mangga dan Manfaatnya
Komposisi nutrisi buah mangga berkontribusi signifikan terhadap berbagai aspek kesehatan. Pemahaman mendalam mengenai manfaat-manfaat utama ini esensial untuk mengoptimalkan konsumsi buah mangga sebagai bagian dari pola makan yang sehat.
- Imunitas meningkat
- Pencernaan lancar
- Kesehatan mata
- Antioksidan tinggi
- Jantung sehat
- Kulit bercahaya
- Potensi antikanker
Manfaat-manfaat tersebut saling terkait erat dengan kandungan nutrisi mangga. Contohnya, vitamin C yang tinggi berperan dalam meningkatkan imunitas, sementara serat membantu melancarkan pencernaan. Senyawa antioksidan seperti mangiferin melindungi sel dari kerusakan, berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis. Konsumsi mangga secara teratur, dalam porsi yang wajar, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara menyeluruh.
Imunitas Meningkat
Buah mangga memiliki peran dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Kandungan nutrisi di dalamnya berkontribusi terhadap mekanisme pertahanan alami tubuh melawan infeksi dan penyakit.
- Vitamin C sebagai Stimulan Imunitas
Vitamin C yang terkandung dalam mangga merupakan antioksidan kuat yang membantu meningkatkan produksi sel darah putih (leukosit). Sel darah putih berperan penting dalam melawan infeksi bakteri dan virus. Asupan vitamin C yang cukup dapat memperpendek durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit seperti flu dan pilek.
- Antioksidan Melindungi Sel Imun
Senyawa antioksidan, termasuk karotenoid dan polifenol yang terdapat dalam mangga, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi. Dengan melindungi sel-sel imun, antioksidan berkontribusi pada respons imun yang lebih efektif.
- Serat Mendukung Kesehatan Usus
Sebagian besar sistem kekebalan tubuh berada di dalam usus. Serat dalam mangga membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan. Mikrobiota usus yang seimbang berperan penting dalam meningkatkan imunitas dan mencegah pertumbuhan bakteri patogen.
- Vitamin A untuk Integritas Mukosa
Vitamin A yang terdapat dalam mangga penting untuk menjaga integritas mukosa, yaitu lapisan pelindung yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan. Mukosa yang sehat berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap masuknya patogen ke dalam tubuh.
Dengan demikian, konsumsi buah mangga sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dukungan nutrisi yang signifikan bagi sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Peningkatan imunitas ini merupakan salah satu manfaat penting yang dapat diperoleh dari konsumsi buah mangga.
Pencernaan Lancar
Efek positif buah mangga terhadap sistem pencernaan berakar pada komposisi seratnya. Serat, yang merupakan karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memiliki peran krusial dalam memelihara kesehatan saluran cerna. Terdapat dua jenis serat, yaitu serat larut dan serat tidak larut, dan mangga mengandung keduanya, meskipun serat tidak larut lebih dominan.
Serat tidak larut, seperti selulosa, menambahkan volume pada tinja. Hal ini mempercepat pergerakan tinja melalui usus besar, mencegah terjadinya konstipasi atau sembelit. Dengan mempercepat transit waktu, serat tidak larut mengurangi waktu kontak antara zat-zat berbahaya dalam tinja dengan dinding usus, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit usus besar.
Selain itu, serat larut, seperti pektin, dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol. Meskipun jumlah serat larut dalam mangga relatif lebih kecil, keberadaannya tetap berkontribusi pada kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
Lebih lanjut, serat berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus (mikrobiota usus). Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan fungsi kekebalan tubuh. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, serat dalam mangga berkontribusi pada keseimbangan mikrobiota usus, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, konsumsi buah mangga, dengan kandungan seratnya yang signifikan, dapat membantu menjaga kelancaran proses pencernaan, mencegah konstipasi, dan memelihara kesehatan mikrobiota usus, yang merupakan fondasi penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Kesehatan Mata
Asupan nutrisi memainkan peranan krusial dalam memelihara fungsi penglihatan dan mencegah berbagai gangguan mata. Konsumsi buah mangga, dengan kandungan vitamin dan antioksidannya, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan organ visual.
- Vitamin A dan Fungsi Retina
Mangga merupakan sumber vitamin A, nutrisi esensial untuk fungsi retina. Retina, lapisan peka cahaya di bagian belakang mata, membutuhkan vitamin A untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja (kesulitan melihat dalam kondisi cahaya redup) dan, dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kebutaan.
- Lutein dan Zeaxanthin: Perlindungan Terhadap AMD
Mangga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terakumulasi di makula, bagian tengah retina yang bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan. Lutein dan zeaxanthin bertindak sebagai filter alami terhadap cahaya biru yang berbahaya dan membantu melindungi makula dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan lutein dan zeaxanthin yang cukup dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua.
- Antioksidan Melawan Stres Oksidatif
Kandungan antioksidan dalam mangga, seperti vitamin C dan beta-karoten, membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat stres oksidatif. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit mata, termasuk katarak dan glaukoma.
- Beta-Karoten dan Pembentukan Vitamin A
Mangga kaya akan beta-karoten, prekursor vitamin A. Tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A sesuai kebutuhan. Dengan demikian, mangga menyediakan sumber vitamin A yang berkelanjutan untuk mendukung kesehatan mata.
- Meningkatkan Hidrasi Mata
Kandungan air yang tinggi dalam mangga membantu menjaga hidrasi tubuh, termasuk mata. Hidrasi yang cukup penting untuk produksi air mata yang memadai, yang melumasi mata dan mencegah kekeringan dan iritasi.
Kombinasi vitamin A, lutein, zeaxanthin, dan antioksidan dalam buah mangga menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan mata sebagai bagian dari pola makan seimbang. Konsumsi mangga secara teratur dapat membantu melindungi penglihatan dan mengurangi risiko berbagai penyakit mata terkait usia.
Antioksidan Tinggi
Keberadaan antioksidan dalam buah mangga merupakan faktor penentu dalam memberikan berbagai manfaat kesehatan. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis. Tingginya kadar antioksidan dalam buah ini menjadikannya aset berharga untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh.
- Mangiferin: Antioksidan Utama dengan Potensi Anti-inflamasi
Mangiferin adalah senyawa polifenol yang melimpah dalam buah mangga, terutama pada kulit dan bijinya. Penelitian menunjukkan bahwa mangiferin memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Selain itu, mangiferin juga menunjukkan sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
- Vitamin C: Pelindung Sel dan Peningkat Imunitas
Vitamin C adalah antioksidan penting yang larut dalam air dan ditemukan dalam jumlah signifikan dalam buah mangga. Vitamin C membantu menetralkan radikal bebas dalam cairan tubuh, melindungi sel dari kerusakan. Selain itu, vitamin C juga berperan penting dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
- Karotenoid: Prekursor Vitamin A dengan Aktivitas Antioksidan
Buah mangga kaya akan karotenoid, termasuk beta-karoten, alfa-karoten, dan beta-cryptoxanthin. Karotenoid adalah pigmen yang memberikan warna kuning dan oranye pada buah mangga. Selain bertindak sebagai prekursor vitamin A, karotenoid juga memiliki aktivitas antioksidan, membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.
- Quercetin: Antioksidan dengan Potensi Antikanker
Quercetin adalah flavonoid yang ditemukan dalam buah mangga dan memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa quercetin dapat membantu melindungi sel dari kerusakan DNA dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, quercetin menunjukkan potensi sebagai agen antikanker.
- Asam Galat: Antioksidan dengan Efek Neuroprotektif
Asam galat adalah senyawa fenolik yang ditemukan dalam buah mangga dan memiliki sifat antioksidan dan neuroprotektif. Penelitian menunjukkan bahwa asam galat dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Dengan kandungan antioksidan yang beragam dan melimpah, buah mangga menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap stres oksidatif dan peradangan kronis. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, menegaskan peran penting antioksidan dalam manfaat kesehatan yang terkait dengan buah mangga.
Jantung Sehat
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan menyeluruh, dan pola makan memainkan peran sentral dalam menjaganya. Komposisi nutrisi pada buah mangga memiliki potensi untuk mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal melalui berbagai mekanisme.
- Kalium dan Pengaturan Tekanan Darah
Mangga merupakan sumber kalium yang baik, mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah. Kalium bekerja dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada individu dengan hipertensi, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
- Serat dan Pengurangan Kolesterol
Kandungan serat dalam mangga, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL berkontribusi pada pencegahan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.
- Antioksidan dan Perlindungan Arteri
Antioksidan dalam mangga, seperti vitamin C dan mangiferin, membantu melindungi arteri dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dan oksidasi kolesterol LDL, yang berkontribusi pada pembentukan plak aterosklerotik. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga kesehatan dan elastisitas arteri.
- Vitamin B dan Metabolisme Homosistein
Mangga mengandung beberapa vitamin B, termasuk folat (vitamin B9). Folat berperan penting dalam metabolisme homosistein, asam amino yang kadar tinggi dalam darah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Asupan folat yang cukup membantu menjaga kadar homosistein tetap terkendali.
- Polifenol dan Fungsi Pembuluh Darah
Senyawa polifenol dalam mangga, seperti quercetin, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah. Polifenol dapat membantu meningkatkan produksi oksida nitrat, molekul yang melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung dan organ lainnya.
- Kandungan Lemak yang Rendah
Mangga secara alami rendah lemak, terutama lemak jenuh. Diet rendah lemak jenuh penting untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung. Dengan memilih mangga sebagai camilan sehat, individu dapat mengurangi asupan lemak jenuh dan mendukung kesehatan jantung.
Dengan demikian, konsumsi buah mangga sebagai bagian dari diet seimbang, kaya akan buah-buahan dan sayuran, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung. Kombinasi kalium, serat, antioksidan, dan vitamin B dalam mangga bekerja secara sinergis untuk mengatur tekanan darah, menurunkan kolesterol, melindungi arteri, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, yang semuanya penting untuk menjaga kesehatan kardiovaskular yang optimal.
Kulit Bercahaya
Penampilan kulit yang sehat dan bercahaya seringkali mencerminkan kecukupan nutrisi yang mendukung fungsi seluler dan perlindungan dari faktor-faktor lingkungan yang merusak. Konsumsi buah mangga dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi kulit melalui beberapa mekanisme penting yang terkait dengan kandungan nutrisinya.
Vitamin C yang terdapat dalam buah ini berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada kulit. Kolagen membantu menjaga kekencangan kulit, mengurangi tampilan kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka. Asupan vitamin C yang memadai memastikan produksi kolagen yang optimal, sehingga meningkatkan tekstur dan penampilan kulit secara keseluruhan.
Selain itu, kandungan vitamin A, yang diperoleh dari konversi beta-karoten dalam tubuh, penting untuk regenerasi sel kulit. Vitamin A membantu mempercepat pergantian sel kulit mati dengan sel kulit baru yang sehat, sehingga menghasilkan kulit yang lebih halus dan cerah. Vitamin A juga berperan dalam menjaga kelembapan kulit, mencegah kekeringan dan pengelupasan.
Antioksidan, seperti mangiferin dan quercetin, membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor stres lainnya. Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan bintik-bintik hitam. Antioksidan menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan, dan membantu menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Terakhir, kandungan air yang tinggi dalam buah ini membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Hidrasi yang cukup penting untuk menjaga elastisitas kulit, mencegah kekeringan, dan memberikan tampilan yang segar dan bercahaya. Dengan demikian, konsumsi buah mangga sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat memberikan nutrisi penting yang mendukung kesehatan dan kecantikan kulit dari dalam, menghasilkan tampilan kulit yang lebih sehat dan bercahaya.
Potensi Antikanker
Sejumlah penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah mangga memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko perkembangan penyakit tersebut. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia, temuan-temuan ini memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai peran mangga dalam pencegahan dan pengobatan kanker.
- Mangiferin dan Inhibisi Pertumbuhan Sel Kanker
Mangiferin, senyawa polifenol yang melimpah dalam buah mangga, telah terbukti memiliki aktivitas antikanker dalam studi laboratorium. Mangiferin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu siklus sel, memicu apoptosis (kematian sel terprogram), dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor). Penelitian in vitro dan in vivo telah menunjukkan efek mangiferin terhadap berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.
- Antioksidan dan Perlindungan DNA
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam buah mangga, termasuk vitamin C, karotenoid, dan quercetin, membantu melindungi DNA sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan DNA merupakan faktor utama dalam perkembangan kanker. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dapat membantu mencegah mutasi genetik yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
- Quercetin dan Modulasi Jalur Sinyal Kanker
Quercetin, flavonoid yang ditemukan dalam buah mangga, telah terbukti dapat memodulasi berbagai jalur sinyal yang terlibat dalam pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Quercetin dapat menghambat aktivitas enzim yang mempromosikan pertumbuhan tumor, mengurangi peradangan kronis yang terkait dengan kanker, dan meningkatkan efektivitas terapi kanker konvensional.
- Serat dan Kesehatan Usus Besar
Kandungan serat dalam buah mangga berkontribusi pada kesehatan usus besar dan dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Serat mempercepat pergerakan tinja melalui usus besar, mengurangi waktu kontak antara zat-zat berbahaya dalam tinja dengan dinding usus. Selain itu, serat dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) oleh bakteri usus, yang memiliki efek protektif terhadap sel-sel usus besar.
Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan potensi antikanker yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa buah mangga bukanlah obat untuk kanker. Konsumsi mangga sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, bersama dengan strategi pencegahan dan pengobatan kanker lainnya yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek antikanker mangga pada manusia dan menentukan dosis dan cara pemberian yang optimal.
Tips Optimalisasi Konsumsi Mangga untuk Kesehatan
Memaksimalkan potensi buah tropis ini memerlukan pemahaman tentang cara terbaik mengintegrasikannya ke dalam pola makan sehari-hari. Berikut adalah beberapa panduan untuk mendapatkan manfaat nutrisi secara optimal:
Tip 1: Pilih Mangga yang Matang Sempurna
Tingkat kematangan memengaruhi kandungan nutrisi. Mangga yang matang optimal mengandung kadar vitamin dan antioksidan tertinggi. Perhatikan aroma manis dan tekstur yang sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah yang terlalu keras atau memar.
Tip 2: Konsumsi dalam Porsi Moderat
Meskipun kaya nutrisi, mangga mengandung gula alami. Konsumsi berlebihan dapat memengaruhi kadar gula darah. Batasi asupan hingga satu atau dua potong per hari, terutama bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein atau Lemak Sehat
Mengonsumsi mangga bersama sumber protein (seperti yogurt Yunani atau kacang-kacangan) atau lemak sehat (seperti alpukat atau biji chia) dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar gula darah lebih stabil.
Tip 4: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati buah ini secara langsung, sebagai bagian dari salad buah, campuran smoothie, atau sebagai topping oatmeal. Variasi membantu mencegah kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
Tip 5: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setiap individu dapat merespons makanan secara berbeda. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi mangga. Jika muncul gejala alergi (seperti gatal-gatal atau ruam kulit) atau gangguan pencernaan, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan asupan nutrisi dari buah mangga, memperoleh manfaat kesehatan secara maksimal, dan menikmati rasa manisnya secara bertanggung jawab.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian epidemiologis menunjukkan korelasi antara konsumsi buah-buahan yang kaya akan senyawa bioaktif dan penurunan risiko penyakit kronis. Beberapa studi observasional menyoroti hubungan antara diet yang mencakup buah-buahan tropis dan perbaikan parameter kesehatan tertentu. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi observasional hanya dapat menunjukkan asosiasi, bukan hubungan sebab-akibat.
Uji klinis terkontrol diperlukan untuk mengevaluasi secara definitif efek intervensi dari komponen spesifik yang terdapat dalam buah mangga terhadap berbagai hasil kesehatan. Misalnya, penelitian yang meneliti efek mangiferin terhadap profil lipid atau sensitivitas insulin akan memberikan bukti yang lebih kuat mengenai potensi manfaatnya. Desain studi harus mencakup kelompok kontrol yang sesuai dan ukuran sampel yang memadai untuk memastikan validitas hasil.
Interpretasi data penelitian harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan faktor-faktor seperti variasi genetik individu, pola makan secara keseluruhan, dan gaya hidup lainnya. Respons terhadap intervensi nutrisi dapat bervariasi secara signifikan antar individu. Selain itu, perlu diakui bahwa penelitian saat ini mungkin memiliki keterbatasan dalam hal jangka waktu, dosis yang digunakan, atau populasi yang diteliti.
Kajian kritis terhadap bukti ilmiah yang tersedia sangat penting untuk membuat rekomendasi diet berbasis bukti. Konsumen didorong untuk mencari informasi dari sumber yang kredibel dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi. Pengembangan penelitian lebih lanjut, dengan desain yang kuat dan metodologi yang ketat, akan membantu memperjelas peran buah mangga dalam mendukung kesehatan dan mencegah penyakit.