7 Manfaat Daun Suring yang Wajib Kamu Intip!

Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal

Tumbuhan bernama suring menghasilkan helaian hijau yang secara tradisional dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kegunaannya beragam, mulai dari pengobatan tradisional hingga bahan baku dalam masakan tertentu. Kandungan senyawa aktif di dalamnya diyakini memberikan efek positif bagi kesehatan, menjadikannya bagian penting dalam praktik pengobatan herbal di beberapa daerah.

"Pemanfaatan tumbuhan suring dalam pengobatan tradisional telah lama dikenal, namun penelitian ilmiah lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbal medik dari Universitas Gadjah Mada.

7 Manfaat Daun Suring yang Wajib Kamu Intip!

Dr. Wijaya menambahkan, "Meskipun beberapa studi awal menunjukkan potensi manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan herbal ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional. Konsultasi dengan dokter tetap krusial sebelum mengonsumsi herbal apapun, termasuk olahan dari tumbuhan suring."

Tumbuhan ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan alkaloid, yang diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Secara tradisional, ekstrak tumbuhan ini digunakan untuk meredakan demam, mengatasi masalah pencernaan, dan mempercepat penyembuhan luka. Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi efek hepatoprotektif. Penggunaan sebaiknya dibatasi dan diawasi, umumnya dalam bentuk rebusan atau ekstrak yang dikonsumsi dalam dosis kecil. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, serta interaksi potensial dengan obat-obatan lain.

Daun Suring dan Manfaatnya

Tumbuhan suring, khususnya bagian daunnya, menyimpan potensi manfaat yang telah lama dikenal dalam praktik pengobatan tradisional. Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan senyawa aktif di dalamnya, yang berkontribusi pada berbagai efek terapeutik.

  • Meredakan Demam
  • Mengatasi Gangguan Pencernaan
  • Mempercepat Penyembuhan Luka
  • Efek Antioksidan
  • Efek Anti-inflamasi
  • Potensi Hepatoprotektif
  • Menurunkan Gula Darah

Manfaat-manfaat daun suring, seperti kemampuannya meredakan demam, berasal dari senyawa yang bekerja sebagai antipiretik alami. Penggunaan tradisional untuk gangguan pencernaan mengindikasikan adanya senyawa yang membantu menyeimbangkan flora usus atau meredakan peradangan. Efek antioksidan dan anti-inflamasi berkontribusi pada penyembuhan luka dan perlindungan sel dari kerusakan. Lebih lanjut, penelitian awal menunjukan potensi efek hepatoprotektif, menjadikannya kandidat untuk melindungi fungsi hati. Terakhir, terdapat dugaan potensi dalam membantu menurunkan kadar gula darah, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami mekanisme kerjanya.

Meredakan Demam

Salah satu pemanfaatan tradisional tumbuhan suring yang paling dikenal adalah kemampuannya dalam menurunkan suhu tubuh saat demam. Praktik ini didasarkan pada kandungan senyawa tertentu dalam daun yang diyakini memiliki efek antipiretik alami. Mekanisme kerjanya diduga melibatkan modulasi respons inflamasi tubuh atau pengaruh langsung terhadap pusat pengaturan suhu di otak. Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, penggunaan empiris selama berabad-abad telah menunjukkan potensi tumbuhan ini sebagai alternatif atau pelengkap dalam penanganan demam ringan hingga sedang. Penting untuk dicatat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada faktor individu dan penyebab demam, sehingga konsultasi medis tetap diperlukan, terutama jika demam berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Ekstrak daun suring umumnya diolah menjadi rebusan yang kemudian diminum, namun dosis dan cara pembuatan yang tepat perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Mengatasi Gangguan Pencernaan

Pemanfaatan tumbuhan suring dalam meredakan berbagai gangguan pencernaan telah menjadi bagian dari praktik pengobatan tradisional di beberapa komunitas. Penggunaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut dapat memberikan efek positif pada sistem pencernaan.

  • Efek Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan

    Beberapa komponen dalam tumbuhan suring memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada lapisan saluran pencernaan. Peradangan seringkali menjadi penyebab utama gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau radang usus (IBD). Dengan meredakan peradangan, gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare dapat dikurangi.

  • Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan

    Terdapat indikasi bahwa beberapa senyawa dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan. Enzim pencernaan sangat penting untuk memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh. Kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan seperti malabsorpsi dan dispepsia.

  • Efek Antimikroba terhadap Bakteri Patogen

    Tumbuhan suring juga memiliki potensi efek antimikroba terhadap bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Infeksi bakteri dapat memicu diare, mual, dan muntah. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, tumbuhan ini dapat membantu memulihkan keseimbangan mikrobiota usus.

  • Perlindungan Lapisan Mukosa Lambung

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat membantu melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan akibat asam lambung. Perlindungan ini dapat membantu mencegah atau meredakan gejala penyakit seperti tukak lambung dan gastritis.

  • Efek Laksatif Ringan

    Penggunaan tradisional tumbuhan ini juga mencakup kemampuannya sebagai laksatif ringan. Kandungan serat atau senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat membantu melancarkan buang air besar dan mengatasi sembelit.

Meskipun tumbuhan suring menunjukkan potensi dalam mengatasi berbagai gangguan pencernaan, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang lebih mendalam masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif. Penggunaan tumbuhan ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Tumbuhan suring telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sifat-sifat yang terkandung di dalamnya diyakini berkontribusi pada regenerasi jaringan dan perlindungan terhadap infeksi, sehingga mempercepat pemulihan luka.

  • Sifat Anti-inflamasi Mengurangi Peradangan

    Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap luka, namun peradangan berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam tumbuhan suring membantu menekan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk regenerasi sel.

  • Kandungan Antioksidan Melindungi Sel dari Kerusakan

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel di sekitar luka, memperlambat proses penyembuhan. Antioksidan dalam tumbuhan suring menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel dari kerusakan dan memungkinkan proses penyembuhan berjalan lebih efisien.

  • Efek Antimikroba Mencegah Infeksi

    Infeksi merupakan salah satu komplikasi utama yang dapat menghambat penyembuhan luka. Tumbuhan suring memiliki sifat antimikroba yang membantu mencegah infeksi pada luka, menjaga lingkungan luka tetap bersih dan mendukung proses penyembuhan.

  • Stimulasi Produksi Kolagen untuk Regenerasi Jaringan

    Kolagen merupakan protein penting yang berperan dalam pembentukan jaringan baru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tumbuhan suring dapat merangsang produksi kolagen, mempercepat pembentukan jaringan baru dan mempercepat penutupan luka.

Kombinasi sifat anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan stimulasi produksi kolagen menjadikan tumbuhan suring sebagai agen potensial dalam mempercepat penyembuhan luka. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja secara lebih mendalam dan menentukan dosis serta metode aplikasi yang paling efektif dan aman.

Efek Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam tumbuhan suring menjadi faktor penting yang berkontribusi pada potensi manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam melindungi tubuh dari efek merusak radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

  • Netralisasi Radikal Bebas

    Senyawa antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, menetralkannya dan mencegahnya merusak sel-sel sehat. Proses ini membantu menjaga integritas sel dan mencegah kerusakan DNA yang dapat memicu perkembangan penyakit.

  • Perlindungan Terhadap Stres Oksidatif

    Stres oksidatif terjadi ketika ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Antioksidan membantu menyeimbangkan kembali proses ini, melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif yang terkait dengan penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Antioksidan berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Sistem kekebalan tubuh yang kuat lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Pencegahan Penyakit Kronis

    Konsumsi antioksidan secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Hal ini disebabkan oleh kemampuan antioksidan dalam melindungi sel-sel dari kerusakan dan mencegah peradangan kronis.

Dengan adanya efek antioksidan, tumbuhan suring berpotensi memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres oksidatif. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami jenis dan konsentrasi antioksidan yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana senyawa-senyawa ini berinteraksi dalam tubuh untuk memberikan manfaat kesehatan yang optimal.

Efek Anti-inflamasi

Kemampuan meredakan peradangan merupakan salah satu aspek penting dari potensi manfaat tumbuhan suring. Peradangan kronis menjadi akar dari berbagai penyakit, sehingga sifat anti-inflamasi tumbuhan ini menjadikannya kandidat potensial dalam mendukung kesehatan.

  • Penghambatan Produksi Sitokin Pro-inflamasi

    Sitokin pro-inflamasi adalah molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Beberapa senyawa dalam tumbuhan suring diduga dapat menghambat produksi sitokin-sitokin ini, meredakan peradangan pada tingkat molekuler. Contohnya, pada kasus arthritis, penghambatan sitokin dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan sendi.

  • Modulasi Jalur Sinyal Peradangan

    Peradangan diatur oleh berbagai jalur sinyal kompleks di dalam sel. Tumbuhan suring berpotensi memodulasi jalur-jalur ini, mengganggu proses peradangan dan mengembalikan keseimbangan. Misalnya, jalur NF-kB, yang berperan penting dalam respons imun dan peradangan, dapat menjadi target modulasi.

  • Pengurangan Aktivasi Sel Imun

    Sel-sel imun, seperti makrofag dan neutrofil, memainkan peran penting dalam peradangan. Tumbuhan suring dapat membantu mengurangi aktivasi sel-sel ini, mencegah pelepasan zat-zat inflamasi yang berlebihan. Contohnya, pada luka, pengurangan aktivasi sel imun dapat mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko jaringan parut.

  • Stabilisasi Membran Sel Mast

    Sel mast melepaskan histamin dan mediator inflamasi lainnya yang berkontribusi pada reaksi alergi dan peradangan. Tumbuhan suring berpotensi menstabilkan membran sel mast, mencegah pelepasan mediator inflamasi ini dan mengurangi gejala alergi.

  • Peningkatan Produksi Senyawa Anti-inflamasi Endogen

    Tubuh secara alami memproduksi senyawa anti-inflamasi untuk mengendalikan respons peradangan. Tumbuhan suring dapat merangsang produksi senyawa-senyawa ini, membantu tubuh meredakan peradangan secara alami. Contohnya, peningkatan produksi resolvin, senyawa anti-inflamasi yang dihasilkan dari asam lemak omega-3, dapat membantu mengatasi peradangan kronis.

Efek anti-inflamasi dari tumbuhan suring, melalui berbagai mekanisme di atas, menunjukkan potensi dalam membantu mengatasi berbagai kondisi yang melibatkan peradangan kronis, mulai dari penyakit sendi hingga gangguan pencernaan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya secara komprehensif.

Potensi Hepatoprotektif

Salah satu aspek menarik dari tumbuhan suring adalah potensi efek perlindungan terhadap hati, atau yang dikenal sebagai hepatoprotektif. Kemampuan ini menjadi perhatian karena hati memegang peranan vital dalam detoksifikasi dan metabolisme, sehingga perlindungannya sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat berkontribusi pada fungsi hati yang lebih baik.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Akibat Radikal Bebas

    Hati rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses metabolisme dan detoksifikasi. Senyawa antioksidan dalam tumbuhan suring dapat membantu menetralkan radikal bebas ini, melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif. Contohnya, pada kasus paparan toksin lingkungan, antioksidan dapat mengurangi beban oksidatif pada hati.

  • Pengurangan Peradangan Hati (Hepatitis)

    Peradangan kronis pada hati, atau hepatitis, dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan bahkan sirosis. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan suring dapat membantu meredakan peradangan hati, mencegah kerusakan lebih lanjut dan mendukung pemulihan fungsi hati. Contohnya, pada kasus hepatitis non-alkoholik, pengurangan peradangan dapat memperlambat perkembangan penyakit.

  • Stimulasi Regenerasi Sel Hati

    Hati memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, tetapi kemampuan ini dapat terganggu oleh kerusakan kronis. Beberapa senyawa dalam tumbuhan suring diduga dapat merangsang regenerasi sel-sel hati yang rusak, menggantikan sel-sel yang mati dan memulihkan fungsi hati. Contohnya, setelah cedera hati akibat obat-obatan, stimulasi regenerasi dapat mempercepat pemulihan.

  • Peningkatan Fungsi Detoksifikasi Hati

    Hati bertanggung jawab untuk menghilangkan racun dari tubuh. Tumbuhan suring dapat membantu meningkatkan fungsi detoksifikasi hati dengan meningkatkan aktivitas enzim-enzim detoksifikasi dan memfasilitasi pembuangan racun dari tubuh. Contohnya, pada kasus paparan logam berat, peningkatan fungsi detoksifikasi dapat membantu menghilangkan logam berat dari tubuh.

  • Pencegahan Pembentukan Jaringan Parut (Fibrosis)

    Kerusakan hati kronis dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut, atau fibrosis, yang dapat mengganggu fungsi hati. Senyawa dalam tumbuhan suring berpotensi mencegah pembentukan jaringan parut ini, melindungi struktur dan fungsi hati. Contohnya, pada kasus infeksi virus hepatitis kronis, pencegahan fibrosis dapat memperlambat perkembangan sirosis.

Potensi perlindungan terhadap hati yang ditawarkan oleh tumbuhan suring, melalui berbagai mekanisme di atas, menjadikannya subjek penelitian yang menjanjikan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya secara komprehensif, serta untuk menentukan dosis dan metode aplikasi yang optimal dalam melindungi kesehatan hati.

Menurunkan Gula Darah

Pengelolaan kadar gula darah menjadi aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik, terutama bagi individu dengan risiko diabetes atau yang telah terdiagnosis. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi tumbuhan suring dalam membantu menurunkan kadar gula darah, membuka kemungkinan sebagai terapi komplementer.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Insulin merupakan hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Beberapa senyawa dalam tumbuhan suring diduga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, memungkinkan lebih banyak glukosa diserap dan menurunkan kadar gula darah. Peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu mencegah resistensi insulin, yang merupakan penyebab utama diabetes tipe 2.

  • Penghambatan Absorpsi Glukosa di Usus

    Tumbuhan suring berpotensi menghambat penyerapan glukosa di usus, mengurangi jumlah glukosa yang masuk ke aliran darah setelah makan. Mekanisme ini dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Penghambatan absorpsi glukosa dapat dilakukan melalui interaksi dengan enzim pencernaan yang memecah karbohidrat.

  • Stimulasi Sekresi Insulin

    Beberapa senyawa dalam tumbuhan suring mungkin merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Peningkatan produksi insulin dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Stimulasi sekresi insulin harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari hipoglikemia.

  • Efek Antioksidan Melindungi Sel Beta Pankreas

    Sel beta pankreas bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Radikal bebas dapat merusak sel beta pankreas, mengurangi kemampuannya memproduksi insulin. Antioksidan dalam tumbuhan suring dapat melindungi sel beta pankreas dari kerusakan, menjaga fungsi pankreas dan produksi insulin. Perlindungan sel beta pankreas sangat penting dalam mencegah perkembangan diabetes.

  • Pengaruh pada Metabolisme Karbohidrat

    Tumbuhan suring mungkin mempengaruhi metabolisme karbohidrat secara keseluruhan, membantu tubuh memproses glukosa dengan lebih efisien. Pengaruh ini dapat melibatkan modulasi enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan glikogen. Peningkatan efisiensi metabolisme karbohidrat dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Perbaikan Profil Lipid

    Diabetes seringkali dikaitkan dengan kelainan profil lipid, seperti peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol LDL (jahat). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan suring dapat membantu memperbaiki profil lipid, yang secara tidak langsung dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah. Perbaikan profil lipid dapat mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular pada penderita diabetes.

Potensi tumbuhan suring dalam menurunkan gula darah, melalui berbagai mekanisme tersebut, menjadikannya area penelitian yang menjanjikan. Namun, perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya sebagai terapi komplementer untuk diabetes. Penggunaan tumbuhan ini sebaiknya selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya.

Tips Pemanfaatan Potensi Alami Tumbuhan Suring

Pemanfaatan tumbuhan dari jenis Suring memerlukan pemahaman yang cermat dan pendekatan yang bertanggung jawab. Informasi berikut dirancang untuk memberikan panduan yang berhati-hati dan informatif.

Tip 1: Identifikasi yang Tepat adalah Kunci
Memastikan identifikasi botani yang akurat sebelum menggunakan bagian tumbuhan apapun sangatlah penting. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal. Konsultasikan dengan ahli botani lokal atau gunakan sumber daya ilmiah yang terpercaya.

Tip 2: Perhatikan Asal dan Kualitas
Sumber tumbuhan harus jelas dan dapat dipercaya. Tumbuhan yang tumbuh di lingkungan yang tercemar dapat mengakumulasi zat berbahaya. Pilih sumber yang organik dan bebas dari pestisida atau herbisida.

Tip 3: Mulai dengan Dosis Kecil
Jika menggunakan tumbuhan ini untuk tujuan kesehatan, mulailah dengan dosis yang sangat kecil dan pantau respons tubuh secara seksama. Reaksi alergi atau efek samping yang tidak diinginkan mungkin terjadi. Tingkatkan dosis secara bertahap hanya jika tidak ada efek samping yang merugikan.

Tip 4: Pertimbangkan Interaksi dengan Obat Lain
Senyawa aktif dalam tumbuhan dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan tumbuhan ini, terutama jika sedang menjalani pengobatan untuk kondisi medis tertentu.

Tip 5: Perhatikan Metode Pengolahan
Cara pengolahan tumbuhan dapat memengaruhi konsentrasi dan ketersediaan senyawa aktif. Rebusan, ekstrak, atau penggunaan topikal memerlukan pertimbangan yang berbeda. Ikuti panduan yang terpercaya dan hindari metode yang tidak teruji.

Tip 6: Tidak Menggantikan Pengobatan Medis
Pemanfaatan tumbuhan ini tidak boleh menggantikan pengobatan medis konvensional. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan kondisi medis yang tepat. Pemanfaatan herbal dapat menjadi terapi komplementer, tetapi tidak boleh dijadikan pengganti pengobatan utama.

Penerapan prinsip-prinsip di atas dapat membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi manfaat yang mungkin diperoleh dari tumbuhan jenis Suring. Kehati-hatian dan informasi yang akurat adalah kunci utama.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Beberapa studi pendahuluan telah meneliti potensi terapeutik ekstrak tumbuhan Sauropus androgynus, atau yang dikenal secara lokal dengan nama tertentu, dalam konteks kesehatan manusia. Studi-studi ini seringkali berfokus pada efek hipoglikemik, antioksidan, dan anti-inflamasi yang dikaitkan dengan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi masih berada pada tahap awal dan melibatkan model in vitro atau hewan uji, sehingga ekstrapolasi langsung ke manusia memerlukan kehati-hatian.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology menganalisis efek ekstrak tumbuhan ini terhadap kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak, mengindikasikan potensi sebagai agen antidiabetes. Namun, mekanisme aksi yang tepat dan dosis optimal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Studi lain meneliti aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan ini dan menemukan bahwa senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya mampu menetralkan radikal bebas in vitro. Hasil ini mendukung penggunaan tradisional tumbuhan ini sebagai agen pelindung seluler.

Terdapat pula laporan kasus yang menggambarkan efek samping toksik yang terkait dengan konsumsi berlebihan tumbuhan Sauropus androgynus. Beberapa kasus melaporkan gejala neurologis seperti ensefalopati, yang dikaitkan dengan kandungan papaverin dalam tumbuhan tersebut. Laporan-laporan ini menyoroti pentingnya konsumsi yang terkontrol dan pemahaman akan potensi risiko yang terkait. Terdapat perdebatan mengenai apakah metode pengolahan tradisional dapat mengurangi kadar papaverin dan meminimalkan risiko toksisitas, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang tersedia sangat penting sebelum mempertimbangkan penggunaan tumbuhan Sauropus androgynus untuk tujuan kesehatan. Studi-studi yang ada memberikan indikasi potensi terapeutik, namun juga menyoroti risiko toksisitas yang perlu diwaspadai. Konsultasi dengan tenaga medis profesional dan pemahaman yang komprehensif tentang potensi manfaat dan risiko sangat dianjurkan sebelum mengambil keputusan terkait pemanfaatan tumbuhan ini.