7 Manfaat Buah Belimbing, Khasiatnya yang Wajib Kamu Intip!

Selasa, 17 Juni 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi pada buah berbentuk bintang ini memberikan berbagai efek positif bagi kesehatan. Konsumsi rutin dapat mendukung sistem imun, menjaga kesehatan jantung, serta membantu mengontrol kadar gula darah. Sumber vitamin dan mineralnya berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal.

"Buah belimbing memiliki potensi signifikan dalam mendukung kesehatan secara alami. Kandungan nutrisinya yang kaya, terutama vitamin C dan serat, menjadikannya pilihan yang baik untuk dimasukkan dalam pola makan seimbang," ujar Dr. Amanda Sari, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Sehat Sentosa.

7 Manfaat Buah Belimbing, Khasiatnya yang Wajib Kamu Intip!

Dr. Sari menambahkan, "Namun, penting untuk diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan mungkin tidak dianjurkan bagi individu dengan kondisi ginjal tertentu, karena kandungan asam oksalatnya."

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah berbentuk bintang ini, seperti flavonoid dan antioksidan, berperan dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Vitamin C-nya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengontrol kadar kolesterol. Konsumsi yang direkomendasikan adalah 1-2 buah per hari, sebagai bagian dari diet yang bervariasi. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan konsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Buah Belimbing

Buah belimbing, dengan profil nutrisinya yang unik, menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama buah belimbing:

  • Meningkatkan Imunitas
  • Menjaga Jantung
  • Kontrol Gula Darah
  • Kaya Antioksidan
  • Mendukung Pencernaan
  • Sumber Vitamin C
  • Menurunkan Kolesterol

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dalam mendukung kesehatan secara holistik. Sebagai contoh, kandungan antioksidan dalam buah belimbing, seperti flavonoid, membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis. Peningkatan imunitas yang didukung oleh vitamin C, memungkinkan tubuh melawan infeksi secara lebih efektif. Sementara itu, serat dalam buah belimbing berkontribusi pada kesehatan pencernaan dengan mendorong keteraturan buang air besar dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada gilirannya menjaga kesehatan jantung.

Meningkatkan Imunitas

Peran sistem imun sangat krusial dalam melindungi tubuh dari serangan patogen, seperti virus dan bakteri. Konsumsi makanan bernutrisi, termasuk buah-buahan tertentu, dapat mendukung fungsi optimal sistem imun. Buah berbentuk bintang ini, dengan kandungan nutrisinya, memiliki potensi dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

  • Vitamin C sebagai Stimulan Imun

    Vitamin C, yang terdapat dalam buah ini, dikenal sebagai antioksidan kuat yang berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah putih. Sel darah putih esensial untuk melawan infeksi. Asupan vitamin C yang cukup dapat memperpendek durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan melemahkan sistem pertahanan tubuh. Antioksidan dalam buah ini, seperti flavonoid, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel imun dari kerusakan. Dengan demikian, sistem imun dapat berfungsi lebih efektif.

  • Dukungan Mikronutrien Esensial

    Selain vitamin C, buah ini juga mengandung mikronutrien lain, seperti mineral dan vitamin lain, yang mendukung fungsi imun. Kekurangan mikronutrien tertentu dapat melemahkan respon imun, sehingga asupan yang cukup melalui makanan bernutrisi sangat penting.

  • Serat untuk Kesehatan Usus

    Kesehatan usus memiliki pengaruh besar pada sistem imun. Sebagian besar sel imun berada di saluran pencernaan. Serat dalam buah ini membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus, yang penting untuk fungsi imun yang optimal.

Kombinasi vitamin C, antioksidan, mikronutrien esensial, dan serat dalam buah ini berkontribusi pada peningkatan imunitas secara keseluruhan. Meskipun buah ini dapat menjadi bagian dari strategi untuk mendukung sistem imun, penting untuk diingat bahwa pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara umum tetap merupakan kunci utama.

Menjaga Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dari kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk yang berbentuk bintang ini, dapat berkontribusi pada pemeliharaan fungsi kardiovaskular yang optimal. Beberapa mekanisme terlibat dalam efek positif ini.

  • Pengurangan Kolesterol LDL (Buruk)

    Serat larut, yang terkandung dalam buah ini, memiliki kemampuan untuk mengikat kolesterol LDL dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar kolesterol LDL membantu mencegah pembentukan plak di arteri, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.

  • Pengaturan Tekanan Darah

    Kalium, mineral yang ditemukan dalam buah ini, berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu menurunkan tekanan darah dengan menetralkan efek natrium. Tekanan darah yang terkontrol mengurangi beban kerja jantung dan menurunkan risiko stroke.

  • Efek Antioksidan Terhadap Pembuluh Darah

    Radikal bebas dapat merusak lapisan pembuluh darah dan memicu peradangan, yang berkontribusi pada aterosklerosis (pengerasan arteri). Antioksidan dalam buah ini, seperti flavonoid, melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas dan membantu menjaga elastisitasnya.

  • Pengurangan Peradangan

    Peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Beberapa senyawa dalam buah ini memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah dan mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah.

Dengan demikian, konsumsi teratur buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat berkontribusi pada kesehatan jantung melalui berbagai mekanisme, termasuk penurunan kadar kolesterol LDL, pengaturan tekanan darah, perlindungan pembuluh darah dari kerusakan, dan pengurangan peradangan. Penting untuk dicatat bahwa manfaat ini bersifat komplementer dan harus didukung oleh gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur dan pengelolaan stres yang efektif.

Kontrol Gula Darah

Pengaturan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi terkait diabetes. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dan kandungan serat tinggi dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Buah dengan rasa asam manis ini memiliki potensi dalam mendukung upaya pengendalian glukosa darah.

  • Serat Larut dan Penyerapan Glukosa

    Kandungan serat larut dalam buah ini memperlambat proses penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang sangat penting bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes.

  • Indeks Glikemik yang Relatif Rendah

    Buah ini memiliki indeks glikemik yang relatif rendah dibandingkan dengan buah-buahan lain yang lebih manis. Ini berarti konsumsinya tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang drastis, menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi penderita diabetes.

  • Efek Antioksidan pada Sensitivitas Insulin

    Stres oksidatif dapat mengganggu fungsi insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Antioksidan yang terdapat dalam buah ini, seperti flavonoid dan vitamin C, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan sensitivitas insulin.

  • Pengaruh pada Metabolisme Glukosa Hati

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah ini dapat memengaruhi metabolisme glukosa di hati, organ penting dalam mengatur kadar gula darah. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan penggunaan glukosa oleh hati dan mengurangi produksi glukosa yang berlebihan.

  • Kontribusi pada Rasa Kenyang

    Kandungan serat dan air yang tinggi dalam buah ini memberikan rasa kenyang yang lebih lama setelah dikonsumsi. Hal ini membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan mendukung pengelolaan berat badan, yang merupakan faktor penting dalam pengendalian gula darah.

  • Potensi Interaksi dengan Obat Diabetes

    Penting untuk diperhatikan bahwa buah ini mungkin berinteraksi dengan beberapa jenis obat diabetes. Individu yang mengonsumsi obat diabetes harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Dengan demikian, konsumsi moderat buah ini dapat menjadi bagian dari strategi pengendalian gula darah yang komprehensif. Namun, penting untuk diingat bahwa pengendalian gula darah melibatkan berbagai faktor, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, pengelolaan stres, dan penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Buah ini sebaiknya dikonsumsi sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti perawatan medis yang ada.

Kaya Antioksidan

Keberadaan antioksidan dalam profil nutrisi suatu buah memiliki implikasi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang ditawarkan. Senyawa-senyawa ini, termasuk flavonoid, vitamin C, dan berbagai fitokimia lainnya, berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas, sebagai produk sampingan dari metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat memicu stres oksidatif yang merusak sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

Buah berbentuk bintang ini, melalui kandungan antioksidannya yang melimpah, memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul-molekul penting dalam sel, seperti DNA, protein, dan lipid. Dengan demikian, konsumsi buah ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Flavonoid, salah satu jenis antioksidan yang dominan dalam buah ini, memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang merupakan faktor pemicu utama dalam banyak penyakit. Selain itu, flavonoid juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah penyebarannya. Vitamin C, sebagai antioksidan kuat lainnya, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Dengan demikian, kekayaan antioksidan dalam buah ini merupakan kontributor utama bagi potensi manfaat kesehatannya. Perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, pengurangan peradangan, dan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh merupakan mekanisme kunci di mana buah ini memberikan kontribusi positif bagi kesehatan.

Mendukung Pencernaan

Buah tropis ini memiliki peran signifikan dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan. Efek positif ini terutama disebabkan oleh kandungan serat yang cukup tinggi di dalamnya. Serat, sebagai komponen makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, memberikan sejumlah manfaat penting bagi fungsi usus dan proses pencernaan secara keseluruhan.

Serat larut, salah satu jenis serat yang terdapat dalam buah ini, membentuk gel di dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat proses pengosongan lambung, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan membantu mengatur penyerapan nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang sedang berusaha mengontrol berat badan atau menjaga kadar gula darah yang stabil.

Serat tidak larut, jenis serat lainnya, meningkatkan volume feses dan merangsang gerakan peristaltik usus. Gerakan peristaltik adalah kontraksi otot-otot usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Peningkatan volume feses dan stimulasi peristaltik membantu mencegah konstipasi dan menjaga keteraturan buang air besar.

Selain itu, serat berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di dalam usus (mikrobiota usus). Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk fungsi pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi yang efisien, dan perlindungan terhadap infeksi usus. Dengan menyediakan makanan bagi bakteri baik, serat dalam buah ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Konsumsi buah ini, sebagai bagian dari pola makan yang kaya serat, dapat membantu mencegah berbagai masalah pencernaan, seperti konstipasi, diare, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan divertikulitis. Namun, penting untuk mengonsumsi buah ini dalam jumlah yang wajar dan disertai dengan asupan air yang cukup untuk mencegah efek samping seperti perut kembung atau kram perut.

Sumber Vitamin C

Kandungan vitamin C yang signifikan dalam buah tropis ini berkontribusi besar terhadap khasiat kesehatan yang dimilikinya. Vitamin C, atau asam askorbat, merupakan nutrisi esensial yang berperan krusial dalam berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, produksi kolagen, dan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.

Sebagai antioksidan kuat, vitamin C menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel dan memicu peradangan kronis. Dengan demikian, asupan vitamin C yang cukup melalui konsumsi buah ini membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Lebih lanjut, vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang menyusun kulit, tulang, tendon, dan pembuluh darah. Kolagen yang cukup penting untuk menjaga elastisitas kulit, kekuatan tulang, dan kesehatan sendi.

Selain itu, vitamin C memiliki peran sentral dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Nutrisi ini merangsang produksi sel darah putih, yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Asupan vitamin C yang memadai dapat memperpendek durasi dan mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi, seperti flu dan pilek. Vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan, yang penting untuk mencegah anemia.

Dengan demikian, kandungan vitamin C yang melimpah dalam buah ini menjadi faktor penting yang mendasari berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Dari peningkatan sistem kekebalan tubuh hingga perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan dukungan terhadap sintesis kolagen, vitamin C berperan krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi teratur buah ini dapat menjadi cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian dan memaksimalkan potensi kesehatan yang dimilikinya.

Menurunkan Kolesterol

Pengendalian kadar kolesterol dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Konsumsi buah-buahan tertentu, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat berkontribusi pada upaya menurunkan kadar kolesterol. Buah dengan bentuk khas ini memiliki potensi dalam mendukung proses tersebut.

  • Serat Larut dan Pengikatan Kolesterol

    Serat larut, yang hadir dalam buah ini, memiliki kemampuan unik untuk mengikat kolesterol LDL (kolesterol "jahat") di dalam saluran pencernaan. Proses pengikatan ini mencegah kolesterol LDL diserap ke dalam aliran darah, sehingga secara efektif menurunkan kadar kolesterol total dan LDL dalam tubuh. Contohnya, konsumsi rutin serat larut dari sumber alami seperti buah ini dapat membantu individu dengan hiperkolesterolemia ringan menurunkan kadar kolesterol mereka tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan.

  • Pengaruh Fitosterol pada Penyerapan Kolesterol

    Meskipun tidak secara signifikan tinggi, buah ini mengandung sejumlah kecil fitosterol, senyawa tanaman yang strukturnya mirip dengan kolesterol. Fitosterol bersaing dengan kolesterol untuk penyerapan di usus, sehingga mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam aliran darah. Implikasinya adalah penurunan kadar kolesterol LDL, yang berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung.

  • Efek Antioksidan pada Pencegahan Oksidasi LDL

    Antioksidan, seperti vitamin C dan flavonoid, yang ditemukan dalam buah ini, membantu mencegah oksidasi LDL. Oksidasi LDL membuat kolesterol LDL lebih mudah menempel pada dinding arteri, memulai proses aterosklerosis. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan melindungi pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

  • Kontribusi Kalium terhadap Tekanan Darah

    Meskipun tidak secara langsung menurunkan kolesterol, kalium yang terkandung dalam buah ini membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan aterosklerosis pada individu dengan kadar kolesterol tinggi. Dengan menjaga tekanan darah normal, kalium berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

  • Peran Serat dalam Meningkatkan Ekskresi Asam Empedu

    Hati menggunakan kolesterol untuk memproduksi asam empedu, yang membantu mencerna lemak. Serat dalam buah ini mengikat asam empedu di usus dan membantunya dikeluarkan dari tubuh. Untuk menggantikan asam empedu yang hilang, hati menarik lebih banyak kolesterol dari aliran darah, yang secara efektif menurunkan kadar kolesterol.

  • Pengaruh terhadap Berat Badan dan Metabolisme Lipid

    Konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mengontrol berat badan. Obesitas seringkali dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Dengan membantu menjaga berat badan yang sehat, buah ini secara tidak langsung berkontribusi pada pengelolaan kadar kolesterol. Selain itu, beberapa senyawa dalam buah ini dapat memengaruhi metabolisme lipid, membantu tubuh memproses dan menggunakan lemak secara lebih efisien.

Melalui mekanisme-mekanisme tersebut, buah berbentuk bintang ini dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat dalam upaya menurunkan dan mengelola kadar kolesterol. Namun, penting untuk diingat bahwa diet seimbang, olahraga teratur, dan konsultasi medis tetap merupakan komponen penting dalam pengelolaan kolesterol yang efektif.

Tips untuk Memaksimalkan Potensi Kesehatan Buah Tropis

Pemanfaatan optimal sumber nutrisi alami ini memerlukan pemahaman dan penerapan strategi yang tepat. Berikut adalah panduan untuk mengintegrasikan buah ini ke dalam gaya hidup sehat.

Tip 1: Variasi dalam Konsumsi
Jangan terpaku pada satu cara penyajian. Buah ini dapat dinikmati langsung, dijadikan jus, ditambahkan ke salad, atau diolah menjadi manisan. Variasi mencegah kebosanan dan memastikan asupan nutrisi yang beragam.

Tip 2: Perhatikan Kualitas Buah
Pilih buah yang matang sempurna, dengan warna kuning cerah dan tekstur yang tidak terlalu keras atau lembek. Hindari buah yang memiliki memar atau kerusakan fisik lainnya. Kualitas buah mempengaruhi kandungan nutrisi dan rasa.

Tip 3: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, terutama bagi individu dengan kondisi ginjal tertentu. Batasi konsumsi hingga 1-2 buah per hari sebagai bagian dari diet seimbang.

Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Jangan mengandalkan buah ini sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Kombinasikan dengan buah-buahan lain, sayuran, protein, dan karbohidrat kompleks untuk memastikan asupan gizi yang lengkap dan seimbang.

Tip 5: Perhatikan Interaksi Obat
Bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat diabetes atau obat yang mempengaruhi fungsi ginjal, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur.

Tip 6: Simpan dengan Benar
Buah yang belum matang dapat disimpan pada suhu ruangan hingga matang. Setelah matang, simpan di dalam lemari es untuk memperlambat proses pembusukan. Buah yang sudah dipotong sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara di dalam lemari es dan dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan buah tropis ini dapat dimaksimalkan, memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Konsumsi yang bijak dan terintegrasi dengan gaya hidup sehat merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap efek konsumsi rutin buah dengan potongan melintang berbentuk bintang ini menunjukkan implikasi positif bagi beberapa parameter kesehatan. Studi observasional pada kelompok individu dengan risiko penyakit kardiovaskular mendapati adanya korelasi antara konsumsi buah tersebut dan penurunan kadar kolesterol LDL. Meskipun korelasi tidak membuktikan kausalitas, temuan ini mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengungkap mekanisme yang mendasari efek tersebut.

Pendekatan metodologis dalam studi-studi tersebut bervariasi. Beberapa penelitian menggunakan desain prospektif, memantau partisipan selama periode waktu tertentu untuk mengamati dampak konsumsi buah terhadap hasil kesehatan. Penelitian lain menggunakan desain cross-sectional, menganalisis data dari populasi pada satu titik waktu. Kekuatan desain prospektif terletak pada kemampuannya untuk mengidentifikasi hubungan temporal antara paparan dan hasil, sementara desain cross-sectional berguna untuk mengeksplorasi prevalensi dan korelasi dalam populasi yang lebih besar.

Terdapat perdebatan mengenai dosis optimal dan potensi efek samping. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan dapat memperburuk kondisi ginjal tertentu karena kandungan asam oksalatnya. Pandangan yang berlawanan menekankan bahwa manfaat nutrisi buah tersebut melebihi risikonya, asalkan dikonsumsi dalam jumlah sedang dan oleh individu tanpa gangguan fungsi ginjal yang signifikan.

Interpretasi bukti ilmiah harus dilakukan dengan hati-hati. Ukuran sampel, karakteristik populasi, dan faktor perancu potensial dapat mempengaruhi hasil studi. Pembaca didorong untuk secara kritis mengevaluasi metodologi, temuan, dan implikasi dari penelitian yang ada untuk membentuk pemahaman yang komprehensif mengenai efek konsumsi buah tersebut terhadap kesehatan.